Tahap-Tahap dalam Mempelajari Ilmu Tauhid (Bag. 2)

Baca pembahasan sebelumnya Tahap-Tahap dalam Mempelajari Ilmu Tauhid (Bag. 1)

Tahap-Tahap dalam Mempelajari Tauhid Uluhiyyah 

Dalam mempelajari tauhid uluhiyyah, maka di antara kitab yang dapat kita pelajari dimulai dari yang paling dasar dan mudah adalah sebagai berikut.

Kitab Al-Wajibat Al-Mutahattimat Al-Ma’rifah ‘ala  Kulli Muslim wa Muslimah

Kitab Al-Wajibat Al-Mutahattimat Al-Ma’rifah ‘ala  Kulli Muslim wa Muslimah karya Syaikh Abdullah bin Ibrahim Al-Qar’awi. Dengan syarah (penjelasannya) yaitu kitab At-Tanbihaat Al-Mukhtasharah karya Syaikh Abdullah bin Ibrahim bin Utsman Al-Qar’awi*. [1]

Kitab ini sangat ringkas, namun kandungannya sangatlah penting. Dalam kitab ini terdapat penjelasan mengenai tiga landasan utama yang wajib diketahui oleh setiap muslim dan muslimah. Selain itu, melalui kitab ini kita juga dapat mengetahui tauhid dan macam-macam tauhid, syarat-syarat kalimat tauhid, dan pembatal-pembatal Islam. Terdapat pula perincian singkat tentang kesyirikan, kufur, nifaq, dan sebagainya.

Kitab Al-Qowa’idul Arba

Kitab Al-Qowa’idul Arba’ karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimy rahimahullah. 

Syarahnya antara lain Syarh Al-Qowa’idul Arba’ karya Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan*, Syaikh Shalih bin Abdul Aziz bin Ibrahim Alu Syaikh, dan juga syaikh yang lainnya.

Kitab ini merupakan sebuah kitab ringkas yang berisi tentang penjelasan hakikat kesyirikan yang terjadi pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan kitab ini, kita dapat mengenal bagaimana kondisi kaum musyrikin pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, siapa saja sesembahan mereka, mengapa mereka disebut sebagai orang musyrik, dan mengapa mereka diperangi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Kitab Tsalaatsatul Ushuul

Kitab Tsalaatsatul Ushuul karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimy rahimahullah. 

Syarah dari kitab ini telah banyak sekali ditulis oleh para ulama. Antara lain Syarh Tsalaatsatul Ushul karya Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz bin Baaz, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin*, Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, atau karya Syaikh Shalih bin Abdul Aziz bin Ibrahim Alu Syaikh. Ada pula kitab Taisiirul Wushuul ila Nailil Ma’mul bi Syarhi Tsalaatsatil Ushuul karya Syaikh Nu’man bin Abdul Karim Al-Wathr. Atau kitab Hushuulul Ma’muul karya Syaikh Abdullah bin Shalih Al-Fauzan*Karena banyaknya syarah yang ada, kita dapat memilih satu sampai dua kitab saja untuk membantu kita mempelajari kitab ini.

Kitab Tsalaatsatul Ushuul merupakan kitab yang ma’ruf  (terkenal) di kalangan penuntut ilmu sebagai kitab dasar dalam memahami Tauhid Uluhiyyah. Di dalamnya terdapat penjelasan tiga landasan utama yang wajib diketahui oleh setiap muslim dan muslimah, yaitu mengenal Allah, mengenal agama Islam, dan mengenal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketiga hal inilah yang akan ditanyakan di alam kubur nanti. Di dalam kitab ini juga terdapat penjelasan tentang perincian macam-macam ibadah. Selain itu terdapat juga pembahasan tentang rukun iman dan rukun Islam meskipun secara global. [2]

Kitab Kitaabut Tauhid alladzi huwa haqqullahi ‘alal ‘abiid

Kitab Kitaabut Tauhid alladzi huwa haqqullahi ‘alal ‘abiid karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimy rahimahullah. 

Syarah dari kitab ini juga banyak sekali. Antara lain kitab Fathul Majiid karya Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh*; kitab Taisir Al-‘Aziz Al-Hamiid karya Syaikh Sulaiman bin Abdillah Alu Syaikh; Al-Qoulus Sadiid karya Syaikh Abdurrahman As-Sa’di; Al-Qoulul Mufiid karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin*; I’anatul Mustafiid karya Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan; atau At-Tamhiid karya Syaikh Shalih bin Abdul Aziz bin Ibrahim Alu Syaikh dan masih ada lagi beberapa kitab lainnya. Kita dapat memilih Al-Qoulul Mufiid dan I’anatul Mustafiid karena bahasanya yang mudah dipahami dan pembahasannya yang cukup lengkap. [3]

Kitab ini adalah kitab yang paling lengkap tentang perincian tauhid dan syirik. Belum ada satu pun kitab yang membahas tauhid dan syirik secara lengkap dan terperinci seperti kitab ini. Dengan mempelajari kitab ini dengan baik, maka kita akan dengan mudah membedakan tauhid dan syirik semudah kita membedakan antara siang dan malam.

Kitab Kasyfu Asy-Syubuhaat 

Kitab Kasyfu Asy-Syubuhaat  karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimy rahimahullah. 

Syarah dari kitab ini antara lain Syarh Kasyfi Asy-Syubuhaat karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin*, Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, atau karya Syaikh Shalih bin Abdul Aziz bin Ibrahim Alu Syaikh. Atau kitab At-Taudhihaat Al Kaasyifaat ‘ala Kasyfi Asy-Syubuhaat karya Syaikh Muhammad bin Abdullah bin Shalih Al Hubdaan. Syarah yang dapat kita pilih adalah At-Taudhihaat Al-Kaasyifaat dan Syarh Kasyfi Asy-Syubuhaat karya Syaikh Shalih bin Abdul Aziz bin Ibrahim Alu Syaikh.

Setelah mempelajari perincian tauhid dan syirik pada Kitab Tauhid, pasti kita akan menghadapi berbagai macam syubhat (pemikiran-pemikiran yang menyimpang) dalam rangka membela kesyirikan. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari bagaimana cara menghadapi dan menjawab syubhat-syubhat tersebut, yaitu dengan mempelajari kitab ini. Dengan mempelajari kitab ini, kita seolah-olah memiliki senjata yang dapat kita gunakan untuk menghadapi para penentang tauhid.

Sebelum mempelajari kitab ini, kita harus memiliki pemahaman yang baik terhadap ketiga kitab sebelumnya (yaitu kitab Qowa’idul Arba’, Tsalatsatul Ushul, dan Kitabut Tauhid). Pemahaman terhadap ketiga kitab di atas akan sangat membantu dalam memahami kitab Kasyfusy Syubuhaat ini. Karena untuk membantah syubhat-syubhat yang ada, sangat diperlukan pemahaman kaidah dasar yang terkandung dalam ketiga kitab tersebut.

Dengan mempelajari kelima kitab ini, sebetulnya kita telah memiliki bekal yang cukup dalam masalah tauhid uluhiyyah. Yang kita perlukan selanjutnya adalah senantiasa mengulang-ulang pelajaran tersebut agar pemahaman kita semakin kokoh. Namun bagi yang masih diberi waktu dan kesempatan oleh Allah Ta’ala untuk terus belajar, dapat melanjutkannya dengan mempelajari kitab Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyyah karya Abu Ja’far Ath-Thahawi rahimahullah dengan syarahnya yang ditulis oleh Ibnu Abil ‘Izzi Al-Hanafi rahimahullah. 

Nasihat Dalam Belajar Tauhid

Yang perlu diperhatikan adalah, bahwa belajar ilmu tauhid itu harus senantiasa diulang-ulang, tidak sebagaimana kita belajar ilmu fiqh misalnya. Seseorang mungkin saja bisa mempelajari tata cara shalat, wudhu, atau tayammum dalam sekali atau dua kali belajar, setelah itu dia bisa mengamalkannya sepanjang hidupnya. Akan tetapi, ilmu tauhid tidaklah demikian. Karena ilmu tauhid lebih banyak berkaitan dengan amalan hati. Bisa jadi hari ini kita belajar tauhid, akan tetapi tanpa kita sadari suatu saat hati kita condong dan berpaling kepada selain Allah Ta’ala. Bisa jadi suatu saat hati kita lebih ber-tawakkal kepada selain Allah atau tidak merasa ridha dengan taqdir yang Allah Ta’ala tetapkan atas kita. Oleh karena itulah, kita perlu mempelajari tauhid berulang-ulang sehingga kita akan selalu siap waspada, kemanakah hati kita ini condong, kepada Allah atau selain Allah? [4]

[Selesai]

***

Penulis: M. Saifudin Hakim

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/51254-tahapan-mempelajari-ilmu-tauhid-2.html

Tahap-Tahap dalam Mempelajari Ilmu Tauhid (Bag.1)

Sebagian orang, ketika hendak memulai belajar tauhid, dia pun bingung, dari mana dia belajar dan bagaimanakah tahapan-tahapannya. Lalu dia pun asal-asalan dalam belajar, menghabiskan waktu untuk belajar ke sana ke mari, dan setelah bertahun-tahun lamanya, ilmu itu tidak menancap ke dalam hati. 

Berbeda dengan orang yang mengetahui bagaimanakah belajar tauhid dari dasarnya. Dia mempelajari tauhid setahap demi setahap, dari kitab yang paling mudah untuk membangun pondasi keilmuannya. Setelah itu, dia pun mempelajari kitab berikutnya dan begitulah seterusnya.

Dalam tulisan serial ini, akan kami sebutkan bagaimanakah tahapan kitab-kitab yang perlu dipelajari dalam mendalami ilmu tauhid. Tahap-tahap dalam mempelajari tauhid ini penulis susun dari penjelasan para ulama, di antaranya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin dalam Kitaabul ‘Ilmi atau penjelasan yang terdapat dalam kitab Kaifa Tatahammasu li Thalabil ‘Ilmi Syar’i karya Syaikh Muhammad bin Shalih bin Ishaq Ash-Shai’iry

Kemudian penulis memodifikasi urut-urutan kitab tersebut berdasarkan pengalaman penulis selama ini ketika mempelajari kitab-kitab tersebut. Dan bisa jadi urut-urutan yang penulis sampaikan di sini dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi serta ustadz yang mengajar.

Tahap-Tahap dalam Mempelajari Tauhid Asma’ wa Shifat 

Dalam mempelajari tauhid asma’ wa shifat, maka di antara kitab yang dapat kita pelajari dimulai dari yang paling dasar dan mudah adalah sebagai berikut.

Pertama, kitab Lum’atul I’tiqod Al-Haadi ila Sabili Ar-Rosyad karya Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullah. 

Kitab ini bisa digunakan sebagai panduan awal untuk pemula dalam mempelajari tauhid asma’ wa shifat. Syarah (penjelasan) kitab ini antara lain Syarh Lum’atul I’tiqod karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin*, Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, atau karya Syaikh Shalih bin Abdul Aziz bin Ibrahim Alu Syaikh. Ada pula kitab Al Is’aad fii Syarhi Lum’atil I’tiqod karya Syaikh Abi Musa Abdul Rozaq bin Musa Al-Jazairi.

Di dalam kitab ini terdapat kaidah-kaidah dasar aqidah ahlus sunnah dalam memahami dalil-dalil tentang nama dan sifat Allah Ta’ala beserta contoh-contoh penerapannya. Selain itu juga terdapat pembahasan tentang masalah aqidah secara umum seperti sikap terhadap para sahabat, surga dan neraka, golongan yang menyimpang, dan lain-lain.

Ke dua, kitab Al-Qowa’idul Mutsla fii Shifaatillaahi wa Asmaa- ihi Al-Husna karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin*. 

Syarahnya ditulis oleh Syaikh ‘Utsaimin sendiri atau kita juga dapat memakai kitab Al-Mujalla karya Kamilah Al-Kiwari. Juga terdapat penjelasan Syaikh ‘Ubaid Al-Jabiri yang berjudul Fathul ‘Aliyyil A’la.

Sesuai dengan nama kitabnya, di dalam kitab  ini penulis membawakan beberapa kaidah penting dalam memahami nama dan sifat Allah Ta’ala. Penulis juga menyampaikan tentang kelompok-kelompok yang menyimpang dalam masalah ini dan bantahannya secara gamblang. Dengan menyelesaikan kitab ini, kita diharapkan memiliki manhaj (metode) yang benar dalam memahami dalil-dalil yang berkaitan dengan nama dan sifat Allah Ta’ala sehingga lebih mudah dalam memahami kitab lainnya seperti Al-‘Aqiidah Al-Waasithiyyah.

Ke tiga, kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Syarahnya antara lain Syarh Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, Syaikh Dr. Muhammad Khalil Haras, atau karya Syaikh Shalih bin Abdul Aziz bin Ibrahim Alu Syaikh. Namun, dengan mempelajari syarah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, insyaa Allah sudah lebih dari cukup.

Dengan mempelajari ketiga kitab ini saja, sebetulnya sudah lebih dari cukup bagi kita dalam mempelajari tauhid asma’ wa shifat. Apalagi bagi kita yang masih memiliki banyak kesibukan dan tidak mengkhususkan diri belajar ilmu agama.  

Namun, bagi yang ingin melanjutkan mempelajari kitab-kitab di atasnya lagi, dapat melanjutkannya dengan mempelajari kitab Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyyah karya Abu Ja’far Ath-Thahawi rahimahullah dengan syarahnya yang ditulis oleh Ibnu Abil ‘Izzi Al-Hanafi rahimahullah. Atau yang ingin lebih ringkas, dapat membaca penjelasan singkat Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan dalam kitabnya yang berjudul At-Ta’liqaat Al-Mukhtasharah ‘ala Matni Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyyah. 

Selanjutnya, kita dapat mempelajari kitab-kitab di atasnya lagi seperti kitab Fataawa Al-Hamawiyyah dan Al-‘Aqidah At-Tadmuriyyah, keduanya ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Kedua kitab ini membahas secara lebih mendalam tentang aqidah ahlus sunnah dalam masalah asma’ wa shifat.

Dalam hal ini, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah telah membantu kita dengan meringkas kedua kitab tersebut dalam karya beliau yang berjudul Fathu Robbil Bariyyah bi Talkhiishi Al-Hamawiyyah dan Taqriib At-Tadmuriyyah*. Ringkasan yang beliau susun ini dapat membantu kita untuk memahami kedua kitab Syaikhul Islam secara ringkas, sebelum membaca kedua kitab beliau secara langsung.

[Bersambung]

***

Penulis: M. Saifudin Hakim

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/51252-tahapan-mempelajari-ilmu-tauhid-1.html