Seberat Apapun Ujian Jangan Putus Asa, Ini Alasannya

Allah SWT melarang hamba-Nya berputus asa saat diterpa ujian

Jangan putus asa terhadap rahmat dan ampunan Allah SWT. Segerelah bertobat ketika sudah melampaui batas dalam kemaksiatan karena Allah Mahapengampun dan Mahapenyayang. 

Dalam surat Az-Zumar ayat 53, Allah SWT mengingatkan hamba-Nya agar jangan berputus asa dalam mencari ampunan-Nya: 

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ 

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Mahapengampun lagi Mahapenyayang.”

KH DR M Tata Taufik dalam bukunya “Tafsir Inspiratif ayat-ayat Alquran Pilihan Pengguggah Jiwa”, menuliskan, ayat ini menurut Ibnu Katsir merupakan seruan kepada seluruh pelaku maksiat dari orang kafir dan lainnya untuk bertaubat dan kembali kepada kebenaran. Ayat ini juga merupakan berita bahwa Allah SWT mengampuni semua dosa bagi mereka yang bertobat dan kembali ke jalan yang benar. 

“Walaupun dosa tersebut begitu banyak bagai buih di lautan. Ayat ini harus dipahami sebagai usaha bertobat dan tidak bisa dipahami dalam konteks selain tobat. Sebab, kemusrikan hanya bisa diampuni kecuali bagi yang melakukan tobat,” katanya.   

Diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu Abbas bahwa orang-orang musyrik dahulu mereka telah membunuh dan terbiasa membunuh dan telah berzina dan biasa berzina, kemudian mereka mendatangi Rasulullah dan berkata, “Apa yang engkau seru dan engkau katakan itu adalah kebaikan. Apakah engkau bisa memberitahu kami bahwa ada kifarat bagi dong dosa yang telah kamu lakukan?”  Atas pertanyaan itu, maka turunlah surat Al-Furqan ayat 68:   

الَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ “Dan orang-orang yang tidak menyeru tuhan selain Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali karena alasan yang benar dan tidak melakukan zina.” Lalu turunlah ayat 53 surat az-Zumar di atas. Anas Ibn Malik berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: 

و الذي نَفسي بيدِهِ أوْ قال : و الذي نَفْسُ محمدٍ بيدِهِ لَوْ أَخْطَأْتُمْ حتى تَمْلَأَ خَطَاياكُمْ ما بين السَّماءِ و الأرضِ ، ثُمَّ اسْتَغْفَرْتُمْ اللهَ عزَّ و جلَّ ، لَغَفَرَ لَكُمْ ، و الذي نَفْسُ محمدٍ بيدِهِ أوْ قال : و الذي نَفسي بيدِهِ لَوْ لمْ تُخْطِئُوا لَجاء اللهُ بِقومٍ يُخْطِئُونَ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُونَ اللهَ فَيَغْفِرُ لهُمْ

“Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya kalian bersalah sampai kesalahan memenuhi antara langit dan bumi, kemudian kali mohon ampun kepada Allah pasti Allah akan mengampuni kamu sekalian.

Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, jika sendainya kalian tidak melaksanakan segala kesalahan sama sekali (dosa) maka Allah akan menciptakan suatu kaum yang melakukan kesalahan lalu mereka memohon ampun kepada Allah dan Allah mengampuni mereka.” (HR Ahmad).

Tata mengatakan, masih banyak lagi hadits yang semuanya menunjukkan bahwa Allah mengampuni semua dosa dengan bertaubat. Maka dari itu jangan lah seorang hamba berputus asa dari rahmat Allah walaupun dosanya sangat besar dan banyak. “Karena pintu taubat dan rahmat Allah terbuka lebar,” ujar Kiai Tata.  Dia mengutip surat At-Taubah ayat 104, Allah SWT berfirman:

أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ   “Tidakkah mereka ketahui bahwa Allah menerima taubat dari hamba-Nya.” Dalam firman-Nya surat An-Nisa ayat 110, disebutkan: 

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا “Barangsiapa melakukan kejelekan dosa atau menzalimi dirinya sendiri kemudian memohon ampun kepada Allah kemudian akan mendapati bahwa Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang.”

KHAZANAH REPUBLIKA