Jamaah Haji Diminta Berhati-hati Saat Menyeberang Jalan di Arab Saudi

MADINAH – Hampir setiap tahun ada saja jamaah haji Indonesia yang mengalami kecelakaan lalu lintas, khususnya tertabrak mobil saat menyeberang jalan. Karena itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah meminta jamaah haji untuk berhati-hati saat menyeberang jalan.

Terlebih belum lama ini, seorang pilot Lion Air menghembuskan napas terakhirnya di Madinah, Arab Saudi, saat menyeberang jalan. Jenazah almarhum yang bernama Bambang Sugiri itu sudah dikebumikan di Kompleks Pemakaman Baqi’ di samping Masjid Nabawi, Minggu (22/7/2018).

Prosesi pemakaman jenazah dilakukan oleh Tim Petugas Perbantuan Haji KJRI Jeddah, kru maskapai Lion yang berjumlah sekitar 20 orang, perwakilan Maskapai Flynas, dan masyarakat.

Sesuai aturan pemerintah setempat, jenazah warga negara asing bisa dimakamkan setelah memperoleh surat pernyataan persetujuan dari pihak keluarga yang intinya mengikhlaskan jenazah untuk dikebumikan di Arab Saudi.

Berbekal surat pernyataan persetujuan dari pihak keluarga, KJRI kemudian menerbitkan surat pengantar izin pemakaman dan diserahkan kepada kantor polisi lalu lintas Madinah. Pihak kepolisian menerbitkan surat pengantar penyerahan jenazah dari rumah sakit ke KJRI.

Jenazah dibawa ambulans menuju tajhizul mauta (tempat pemandian dan pengkafanan jenazah) yang terletak di samping Masjid Nabawi. Seusai salat Asar, jenazah disalatkan di Masjid Nabawi dan dimakamkan di Baqi’ yang merupakan areal pemakaman paran sahabat nabi.

Rekan korban, Widjanarko Tri Istiadi, yang saat itu menemaninya berbelanja, menuturkan peristiwa terjadi hari Sabtu (21/7/2018) sekitar pukul 14.30 waktu setempat. Korban bersama lima kru lainnya menyeberang jalan seusai berbelanja di sebuah swalayan yang terletak di seberang penginapannya.

Namun nahas, sebuah mobil yang sedang melaju kencang dari arah kiri menabrak pria kelahiran Yogyakarta ini. “Empat orang menyeberang duluan. Saya paling terakhir. Pak Bambang ini, yang kena musibah di depan saya. Beliau lihat kanan, mobil datang dari arah kiri. Baru lihat ke arah kiri, mobil sudah mendekat,” tutur Widjanarko.

Beberapa menit kemudian mobil ambulans dan tim medis tiba di lokasi. Namun, nyawa korban tidak tertolong dan meninggal beberapa saat sebelum sempat dilarikan ke rumah sakit.

Berkaca dari kejadian ini, Konsul Jenderal (Konjen) RI, Mohamad Hery Saripudin mengingatkan seluruh warga Indonesia, khususnya jamaah haji yang tengah berada di Tanah Suci agar berhati-hati saat hendak menyeberang jalan.

Untuk diketahui, arus lalu lintas di Arab Saudi datang dari arah kiri. Sementara di Indonesia, arus lalu lintas datang dari arah kanan. Oleh karena itu, penyeberang jalan harus menengok ke arah kiri saat hendak menyeberang.

“Arus lalu lintas di Arab Saudi berbeda dengan di Indonesia. Di Saudi harus tengok kiri saat hendak menyeberang. Di Indonesia ke arah sebaliknya,” pesan Konjen kepada SINDOnews, Minggu (23/7/2018).

Hampir setiap musim haji, sambung Konjen, ada saja jamaah Indonesia yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Terutama akibat kurang memperhatikan arah laju kendaraan di jalan raya Arab Saudi

SINDONEWS

7 Hal yang Perlu Diingat Jemaah Haji Saat di Berada di Arab Saudi

Jemaah haji dari Indonesia terus berdatangan ke Arab Saudi. Kepala Kantor Daerah Kerja Mekah Endang Jumali mengingatkan 7 hal yang perlu diingat jemaah, yaitu:

  1. Selama berada di Tanah Suci, jemaah diminta waspada terhadap keamanan di sekitar.
  2. Yang lebih penting, selalu kenakan gelang identitas dan pengenal dari maktab/muasasah.
  3. Jika bepergian meninggalkan hotel, pastikan kamar dalam keadaan terkunci.
  4. Jemaah haji diminta untuk jangan membawa uang dalam jumlah berlebihan.
  5. Jika ingin berpergian, sebaiknya bepergian selalu berkelompok. Itu perlu dilakukan untuk mencegah ada jemaah yang tertinggal.
  6. Jika ada jemaah yang ingin memasak hendaknya di dapur umum yang telah disediakan hotel. Jangan memasak di dalam kamar.
  7. Agar jemaah senantiasa menjaga kadar cairan dalam tubuh. Waktu pelaksanaan haji di tahun 2018 ini jatuh pada musim panas di Arab Saudi.

    Untuk layanan pengaduan, selama di Tanah Suci jemaah dapat hubungi WhatsApp Center Haji pada nomor 050 350 0017 atau Call Center Haji 9200 13210. Jemaah haji Indonesia yang saat ini sudah berada di Madinah direncanakan akan masuk ke Makkah pada Kamis (26/7).

DETIK.com

Sebelum Layani Jemaah, Petugas PPIH Arab Saudi Lakukan Umrah Wajib

Jeddah (Kemenag) — Pesawat GA-980 yang membawa sebagian besar petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah mendarat mulus di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Kamis (19/07) Pukul 16.40 WAS. Mereka terbang dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta pada Pukul 11.30 WIB. Penyambutan kedatangan petugas dipimpin Kepala Daker Makkah Endang Jumali dan panitia lainnya yang memang telah berada di Tanah Suci beberapa hari sebelumnya.

Setelah mendarat, seluruh petugas mendapatkan pemeriksaan paspor dan pengecekan buku kesehatan haji. Juga dilakukan perekaman sidik jari dan biometrik di imigrasi bandara. Proses ini relatif singkat hanya lima menit tiap petugas.

Kemudian seluruh petugas mengenakan kain ihram untuk menunaikan umrah wajib di Masjidil Haram Pukul 19.30 WAS dengan terlebih dahulu mampir kantor Daker Makkah yang berada di Al Adel, Unnamed Road, Makkah 24244.

Tiba di komplek Masjidil Haram sekitar Pukul 00.30 WAS. Usai thawaf dan sa’i, para petugas tetap berada di Masjidil Haram menunggu datangnya waktu subuh.

KEMENAG RI

Masjid Nabawi Mulai Ramai, Petugas Pengamanan Jemaah Indonesia Ditambah

Madinah (Kemenag) — Jemaah haji seluruh dunia hari ini, Jumat (20/07), melakukan salat jumat pertama di Masjid Nabawi, Madinah. Jumlahnya mencapai 20 ribu lebih.

Mengantisipasi semakin banyaknya jemaah Indonesia yang lupa jalan dan untuk membantu memudahkan jemaah yang akan balik ke pemondokan, kekuatan pengamanan di sekitaran masjid Nabawi ditambah menjadi 12 orang, yang semua itu di bawah komando Kepala sektor khusus Masjid Nabawi.

“Sehingga total kesuluruhan menjadi 29 orang petugas,” ujar Kepala Daker Madinah Muhammad Khanif.

Bukan hanya konsentrasi kemanan, kata Khanif,  petugas juga mengantisipasi semakin banyaknya jamaah yang kehilangan alas kaki dengan memberikan sandal gratis.

“Bila kehilangan, segera hubungi atau cari petugas terdekat dan meminta sandal gratis,  agar bisa kembali ke pemondokan dengan aman,” ujar Khanif.

Ia sudah meminta kepada petugas di lapangan untuk tidak pernah bosan mengingatkan jamaah agar selalu membawa sandal atau alas kaki baik berangkat maupun pulang.

Peralatan lain yang juga wajib  dibawa jamaah selama bepergian adalah untuk selalu membawa payung atau kenakan topi,  karena penutup kepala bisa menghindari langsung dari sengatan matahari.

Menurut Khanif,  jamaah harus terus diingatkan agar senantiasa membawa bekal air minum setiap saat membawa air minum.

“Kita sudah senantiasa memberikan arahan para petugas kloter yang ada di daker madinah imbauan kepada para jemaah,” tuturnya. (MCH Madinah)

KEMENAG RI

Cuaca Arab Saudi Panas, Jamaah Haji Diminta Tak Perlu Keluar Penginapan

Kementerian Agama Kota Palembang menyarankan agar calon jamaah haji (CJH) tidak keluar penginapan bila tidak perlu atau untuk beribadah karena cuaca di Arab Saudi cukup panas. Suhu di Arab Saudi lebih dari 47 derajat celcius sehingga bila tidak diantisipasi bisa saja menganggu kesehatan,

“Jadi bila tidak perlu jangan sering keluar rumah karena bisa menguras tenaga,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Palembang Deni Priansyah di Palembang, Kamis (12/7/2018).

Namun, bila ingin beribadah atau pergi ke masjid harus membawa pelindung diri. Bisa saja memakai payung dan semprotan air saat berpergian atau keluar rumah untuk beribadah. Lebih lanjut, CJH dalam jaga kesehatan memerlukan fisik yang prima.

“Selain itu harus banyak minum air putih untuk mengantisipasi cuaca panas tersebut,” ujar dia.

Sementara itu, Kasubag Informasi dan Humas Kanwil Kementerian Agama Sumatera Selatan, Saefudin Latief menyebutkan Embarkasi Palembang memberangkatan 19 kelompok terbang (Kloter). Kloter tersebut terdiri 16 dari jamaah Sumsel dan tiga calon haji dari Provinsi Bangka Belitung.

CJH mulai berangkat ke tanah suci pada 18 Juli 2018 dan sehari sebelumnya harus masuk asrama terlebih dahulu.

OKEZONE

Ini Fasilitas Khusus Jamaah Haji Indonesia dari Arab Saudi yang Tak Didapat Negara Lain

Jamaah haji Indonesia patut bersyukur, lantaran tahun ini pemerintah melalui Kementerian Agama berhasil melobi Arab Saudi, sehingga jamaah haji Indonesia mendapat fasilitas khusus.

Lukman menuturkan, hubungan diplomatik Indonesia dan Arab Saudi membuat sejumlah fasilitas ‘khusus’ jamaah haji Indonesia.

Menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, jamaah haji Indonesia harus bersyukur atas fasilitas yang disediakan Arab Saudi. Sebab, kata politisi PPP itu, fasilitas itu tak didapat negara lain.

“Tidak ada didapat negara lain (fasilitas tersebut), hanya Indonesia,” ujar Lukman di kantor Kementerian Agama, Senin (2/7/2018).

Kata Lukman, fasilitas ‘khusus’ yang diterima jamaah haji Indonesia yaitu dibukanya sejumlah gerbang Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz Jeddah dan Bandar Udara Internasional Prince Mohammad bin Abdul Aziz di Arab Saudi.

“Kita mendapatkan gate di bandara paling banyak,” ucap dia.

Persoalan bandara ini pula yang disebut Lukman membuat masa jamaah haji Indonesia tinggal selama 40 hari. “Keterbatasan bandara untuk jamaah menjadi masalah,” kata dia.

Melihat masalah keimigrasian di bandara ini, tahun ini jamaah haji Indonesia mendapatkan pelayanan verifikasi imigrasi dari Arab Saudi. Jamaah haji dari embarkasi Jakarta dan Surabaya, akan mendapatkan perekaman biometrik di Tanah Air.

Selain fasilitas itu, pemerintah Saudi juga memberikan izin didirikannya balai-balai kesehatan di Arafah, Mina, dan Madinah.

Lukman mengatakan, sebetulnya berdirinya balai-balai itu dilarang Arab Saudi. Sebab, semua fasilitas kesehatan sudah ditanggung Arab Saudi.

“Tapi sebagai bentuk komunikasi dengan jamaah (Indonesia) Arab Saudi memahami itu dan memberikan izin klinik setingkat rumah sakit kelas C,” pungkasnya.

 

OKEZONE

Visa untuk 160 Kloter Haji Sudah Siap

Pemerintah menyatakan pengurusan visa untuk 160 kloter haji sudah selesai. Panitia haji terus menggenjot kinerjanya agar visa untuk 200 ribuan jamaah segera keluar.

Proses ini terus berjalan dengan target visa jamaah haji gelombang pertama sudah selesai semua sebelum pemberangkatan kloter pertama. “Alhamdulillah, sampai pagi ini sudah 65.913 visa yang siap atau setara 160 kloter,” ujar Kasubdit Dokumentasi dan Perlengkapan Haji Kemenag Nasrullah Jasam menerangkan, di Jakarta, Rabu (11/7).

“Insya Allah, sampai sore nanti akan bertambah signifikan. Kami sudah proses ke kedutaan besar sekitar 10.118 atau setara 25 kloter. Semoga sore nanti selesai semua,” lanjut Nasrullah.

Kloter pertama jamaah haji reguler asal Indonesia akan mulai diterbangkan ke Arab Saudi dari beberapa embarkasi di Tanah Air pada 17 Juli 2018. Kepala Seksi Pelayanan Transportasi Udara Kementerian Agama Edayanti Dasril menjelaskan, total ada 13 embarkasi di Indonesia, yaitu: Aceh (BTJ), Medan (KNO), Batam (BTH), Palembang (PLM), Padang (PDG), Jakarta – Pondok Gede (JKG), Jakarta – Bekasi (JKS), Solo (SOC), Surabaya (SUB), Banjarmasin (BDJ), Balikpapan (BPN), Makassar (UPG), dan Lombok ( LOP).

Untuk pemberangkatan pada 17 Juli 2018, ada 11 kloter yang akan diterbangkan melalui lima embarkasi, yaitu: Embarkasi Surabaya/SUB (3 kloter), Padang/PDG (1 kloter), Lombok/LOP (1 kloter), Solo/SOC (4 kloter), Jakarta – Pondok Gede/JKG (1 kloter), dan Makassar/UPG (1 kloter). “Total ada 4.486 jamaah yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada 17 Juli,” kata Edayanti.

Pemberangkatan jamaah haji Indonesia akan dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama, jamaah diterbangkan menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah. Pemberangkatan gelombang pertama berlangsung 13 hari, mulai 17 hingga 29 Juli 2018.

Jamaah haji gelombang kedua akan diberangkatkan menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Proses pemberangkatannya berlangsung selama 17 hari, mulai 30 Juli hingga 15 Agustus 2018.

Berikut jenis pesawat yang akan digunakan untuk menerbangkan jamaah haji Indonesia:

1. Embarkasi Aceh: Boeing 777, kapasitas 393 kursi

2. Embarkasi Medan: Boeing 777, kapasitas 393 kursi

3. Embarkasi Batam: Boeing 747, kapasitas 450 kursi

4. Embarkasi Padang: Boeing 777, kapasitas 393 kursi

5. Embarkasi Palembang: Boeing 747, kapasitas 450 kursi

6. Embarkasi Jakarta-Pondok Gede: Boeing 777, kapasitas 393 kursi

7. Embarkasi Jakarta-Bekasi: Boeing 777, kapasitas 410 kursi

8. Embarkasi Solo: Airbus 330, kapasitas 360 kursi

9. Embarkasi Surabaya: Boeing 747, kapasitas 450 kursi

10. Embarkasi Banjarmasin: Airbus 330, kapasitas 325 kursi

11. Embarkasi Balikpapan: Boeing 747, kapasitas 455 kursi

12. Embarkasi Makassar: Boeing 747, kapasitas 455 kursi

13. Embarkasi Lombok: Boeing 747, kapasitas 455 kursi

 

IHRAM

 

TERBARU: Aplikasi Cek Porsi Haji, kini dilengkapi Infomasi Akomodasi Haji di Tanah Suci!  Silakan Download dan instal bagi Calon Jamaah Haji yang belum menginstalnya di smartphone Android!
Klik di sini!

Untuk Perlindungan, Jamaah Haji 2018 Dapat Perlengkapan Ini

Sekitar 221.000 jamaah haji Indonesia 2018 akan berangkat ke Tanah Suci. Untuk menghadapi risiko gangguan kesehatan, mereka diberikan satu set perlengkapan.

Perlengkapan itu terdiri dari kacamata ultraviolet, payung, topi, botol minum, masker, dan semprotan untuk muka.

“Kacamata hitam supaya pelindung diri dari debu dan cuaca panas, masker alat pelindung diri juga,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Dr dr Eka Jusup Sangka, MSc di Kementerian Kesehatan RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (6/7/2018).

Selain itu, akan ada pula 20.400 sandal, namun tidak dibagikan bersamaan dengan perlengkapan yang sudah disebutkan di atas. Sandal akan diberikan bagi jamaah yang kehilangan sandal di masjid.

“Ada yang kehilangan sandal di masjid pulangnya nggak pakai alas kaki apa-apa, jalan di aspal yang panas, ya melepuh kakinya,” cerita dr Eka.

Tim kesehatan haji 2018 akan menyediakan 7 ton obat-obatan dari berbagai macam jenis penyakit untuk mengantisipasi jika jamaah haji mengalami gangguan kesehatan.

“Obat-obatan saluran pernapasan, flu, batuk, obat jantung ada, hipertensi ada. Pengganti cairan juga ada. Semua yang dibutuhkan oleh jamaah haji, yang diperlukan untuk semua penyakit,” jelas dr Eka.

 

DETIK

 

TERBARU: Aplikasi Cek Porsi Haji, kini dilengkapi Infomasi Akomodasi Haji di Tanah Suci!
Silakan Download dan instal bagi Calon Jamaah Haji yang belum menginstalnya di smartphone Android!
Klik di sini!

Jamaah Haji Makan Masakan Indonesia

Tahun ini KJRI Jeddah, Saudi Arabia memastikan jamaah haji Indonesia bisa menyantap cita rasa masakan lokal. Pasalnya, seluruh penyedia jasa katering jamaah haji yang menandatangani kontrak, diwajibkan menggunakan produk masakan asal Indonesia.

“Ini amanat Pemerintah pusat agar penyelenggaraan ibadah haji bisa membawa dampak pada peningkatan ekspor produk non-migas Indonesia ke Arab Saudi,” ucap Konsulat Jenderal KJRI Jeddah dalam keterangan tertulisnya kepada detikcom, Rabu (11/7/2018).

Hal ini disampaikannya pula pada Minggu (8/7) di Wisma Konjen RI, dalam koordinasi untuk memastikan keamanan pasokan makanan dan minuman jamaah haji tahun 2018. Malahan, tahun depan menurutnya KJRI juga akan mengupayakan kebutuhan terkait akomodasi dan transportasi menggunakan produk Indonesia.

Untuk saat ini, Tim Ekonomi dan Perdangangan KJRI Jeddah memulai dengan berkoordinasi dengan para importir makanan dan minuman di Arab Saudi untuk memastikan keamanan pasokan makanan dan minuman bagi jamaah haji. Perusahaan importir produk Indonesia tersebut diwakili oleh Mohammad Bawazer For Trading (MBT), Said Bawazir Trading Company (SBTC), Mizanain Trading and Marketing (MTM), Annakla, Sami Alkhatiri Est, Arroqib Est, dan AlGhammad Trading Est.

“Koordinasi dengan para importir ini penting untuk memastikan agar katering haji pada tahun ini menggunakan produk-produk Indonesia,” kata Konsul Promosi Perdagangan Gunawan.

Mohammad Bawazer menyebut telah mempersiapkan suplai logistik beberapa bulan sebelum pelaksanaan haji, di 3 wilayah. “Kami telah mempersiapkan 4 sampai 5 bulan sebelum pelaksanaan haji untuk mengatur sistem suplai logistik di wilayah Jeddah, Madinah dan Makkah,” ujar Bawazer.

Sementara itu pendapat berbeda diutarakan Abdul Halim dan Hasan Doldaum, perwakilan dari perusahaan Sami Alkhatiri. Keduanya meminta agar KJRI lebih awal menyampaikan daftar menu yang dibutuhkan jemaah, agar importir juga bisa menyiapkan pasokan produk yang diminta pihak katering.

Tidak hanya menggandeng importir dan pengusaha katering, ke depan Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah berencana menggelar temu bisnis juga bersama pengusaha bidang perhotelan dan transportasi. Ada pula pameran khusus yang akan diselenggarakan di Balai Nusantara KJRI Jeddah.

DETIK

 

 

TERBARU: Aplikasi Cek Porsi Haji, kini dilengkapi Informasi Akomodasi Haji di Tanah Suci! Silakan Download dan instal bagi Calon Jamaah Haji yang belum menginstalnya di smartphone Android! Klik di sini!

Aplikasi Cek Porsi Haji Sudah Aktif Kembali

Alhamdulillah, aplikasi cek porsi haji sudah aktif lagi. Abgi Anda yang ingin mengetahui kapan tahun keberangkatan haji, bisa segera megeceknya,karena datanya dari Kemenag RI sudah mulai dibuka.

Seain itu,  melalui APlikasi Cek Porsi HAji ini,kami juga memberikan tambahan informasi seputar Akomodasi Haji tahun ini.

Download dan instal disini! 

Sampaikan informasi ini ke sanak keluarga dan  sesama Calon Amaah HAji lainnya. Semoga ada manfaatnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh!