Amphuri: Karantina Buat Biaya Umroh Lebih Mahal

Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) berharap pemerintah mampu menekan harga umroh di masa pandemi. Amphuri menilai perlu segera dilakukan koordinasi antarkementerian agar biaya umroh di masa pandemi tidak terlalu tinggi.

“Ini penting sekali koordinasi lintas kementrian untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tidak akan menimbulkan biaya terlalu besar,” kata Ketua Umum Amphuri, Firman M Nur, Rabu (1/12).

Firman berharap pemerintah tidak membuat kebijakan yang semakin memberatkan jamaah. Oleh karena itu, ia berharap ada jalan tengah terkait karantina.

“Kami dari Amphuri mengusulkan kepada kementrian kesehatan dan kementerian agama untuk melakukan koordinasi dan mempertimbangkan dengan baik mungkin bisa jamaah umroh ini dilakukan pengecualian teknis karantina,” katanya.

Ia yakin umroh menjadi salah satu perjalanan yang akan mendapatkan pengawasan ketat. Oleh karena itu, jamaah pun akan dibekali pengetahuan yang memadai termasuk memenuhi syarat perjalanan seperti tes PCR hingga vaksinasi lengkap.

“Nah pada saat di Saudi telah melakukan pengetatan kemudian monitor yang ketat juga tentang ibadahnya dan kegiatan sehari hari mereka dan pulang juga akan di PCR,” katanya.

IHRAM

Saudi: Pendatang Internasional Dikarantina Lima Hari

Kerajaan Arab Saudi akan mengurangi karantina wajib bagi para pelancong ke kerajaan. Penumpang dari penerbangan internasional diwajibkan melakukan karantina hanya selama lima hari.

Dari aturan sebelumnya, Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) disebut telah memotong masa karantina ini sebanyak dua hari. Hal ini disampaikan dalam surat edaran resmi untuk semua bandara di Kerajaan, Senin (13/9) lalu.

Dilansir di The National News, Selasa (14/9), GACA juga meminta pihak berwenang untuk memperbarui prosedur kedatangan bagi penduduk dan pelancong dari negara-negara dalam daftar hijau yang sesuai.

Aturan tersebut berlaku bagi mereka yang telah mendapat vaksinasi yang disetujui untuk digunakan di Kerajaan, baik satu maupun dosis penuh. Semua kedatangan juga harus memberikan bukti tes PCR negatif Covid-19, yang diambil dalam waktu 72 jam sebelum perjalanan.

Tes Covid-19 juga akan dilakukan dalam waktu 24 jam setelah kedatangan mereka, sementara tes lainnya harus dilakukan setelah lima hari. Masa karantina akan otomatis berakhir berdasarkan hasil negatif dan akan diperbarui statusnya di aplikasi ‘Tawakkalna’ Covid-19.

Kasus Covid-19 di Arab Saudi telah menurun secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Negara itu memberlakukan denda berat dan hukuman penjara bagi mereka yang tidak mematuhi prosedur kesehatan dan keselamatan.

Terbaru, Kerajaan Saudi melaporkan 75 kasus Covid-19 baru dan enam kematian, Senin (13/9).

Arab Saudi telah menyumbangkan 20 juta riyal untuk membeli vaksin Covid-19, bagi negara-negara anggota yang kurang berkembang di Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Pusat Bantuan Raja Salman juga mengumumkan Kerajaan Saudi sejauh ini telah berkontribusi pada lebih dari 40 proyek di seluruh dunia untuk memerangi virus corona, dengan biaya sekitar 800 juta dolar AS.  Zahrotul Oktaviani

https://www.thenationalnews.com/gulf-news/saudi-arabia/2021/09/13/saudi-arabia-cuts-quarantine-for-international-arrivals-to-five-days/

IHRAM