Iran Larang Warganya Pergi Haji ke Mekah

Pemerintah Iran tidak mengizinkan warganya beribadah haji ke Makkah pada September 2016 nanti setelah ketegangan dengan Arab Saudi terus berlanjut. Keputusan Pemerintah Iran muncul setelah pembicaraan antara pejabat Teheran dan Riyadh mengalami jalan buntu.

Menteri Kebudayaan Iran, Ali Jannati, mengatakan kepada stasiun televisi Pemerintah Iran; ”Tidak ada jemaah yang akan dikirim ke tempat-tempat suci Muslim; Makkah dan Madinah, karena hambatan yang diciptakan oleh para pejabat Saudi.”

Dalam sebuah pernyataan, Organisasi Haji dan Umrah Iran mengecam Arab Saudi atas tuduhan bahwa Riyadh kurang bekerjasama.

Sementara itu, Kementerian Haji dan Umrah Saudi menuduh delegasi Iran yang datang menolak untuk menandatangani perjanjian untuk menyelesaikan masalah.

”Mereka akan bertanggung jawab di hadapan Allah SWT dan warganya atas ketidakmampuan warga Iran untuk melakukan haji untuk tahun ini,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi Saudi.

”Iran telah menuntut hak untuk mengatur demonstrasi (haji) dan memiliki hak istimewa yang akan menyebabkan kekacauan selama haji. Ini tidak bisa diterima,” kesal Menteri Luar Negeri Saudi, Adel Al-Jubeir, dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond.

Jubeir mengatakan Arab Saudi setiap tahunnya menandatangani nota memorandum haji dengan lebih dari 70 negara. ”Untuk menjamin keamanan dan keselamatan jemaah,” katanya, seperti dikutip dari Al Arabiya, Senin (30/5/2016).

”Tahun ini, Iran menolak menandatangani memorandum tersebut,” lanjut dia, dengan alasan bahwa Riyadh telah setuju untuk memfasilitasi pengaturan perjalanan peziarah Iran meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik.

”Hal ini sangat negatif jika niat Iran dari awal adalah untuk manuver dan mencari alasan, untuk mencegah warganya melakukan (ibadah) haji,” katanya.

”Jika ini adalah tentang langkah-langkah dan prosedur, saya pikir kami telah melakukan lebih dari tugas kita untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi itu adalah Iran yang menolak hal-hal tersebut.”

 

sumber: Bumi Syam