Cegah Penipuan Haji, Pemerintah Harus Bentuk Satgas

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodiq Mujahid menilai, kuota haji yang tak mencukupi untuk Indonesia. Akibatnya, antrian haji di Indonesia mencapai puluhan tahun.

Hal itu membuat calon haji di Indonesia merasa frustasi dan memilih jalan pintas. ”Mereka putus asa karena kurangnya edukasi dan sosialisasi tentang haji dan manajemen haji Indonesia,” kata Sodiq, saat dihubungi, Selasa (6/9).

Menurutnya, antrian memang tidak bisa dihindari, sehingga harus ada edukasi dan sosialisasi. Sementara, di tengah lemahnya edukasi dan sosialisasi pihak-pihak yang mengiming-imingi.

Oleh karena itu, politisi Gerindra tersebut meminta pemerintah mengusut tuntas semua pihak yang terlibat dan diberi sanksi maksimum. Selain itu, perlu juga diumumkan siapa saja pihak yang terlibat dan sanksi yang diberikan.

Sodiq menyarankan, agar pemerintah membentuk Satgas pencegahan penipuan haji, dengan Kemenag sebagai Leading Sector, dibantuk aparat keamanan. ”Tingkatkan edukasi dan sosialisasi tentang manajemen haji Indonesia, termasuk soal panjang antrian dan sisi negatif dan sisi lemah haji ilegal

Selain itu, tingkatkan edukasi makna, tujuan, dan hakikat haji. Supaya jangan sampai masyarakat berhaji dengan cara-cara ilegal, dengan meminta waktu agar bisa dipercepat pemeriksaan dan kepulangannya.

 

sumber: Republika Online

Agar Fit Saat Armina

Menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), jamaah haji diimbau agar benar-benar menjaga stamina.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Muchtaruddin Mansyur di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Arab Saudi, berbagi tips menjaga stamina bagi jamaah haji. Pertama, menjaga hidrasi dengan banyak minum air. Terlebih, temperatur udara diperkirakan bisa mencapai 52 derajat Celcius saat ibadah wukuf.

Kedua, menghindari melakukan kegiatan di luar tenda dan mengenakan pelindung seperti payung, kacamata dan masker jika terpaksa berada di tempat terbuka.

Ketiga, mematuhi jadwal dan rute untuk melontar jumrah, untuk menghindari terulangnya peristiwa berdesak-desakan di Jalur 204 Mina pada 2015 yang menyebabkan ribuan korban jiwa.

Keempat, menjaga kecukupan gizi dan istirahat menjelang ibadah puncak haji. Selain itu, jamaah juga diminta agar dapat mengendalikan emosi. Jika setiap langkah tersebut dipenuhi, jamaah diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan aman dan baik.

 

sumber: Republika Online

11 Manfaat Qurban Idul Adha

Qurban atau kurban secara makna kata adalah hewan sembelihan. Qurban adalah salah satu ibadah dalam agama islam yang mana dilakukannya penyembelihan binatang ternak yang di lakukan sebagai wujud pengorbanan umat muslim. Ibadah qurban dilakukan pada bulan dzulhijah dalam penanggalan hijiriah, tepatnya pada 10 dzulhijjah.

Ibadah qurban diawali dalam sejarah Nabi Ibrahim dan Ismail, yang kisahnya tertuang di dalam Al-qur’an surat Ash shaafaat : 102-107.


“ Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ), dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata, dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

Hukum dan Syarat Qurban

Sejauh ini kebanyakan para ulama, dan ahli fiqh atau fuqaha sepakat bahwa hukum dari ibadah qurban adalah sunnah muakad, atau sunah yang diutamakan. Namun berbeda dengan pendapat abu hanifah kalangan sahabat tabi’in yang menyatakan bahwa ibadah qurban adalah wajib.

Syarat dalam Qurban

Berikut beberapa syarat yang perlu di penuhi saat melakukan ibadah kurban.

  1. Orang yang berkurban harus menyediakan hewan kurban yang di dapat dengan cara halal dan tidak berhutang
  2. Hewan kurban adalah binatang ternak seperti sapi, kambing, domba, ataupun onta.
  3. Binatang qurban tidak boleh cacat, tidak pincang, tidak buta, tidak sakit di telinga, dan prinsipnya binatang qurban harus dalam kondisi sehat bugar.
  4. Binatang qurban juga harus memiliki umur tertentu untuk boleh dikorbankan.
    1. Untuk onta minimal umur 5 tahun
    2. Untuk sapi minimal telah berumur 2 tahun, sedangkan
    3. Untuk kambing dan domba minimal berumur 1 tahun
  5. Orang yang berkurban sebaiknya adalah mereka yang merdeka, sudah dewasa, dan berakal atau dalam keadaan sadar dan tidak memiliki masalah kejiwaan.

Berkurban memiliki makna yang dalam untuk mengajarkan setiap umat untuk rela mengorbankan apa yang dimilikinya hanya semata-mata ditujukan sebagai bentuk ketauhidan hanya kepada Allah. Sama seperti manfaat zakat dan ibadah lainnya, ibadah qurban memiliki manfaat bagi kehidupan personal maupun bagi lingkungan sosial. Berikut manfaat qurban yang ditinjau dari berbagai pendekatan.

Manfaat Qurban bagi diri sendiri

1. Memupuk rasa empati

Hikmah di balik berkurban adalah melatih kita untuk memiliki sikap kepedulian sosial. Kita yang selama ini memiliki kelebihan harta maka sudah seharusnya menyisihkan sebagian untuk di korbankan dalam wujud binatang ternak untuk kemudian dagingnya akan di konsumsi oleh banyak orang yang membutuhkan.

2. Melatih diri untuk menjadi dermawan

Seseorang yang menjadi pribadi yang dermawan perlu dilatih hingga menjadi kebiasaan. Menjadi dermawan dalam kebaikan sangat baik dan banyak manfaatnya. Untuk bisa menjadi dermawan perlu di latih terus-menerus dan tidak hanya sekali dua kali saja melainkan terus dilakukan hingga menjadi kebiasaan. Jika kita sudah sering bersedekah harta mungkin bisa di tingkatkan dengan berqurban di waktu hari raya idul adha.

3. Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah

Berqurban adalah salah satu perintah Allah yang jelas di cantumkan di Al-qur’an. Dalam manfaat memeluk agama islam, ibadah qurban akan menjaga bahkan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah. Sehingga kita akan memiliki iman yang semakin kuat dan tidak mudah mengikuti hawa nafsu.

4. Bekal pahala di hari akhir

Tentu saja ibadah qurban akan menjadi amal baik yang akan di catat oleh malaikat. Ibadah qurban yang semata-mata ikhlas dilakukan sebagai bagian dari pengabdian kepada Allah akan mendapatkan pahala yang setimpal. Pahala inilah yang nantinya akan menyelamatkan kita di hari akhir kelak.

5. Membangun sikap solidaritas

Saat berqurban, sebaiknya juga membaur dengan orang lain dalam proses penerimaan, penyembelihan, dan membagikan hewan kurban. Ada hikmah lain yang bisa didapat dalam kegiatan kurban ini. Manfaat hidup rukun, saat kegiatan qurban akan membuat kita saling bekerjasama dalam melakukan ibadah ini, setiap apa yang kita lakukan akan menjadi amalan baik. Oleh karena itu akan membuat kita, lebih bisa bersosialisasi dan berhubungan baik dengan orang lain.

6. Rezeki kita menjadi berkah

Saat kita berkurban menjadi salah satu upaya untuk menjadikan apa yang selama ini kita kumpulkan, harta benda yang kita miliki menjadi berkah dengan menggunakannya untuk ibadah. Bahkan manfaat qurban, akan membahagiakan orang lain dalam jalan keislaman.

7. Menjauhkan diri dari sikap tamak

sponsored links

Berkurban membutuhkan banyak syarat yang harus dipenuhi, mulai dari orang tersebut harus mampu, hingga mau melakukannya adalah hal yang tidak mudah. Sebagaian dari kita mungkin ada yang mampu namun tidak mau. Oleh karena itu ketika kita mau untuk berkurban, itu sudah membuktikan kita tidak terlalu tergila-gila dengan harta dan susah untuk mengeluarkannya. Manfaat agama terutama islam, akan membuang sifat serakah yang ada di dalam diri dengan ikhlas dalam berqurban.

Manfaat Qurban bagi orang lain

1. Menjaga tali silaturahmi

Saat hari raya qurban adalah salah satu sarana untuk menjalin tali silaturahmi kepada orang lain. Tidak hanya kepada satu orang saja bahkan bisa sampai banyak orang. Menyukseskan kegiatan kurban dibutuhkan kebersamaan dan peranan banyak orang. Ini akan menjadi sarana pemersatu diantara umat islam. Tidak ada perbedaan di hari itu, kita bersama-sama berbagi kebahagian untuk sesama.

2. Mencukupi kebutuhan gizi kaum kecil

Dari tinjauan kesehatan, manfaat qurban bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat indonesia. Mengingat kebutuhan gizi rakyat indonesia sangat tinggi dan tidak semua rakyat mampu merasakan manfaat daging. Oleh karena itu, saat hari raya qurban menjadi salah satu kesempatan bagi masyarakat dari kalangan bawah untuk memperbaiki asupan gizi, terutama yang berasal dari manfaat daging sapi dan kambing.

Manfaat Qurban lainnya

1. Memakmurkan masjid

Qurban kebanyakan dilakukan di masjid. Saat hari raya kurban pasti setiap masjid melakukan kegiatan penyembelihan dan pembagian hewan kurban. Memakmurkan masjid adalah salah satu perintah yang perlu dilakukan umat islam. Masjid akan tetap dimakmurkan setiap waktunya, karena banyak orang yang melakukan ibadah mulai dari shalat ied bersama hingga proses penyembelihan.

2. Menjaga budidaya hewan ternak

Ini adalah manfaat lain yang bisa di dapatkan untuk meningkatkan aspek pertanian negara kita. Dengan adanya ibadah qurban, maka harus ada hewan yang dikurbankan (disembelih). Peranan para peternak hewan seperti sapi, kambing, dan domba di Indonesia akan sangat penting dalam membantu terlaksananya kegiatan kurban ini. Manfaat qurban akan membantu meningkatkan aspek di bidang peternakan, mengingat sampai saat ini saja negara kita masih saja impor hewan-hewan ternak.

Bagi umat islam tentunya ibadah qurban tidak hanya semata-mata ibadah, namun memberikan manfaatnya untuk sesama muslimin dan muslimat.

 

sumber:manfaat.co.id

 

Baca juga: Kurban Digital dari Baznas Indonesia

Agar Berkomunikasi Lebih Hemat

Berkomunikasi dengan kerabat di Tanah Air saat berada di Tanah Suci sudah bisa dilakukan dengan mudah. Ada yang memakai fasilitas sambungan internet (e-mail, chatting, Facebook, atau video call). Ada pula yang menggunakan piranti telepon genggam. Berkat teknologi, semua menjadi mudah.

Komunikasi seperlunya

Pertama, lakukanlah komunikasi seperlunya. Jamaah hendaknya menahan diri untuk menelepon jika hanya untuk bersenda gurau atau hal-hal tidak penting lainnya. Tak jarang jamaah harus keluar uang banyak lantaran tak bisa menahan kebiasaan ngobrol ngalor-ngidul bersama teman atau kerabat.

Batasi tema pembicaraan

Untuk tips kedua, masih soal berkomunikasi. Jamaah hendaknya membatasi tema pembicaraan. Jamaah tidak perlu berbicara panjang lebar tentang kabar yang ingin disampaikan atau didengar.

Pilih waktu

Berikutnya, pilihlah waktu yang tepat agar tidak mengganggu kegiatan ibadah selama di Tanah Suci. Ingat, hal utama dari berhaji, yakni beribadah. Memaksimalkan waktu untuk beribadah tentu lebih baik daripada membuang waktu untuk mengobrol di telepon. Intinya, berkomunikasilah seperlunya.

Ganti nomor

Keempat, jamaah yang membawa telepon genggam lebih baik segera mengganti nomor seluler Arab sesampainya di Tanah Suci. Mengganti nomor lebih murah daripada tetap menggunakan nomor seluler dari Tanah Air. Setelah melakukan pergantian nomor, segeralah memberitahukan nomor terbaru kepada sanak saudara di Tanah Air. Kalau tidak terlalu mendesak, komunikasi hendaknya dilakukan melalui layanan pesan singkat (SMS) lantaran tarifnya lebih murah.

 

sumber: Republika Online

Getar Pertama Bertamu di Rumah Allah

Bersama dua lembar kain ihram yang kukenakan, ada getar yang turut bergelayut. Betapa bahagianya kala menyadari bahwa diri ini telah benar-benar menjejakkan kaki diTanah Haram, Mekkah Almukarramah. Kakbah menyambut megah. Inilah anugerah terbesar di sepanjang hidup, akhirnya kudapat bertamu di rumahMU, Ya Allah.

Setelah pintu King Fahd di Masjidil Haram kulintasi, langkah kaki yang tak sabar ini terus menapaki punggung marmer yang begitu sejuk. Dari kejauhan, bangunan kubus berselimut kiswah hitam tampak berdiri kokoh. Kakbah, ia tengah diputari ribuan jemaah. Lalu, anak tangga menuju mataf pun mengantar raga ini untuk ikut memulai tawaf. Kami bergerak, melawan arah jarum jam. Berzikir, memuji keagungan Tuhan.

Asyik masyuk bertawaf menjadikan tujuh kali putaran terasa cepat. Setelahnya, kami menghadap lurus ke kiblat Muslim sedunia itu dengan jarak hanya 20 meter. Salat sunah didirikan. Dipungkasi dengan tegukan air Zamzam, air yang pernah menolong Nabi Ismail dari kehausan.

Dari pelataran kakbah, kami beranjak menuju bukit Shafa dan Marwa untuk memulai napak tilas mengenang ikhtiar Siti Hajar mencarikan air untuk Ismail. Kami berlari kecil di antara dua bukit yang berjarak 405 meter itu. Seusai hitungan ketujuh, kami akhiri dengan tahallul, menggunting tiga helai rambut dan rampung sudah umrah qudum (pembukaan) ini.

Alur waktu kenikmatan ini masih panjang. Prosesi haji masih banyak yang belum tertunaikan. Kami begitu rindu, jika saatnya nanti memasuki jadwal untuk merenung diri di Arafah, niscaya rasa syukur ini tak akan henti kupanjatkan.

“Labbaik Allahumma labbaik, labbaik laa syariika laka labbaik…Innalhamda wanni’mata laka wal mulk…Laa syariika lak.”

 

sumber: MetroTVNews

Jabal Rahmah dan Sepenggal Kisah Perjumpaan Adam Hawa

Sebuah bukit dengan ketinggian kurang dari 70 meter itu tampak ramai dikunjungi jemaah haji. Untuk bisa mencapai puncaknya, dibutuhkan 15 menit guna menapaki 168 anak tangga dengan jalur selebar 4 meter yang terbuat dari batu-batu. Jabal Rahmah, diyakini sebagai lokasi pertemuan Adam dan Hawa setelah 200 tahun terpisah. Riwayat lain menyebut 100 tahun sejak keduanya diturunkan dari surga.

Wilayah India, oleh sebagian besar ulama dipercaya sebagai lokasi Nabi Adam AS diturunkan. Sementara Hawa, di sekitar Jeddah, Arab Saudi. Atas keridaan Allah SWT dan di bawah bimbingan malaikat Jibril, Adam dan Hawa dipertemukan di Jabal Rahmah. Bukit kasih sayang yang terletak di bagian timur padang Arafah, Mekkah Al-Mukarramah.

Peristiwa penting ini ditandai pemerintah Arab Saudi dengan monumen beton berbentuk segi empat setinggi 8 meter. Meski begitu, penyelenggara haji setempat juga tak henti-hentinya memeringati jemaah agar tidak terlalu mengutamakan ziarah ke tempat ini. Mereka berpendapat tak ada satu pun keterangan masyhur yang menggambarkan kesunahan berziarah ke Jabal Rahmah. Namun tetap saja, ribuan orang gemar mampir. Terutama bagi jemaah yang berpasangan dengan mengharap keberkahan atas kelanggengan jodohnya. Selanggeng kisah Adam dan Hawa.

Jabal Rahmah terletak 28 kilometer arah tenggara Masjidil Haram. Di tempat ini pula, Nabi Muhammad menerima wahyu terakhir sebagai penyempurna agama Islam.

 

sumber: MetroTVNews

Soal Tambahan Kuota Haji Indonesia, Retno: Masih Dikoordinasikan Menlu dan Menteri Haji Saudi

Menindaklanjuti pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Wakil Kedua Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan, Wakil Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdul Aziz Al-Saud, di sela-sela KTT Group 20 (G20), di Hangzhou, RRT, Minggu (4/9) siang, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengaku telah bertemu Menlu Saudi Arabia Adel bin Ahmed Al-Jubeir, di sela-sela KTT itu.

Saat ditanya jurnalis apakah ada perkembangan positif mengenai permintaan tambahan kuota haji bagi Indonesia, menurut Retno, Menlu Saudi Arabia tidak menjawab secara langsung. “Beliau kan Menteri Luar Negeri, jadi beliau harus melakukan koordinasi dengan Menteri Haji. Terutama untuk yang kuota, beliau akan tanyakan segera, karena saya sampaikan ini adalah janji dari pemerintah Saudi,” kata Retno kepada wartawan di Ruang Lobi, Dhon Chan Palace, Vientiane, Senin (5/9) malam.

Mengutip Menlu Saudi Arabia, Menlu mengatakan dengan segala keterbatasannya, apalagi sedang dilakukan pembangunan-pembangunan di sana-sini, pemerintah Saudi Arabia tidak bisa menambah jumlah jamaah haji. Sementara untuk pemakaian kuota negara lain yang tidak digunakan hitungannya tidak sederhana.

“Misalkan, jumlahnya X, mereka tidak akan bisa menerima X+5. Jadi kalau untuk memenuhi X, kemudian di sana-sini ada kuota yang tidak dipakai, itu kan juga harus dihitung, agar secara total pada saat dihitung itu tidak X+, karena khawatirnya, mereka tidak bisa memberikan pelayanan yang baik, yang aman kepada para jemaah haji kita,” ungkap Menlu mengutip penjelasan Menlu Adel bin Ahmed Al-Jubeir.

Oleh karena itu, lanjut Retno, Menlu Arab Saudi meminta waktu untuk melakukan koordinasi dengan Menteri Hajinya. “Saya sampaikan oke, saya tunggu kabar selanjutnya dari pihak Saudi. Tapi itu sudah kita tindak lanjuti setelah Presiden menerima kunjungan Pangeran Mohammed,” pungkas Retno.

Sebelumnya saat pertemuan dengan Pangeran Mohammed bin Salman, Presiden Jokowi selain meminta kemungkinan tambahan kuota haji bagi WNI, juga menanyakan kemungkinan penggunaan kuota haji negara lain yang tidak terpakai. Saat pertemuan itu, Presiden Jokowi mengemukakan, bahwa untuk bisa menunaikan ibadah haji, calon haji Indonesia ada yang harus menunggu sampai 20 tahun. (EN/ES)

 

sumber : Setkab RI

Niat Berhaji Sutrisno Untuk Sang Adik yang Baru Berpulang

Sutrisno (50) tak kuasa menahan air mata ketika bercerita soal kisah adiknya, Suparno. Sebelum berangkat, adiknya sempat berharap bisa berhaji, namun ajal keburu menjemputnya. Kini, harapan sang adik diteruskan oleh Sutrisno.

Sutrisno adalah petugas kloter yang sudah bertugas tahun lalu. Artinya, dia sudah pernah berhaji. Sebagai petugas, dia memang bisa berangkat berturut-turut, karena fungsinya adalah mengurusi para jemaah. Namun kini, tugas itu dia barengi dengan misi untuk membadalkan sang adik tercinta.

Pada awal keberangkatan Agustus lalu, Sutrisno dikagetkan dengan kabar mengejutkan dari adiknya, Suparno. Adik kandungnya itu sakit di tempat kerjanya di Jakarta. Suparno terpaksa dibawa pulang kampung ke Semarang, Jawa Tengah. Berat badannya turun drastis sampai 20 kilogram.

Saat sakit itu, Suparno sempat berkata pada kakaknya tentang keinginan berhaji. Sutrisno pun berpesan agar Suparno cepat sembuh lalu mendaftar haji dan menunggu giliran tiba.

“Bilangnya: ‘Mas saya pengin seperti panjenengan berangkat haji.’ Terus saya bilang sembuh dulu nanti daftar, terus nanti berangkat haji. Kalau daftar sekarang aja nunggu 20 tahun, tapi kalau ada rezeki umrah dulu aja,” kata Sutrisno menceritakan pembicaraannya dengan sang adik, Senin (5/9/2016) dinihari.

Momen itu selalu diingat Sutrisno. Dia pun berangkat haji. Kabar duka tentang Suparno diterimanya pada Jumat (2/9) lalu. Sang adik meninggal dunia setelah berusaha mendapat pengobatan di mana-mana. Vonisnya adalah leukimia. Sutrisno tak mampu berkata-kata. Dan kini, dia akan berusaha memenuhi harapan sang adik.

“Makanya sekarang saya mau membadalkan dia. Saya tafsirkan pesan terakhir dia itu sebagai amanat,” kata pengasuh madrasah ini.

Orang tua Sutrisno semua sudah berhaji. Sutrisno juga sebelumnya sudah berhaji. Artinya, dia memenuhi syarat untuk membadalkan adiknya yang baru meninggal.

“Semoga dia bisa diterima hajinya dan diberikan tempat yang mulia di sisi Allah SWT,” ucap Sutrisno sambil terisak.
(mad/aan)

 

sumber: Detikcom

Membersihkan Jiwa dan Membebaskan Kesulitan Manusia Lewat Wukuf di Arafah

Risiko Memakai Jasa Dorong Mukimin: Mahal, Ditelantarkan dan Berbahaya

Petugas Perlindungan Jemaah (Linjam) menangkap seorang mukimin yang dicurigai gerak-geriknya saat berada di pemondokan jemaah. Pria itu memakai baju ihram, memakai tas jemaah tahun 2016, namun gelang yang dipakai tahun 2012. Saat diperiksa, ada uang jutaan rupiah dan ribuan riyal di tasnya.

Diinterogasi petugas, pria tersebut bersumpah tak melakukan pencurian. Dia mengaku hanya menjadi pendorong bagi jemaah yang membutuhkan kursi roda untuk beribadah ke Masjidil Haram. Uang itu adalah hasilnya bekerja dan tasnya berasal dari teman. Dimintai identitas, pria tadi tak punya surat-surat apa pun di Saudi.

Ini adalah salah satu contoh kasus risiko menggunakan jasa mukimin di Saudi. Jemaah diimbau agar tak menggunakannya karena aktivitas para mukimin di Masjidil Haram sudah diintai petugas keamanan. Mereka juga menerapkan tarif yang mahal, sampai kerap dikeluhkan berbuat jahat pada jemaah.

Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Wagirun Topan Tuwinangun menerangkan, kasus tenaga pendorong kursi roda tidak resmi yang ditangkap di Masjidil Haram masih terus terjadi. Akibatnya, jemaah yang menggunakan jasa mereka menjadi terlantar.

“Kami dari perlindungan jemaah merasa peduli dengan kejadian ini. Karenanya kita adakan patroli rutin di lingkungan-lingkungan pemondokan jemaah supaya tidak minta tenaga pendorong dari mukimin,” kata Wagirun.

Foto: Rachmadin Ismail/detikcom

Menurutnya, menggunakan jasa mukimin untuk mendorong kursi roda saat tawaf atau sai risikonya besar. Apalagi, aparat Saudi di Masjidil Haram terus memperketat pengamanan sehingga potensi pendorong kursi roda tidak resmi ditangkap lebih besar. “Saya yakin pasti ditangkap kalau mukimin. Bahkan pendorong wanita, mereka bisa tahu. Karena intel-nya sangat banyak di Haram. CCTV saja ada 2000 an,” tuturnya.

Jika tertangkap, lanjut Wagirun, jemaah tentu menjadi pihak yang dirugikan karena terlantar. Petugas juga harus menangani setidaknya dua persoalan sekaligus, terlebih jika jemaah baru menjalani umrah wajib. Selain mengamankan jemaah secara fisik, petugas juga harus membantu jemaah menyelesaikan umrah wajibnya.

Wagirun mengaku pihaknya akan memperketat pengawasan agar kasus jemaah terlantar karena pendorong kursinya tertangkap aparat Masjidil Haram, tidak terulang. Rencana pengamanan sudah dibuat sejak dari pemondokan, jalanan, dan Masjidil Haram.

“Di pemondokan sudah kita gelar semua. Sekarang sistemnya terpadu, jadi semua petugas merupakan unsur linjam. Kita harapkan seperti itu, makanya di hotel sudah ada yang nempel di situ,” kataya.

“Secara khusus, linjam memperkuat sektor dengan patroli 24 jam, tErutama waktu malam, ketika teman-teman yang nempel di hotel mundur, kita yang aktif melakukan patroli,” tambahnya.

Jemaah juga diminta untuk mewaspadai modus yang digunakan pada pendorong kursi roda tidak resmi. Misalnya, agar tidak diketahui petugas, pelaku sengaja menggunakan kain ihram serta aksesoris gelang dan tas jamaah. Wagimun mengimbau jemaah menggunakan tenaga pendorong resmi yang sudah disiapkan pemerintah Saudi. Selain aman, biayanya juga jauh lebih murah.

Tarif yang biasa dikenakan para mukimin pada jemaah untuk tawaf dan sai berkisar di angka 500-600 riyal. Padahal memakai jasa pendorong resmi hanya 200 riyal untuk dua aktivitas ibadah tersebut.

sumber: Detikcom