Hukum Shalat Idul Adha di Rumah

Pandemi Covid-19 di Indonesia tak kunjung jua usai. Semakin hari korban yang terjangkit positif kian bertambah. Pun korban yang meninggal akibat Covid-19, sepanjang bulan Juni-Juli terus bertambah. Total angka kematian mencapai 69.210 jiwa. Belum lagi kondisi rumah sakit yang full pasien. Dan juga kelangkaan oksigen.

Pemerintah mengeluakan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Kebijakan ini sebagai upaya memutus mata rantai laju Covid-19. Laju Covid-19  kian semakin mengkhawatirkan. Terutama bagi mereka yang berada dalam zona hitam dan merah, seperti Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bila tidak mampu menjaga diri, bisa dipastikan akan terjangkit virus Covid-19.

Kebijakan PPKM dari 3-20 Juli 2021, sebagai upaya penyelamatan kehidupan manusia dari Covid-19. Salah satu poin dalam kebijakan ini adalah menganjurkan kegiatan keagamaan di dalam rumah ibadah ditiadakan. Artinya; ibadah keagamaan dikerjakan dari rumah saja. Misalnya shalat berjamaah, shalat Jumat, dan Idul Adha.

Pada tahun ini, Idul Adha akan jatuh pada  Selasa, 20 Juli 2021 mendatang. Artinya, umat Islam akan merayakan Idul  Adha dalam suasana PPKM Darurat. Lantas bagaimana dengan seorang muslim yang ingin mengerjakan shalat Idul  Adha, padahal masjid ditutup atau meniadakan kegiatan shalat Ied? Bolehkah shalat Idul Adha di rumah saja?

Mengenai hukum shalat Idul Adha, para ulama klasik dan kontemporer  mengatakan bahwa hukum shalat Idul Adha di rumah adalah boleh. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Lembaga Fatwa Mesir. Dar Ifta Mesir menyebutkan di tengah wabah Covid-19 seyogianya melaksanakan shalat Idul Adha di rumah.  Agar terhindar dari wabah virus SAR- CoV 2.

Dar Ifta Mesir mengeluarkan  fatwa berikut;

فإن صلاة العيد سنة مؤكدة لمواظبة سيدنا النبي صلى الله عليه وسلم عليها، ويُستحبُّ أن تصلى جماعة؛ ولأنّ الضرورةَ اقتضت إبقاء المساجد مغلقة للحفاظ على سلامة أرواح الناس وصحتهم، فعندئذٍ تصلى صلاة العيد في البيوت، إما جماعة مع أهل البيت الواحد، ولا يشترط لصحتها الخطبة فلا يؤثر تركُ الخطبتين على صحة الصلاة؛ لأن الخطبة في العيد سنة وليست شرطا لصحة الصلاة

Artinya; Sholat Idul Fitri adalah sunnah muakkad, yang ditegaskan dan ditekuni Nabi Muhammad SAW, dan shalat Ied itu disunnahkan mengerjakannya dalam keadaan shalat berjamaah.  Dan karena keharusan menutup masjid untuk menjaga keselamatan  jiwa dan juga kesehatan manusia, maka shalat Ied dilakukan di rumah, baik secara berjamaah dengan penghuni satu rumah.

Dan khutbah Ied tidak menjadi syarat sahnya shalat.  Dan tidak ada mempengaruhi keabsahan shalat dengan meninggalkan dua khutbah; Karena khutbah di hari raya, adalah sunnah dan bukan syarat sahnya shalat.

Sementara itu, mazhab Syafi’iyyah  membolehkan shalat Idul Adha di dalam rumah. Bahkan bagi orang yang ingin melaksanakan shalat Ied secara munfarid atau sendirian sebaiknya melaksanakan shalat di rumah saja.  Pendapat ini dikatakan oleh Imam Muzani—menukil pendapat dari Imam Syafi’i—, dalam kitab Mukhtasor Al-Umm. Imam Al Muzani berkata;

ويصلي العيدين المنفرد في بيته والمسافر والعبد والمرأة

Artinya; Dibolehkan mengerjakan shalat dua hari raya (Adha dan Fitri) baik sendirian, musafir, hamba sahaya dan wanita di dalam rumahnya. Selesai

Sementara itu, Syekh Syauqi Ibrahim Alam, Mufti Agung Dar Ifta Mesir mengatakan dalam keadaan wabah Covid-19, maka dianjurkan mengerjakanshalat Idul Adha di dalam rumah. Syekh Syauqi Ibrahim Alam  berkata;

وكذا إذا تَعذَّرت إقامة صلاة العيد لمانعٍ -كوباءٍ أو غيره يمنع اجتماع الناس للصلاة-؛ فإنه يُشْرَع لمَنْ كان هذا حاله فِعْل صلاة العيد في البيت

Artinya: dan demikian apabila ada uzur melaksanakan shalat Ied (di masjid atau tanah lapang),—seperti ada wabah atau selainnya yang melarang manusia berkerumun untuk shalat—, maka dalam keadaan seperti ini dianjurkan untuk melaksanakanshalat Idul Adha di rumah.

Lantas bagaimana keutamaan shalat Idul Adha di rumah ketika Covid-19? Syekh Sauqi Alam Ibrahim menjelaskan ibadah yang dikerjakan di rumah disebabkan adanya Pandemi, maka pahalanya setara dengan pahala ibadah yang dikerjakan di masjid. Bahkan, terkadang bisa melebihi pahala ibadah di masjid.

Terlebih dikonsi sekarang, merebaknya wabah mematikan yang telah merenggut nyawa ribuan orang dan telah menyebar di puluhan negara. Syekh Sauqi Alam Ibrahim berkata;

والعبادة في البيت في هذا الوقت توازي في الأجر العبادة في المسجد، بل قد تزيد أجرًا على العبادة في المسجد؛ وذلك لأنَّ هذا هو واجب الوقت الآن لا سيما مع تَفَشِّي الوباء القاتل الذي ذهب ضحيتَه آلافُ البشر، وانتشر في عشرات البلدان، وهو فيروس (كوفيد-19)،

Artinya;  dan ibadah yang dikerjakan di rumah pada waktu ini (wabah) akan menyamai bagi pahala ibadah yang dikerjakan di masjid, bahkan bisa jadi pahalanya akan melebihi ibadah yang dikerjakan di masjid.  Terlebih dengan merebaknya wabah mematikan yang telah merenggut nyawa ribuan orang dan telah menyebar di puluhan negara, dan wabah itu adalah Covid-19.

Demikian penjelasan hukum shalat Idul Adha di rumah.  Pasalnya, di saat PPKM dan wabah yang tengah merebak ini, ibadah di rumah menjadi solusi terbaik. Semoga memberikan manfaat.

BINCANG SYARIAH