Peristiwa Seputar Hijrah

Dalam upaya menyelamatkan dakwah Islam dari gangguan kafir Quraisy, Rasulullah SAW bersegera hijrahdari Makkah ke Yatsrib (Madinah), dari Daarul Harbi menuju Daarul Islam. Saat hijrah berlangsung, banyak peristiwa dan kejadian penting yang patut menjadi teladan umat Islam. Beberapa peristiwa penting tersebut sebagai berikut.

Ali di tempat tidur Nabi SAW

Muhammad Husain Haekal dalam Sejarah Hidup Muhammad menuturkan, pemuda-pemuda yang sudah disiapkan kaum Quraisy untuk membunuh Rasulullah pada malam itu sudah mengepung rumah Nabi SAW. Pada saat bersamaan, Rasulullah menyuruh Ali bin Abi Thalib untuk memakai mantelnya yang berwarna hijau dan tidur di kasur Rasulullah SAW. Nabi SAW meminta Ali supaya ia tinggal dulu di Makkah untuk menyelesaikan berbagai keperluan dan amanah umat, sebelum melaksanakan hijrah.

Sementara itu, para pemuda yang sudah disiapkan Quraisy, dari sebuah celah, mengintip ke tempat tidur Nabi SAW. Mereka melihat ada sesosok tubuh di tempat tidur itu dan mereka pun puas bahwa orang yang mereka incar belum lari.

Menurut Martin Lings dalam Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik, para pemuda Quraisy yang dipilih untuk membunuh Nabi SAW itu telah sepakat untuk bertemu di luar gerbang rumah Nabi SAW saat malam tiba.

Menjelang larut malam, Rasulullah keluar rumah menuju kediaman Abu Bakar setelah beliau membacakan surah yang diberi nama dengan kalimat pembukanya, Yasiin. Ketika sampai pada kalimat, Dan, Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding pula dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.” (QS Yasin [36]: 9).

Lalu, Nabi SAW dan Abu Bakar keluar melalui jendela pintu belakang dan terus bertolak ke arah selatan, ke arah Yaman, menuju Gua Tsur. Hal itu dilakukan untuk mengelabui para pemuda Quraisy tersebut. Mereka menutup semua jalur menuju Madinah. Para pemuda ini berencana akan menyergap Nabi SAW saat itu.

Dan, ketika memasuki rumah Nabi SAW, mereka kaget karena Rasulullah sudah tidak ada. Mereka hanya menemukan Ali sedang tidur di kasur Rasul SAW. Kafir Quraisy merasa kecolongan karena tak menemukan Nabi Muhammad SAW.

Gua Tsur

Tiada seorang pun yang mengetahui tempat persembunyian Nabi SAW dan Abu Bakar, selain Abdullah bin Abu Bakar, Aisyah, dan Asma’ serta pembantu mereka, Amir bin Fuhaira. Abdullah diperintahkan untuk mengawasi gerak-gerik Quraisy pada siang hari dan memberitahukan keadaan di sekitar gua pada malam hari. Amir bin Fuhaira bertugas menyiapkan kendaraan untuk Nabi SAW dan Abu Bakar, sedangkan Asma bertugas mengantarkan makanan ke gua.

Sementara itu, pihak Quraisy terus berusaha mencari keberadaan Rasulullah tanpa mengenal lelah. Selain mencari ke tempat lain, sebagian di antara mereka ada yang mendatangi Gua Tsur. Tidak jauh dari Gua Tsur itu, mereka bertemu seorang gembala (menurut sebagian riwayat, penggembala itu adalah Amir bin Fuhaira), yang lalu ditanya. Mungkin saja mereka dalam gua itu, tapi saya tidak melihat ada orang yang ke sana.”

Lalu, orang-orang Quraisy datang menaiki gua itu. Tapi, kemudian, ada yang turun lagi. Mengapa kau tidak menjenguk ke dalam gua?” tanya kawan-kawannya. Ada sarang laba-laba di tempat itu yang memang sudah ada sebelum Muhammad lahir,” jawabnya. Saya melihat ada dua ekor burung dara hutan di lubang gua itu. Jadi, saya mengetahui tak ada orang di sana,” seru yang lainnya.

Sementara itu, Abu Bakar merasa khawatir jika keberadaan mereka akan diketahui pihak Quraisy. Rasulullah mengatakan, Jangan takut, Allah bersama kita.” (QS Al-Anfal [9]: 40). 

Mukjizat gua

Di depan mulut Gua Tsur, terdapat sarang laba-laba, sarang burung dara, dan cabang pohon akasia yang menjuntai ke arah gua. Pohon akasia ini digambarkan oleh Martin Lings memiliki ketinggian kira-kira setengah tinggi manusia. Kemudian, mereka pun pergi meninggalkan gua.

Masih menurut Lings, di celah antara pohon dan dinding gua terdapat seekor laba-laba yang telah membuat sarangnya. Kemudian, di lubang gua—tempat seseorang mungkin akan melangkah jika ingin memasuki gua—ada seekor burung dara telah bersarang dan sedang duduk seakan-akan mengerami telur-telurnya. Sementara itu, pasangannya yang jantan sedang menjaga si betina mengerami telur-telurnya di dekat pohon yang mengarah ke gua.

Sarang laba-laba, dua ekor burung dara, dan pohon akasia inilah mukjizat yang diceritakan oleh buku-buku sejarah hidup Nabi SAW mengenai masalah persembunyian dalam Gua Tsur itu. Melihat kondisi ini, orang-orang Quraisy ini berpindah dan mencari Nabi SAW ke tempat lain.

Sehubungan dengan mukjizat ini, penulis Prancis Emile Dermenghem dalam karyanya yang bertajuk La Vie de Mahomet mengatakan, Tiga peristiwa itu sajalah mukjizat yang diceritakan oleh sejarah Islam yang benar-benar: sarang laba-laba, hinggapnya burung dara, dan tumbuhnya pohon-pohonan. Ketiga keajaiban ini setiap hari persamaannya selalu ada di muka bumi.”

Kisah Suraqah

Adapun peristiwa lainnya yang juga memberi arti penting dalam hijrah Rasulullah SAW, yakni pengejaran yang dilakukan oleh Suraqah bin Malik bin Ja’syam. Ia bermaksud menangkap Rasulullah SAW dan Abu Bakar, lalu menyerahkannya kepada Quraisy karena tergiur dengan iming-iming yang diberikan bila dapat menangkap Rasul SAW.

Namun, belum sempat mendekati Rasul, kudanya terperosok dan ia pun terjungkal. Hal itu berulang-ulang terjadi hingga akhirnya ia memohon maaf dan mengaku terus terang perbuatannya untuk menangkap Rasulullah SAW karena tergoda oleh imbalan besar yang dijanjikan orang-orang kafir Quraisy. Rasul kemudian memaafkannya.

 

REPUBLIKA

Inilah Rute Hijrah Nabi Muhammad SAW Dahulu

Ketika berbagai cobaan dan ujian silih berganti dialami umat Islam, Rasulullah SAW memerintahkan kaum Muslimin untuk segera berhijrah ke Yatsrib. Perihal tempat untuk hijrah ini, Allah SWT telah memberitahukan Rasulullah.

Dalam buku berjudul Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik, Martin Lings mengungkapkan, Nabi SAW sudah mengetahui bahwa Yastrib adalah lahan subur di antara dua jalur batu-batu hitam yang beliau lihat dalam mimpinya. Beliau juga tahu bahwa tibalah waktunya untuk hijrah.

Sementara itu, Dr Ahzami Samiun Jazuli dalam bukunya mengenai Hijrah dalam Pandangan Al-Quran menuliskan, Imam Muslim mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda, “Aku melihat dalam tidur bahwa aku berhijrah dari Makkah menuju suatu tempat yang banyak terdapat pohon kurma. Aku mencoba menebak apakah itu Yamamah atau Hajar? Namun, ternyata, itulah Kota Yatsrib.” (Shahih Muslim: 2272).

Rasul pun memerintahkan para sahabatnya untuk segera berhijrah, baik secara sendiri-sendiri maupun berkelompok. Adapun Rasul SAW, rencananya akan menyusul setelah semua umat Islam berhijrah ke Madinah. Sebab, Rasul mengetahui, yang dimusuhi oleh kaum kafir Quraisy adalah diri beliau, dan bukan kaum Muslimin.

Kaum Quraisy pun menyiapkan strategi untuk melakukan penangkapan terhadap Rasul SAW. Namun, rencana kaum Quraisy ini diketahui oleh Nabi SAW. Saat itu, Rasulullah sendiri memang masih tinggal di Makkah dan kaum Muslim sudah tidak ada lagi yang tinggal, kecuali sebagian kecil. Sambil menunggu perintah Allah SWT untuk berhijrah, Nabi SAW menemui Abu Bakar dan memberitahukannya untuk bersiap hijrah ke Madinah.

“Dan, katakanlah, Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.”(Al-Isra [17]: 80).

Di sinilah, sebagaimana dipaparkan Muhammad Husain Haekal dalam bukunya Hayatu Muhammad (Sejarah Hidup Muhammad), dimulainya kisah yang paling cemerlang dan indah yang pernah dikenal manusia dalam sejarah pengejaran yang penuh bahaya demi kebenaran, keyakinan, dan keimanan.

Untuk mengelabui kaum Quraisy, Rasulullah memutuskan akan menempuh jalan lain (rute yang berbeda) dari jalur yang biasa digunakan penduduk Makkah untuk menuju Madinah. Rasulullah SAW memutuskan akan berangkat bukan pada waktu yang biasa.

Padahal, Abu Bakar sudah menyiapkan dua ekor unta sebagai kendaraan yang akan dipergunakan Nabi SAW pada saat berhijrah. Hijrah ini dilakukan semata-mata untuk menyelamatkan dakwah dan akidah Islam serta kaum Muslimin.

Rute yang ditempuh Rasul itu adalah setelah keluar dari rumah beliau, jalan yang ditempuh adalah Gua Tsur, berjarak sekitar 6-7 kilometer di selatan Makkah. Sedangkan Madinah berada di sebelah utara Makkah. Langkah ini diambil untuk mengelabui kafir Quraisy. Di Gua Tsur ini, Rasulullah dan Abu Bakar tinggal selama kurang lebih tiga hari.

Selanjutnya, beliau mengambil jalur ke arah barat menuju Hudaibiyah, arah sebelah timur desa Sarat. Kemudian, menuju arah Madinah dan berhenti di sebuah kawasan di al-Jumum dekat wilayah Usfan. Lalu, bergerak ke arah barat dan memutar ke perkampungan Ummul Ma’bad dan berhenti di wilayah Al-Juhfah.

Selanjutnya, beliau menuju Thanniyat al-Murrah, Mulijah Laqaf, Muwijaj Hujaj, Bath Dzi Katsir, hingga tiba di Dzu Salam. Di sini, beliau memutar ke arah barat sebelum meneruskan ke arah Madinah dan berhenti di daerah Quba. Di sinilah beliau mendirikan Masjid Quba, yaitu Masjid pertama yang didirikan Rasul SAW.

Setelah dari Quba, atau sekitar satu kilometer dari Quba, beliau bersama umat Islam lainnya, melaksanakan shalat Jumat. Untuk memperingati peristiwa itu, dibangunlah masjid di lokasi ini dengan nama Masjid Jumat. Setelah itu, barulah Rasul SAW menuju Madinah.

 

REPUBLIKA

Kisah Detik-detik Kelahiran Nabi Muhammad

Keajaiban yang terjadi di Dunia saat kelahiran Rasulullah Sayyidina Muhammad, lahirnya Nabi Muhammad Salallohu Alaihi Wa Sallam yaitu pada tanggal 12 Rabiulawal  Tahun Gajah dan terletak di kota Mekah al-Mukarramah, yang mana kota tersebut sebagai pembuka rahmat di seluruh alam semesta.

Kelahiran Nabi Muhammad menjadi tanda bahwa beliau akan diangkat menjadi utusan atau Rosul yang terakhir dalam menyampaikan ajaran atau risalah Agama Islam.

Muhammad merupakan peristiwa yang utama di dalam sejarah Agama Islam. Beliau mempunyai kelebihan yang sangat luar biasa, bukan saja hanya dilihat dalam konteks sebelum kelahirannya, akan tetapi juga dalam konteks saat dan selepas dilahirkan. Berikut kisah Nabi Muhammad mulai dari lahir hingga wafat.

Peristiwa Kelahiran Nabi Muhammad

Peristiwa yang luar biasa ini diartikan sebagai Irhas. Irhas adalah suatu kejadian yang sangat luar biasa bagi manusia normal dan hanya terjadi kepada seorang nabi.

Sehubungan dengan hal itu, masih banyak masyarakat muslim yang sebetulnya tidak mengetahui kejadian di balik kelahiran Beliau. Hal ini dikarenakan masih banyak lagi rahasia-rahasia yang belum terungkapkan.

Sebelum Sayyid Abdullah menikah dengan Siti Aminah, terpancarlah cahaya yang bersinar-binar dari raup wajahnya kerana di dalam sulbinya membaca Sang Cahaya yang akan menerangi semesta alam kelak sehingga disukai oleh banyak wanita termasuk dari kalangan ahlil kita, sehinggalah beliau menikah dengan Siti Aminah.

Cahaya tersebut pindah kepada Siti Aminah juga, apabila benih yang menanggung cahaya tadi berpindah ke jasad isterinya yang tercinta, sehingga seorang wanita ahli kitab menemui beliau  dan mengatakan “Apabila Sayyid Abdullah membawa cahaya itu, Dia sangat mengidamkan untuk menjadi isterinya.

Akan tetapi jika cahaya itu tidak ada lagi maka niat tersebut telah terkubur bagaikan hilangnya sebuah cahaya dari wajah seorang ayah dari Nabi Muhammad tersebut. Pada saat Sayyid Abdullah mengadakan perjalanan ke Syria, telah terdetik di hati sang isteri bahwa suaminya tidak pernah akan kembali lagi.

Keajaiban Ketika Lahirnya Nabi Muhammad

Pada saat umur Rasulullah saw dua bulan berada di dalam kandungan ibunya, ketika itu pula ayahnya Abdullah wafat dan dimakamkan di kota Madinah Al Munawwarah.

Begitu sangat sedihnya hati Siti Aminah saat mengenang nasib anaknya yang  yatim ketika masih di dalam kandungan. Sebetulnya masih banyak keajaiban-keajaiban yang terjadi sebelum lahiranya Nabi Muhammad, diantaranya sebagai berikut:

Pintu Syurga Firdaus Terbuka

Pada saat Nur Muhammad masuk ke dalam rahim Siti Aminah, Allah mengutus malaikat agar membukakan pintu syurga Firdaus dan memberi kabar kepada semua penghuni yang ada di langit dan di bumi. Tanah-tanah disekitar wilayah tersebut yang kekeringan menjadi sangat subur, pepohonan kayu yang rimbun dan berbuah amar lebat.

Begitu juga hewan-hewan yang hidup di darat, di laut serta burung-burung  yang berkicau tatkala sibuk membincangkannya.

Angin yang bertiup dari Utara mengkhabarkan kepada angin selatan, timur dan angina barat bahwa akan muncul seorang Penghulu tujuh petala langit dan bumi, maka sembilan bulan yang akan datang Bumi akan gempar dengan berita bahwa akan lahirnya seorang insan yang istimewa.

Wajah Siti Aminah Bersinar

Semasa Rasulullah berada di kandungan Siti Aminah, beliau sama sekali tidak merasa kesusahan sebagaimana yang banyak dialami oleh ibu-ibu hamil lainnya. Kehamilannya disadari setelah mendapatkan berita dari malaikat yang mendatanginya di saat beliau tidur.

Malaikat berkata bahwa beliau telah mengandung seorang Nabi dan Penghulu seluruh umat manusia. Selain itu kehamilan Siti Aminah ditandai dengan haidnya terputus dan berpindahnya cahaya daripada wajah Abdullah ke wajahnya.

Pasukan Tentara Gajah Musnah

Pasukan tentara bergajah yang disebut di dalam al-Quran surah al-Fil yang datang menyerang kota Mekah dipimpin panglima perang yang menunggang seekor gajah besar bernama Mahmudi, di saat mereka hampir tiba ke tempat tersebut, gajah-gajah tersebut berhenti dan mundur dengan izin Allah.

Namun demikian, tiba-tiba segerombolan burung Ababil datang menyerang dan memusnahkan pasukan tersebut, sebagaimana yang telah disebut di dalam al-Quran.

Para Malaikat Turun ke Bumi

Siti Aminah turut bermimpi yang sangat menakjubkan. Beliau menadahkan tangannya ke langit dan melihat para malaikat turun dari langit. Ia diumpamakan sebagai kapas putih yang melayang-layang di angkasa, kemudian para malaikat itu berdiri di hadapannya.

Ia berkata “Berita bahagia kepada saudara, wahai ibu dari seorang nabi, putera saudara telah menjadi penolong dan pembebas bagi manusia. Namakan dia dengan nama Ahmad.” Semasa lahirnya Nabi Muhammad, Siti Aminah ditemani oleh Siti Asiah dan Siti Maryam.

Dalam hal ini ia termasuk salah satu isyarat bahwa kedudukan Nabi Muhammad lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan Nabi Isa dan Musa. Keadaan semacam ini telah diterangkan dalam kitab Taurat dan Injil bahwa akan datang kepada kalian seorang nabi di akhir zaman.

Dunia Disinari Cahaya yang Cerah

Semasa baginda Muhammad dilahirkan, Ibunya menyaksikan nur atau cahaya yang keluar dari tubuh Muhammad. Sehingga cahaya tersebut menyinari Istana Busra di Syria. Ia terlihat bagaikan pelangi sehingga dari jauh-jauh kota tersebut dapat dilihat.

Ada juga yang menyimpulkan bahwa cahaya tersebut datang dan menerangi di seluruh dunia. Hal ini dijelaskan oleh para sumber dari Arab yang paling awal dan mengatakan bahwa cahaya tersebut terpancar dari rahim Siti Aminah ketika baginda Muhammad dilahirkan.

Cahaya yang keluar sangat terang dari rumah Siti Aminah sehingga orang Arab datang berbondong-bondong menjenguk dan melihat ke dalam rumahnya. Bahkan ada juga di antara mereka yang mencoba membuka rumah tersebut kerana rasa ingin tahu yang kuat.

Banyak sekali orang yang bertanya, “Apakah cahaya yang terang tersebut berasal dari rumah seorang yang hidup sederhana dan miskin?.”  Wangi-wangian yang tak terhingga laksana bunga kasturi yang merasuk hidung kepada semua yang ada di tempat itu, sehingga bangkitlah suasana damai di sanubari mereka.

Keistimewaan Lahirnya Nabi Muhammad

Siti Aminah ketika itu melihat baginda Muhammad dalam keadaan terbaring serta kedua tangannya mengangkat ke langit seperti halnya orang yang sedang memanjatkan doa.

Kemudian ibunya melihat awan yang turun dan menyelimuti dirinya kemudian beliau mendengarkan sebuah seruan “Pimpinlah dia untuk mengelilingi bumi bagian Timur dan Barat, agar mereka mengetahu bahwa dialah yang akan menghapuskan segala macam perkara syirik”.

Ada riwayat menyatakan bahwa baginda Muhammad diarak ke seluruh dunia untuk dipertunjukkan kesempurnaan kepada umum. Ada riwayat lain yang menyatakan bahwa Sayyidah Maryam dan Asiah ikut serta dalam menyambut lahirnya baginda Muhammad.

Semua malaikat memandangi baginda yang tidak berkelipan mata, sehingga baginda yang masih kecil bersendawa kemudian berkata; “Alhamdulillah,” dan segenap para malaikat mengatakan “Yarhamuk ALLAH sambil tersenyum.

Seluruh alam semesta bertumpu mata kepada baginda Muhammad lantaran terpesona akan ketampanan dan cahaya yang sangat luar biasa daripada baginda Muhammad yang masih kecil. Setiap mata yang memandanginya merasa terkagum.

Ummu Aiman yang berada di tempat itu merasa sangat takjub kemudian jatuh cinta dan tidak semena-mena beliau untuk menyusukan baginda Muhammad. Ummu Aiman seolah-olah terasuk dengan kecintaan itu dan malah baginda Muhammad yang masih bayi mempersilahkan anak Ummu Aiman untuk menyusu di sebelahnya.

Setelah itu awan tersebut menghilang daripada pandangan Siti Aminah.

Sebagian riwayat mengatakan bahwa baginda Muhammad dilahirkan dalam keadaan menghadap ke arah langit sambil meletakkan kedua tangannya ke tanah sebagai tanda bahwa tingginya martabatnya dari seluruh makhluk.

Ada juga yang menyatakan bahwa baginda Muhammad lahir dalam keadaan mata yang bercelak dan sudah dikhitankan. Dikatakan juga bahwa ketika malam lahirnya baginda Muhammad, semua berhala yang ada di sekitarnya banyak mengalami kerusakan dan kehancuran.

Ummu Aiman pun memanggil datuknya yang bernama Abdul Mutallib yang sedang melaksanakan tawaf di Kaabah. Belum sampai tujuh putarannya, Abdul Mutallib pun kembali kemudian melihat anak tersebut yang diletakkan di bawah belanga.

Ini kerana mengikuti adatnya penduduk Arab, tidak ada seorangpun yang boleh melihat anak yang baru dilahirkan kecuali setelah dilihat oleh bapknya terlebih dahulu, sebagai orang pertama melihat kelibat tubuhnya. Oleh kerananya bayi tersebut ditutupi dahulu dari pandangan khalayak ramai.

Kerana bapak baginda Muhammad sudah wafat sebelum Ia lahir, maka kakeknya yang melihatnya terlebih dahulu. Belum sempat Abdul Mutallib mengangkat belanga tersebut, Cahaya yang kuat terpancara dari Baginda Muhammad yang masih kecil, meletuplah belanga tadi dikeranakan tidak mampu menanggung cahaya yang sangat hebat tersebut.

Maka alangkah terpesonanya Abdul Mutholib melihat cucunya yang begitu luar biasa sehingga terkagum, “Ini malaikat ataukah manusia“. Maka sayanglah datuknya kepada cucunya, kemudian di bawa ke BaituLLAH untuk menyempurnakan tawafnya yang terpotong tadi.

Berkah-berkah Saat Lahirnya Nabi Muhammad

Menurut riwayat dari Abdul Muthalib, ketika saya sedang berada di Ka’bah tiba-tiba saat itu pula berhala-berhala jatuh dari tempatnya dan bersujud kepada Allah.

Kemudian saya mendengar suara yang berasal dari dinding Ka’bah seraya berkata, “telah lahir nabi pilihan Alloh yang akan membinasakan kaum kafir dan mensucikanku daripadanya berhala-berhala dan akan memerintahkan untuk menyembah kepada Yang Maha Mengetahui.

Selain dari pada itu di tempat lain juga mengalami goncangan yaitu tepatnya di mahligai Kisra yang menyebabkan mahligai tersebut roboh, begitu pula keempat belas tiang serinya runtuh. Keadaan seperti ini merupakan di antara tanda -tanda runtuhnya kerajaan tersebut.

Namun, api di negara Parsi yang tidak pernah padam hampir selama seribu tahun telah padam dengan sendirinya. Api tersebut merupakan api yang disembah oleh kaum Majusi yang dianggapnya sebagai tuhan. Peristiwa itu sangat mengejutkan masyarakat Parsi.

Dalam waktu yang sama, saat malam kelahirannya baginda, Tasik Sava yang dianggap tempat suci tenggelam ke dalam tanah seusai baginda lahir, tembakan-tembakan bintang menjadi sangat kerap sebagai tanda bahwa pengetahuan syaitan dan jin mengenai perkara-perkara ghaib sudah saatnya tamat.

Berdasarkan peristiwa berikut jelaslah kelahiran baginda Muhammad memiliki keistimewaan tersendiri. Ini kerana baginda ialah khatamun nubuwwah atau sebagai penutup segala nabi. Perkara -perkara luar biasa semacam ini telah membuktikan kepada kita akan kemuliaan baginda di sisi Allah, sekali gus sebagai bukti kerasulannya.

Selain itu bukti -bukti tersebut juga dijelaskan di dalam kitab kitab terdahulu seperti kitab Taurat, Zabur dan Injil sebagai rasul yang terakhir.

Alam maya bertambah subur, bumi yang kering kontang mula dipenuhi dengan pepohonan dalam waktu satu malam. Pohon-pohon yang tidak berbuah serentak melanjutkan dahan-dahannya dan keluarlah buah-buahan dan pohon-pohon tersebut sehingga mudah untuk dipetik.

Apabila dengan tidak semena-mena berbuah dengan sangat lebat pada saat kelahiran Nabi Muhammad. Hewan ternakan yang kurus, tidak berdaging dan bersusu Semuanya berubah menjadi gemuk dan susunya keluar terus menerus tanpa putus.

Inilah alam maya yang terkesan dengan keberkatan Maulidur Rasul. Abu Lahab, bapa saudara Nabi membebaskan hamba perempuannya Thuwaibah untuk dijadikan ibu untuk menyusui Nabi Muhammad.

Sebab itulah setiap hari Isnen di dalam neraka Abu Lahab diringankan sedikit hukumannya karena disebabkan kegembiraannya menyambut kelahiran Nabi Muhammad saw dan diujung kuku ibu jari tangannya keluar sedikit susu yang menjadi habuannya.

Membebaskan Thuwaibah untuk menjadi ibu susu Nabi. Akhirnya datang juga wanita-wanita dari Keluarga Sa’ad yang akan menyusukan ke Mekah. Mereka memang sengaja mencari bayi yang akan mereka susukan.

Akan tetapi mereka menghindari anak-anak yang yatim, karena mereka mengharapkan upah yang lebih kerana kemiskinan mereka. Sedang dari anak-anak yatim sangat sedikit sekali yang dapat mereka harapkan. Oleh karena itu di antara mereka itu tak ada yang mau mendatangi baginda Muhammad.

Salah seorang dari mereka yaitu Halimah bin Abi-Dhua’ib, ternyata sama sekali tidak mendapat bayi lain sebagai gantinya. Halimah dan suaminya datang dengan menaiki unta yang cukup kurus. Setelah mereka hendak meninggalkan Mekah, Halimah memutuskan diri untuk mengambil baginda Muhammad.

Dia bercerita, bahwa sejak diambilnya anak itu ia merasa mendapat berkah. Unta kurus yang dinaikinya tadi sihat dan gemuk serta merta. Halimah dan suami yang sudah ketinggalan dari rombongan Bani Sa’ad dengan pantasnya memotong barisan rombongan tersebut dengan tunggangan mereka yang sangat sehat, gemuk dan kuat tadi.

Sejak mengasuh Insan yang Mulia tersebut,  Ternak kambingnya yang berbadan kurus semuanya berubah menjadi gemuk dan susunyapun bertambah serta merta. Tuhan telah memberkati semua yang ada padanya.

Selama dua tahun Muhammad tinggal di sahara kemudian disusukan oleh Halimah dan diasuh oleh Syaima’ atau puterinya. Udara sahara dan kehidupan pedalaman yang kasar menyebabkannya pertumbuhannya cepat menjadi besar dan menambah keindahan bentuk dan pertumbuhan badannya.

 

TANDAPAGAR

Keutamaan Muharram

Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu- dia berkata:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي تَصُومُونَهُ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُومُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

“Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- mendatangi Kota Madinah, lalu didapatinya orang-orang Yahudi berpuasa di Hari ‘Asyura. Maka beliau pun bertanya kepada mereka, “Hari apakah ini, hingga kalian berpuasa?” mereka menjawab, “Hari ini adalah hari yang agung, hari ketika Allah memenangkan Musa dan Kaumnya, dan menenggelamkan Fir’aun serta kaumnya. Karena itu, Musa puasa setiap hari itu untuk menyatakan syukur, maka kami pun melakukannya.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kami lebih berhak dan lebih pantas untuk memuliakan Musa daripada kalian.” kemudian beliau pun berpuasa dan memerintahkan kaumnya puasa di hari itu.” (HR. Al-Bukhari no. 3145, 3649, 4368 dan Muslim no. 1130).*

 

HIDAYATULLAH