Ketika Nabi Isa Turun Lagi Setelah Diangkat ke Langit

Umumnya yang beredar di masyarakat, Nabi Isa As diangkat ke langit, dan beliau tidak pernah turun lagi, kecuali kelak di akhir zaman. Namun ternyata ada fakta lain yang diungkapkan oleh seorang sejarawan Islam ternama, yakni Ibnu Asakir.

Dijelaskan bahwasanya Nabi Isa As itu pernah turun lagi ke bumi, pasca kejadian diangkatnya ke langit. Lalu, Kapan dan bagaimana kronologi peristiwa ini terjadi? Simak penjelasan keterangan berikut:

وحكى الحافظ بن عَسَاكِرَ مِنْ طَرِيقِ يَحْيَى بْنِ حَبِيبٍ فِيمَا بَلَغَهُ أَنَّ مَرْيَمَ سَأَلَتْ مِنْ بَيْتِ الْمَلِكِ بَعْدَ مَا صُلِبَ الْمَصْلُوبُ بِسَبْعَةِ أَيَّامٍ وَهِيَ تَحْسَبُ أَنَّهُ ابْنُهَا أَنْ يُنْزِلَ جَسَدَهُ فَأَجَابَهُمْ إِلَى ذَلِكَ وَدُفِنَ هُنَالِكَ فَقَالَتْ مَرْيَمُ لِأُمِّ يَحْيَى أَلَا تَذْهَبِينَ بِنَا نَزُورُ قَبْرَ الْمَسِيحِ فَذَهَبَتَا فَلَمَّا دَنَتَا مِنَ الْقَبْرِ قَالَتْ مَرْيَمُ لِأُمِّ يَحْيَى أَلَا تَسْتَتِرِينَ فَقَالَتْ وَمِمَّنْ أَسْتَتِرُ فَقَالَتْ مِنْ هَذَا الرَّجُلِ الَّذِي هُوَ عِنْدَ الْقَبْرِ فَقَالَتْ أُمُّ يَحْيَى إِنِّي لَا أَرَى أَحَدًا فَرَجَتْ مَرْيَمُ أَنْ يَكُونَ جِبْرِيلَ وَكَانَتْ قَدْ بَعُدَ عَهْدُهَا بِهِ فَاسْتَوْقَفَتْ أُمَّ يَحْيَى وَذَهَبَتْ نَحْوَ الْقَبْرِ فَلَمَّا دَنَتْ مِنَ الْقَبْرِ قَالَ لَهَا جِبْرِيلُ وَعَرَفَتْهُ يَا مَرْيَمُ أَيْنَ تريدين فقالت أزور قبر المسيح فأسلم عَلَيْهِ وَأَحْدِثُ عَهْدًا بِهِ فَقَالَ يَا مَرْيَمُ إِنَّ هَذَا لَيْسَ الْمَسِيحَ إِنَّ اللَّهَ قَدْ رَفَعَ الْمَسِيحَ وَطَهَّرَهُ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَلَكِنْ هَذَا الْفَتَى الَّذِي أُلْقِيَ شَبَهُهُ عَلَيْهِ وَصُلِبَ وَقُتِلَ مَكَانَهُ.

وَعَلَامَةُ ذَلِكَ أَنَّ أَهْلَهُ قَدْ فَقَدُوهُ فَلَا يَدْرُونَ مَا فُعِلَ بِهِ فَهُمْ يَبْكُونَ عَلَيْهِ فَإِذَا كَانَ يَوْمُ كَذَا وَكَذَا فأت غَيْضَةَ كَذَا وَكَذَا فَإِنَّكِ تَلْقَيْنَ الْمَسِيحَ قَالَ فَرَجَعَتْ إِلَى أُخْتِهَا وَصَعِدَ جِبْرِيلُ فَأَخْبَرَتْهَا عَنْ جبرئيل وَمَا قَالَ لَهَا مِنْ أَمْرِ الْغَيْضَةِ. فَلَمَّا كَانَ ذَلِكَ الْيَوْمُ ذَهَبَتْ فَوَجَدَتْ عِيسَى فِي الغيضة فلما رآها أسرع اليها وأكب عَلَيْهَا فَقَبَّلَ رَأْسَهَا وَجَعَلَ يَدْعُو لَهَا كَمَا كَانَ يَفْعَلُ وَقَالَ يَا أُمَّهْ إِنَّ الْقَوْمَ لَمْ يَقْتُلُونِي وَلَكِنَّ اللَّهَ رَفَعَنِي إِلَيْهِ وَأَذِنَ لِي فِي لِقَائِكَ وَالْمَوْتُ يَأْتِيكِ قَرِيبًا فَاصْبِرِي واذكري الله كثيرا ثُمَّ صَعِدَ عِيسَى فَلَمْ تَلْقَهُ إِلَّا تِلْكَ الْمَرَّةَ حَتَّى مَاتَتْ. قَالَ وَبَلَغَنِي أَنَّ مَرْيَمَ بقيت بعد عِيسَى خَمْسَ سِنِينَ وَمَاتَتْ وَلَهَا ثَلَاثٌ وَخَمْسُونَ سَنَةً رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا وَأَرْضَاهَا.

Ibnu Asakir (pengarang kitab Tarikh Dimasyq) menyampaikan suatu riwayat yang berasal dari Tariq bin habib bahwasanya Nabi Isa itu pernah turun lagi ke bumi. diriwayatkan bahwasanya ibunya Nabi Isa as, yakni Sayyidah Maryam, pasca 7 hari kejadian, bertanya kepada seseorang perihal kejadian penyaliban anaknya. 

Lalu beliau diberi tahu bahwasanya anaknya dikubur di suatu tempat, syahdan beliau menyangka bahwa memang anaknya disalib. kemudian Maryam mengajak ibunya Nabi Yahya As untuk menziarahi pusara anaknya. 

Lalu pergilah keduanya ke suatu tempat, di tengah jalan keduanya bertemu dengan Malikat Jibril. Kemudian beliau menanyai keduanya hendak pergi kemana, dijawablah hendak menziarahi pusara anaknya. 

Kemudian malaikat Jibril menjelaskan bahwasanya pusara tersebut itu bukanlah anaknya, sebab Allah telah mengangkat Nabi Isa As pada kejadian itu. Pusara tersebut merupakan pusaranya orang yang wajahnya diserupakan seperti nabi Isa As, buktinya keluarga dari orang yang diserupakan anaknya menjadi nabi Isa itu kehilangan dia, dan mereka menangisi anaknya yang hilang. 

Lalu malaikat Jibril menyuruh Maryam untuk mendatangi pekarangan yang ada di sana, kemudian Maryam menuruti perintahnya. Syahdan ternyata di sana sudah ada Nabi Isa As, ketika Maryam melihatnya, spontan beliau berlari mendatangi Nabi Isa As. Sayyidah Maryam langsung memeluk putranya dan mencium keningnya.

 Kemudian Nabi Isa As menjelaskan bahwasanya ia tidaklah dibunuh, Allah telah mengangkatnya ke langit. Nabi Isa menyampaikan juga bahwasanya ibunya itu akan meninggal, syahdan Nabi Isa memberikan wejangan kepada ibunya untuk selalu bersabar dan berdzikir kepada Allah SWT. Setelah ini, Nabi Isa As langsung naik ke langit.

Dan ini adalah pertemuan yang terkahir kalinya di antara keduanya, sampai Sayyidah Maryam meninggal dunia. 

Ada yang memberi tahuku bahwasanya selang 5 tahun dari pertemuan tersebut, Sayyidah Maryam itu meninggal dunia. Umur Sayyidah maryam ketika meninggal itu umur 53, semoga Allah meridhainya. (Ibnu Katsir, Al-Bidayah Wa Al-Nihayah  II/94)

Penjelasan Ibnu Katsir ini termaktub juga dalam karya-karya lainnya, semisal Qasas al-Anbiya’ (Juz 2 halaman 456 Cetakan Matba’ah Dar Al-Ta’lif). Dan nukilan ini agak berbeda redaksinya dengan keterangan yang ada di Tarikh Dimasyq karya Ibnu Asakir (Cetakan Dar Al-Fikr Beirut, Juz 70 halaman 122), hanya saja maknanya tetap serupa. 

Demikian penjelasan mengenai kisah turunnya Nabi isa As ke bumi pasca kejadian diangkatnya ia ke langit. Setelah itu beliau tidak pernah turun lagi, dan kelak di akhir zaman, beliau akan turun lagi ke bumi. Wallahu A’lam.

BINCANG SYARIAH