Calon Haji Diminta Persiapkan Bekal Ilmu dan Kesehatan

Pada tahun ini, pemerintah Indonesia akan memberangkatkan 100.051 calon jamaah dan 1.901 petugas haji ke Tanah Suci Makkah. Karena itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI), Ismed Hasan Putro meminta kepada para jamaah haji untuk mulai membekali diri dengan ilmu tentang prosesi pelaksanaan ibadah haji.

 “Itu semua harus dibekali dengan pengetahuan yang memadai agar mereka di dalam menjalankan prosesi itu tidak semata-mata sebagai sesuatu yang sifatnya rutin, namun harus dipahami maknanya,” ujar Ismed kepada republika.co.id, Jumat (6/5).  

Menurut dia, setiap jamaah haji harus mengetahui  makna thawaf dan prosesi ibadah haji lainnya. Karena itu, menurut dia, para jamaah harus diberikan pemahaman yang cukup tentang ibadah haji sejak di Tanah Air.  

“Di sinilah tugas dari KBIH untuk memberikan pengetahuan yang memadai kepada para calon jamaah haji,” ucap Ismed.  

Dalam konteks ini, menurut dia, Kementerian Agama (Kemenag) juga harus banyak memberikan pemahaman kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan juga kepada para jamaah. “Sehingga di dalam mempersiapkan ini, mereka benar-benar memiliki bekal yang cukup pada saat mereka menjalankan ibadah haji itu,” kata Ismed.  

Selain itu, menurut dia, yang paling penting juga jamaah harus mempersiapkan kesehatannya di tengah situasi pandemi yang masih mengintai dan mengancam pada sebagian negara. “Tentu saja ini harus dipersiapkan juga kepada jamaah haji Indonesia. Apalagi, usia jamaah haji kita kan rata-rata di atas 50 tahun,” jelas Ismed. 

Karena itu, lanjut dia, para calon jamaah haji Indonesia harus rutin dalam beberapa waktu ke depan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Di samping itu, kata dia, mereka tentu juga harus rajin berolahraga agar secara fisik benar-benar memiliki kekuatan dan daya tahan yang memadai untuk melaksanakan prosesi haji. 

“Karena, haji ini beda dengan umrah. Kalau umrah kan relatif lebih santai. Umrah itu hanya ada thawaf, ada sai, tidak ada lempar humroh, tidak ada bermalam di Mina dan tidak ada prosesi yang berat yang menggunakan fisik,” kata Ismed.

IHRAM