Takut Pada Kematian

ADA seorang sastrawan Mesir yang sangat terkenal. Kepandaiannya mengungkapkan rasa yang tersembunyi dalam kalimat-kalimat yang indah mengagumkan tak ada yang bisa membantahnya.

Dia adalah peraih hadiah nobel sastra. Namanya Najib Mahfoudh. Mereka yang tak memiliki kemampuan seperti itu tak perlulah iri. Bisa jadi memiliku keahlian di bidang lain, seperti pengungkap rasa dengan senyum dan air mata.

Saat ini saya ingin berbagi satu kalimat yang disampaikan oleh Najib Mahfoudh itu yang sangat dalam maknanya. Kalimat itu berbunyi, “Rasa takut itu tak mencegah –datangnya– kematian. Rasa seperti itu hanya mencegah –lancarnya jalan–kehidupan.” Jelas sekali kalimat indah ini mencoba untuk mengungkapkan kebanyakan rasa yang ada di benak kebanyakan manusia, yakni takut mati.

Ditakuti atau tidak, kematian pasti datang pada waktunya. Mau menjauh dari kematian ternyata malah ketemu dengannya di waktu dan tempat bersembunyi. Ada orang yang lari menjauh dari medan perang karena takut kilauan pedang dan lesatan anak panah, ternyata terjatuh ke dalam lubang yang dihuni oleh ular berbisa. Lalu, dia mati dengan terhina.

Takut pada kematian hanya akan membuat manusia menjadi murung, tak bergairah hidup, malas bekerja dan putus asa karena menganggap bahwa semuanya akan segera berakhir. Dia lupa bahwa hidup masih akan terus berlanjut entah sampai kapan.

Dia pun lupa bahwa setelah kematian kita, ada kehidupan orang lain yang berkaitan dengan kehidupan kita. Oleh karena itu yang perintahkan bukanlah takut kepada kematian, melainkan takut kepada Allah dan bersiap-siap untuk kematian.

Teruslah berbuat, teruslah bekerja dan teruslah beribadah untuk bekal kematian. Nikmati jalan hidup kita masing-masing dengan dan dalam cara yang disukai Allah. Hapuskan kemurungan, buanglah kegelisahan. Semoga panjang umur dalam beramal. Salam, AIM, sahabat dan saudaramu

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2361424/takut-pada-kematian#sthash.V4yg8TQf.dpuf


Baca juga: Kematian itu Sunatullah, Jangan Takut

Kematian yang Dikenang

KITA pasti mati, apakah saat ini, besok, lusa atau entah kapan. Itu bukanlah suatu masalah besar. Yang masalah besar adalah apa yang kita tinggalkan setelah kematian kita dan apakah kira-kira yang akan kita dapatkan setelah kematian itu, atau bagaimanakah kita setelah kematian itu.

“Siapa yang menanam dia akan memanen” adalah layak untuk menjadi renungan kita. Apa yang telah kita tanam selama ini untuk akhirat kelak?

Beberapa pemilik istana telah meninggal lama sekali. Di antara mereka ada yang dikenang dan kebanyakan mereka adalah dilupakan. Orang-orang terkaya di dunia sudah juga banyak yang mati sejak lama. Di antara mereka ada yang sampai kini didoakan dan kebanyakan dari mereka malah sudah tak pernah terdengar namanya.

Para pendekar yang melegenda juga sudah banyak yang wafat. Beberapa di antaranya masih diabadikan sejarah dengan pujian kehebatannya. Kebanyakan mereka sudah dilupakan semua orang.

Bertanyalah sekarang mengapa sebagian diingat, didoakan dan diabadikan sejarah dan mengapa kebanyakan mereka dilupakan dan dihapus dari ingatan sejarah. Jawabnya adalah, salah satunya, yang dikenang dan didoakan itu telah banyak berbuat kebaikan untuk orang lain, hidup untuk orang lain, bukan hanya untuk dirinya. Mereka yang tak berbuat untuk orang lain, tak punya pena untuk menuliskan namanya dalam relung hati orang lain.

Mereka yang dikenang dan didoakan orang banyak adalah mereka yang menjadi pusat nilai kebajikan, menjadi lumbung kemaslahatan, dan menjadi rujukan kedamaian. Jangan bangga menjadi pejabat kalau belum mensejahterakan rakyat. Jangan bangga menjadi pendekar kalau belum memberikan rasa aman pada masyarakat. Jangan bangga menjadi orang kaya sebelum mampu membantu orang-orang miskin dan kelaparan. Hiduplah kini untuk nanti karena masih ada hari esok setelah hari ini. Salam, AIM. [*]

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2342160/kematian-yang-dikenang#sthash.RY3lJi30.dpuf

Rumi: Dukacita Kematian

Pangeran umat manusia (Muhammad) sungguh mengatakan bahwa tak seorang pun yang meninggalkan dunia ini
Merasa sedih dan menyesal karena telah mati; sebaliknya, dia bahkan sangat menyesal karena telah kehilangan kesempatan,
Seraya berkata pada dirinya, “Mengapa tak kujadikan kematian sebagai tujuanku kematian sebagai gudang menyimpan segala keberuntungan dan kekayaan,
Dan mengapa, karena tampak ganda, aku tambatkan hidupku pada bayang-bayang yang mudah lenyap dalam sekejap?”

Dukacita kematian tiada hubungannya dengan ajal, karena mereka asyik dengan wujud keberadaan yang menggejala
Dan tak pernah memandang seluruh buih ini bergerak dan hidup karena Sang Lautan.
Bila Sang Lautan telah menepiskan buih ke pantai, pergilah ke kuburan dan lihatlah mereka!

Tanyakan kepada mereka, “Di manakah arus gelombangmu kini?” dan dengarlah jawaban bisu mereka, “Tanyakan kepada Sang Lautan, bukan kepada kami”.
Bagaimana buih dapat melayang tanpa ombak? Bagaimana debu terbang ke puncak tanpa angin?
Bila kaulihat debu, lihatlah pula Sang Angin; bila kau lihat buih, lihat pula Sang Samudra Tenaga Penciptan.

Mari, perhatikanlah, karena pernglihatan batinlah satu-satunya yang paling berguna dalam dirimu: selebihnya adalah keping-keping lemak dan daging, pakaian dan pembungkus (tulang dan nadi).
Leburkanlah seluruh tubuhmu ke dalam Penglihatan Batin: lihat, lihat, lihatlah!
Sekilas hanya sampai pada satu dua depa jalan; pandangan cermat akan alam duniawi dan spiritual menyampaikan kita pada Wajah Sang Raja.

[Rumi]

 

sumber:Mozaik Islam

Kita Tak Akan Mampu Halangi Malaikat Maut

KEMARIN saya sempatkan diri menjenguk sahabat sekaligus saudara saya yang sedang opname di RSUD Sumenep. Dulu, saat bersama-sama mondok di PPSS Sukorejo, dia adalah salah seorang pemuda yang gagah, kekar dengan dada berbulu.

Pencak silat dan karate adalah salah satu hobinya. Saat ini, dia takluk pada asam urat, kolestrol dan kencing manis. Allah mengujinya dengan penyakit stroke, yang semoga Allah segera sembuhkan.

RSUD Sumenep penuh sekali dengan pasien dan pengunjung. Entah apakah karena memang karena menjadi RS Favorit atau karena terpaksa tak ada lagi pilihan RS di Kabupaten yang kaya minyak ini. Lorong-lorong penghubung antar kamar penuh dengan pasien dengan fasilitas seadanya. Peralatan infus ditempelkan senempelnya di tembok yang tak bisa dibilang baru. Fasilitas dan suasananya betul-betul beraroma rumah “sakit.”

Sayapun berandai, walaupun saya tak pernah ada ingin untuk menjadi: “Anda saya jadi pemegang kuasa, rumah sakit adalah yang akan paling saya prioritaskan untuk diperbaiki dan dilengkapi agar orang sakit yang datang tak semakin sakit untuk kemudian mati.”

Di RSUD banyak yang cerita bahwa setiap hari selalu ada yang mati. Saya besarkan jiwa mereka dengan berkata bahwa kematian bukan urusan RSUD, melainkan memang karena sudah waktunya. Siapapun pasti mati pada waktunya, walaupun kaya dan berkuasa bisa membeli dan memerintahkan siapa saja.

Para presiden sudah banyak yang mati sebagaimana para hartawan atau konglomerat sudah banyak yang masuk kuburan. Lalu kita kapan? Ya jangan tanyakan saya, tapi siap-siap saja. Kematian pasti datang.

Seorang kaya yang sudah pensiun berupaya keras untuk tidak mati. Rumahnya dipagari tembok tinggi yang aksesnya cuma jalan masuk kecil selebar setengah meter kali 35 meter. Menurutnya tak akan ada yang bisa masuk tanpa terpantau. Suatu hari dia baca koran di depan rumahnya. Ketika khusuk, truk gandeng tabrakan di jalan raya, satu bannya copot dan berjalan sendiri melewati lorong masuk itu. Dengan cepat ban itu naik ke pangkuan orang itu, menabraknya dan kemudian dia mati.

Sekuat apapun kita berupaya tak mati bukan berarti kita mampu menghalangi datangnya malaikat maut. Selalu bersiap-siaplah dengan istiqamah dalam iman dan amal shalih. Salam, AIM. [*]

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2293751/kita-tak-akan-mampu-halangi-malaikat-maut#sthash.GEMmYDa2.dpuf

Siapa Yang Menjamin Umurmu Bisa Bertahan Hingga Esok Hari

Siapa Yang Menjamin Umurmu Bisa Bertahan Hingga Esok Hari

Syeikh Utsaimin -rohimahulloh- mengatakan:

Jangan berangan-angan bahwa bila kamu hidup di pagi hari; akan bisa bertahan hingga sore. Atau bila kamu hidup di sore hari; akan mampu bertahan hingga pagi. Karena betapa banyak orang yg hidup di pagi hari, akhirnya tdk bertahan hingga sore. Sebaliknya, betapa banyak orang hidup di waktu sore, akhirnya tidak bertahan hingga waktu pagi.

Betapa banyak orang memakai baju sendiri, akhirnya baju tersebut dilepas oleh pemandi jenazah. Betapa banyak orang yg meninggalkan keluarganya, lalu mereka menyiapkan makan siang atau makan malam untuknya, tapi akhirnya dia tidak bisa menyantapnya. Dan betapa banyak orang yg tidur, akhirnya dia tidak bangun lagi dari kasurnya.

Intinya: bahwa seseorang jangan sampai memanjangkan angan-angannya.Tapi, hendaknya dia waspada, cerdas, giat, dan tidak malas.

[Syarah Riyadhus Sholihin, jilid 3, bab: mengingat kematian dan memendekkan angan]

 

sumber: Vvanita

Rahasia kematian (3)

Ada sebuah program yang diberikan Allah dalam setiap sel tubuh, dan program ini ….

 

Rahasia Kematian 7

Ada sebuah program yang diberikan Allah dalam setiap sel tubuh, dan program ini bertanggung jawab akan pertumbuhan dan pembelahan sel serta interaksinya dengan sel-sel lainnya, dan ketika para ilmuwan mencoba untuk memperpanjang hidup, maka sel tersebut berubah menjadi sel kanker dan meledak … Para ilmuwan menyadari bahwa kematian adalah akhir alami dari makhluk hidup, dan ini pula yang telah ditegaskan oleh Al Qur’an. Allah berfirman:

“dimanapun Anda berada maka kematian akan tetap menjemput Anda” (An-Nisa: 78].

Lihatlah wahai manusia yang jauh dari mengingat Allah! Sinyal-sinyal ini, pesan-pesan yang tersembunyi untuk Anda, Anda harus memahaminya lalu kembali Pencipta yang Maha Kuasa, Anda harus kembali ke Pencipta yang Maha Agung, Anda harus kembali kepada cahaya Al-Quran, ayat-ayat ini adalah peringatan bagi kita semua untuk merenungkan fenomena ini, yang disebutkan melalui kata-kata Al-Qur’an yang fantastis

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (Al-Mulk:2).

 

Rahasia Kematian 8

Diantara Rahmat Allah untuk  kita adalah diciptakannya kematian dan menjadikannya akhir alami dari segala sesuatu, Allah SWT berfirman:

كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلا وَجْهَهُ

“Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah”. (Al-Qashash:88)

Namun apa yang dikatakan oleh ilmu pengetahuan modern? Ahli biologi saat ini menjelaskan bahwa kematian adalah sama pentingnya dengan kehidupan. Setelah melakukan banyak percobaan dan penelitian para ilmuwan akhirnya mengungkapkan bahwa dalam setiap sel yang ada dalam tubuh manusia terdapat waktu biologis yang khusus untuk sel ini, karena itu renungkanlah makhluk seperti manusia yang bekerja hingga ratusan triliun jam! Siapakah yang mengatur kerja dari jam tersebut dan siapakah yang melindunginya dari segala kerusakan yang mungkin menyerangnya, siapakah yang mengawasi atas pemeliharaannya,dan siapakah yang menyediakan dan membekalinya berupa energi yang dibutuhkan untuk bekerja … Apakah ada seseorang yang mengklaim hal tersebut dari makhluk-makhluk ini? Dialah Allah SWT saat berfirman:

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لا يُفَرِّطُونَ

“Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- Malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya”. (Al-An’am:66)

 

Rahasia Kematian 9

Menurut statistik PBB mengatakan bahwa setiap tahunnya ada lebih dari 700.000 orang melakukan bunuh diri, ada ratusan ribu tewas dalam kecelakaan kebakaran, kecelakaan lalu lintas, pembunuhan, … Ada jumlah tertentu yang mati akibat penyakit jantung, di Amerika Serikat meninggal hingga 700.000 orang dan setengah dari jumlah tersebut yang mati secara tiba-tiba, ada jumlah tertentu yang mati akibat kanker kulit, dan sejumlah tertentu yang meninggal karena kanker payudara dan sejumlah meninggal akibat kanker paru-paru .. Seakan ada sistem tertentu untuk kematian, dan jika kita melihat statistik tahun demi tahun, kita perhatikan bahwa ada rasio yang sangat dekat, dan ketika kita monitor statistik selama sepuluh tahun misalnya, diketahui bahwa persentase ini dekat dan berkembang seiring berjalannya waktu berjalan. Ini adalah bukti bahwa kematian adaah ketetapan yang telah ditentukan waktunya, dan yang menakjubkan adalah bahwa Al-Quran telah menegaskan fakta ini, Allah SWT berfirman:

نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ

“Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan”. (Al-Waqi’ah:60)

 

Rahasia Kematian 10

Para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel manusia, tumbuhan dan hewan, didalamnya terdapat DNA genom yang dikhususkan pada kematian sel. Dan pada saat para ilmuwan melakukan percobaan memperpanjang umur  pada beberapa sel hewan seperti lalat, setelah beberapa saat sel-sel tersebut berubah menjadi sel kanker, sel tersebut bisa dikatakan mati atau berubah menjadi sel kanker, ini adalah masalah terbesar dan berakhir dengan kematian juga.

Inilah juga yang terjadi dengan manusia, pada saat mereka mencoba untuk memperpanjang kehidupan sekelompok sel manusia, sel-sel berubah menjadi sel kanker mematikan, sehingga para ilmuwan akhirnya memutuskan bahwa kematian tidak kalah penting untuk kehidupan, dan bahwa ia tidak pernah bisa dihentikan. karena itulah Allah:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْت

“Setiap jiwa pasti akan merasakan mati” (Ali Imran: 185). Inilah hakikat Al-Quran yang sesuai dengan ilmu pengetahuan dan membuktikan akan kebenaran firman Allah Yang Mahakuasa.

 

——————–

Oleh: Abduldaem Al-Kaheel

www.kaheel7.com/id

Mengingat Mati dan Konsekuensinya

Oleh: Ading Ibnu Alhari

INGATLAH suatu saat engkau akan sampai kepada kematian. Dunia yang indah ini akan ditinggalkan. Keluarga yang selalu dirindui akan tak akan pernah dijumpai lagi. Dan engkau akan di masukan ke liang lahat. Dan mendatangi suatu alam yang sangat berbeda dengan alam sekarang ini.

Betapa pun berjayanya engkau di dunia, jika kematian telah tiba, sirnalah semua kebanggaan yang selama ini ada dalam genggaman dirimu. Sebab itu, jangalah berpanjang angan-anga terhadap kehidupan dunia. Sebab akhir dari segalanya di dunia adalah kematian. Jangan remehkan tentang kematian yang akan menjemputmu. Bukan untuk ditakuti kematian itu, melainkan agar engkau sadar, bahwa ada sesuatu yang sangat jauh berarti dalam kehidupan ini dari pada sekedar mengejar mimpi-mimpi duniawi.

Mengingat kematian harus menjadi sebuah cambuk bagimu untuk mengejar mimpi-mimpi ukhrowi. Yaitu mimpi untuk mendapatkan kebaikan di negeri akhirat.

Bagi orang yang beriman kepada negeri akhirat, hendaknya mereka menjadikan perihal kematian ini sebagai suatu peringatan penting. Bukankah telah berkali-kali diingatkan bahwa akhirat itu ada. Dan bahwa di dalam sana yang ada hanya ada dua tempat. Yaitu surga dan neraka. Mengingat mati sama dengan mengingat akan kehidupan di akhirat kelak itu.

Apakah diri kita akan menjadi penghuni surga ataukah lebih memilih untuk tinggal neraka. Semua tergantung kepada kemauan dan kekuatan. Tidaklah kita akan sampai kepada kemauan yang kuat melainkan salah satunya dengan mengingat mati. Dan tidaklah kita akan memiliki kekuatan melainkan dengan pertolongan dari Allah. Maksud dan tujuan dari mengingat mati tiada lain ialah agar kita membangkitkan kemauan untuk menempuh jalan menuju surga dan memantapkan doa-doa kita kepada Allah agar Dia senantiasa menolong kitu untuk taat kepadaNya.

Tidaklah manusia akan mendapatkan kebaikan dan keselamatan hidup nanti di akhirat kelak melainkan dengan iman dan amal sholehnya. Tidaklah seseorang akan sampai kepada iman dan amal sholeh melainkan dengan ketaatan kepada Allah. Dan tidak ada satu hal pun yang akan sanggup mengantarkan seseorang kepada ketaatan kepada Allah melainkan rahmatNya. Maka hendaklah setiap diri mentafakuri tentang penciptaan dirinya dan keberadaannya di muka bumi yang sarat dan penuh dengan rahmat Allah.

Setiap orang pastilah dirahmati Allah kehidupannya dalam arti bahwa dia diberikan karunia, rezeki dan kebaikan dari sisi Allah. Hanya kemudian, ada manusia yang mengingkarinya, dan ada pula yang memahaminya. Yang mengingkari rahmat dan kebaikan dari Allah, tentu dia akan memilih suatu jalan kehidupan berupan penentangan terhadap perintah Allah untuk beribadah kepadaNya. Sedangkan mereka yang mengakui dan memahami besarnya rahmat Allah ia akan bersyukur kepadaNya.
Orang yang mengakui adanya rahmat Allah kepada dirinya akan segera menyambut seruan Allah untuk beriman.

Sedangkan orang yang tidak mengakui adanya rahmat Allah atas dirinya akan segera menjadi musuh dari dakwahNya. Sebab itu, pertama-tama hal yang harus kita syukuri dalam hidup ini ialah, dijadikannya diri kita sebagai muslim oleh Allah. Bayangkan kalau kita ditakdirkan Allah lahir di tengah orang tua yang kafir lalu kita menjadi kafir, menjadi orang yang membenci orang-orang yang beriman, tentulah betapa besar kerugian yang akan kita tanggung di akhirat kelak sebab kekafiran itu.

Kebahagiaan tertinggi kita hidup di dunia, sama sekali bukanlah karena kita ditakdirkan hidup kaya, lahir di tengah orang tua yang punya dunia atau jabatan. Sungguh semua itu menjadi kecil artainya bahkan menjadi biang kecekaan hidup, andaikata di dalam hati dan kehidupan orang tua kita tidak ada iman.

Sebab itu, dengan banyak mengingat mati, hendaklah menjadi semacam motivasi bagi kita untuk lebih mengaktualisasikan kehadiran kita di muka bumi ini sebagai muslim. Bangga sebagai muslim. Bukan bangga karena punya gelar baru. Bukan bangga karena naik pangkat atau naik gaji. Cobalah belajar memahami, ternyata setelah mati, yang kaya, yang miskin, yang terpelajar atau yang awam, sama-sama dimasukan ke liang lahat. Tidak ada perkara yang mereka bahwa dari urusan dunia ini ke dalam kubur.

 

Satu-satunya yang mereka bawa adalah perbuatan mereka. Perbuatan baik mereka bawa, perbuata buruk juga mereka bawa. Semakin sering kita mengingat mati, maka sudah seharunya kita semakin mempersedikit perbuatan buruk dan memperbanyak serta meningkatkan kualitas amal perbuat baik. Jangan pernah kita merasa bangga dengan urusan dunia. Tapi banggalah karena dirimu muslim.

Mengingat mati, harus menjadi ciri dan sekaligus kriteria kedudukan kita sebagai muslim. Janganlah mengira, bahwa orang-orang yang banyak dosa, fasik dan kafir kepada Allah, bahwa mereka itu banyak mengingat mati. Tidak. Mereka sama sekali tidak ingin mengingat mati. Bahkan sebenarnya mereka berharap kematian itu tidak akan menimpa diri mereka. Atau mereka merasa takut dengan kematian yang akan menjemput mereka.

Sehingga hidup mereka selalu dibayang-bayangi oleh kematian. Kematian menjadi perkara yang paling mereka takuti dalam hidup. Demikian adanya yang dapat kita sakasikan dalam kehidupan nyata orang-orang kafir dan banyak dosanya. Demikian pula yang diterangkan Allah dalam al-Quran yang mengetahui rahasia hati manusia. Sebab itu, jangalah meniru kebiasaan dan tingkah laku mereka yang kafir kepada Allah, agar mengingat mati itu tidak menjadikan dirimu takut dalam menghadapinya.

Jangan terpesona oleh gaya hidup orang-orang yang lalai kepada Allah dan kepada kehidupan setelah mati. Mereka memang seringkali membuat kita terpesona oleh penampilan mereka. Namun bukan berarti bahwa kita harus menjauhi dunia menyerahkan dunia kepada orang-orang kafir yang membuat mereka punya kekuatan untuk membantai umat Islam. Justru dengan banyak mengingat mati, kita harus menguasai dunia, harus kaya, harus terampil dalam mengelola pertanian, perniagaan, bangunan dan pabrik pakaian serta politik, agar kita bisa menyelamatkan lebih banyak muslim yang fakir dan tertindas di muka bumi.

Serta menjadi syarat kekuatan untuk melawan kezhaliman orang-orang yang fasik dan dengki yang membuat kerusakan di muka bumi. Mengingat mati, harus menjadikan dirimu menjadi konglomerat dan penguasa dunia. Bukan melempem dan lemah tiada berdaya. Demikian sifat orang-orang Islam di zaman Rasulullah. Hanya mereka tidak jatuh kepada kecintaan pada dunia.

Bagi mereka yang hidup dalam kesusahan, jangalah bersedih hati. Asal hidup tetap dalam ketaatan kepada Allah, maka masih ada harapan untuk hidup bahagia di akhirat kelak. Jangan terjebak dengan kata-kata, bahwa hidup miskin tak menjamin masuk surga. Itu hanyalah jebakan agar engkau meniru gaya hidup orang kaya, padahal jelas-jelas engkau bukan golongan mereka.

Hendaklah setiap diri menempuh jalannya masing-masing dari kehidupan dunia, dengan tetap taat kepada Allah sebagai standari inti dan mendasar. Sebagai suatu jaminan dan komitmen untuk mendapatkan pertolongan Allah nanti di hari akhirat kelak. Tidak mengapa miskin dan fakir, yang penting bahwa hidup ini dipersembahkan untuk Allah melalui ketaatan kepadaNya. Toh nilai seseorang itu adalah ketakwaannya. []

 

sumber:Islam Pos

Rahasia Kematian dalam Al-Quran

PARA dokter ahli jantung menegaskan bahwa fenomena kematian mendadak tersebar banyak di tahun-tahun terakhir ini, dan bahwa terlepas dari perkembangan ilmu kedokteran, namun jumlah manusia yang mati tiba-tiba juga meningkat. Dan melalui statistik yang akurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menegaskan bahwa fenomena kematian mendadak, tidak muncul kecuali saat ini yang terus meningkat meskipun semua tindakan pencegahan dan antisipasi meningkat.

Ada fenomena yang menakjubkan mencerminkan keajaiban medis yang tidak terbantahkan, Nabi, saw:

إَنَّ مِنْ أَمَارَاتِ السَّاعَةِ أَنْ يُظْهِرَ مَوْتِ الْفَجْأَةِ

“Bahwa di antara tanda-tanda yang dekatnya hari kiamat adalah merebaknya kematian mendadak” (At-Thabrani). Ini merupakan bukti mukjizat Nabi saw bahwa beliau adalah Rasulullah (utusan Allah)? Marilah kita bertobat kepada Allah agar terhindar dari kematian mendadak ini?

Para ilmuwan mengkonfirmasi bahwa kematian diciptakan dalam sperma, dan berkembang di dalam sel sejak manusia dalam rahim. Mereka (para ilmuwan) mengatakan: kematian diciptakan dalam setiap unsur sel seperti katup pengaman yang mengontrol kehidupan sel, setelah semua perpecahan mengubah ukuran unsur-unsur tersebut, dan ketika semakin pendek ukurannya maka maka kematian semakin dekat, dan pada ukuran tertentu sel reproduksi akan berhenti dan mati, dan itulah yang disampaikan kepada kita melalui Al-Quran, Allah berfirman :

“Kami telah memperkirakan kematian di antara kalian dan kami tidak mendahuluinya,” (Al-Waqi’ah: 60],

Maksudnya adalah bahwa Tuhan Allah SWT menempatkan sistem yang terprogram untuk proses kematian, sehingga para ilmuwan membuat satu istilah ilmiah baru tentang kematian sel yang disebut (kematian sel yang terprogram) dan karena itu ayat yang menegaskan: “Kami telah telah memperkirakan kematian diantara antara kalian” (Al-Waqi’ah: 60), sesuai dengan fakta-fakta ilmiah, dan ini membuktikan akan mukjizat Al-Quran.

Terjadi pada setiap sel tubuh berbagai tindakan yang disebut oleh para ilmuwan: tindakan degeneratif, yang terjadi setelah periode tertentu dari kehidupan sel. Karena itu, sel tumbuh akan terus berkembang dan membesar serta mulai melaksanakan kegiatannya, namun setelah usia tertentu mulai tindakan degeneratif yang terdapat di dalam sel, sehingga para ilmuwan mengatakan bahwa proses ini tidak dapat dihentikan, tetapi yang menghentikan proses ini adalah kematian, karena kematian telah terprogram, sel ini misalnya, akan mati setelah (sepuluh hari), meskipun kita berusaha untuk menghentikan proses degenerasi ini, sel akan tetap mati, dan inilah kebenaran yang disebutkan dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

وَمَنْ نُعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِي الْخَلْقِ أَفَلا يَعْقِلُونَ

“Dan Barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan Dia kepada kejadian(nya). Maka Apakah mereka tidak memikirkan?” (Yasin:68)

Perhatikanlah bersama saya, kata “Nunakkishu” (Kami kembalikan) yang menggambarkan ungkapan yang cermat degeneratif pada sel-sel otak, hati, jantung, dan dalam semua sel manusia ada tindakan degeneratif selalu berakhir dengan kematian, Subhhanallah! []

 

Oleh: Abduldaem Al-Kaheel

Sumber: kaheel7.com

Arti sebuah Kematian

(Inilah di antara tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahullah):

Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu,karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.

  • Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.
  • Akan banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaannya untuk ikut menguburkanmu.
  • Dan mungkin banyak yang sudah tidak lagi memikirkan nasihatmu pada suatu hari…..
  • Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu,kitab, koper,sepatu dan pakaianmu.
  • Jika keluargamu setuju barang2 itu akan disedekahkan agar bermnfaat untukmu…

Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dg kepergianmu.

  • Ekonomi akan tetap berlangsung! Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain. Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu.
  • Sedangkan kamu yangg akan dihisab dan diperhitungkan untuk yang kecil dan yang besar dari hartamu!

Kesedihan atasmu ada 3:

  1. Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan. Kawan2mu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!
  2. Di rumah ada kesedihan yg mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu,sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun..?
  3. Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!

Demikianlah “Kisahmu telah berakhir di tengah2 manusia”. Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!!

Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak. Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri,suami & anak tercinta. Kini hidup yg sesungguhnya telah dimulai.

Pertanyaannya adalah: Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu? Hakikat ini memerlukan perenungan. Usahakan dengan sungguh2; Menjalankan kewajiban kewajiban, hal-hal yg disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih,shalat malam,

Semoga kita selamat dunia akhirat, serta selalu teringat akan kematian agar kita bisa mempersiapkan bekal sebaik-baiknya…
Aamiin…

 

sumber: Anonim