Tak Perlu Ingin Menonjolkan Diri

ALHAMDULILLAH.Segala puji hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Menguasai langit, bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya, menggolongkan kita sebagai ahli syukur. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad Saw.

Jika kita melihat sebuah bangunan gedung yang tinggi menjulang nan kokoh, maka mestilah kita bisa memetik hikmah darinya. Ternyata gedung itu bisa berdiri kuat dan indah karena masing-masing bahannya tidak saling ingin menonjolkan diri, tidak saling ingin selalu terlihat. Sehingga bangunan gedung itu bisa kokoh berdiri dan berfungsi secara optimal.

Bayangkan jika setiap bahan dari bangunan itu saling ingin menonjolkan dirinya, saling menampilkan dirinya, mungkin paku, pasir, beton, besi, semen, batubata dan bahan lainnya akan terlihat dari luar dan menjadikan bangunan itu tampak tidak indah. Bahkan juga tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.

Saudaraku, demikianlah kita selaku kaum muslimin. Ada banyak sekali kelompok di tengah umat Islam. Ada banyak sekali orang, tokoh, sosok di dalam umat Islam yang mana masing-masing memiliki kemampuan dan kegemaran yang berbeda-beda. Dan, jikalau kita ingin umat Islam ini kokoh, kuat, kompak, dan harmoni maka kuncinya adalah tak perlu ingin saling menonjolkan diri. Tak perlu ingin saling terlihat lebih hebat daripada kelompok atau sesama orang Islam lainnya. Karena kita ini adalah umat yang satu, marilah kita jalankan peran kita masing-masing sebaik mungkin sebagai bentuk amal sholeh kita.

Setiap orang atau kelompok ada kapling dan porsinya masing-masing. Jika umat ini punya kebersamaan dengan satu tujuan, maka tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya. Setiap orang memiliki kesempatan amal sholeh yang sama, memiliki jasa dan kemuliaan yang sama. Tiada pemimpin jika tak ada yang dipimpin. Tiada imam jika tanpa makmum.

Rasulullah Saw bersabda,“Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.”(HR. Muslim)

Adapun yang penting untuk kita tonjolkan adalah ukhuwahnya, persaudaraan sesama muslimnya, kerjasamanya dalam membangun bangsa dan umat, serta akhlak mulianya. Dengan demikian dakwah kita akan sangat terasa, umat ini akan kuat dan hidup terhormat karena kesholehannya, menjadi rahmat bagi semua orang dan seluruh makhluk.Insyaa Allah! [smstauhiid]

 

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar 

INILAH MOZAIK

Tiada Terlambat untuk Belajar

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Dialah Dzat Yang Maha Kuasa atas segala kejadian, tiada sesuatu apapun di alam semesta ini kecuali ada dalam genggaman Allah Swt. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad Saw.

Rasulullah Saw bersabda,“Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu maka Allah akan membuat mudah baginya jalan menuju surga.”(HR. Muslim)

Saudaraku, di dalam Al Quran, Allah Swt menjanjikan bahwa siapa saja di antara hamba-Nya yang menuntut ilmu secara ikhlas maka Allah akan mengangkat derajatnya.Maasyaa Allah.Oleh karena itu, janganlah kendur semangat dalam menuntut ilmu, pantang redup dalam belajar.

Karena hidup di dunia ini tiada bisa dijalani dengan selamat kecuali oleh orang yang mengerti ilmunya. Demikian juga akhirat, tidak bisa diraih dengan kemenangan kecuali oleh orang yang memahami ilmunya. Manusia bisa selamat dan bahagia di dunia dan akhirat adalah dengan ilmunya. Demikian yang Rasulullah Saw wasiatkan kepada kita.

Oleh karena itu, meski sekolah itu ada tingkatannya, demikian juga dengan pendidikan tinggi pun ada stratanya, tetapi itu bukan berarti kegiatan belajar kita dibatasi waktu. Sungguh, tiada batasan usia untuk kita menuntut ilmu. Jangan pernah minder dalam belajar hanya karena usia kita sudah lebih tua daripada umumnya, karena yang sebenarnya rugi adalah orang yang tidak mau belajar.

Imam Asy Syafii ra pernah mengatakan,“Orang yang tidak mau merasakan beratnya belajar walau sebentar, maka ia harus menahan pedihnya kebodohan.”

Sepanjang hayat dikandung badan, marilah senantiasa semangat menghadiri majelis ilmu. Karena Rasulullah Saw bersabda,“Barangsiapa yang keluar rumah untuk menuntut ilmu, berarti dia berada di jalan Allah hingga pulang.”(HR. Tirmidzi)

Semoga Allah Swt senantiasa memberi kita petunjuk sehingga kita semakin antusias dalam memperkaya diri dengan ilmu. Semakin banyak ilmu, niscaya kita akan semakin ringan menjalani hidup ini.Insyaa Allah.

 

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

INILAH MOZAIK

Kembali ke Masjid

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Tiada yang lebih besar kekuasaannya dari kekuasaan Allah Swt. Seluruh alam dan segala kejadian yang ada di dalamnya mutlak berada dalam genggaman Allah Swt. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad Saw.

Saudaraku, gerakan sholat Subuh di masjid secara berjamaah yang beberapa waktu lalu kita jalankan bersama, harus menjadi momentum bagi kita untuk kembali ke masjid. Gerakan kemarin itu janganlah sampai berhenti satu kali saja. Sholat Subuh dijadikan momentumnya karena inilah waktu sholat yang paling berat dilakukan oleh seseorang.

Rasulullah Saw bersabda,“Sesungguhnya sholat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah sholat Isya dan sholat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.”(HR. Buhori dan Muslim)

Oleh karena itu, jikalau kita terlatih untuk disiplin menunaikan sholat Shubuh berjamaah di masjid, maka insyaa Allahkita akan disiplin pula pada waktu-waktu sholat lainnya. Nah, semangat ini perlu kita pelihara terus-menerus, semangat kembali ke masjid sehingga masjid menjadi lebih makmur dengan padatnya sholat berjamaah di awal waktu. Dan tidak hanya itu, masjid juga makmur dengan kegiatan lainnya, karena sesungguhnya masjid bukanlah tempat sholat semata melainkan pusat kegiatan kaum muslimin.

Di masjid kita bisa selenggarakan kegiatan pendidikan, seperti belajar mengaji, majlis ilmu, bahkan hingga kegiatan keterampilan. Jika setiap kegiatan kita basiskan kepada masjid maka akan jauh lebih mendatangkan keberkahan karena setiap kegiatan tersebut senantiasa terkait dengan motivasi ibadah kepada Allah Swt., bukan hanya kegiatan duniawi saja.

Alangkah indahnya jika kaum muslimin kembali menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan mereka. Semakin kaum muslimin terbiasa sholat berjamaah di masjid maka semakin erat rasa kebersamaan dan persaudaraan di antara kita. Kedisiplinan sholat berjamaah di masjid akan mengundang datangnya pertolongan Allah dalam urusan lainnya. Sehingga kaum muslimin bisa bangkit kembali menjadi umat yang menebar rahmat bagi umat lainnya dan bagi seluruh alam. Semoga kita tergolong hamba-hamba Allah Swt. yang hatinya senantiasa terpaut ke masjid.Aamiin yaa Robbalaalamiin.[smstauhiid]

 

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

INILAH MOZAIK

Menghijrahkan Hati

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt., Dzat Yang Maha Menciptakan langit, bumi beserta segala isinya. Tiada yang luput sedikitpun sekecil apapun dari pengetahuan-Nya. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw., sang kekasih Allah, suri teladan seluruh umat manusia.

Saudaraku, kita harus bisa menyediakan waktu, menyempatkan diri untuk memeriksa hati kita. Karena hati kita sangat mudah kotor dengan percikan noda-noda dosa.

Demikian juga kita penting untuk selalu memeriksa hati meluruskan niat. Karena kita sudah mendengar dalam sebuah hadits shohih bahwa seorang pejuang yang syahid di medan perang ternyata tidak memperoleh surga karena rupanya niatnya bukanlillaahi taala, melainkan karena ingin dipandang dan disebut sebagai pemberani dan pahlawan.

Oleh karena itu saudaraku, penting bagi kita untuk menghijrahkan hati dari menuhankan sesuatu selain Allah, kepada tauhiid yang bersih dan lurus. Juga menghijrahkan hati dari kondisi yang berlumur noda-noda dosa kepadaqolbun saliim, hati yang bersih dan selamat.

Karena hati adalah panglima. Hati adalah nahkoda. Rosululloh Saw. telah mengingatkan kepada kita bahwa jika lurus hati kita maka luruslah seluruh diri kita, sedangkan jika melenceng hati kita maka tersesatlah seluruh diri kita.

Allah Swt. berfirman,”(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,”(QS. Asy Syuaro [26] : 88-89)

Hanya orang-orang dengan hati yang bersih yang akan menghadap Allah dengan keselamatan. Tiada yang lebih membahagiakan selain pertemuan dengan Allah Swt.

Semoga Allah Swt. senantiasa melimpahkan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang mampu menghijrahkan hati dari kemusyrikan kepada tauhiid, dari menuhankan perhiasan dunia kepada hanya menuhankan Allah Swt.Aamiin yaa Robbal aalamiin.

 

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

INILAH MOZAIK

 

Jangan Mengundang Madharat

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt, Dzat Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Langit, bumi, dan segala isinya mutlak adalah ciptaan-Nya. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad Saw.

Allah Swt berfirman,“Barangsiapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemadharatan) dirinya sendiri. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”(QS. An Nisaa [4] : 111)

Saudaraku, siapakah yang menyebabkan datangnya keburukan kepada diri kita? Jawabannya tiada lain adalah perbuatan buruk diri kita sendiri. Yang membuat hidup kita sengsara adalah karena perbuatan kita sendiri. Yang membuat diri kita hina adalah karena perbuatan hina diri kita sendiri.

Mungkin ada pertanyaan, mengapa kita sudah berusaha untuk bersikap baik, hidup lurus, berbuat dengan tulus, tapi tetap saja ada orang yang menghina dan memfitnah kita? Maka, orang yang terus berupaya memperbaiki diri, hidup lurus dan menjaga kebersihan hati akan tetap tenang hatinya meski sebesar apapun orang lain menghinanya.

Jadi, kalau kepahitan atau keburukan diundang oleh keburukan diri kita sendiri, maka yang akan hadir dalam diri kita adalah kegelisahan, hidup tidak tenang, terasa sempit. Sedangkan kalau kita selalu berupaya menjauhi keburukan, menjauhi perbuatan hina dan senantiasa berupaya menjaga kebersihan hati, maka kepahitan yang datang dari luar tidak akan menggoyahkan ketenangan hati kita. Jika kita senantiasa menjaga kedekatan dengan Allah, senantiasa mengingat-Nya, maka Allah akan karuniakan ketenangan di hati kita.

Keburukan datang karena diundang oleh keburukan diri kita sendiri. Marilah kita terus memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Agar jika datang keburukan dari luar sebagai ujian, maka hati kita akan tetap tenang, menghadapinya menjadi bernilai ibadah, dan berakhir dengan kebaikan.WAllahualambishowab.

 

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

INILAH MOZAIK

Allah Maha Kuat

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Dialah Allah yang telah menciptakan langit bumi dan segala isinya, mengaturnya dan mencukupi rezekinya. Hanya kepada Allah kita menyembah dan memohon pertolongan. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda Nabi Muhammad Saw.

Saudaraku, semoga Allah Swt Yang Maha Kuat, menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang kuat. Kuat secara lahir, kuat secara batin, kuat akal, kuat hati, kuat ilmu. Karena ternyata mumin yang lebih dicintai Allah dan dinilai lebih baik oleh Allah adalah mumin yang kuat. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw.“Mumin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripadamumin yang lemah; danpada keduanya ada kebaikan.”(HR. Muslim, Ahmad, Ibn Majah, Nasai)

Salah satu asma Allah adalahAl Qowiy,Allah Maha Kuat. Al Qowiy terambil dari rangkaian hurufqof, wau, ya,yang artinya adalah keras, kuat, lawan dari lemah. Al Quran menyebut kata ini sebanyak sebelas kali. Sembilan diantaranya mensifati Allah, dua diantaranya mensifati nabi Musa a.s dan jin Ifrit, Dari sembilan yang disandarkan kepada Allah, tujuh diantaranya dikaitkan dengan kataAl Aziz,Allah Yang Maha Bijaksana. Artinya, kekuatan itu menjadi dahsyat jikalau dipegang oleh yang memiliki kebijaksanaan.

Kekuatan Allah Swt meliputi seluruh alam semesta. Allah betul-betul berkuasa penuh atas alam ini. Tidak ada satu titik pun kecuali tunduk pada kehendak Allah. Langit, gunung, samudra, hujan, matahari, bulan, bintang-bintang, hingga serangga paling kecil di dalam tanah, seluruhnya tunduk pada kekuasaan Allah Swt.

Bagaimana dengan iblis yang membangkan? Iblis pun membangkang atas izin Allah. Bagaimana dengan manusia-manusia yang ingkar? Mereka pun ada dalam kekuasaan Allah. Mudah saja bagi Allah untuk menghentikan detak jantungnya. Allah yang menidurkan mereka dan membangunkan mereka kembali. Allah yang menyediakan bagi mereka rezeki. Allah yang menjadikan mereka tua hingga pada saatnya tiba, Allah yang mematikan mereka.

Tidak ada makhluk yang hebat. Jika memang hebat, cobalah jangan bernapas. Jika memang hebat, cobalah jangan tidur. Jika memang hebat, coba tahan pertumbuhan kukunya. Jika memang hebat, cobalah jangan menjadi tua. Jadi, tidak ada yang kuat di alam semesta ini, kecuali karena dikuatkan oleh Allah Swt.

Allah Maha Kuat. Tidak bisa diancam oleh apapun dan oleh siapapun. Pembangkangan makhluk tidak membuat berkurang sedikitpun kekuatan-Nya. Demikian juga, ketaatan makhluk tidak akan menambah kekuatan-Nya. Allah Maha Kuat, sebelum dan sesudah apapun.

Maka saudaraku, sungguh kita tidak memiliki daya dan kekuatan apapun kecuali Allah yang memberikan kekuatan itu.Laa haulaa walaa quwwata illaa billah,tiada daya dan tiada kekuatan kecuali atas izin Allah Swt.WAllahu alam bishowab.

 

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

MOZAIK

Semua Atas Izin Allah

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa, menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang husnul khotimah. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Tiada satupun racun, sekuat apapun racun itu, yang bisa membuat mati. Kematian terjadi hanya atas izin Allah Swt. Racun sama sekali tidak mematikan. Racun hanya jalan dari kematian yang Allah tetapkan. Ini hanya sebuah ilustrasi.

Kita tidak boleh memiliki pikiran atau keyakinan bahwa ada sesuatu yang bisa terjadi tanpa keterlibatan izin Allah. Sungguh, tidak ada selembar daunpun yang jatuh ke atas bumi melainkan ia jatuh atas izin Allah.

Perbuatan yang diusahakan oleh manusia adalah perbuatan yang Allah ridhoi dan Allah izinkan terjadi, maka perbuatan tersebut berbuah pahala. Sedangkan perbuatan yang diusahakan oleh manusia, lalu Allah mengizinkan itu terjadi namun Allah tidak ridho, maka berbuah dosa. Maka, tidak ada pencurian yang terjadi kecuali atas izin Allah, akan tetapi Allah tidak ridho dan bagi si pencuri pasti ada balasannya. Sedangkan bagi yang dicuri, jika dia tafakur, sabar dan taubat, maka baginya pahala dan naik derajatnya di hadapan Allah Swt.

Demikian pula dengan obat. Obat tidak bisa memberi manfaat, tidak bisa menyembuhkan, kecuali atas izin Allah. Obat hanya jalan bagi ketetapan Allah untuk menyembuhkan seseorang.

Allah Swt. berfirman, “Jika Allah menimpakan sesuatu kemadhorotan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. Yunus [10]:107)

Jadi, kejadian apapun, baik kita sukai maupun yang tidak kita sukai, pasti terjadi atas izin Allah. Semoga kita senantiasa bisa menafakuri setiap kejadian apapun dan menjadi ladang amal bagi kita untuk mencapai derajat yang lebih tinggi di hadapan Allah Swt. Aamiin yaa Robbal aalamiin. [smstauhiid]

 

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

Cukuplah Allah Bagi Kita

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Merajai seluruh kekuasaan di alam semesta ini mengkaruniakan kepada kita hati yang lembut dan mudah menerima kebenaran. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Tidak ada satupun perbuatan kecuali pasti ada balasannya di sisi Alloh Swt. Tidak ada yang luput sedikitpun perbuatan dari pengetahuan Alloh. Dia Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Menyaksikan.

Setiap kebaikan ganjarannya akan dilipatgandakan. Setiap keburukan pasti dapat hukuman. Dan, setiap balasan dari Alloh itu pasti ada, pasti sempurna, pasti adil, pasti tepat, pasti benar, pasti tidak meleset. Tidak ada yang bisa menolak pembalasan dari Alloh Swt.

Pada peristiwa perang Uhud ada seseorang yang berkata kepada Rosululloh Saw.,Wahai Rosululloh, sesungguhnya orang-orang (kafir) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerangmu, maka takutlah kepada mereka!Lalu beliau Saw mengucapkan,”Hasbunallah wanimal wakil”,kemudian Alloh menurunkann ayat,”(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Alloh dan Rosul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Hasbunalloh Wanimal-Wakiil”, Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”.(QS. 3:173).(HR. Bukhori).

Cukuplah Alloh sebagai penolong kita dan tempat kita memohon perlindungan. Tidak ada yang sebaik-baik pertolongan kecuali pertolongan Alloh. Tidak ada sebaik-baik keamanan kecuali keamanan dari Alloh. Dan, tidak ada sebaik-baik balasan kecuali balasan dari Alloh Swt.

Maka saudaraku, apa yang lebih baik dari penilaian Alloh? Tidak ada. Oleh karena itu, tidak perlu risau dengan pandangan makhluk yang semu. Fokus saja pada penilaian Alloh. Boleh jadi karena ketaatan kita kepada Alloh, kita dijauhi teman, kita dipandang nyinyir orang. Semua itu tidaklah berbahaya, yang berbahaya adalah kalau kita jauh dari Alloh, yang bahaya adalah kalau Alloh tidak peduli kepada kita.

Mari, kita fokuskan diri untuk mencintai Alloh dan rosul-Nya. Niscaya Alloh akan perintahkan para malaikat dan semua penghuni langit dan bumi untuk juga mencintai kita. Cukuplah Alloh bagi kita.Wallohualambishowab.

 

[smstauhiid]

Waspada Selama Puasa Ramadhan!

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Menyaksikan, menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang senantiasa merasa disaksikan dan diperhatikan Allah Swt. Tidak ada rezeki yang lebih berharga di dunia ini daripada hati yanghaqqul yaqinkepada Allah Swt. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda Nabi Muhammad Saw.

Kita sudah berada di bulan Ramadhan. Bulan yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan. Pertemuan kembali dengan bulan Ramadhan adalah karunia dari Allah yang wajib disyukuri. Karena betapa banyak orang yang berharap masih memiliki kesempatan usia untuk berjumpa lagi dengannya dan menikmati jamuan Allah Swt di bulan yang penuh keberkahan ini.

Selamat melaksanakan ibadah puasa bulan Ramadhan, semoga dimudahkan berpuasa yang berkualitas, penuh dengan lantunan al-Quran dan sholat malam serta sedekah. Waspadalah dengan hal-hal yang mengurangi kualitas puasa Anda sehingga berkurang pahalanya atau sirna. Karenanya :

1. Jauhi ghibah, karena ghibah akan menggugurkan pahala puasa Anda, bahkan menurut segelintir ulama membatalkan puasa. Ghibah dijadikan lezat oleh syaitan, karenanya di antara perkara yang sangat menarik adalah menonton atau membaca berita ghibah.

2. Tundukan pandangan, agar pahala puasa anda tidak terkikis dengan aurot wanita yang terpajang di FB apalagi Youtube.

3. Waktu untuk ngenet jangan sampai lebih banyak daripada membaca al-Quran, sungguh ini adalah jebakan syaithan.

4. Jauhi menghabiskan waktu dengan menonton sinetron yang isinya banyak memamerkan aurat wanita dan melalaikan dari akhirat. Demikian juga ngabisin waktu dengan main game dan semisalnya yang tidak bermanfaat.

5. Jauhi ngabuburit apalagi di jalanan sehingga pandangan tak bisa terjaga.

6. Kurangi ngobrol dengan makhluk, banyakan porsi untuk membaca perkataan Rabb mu. Kebanyakan ngobrol dengan makhluk akan mengeraskan hati, adapun membaca firman Kholiq akan melembutkan dan membahagiakan hati. Jangan sampai Anda menutup al-Quran karena bosan dengan firman Allah demi mendengar perkataan dan ngobrol dengan makhluk.

7. Perhatian terhadap dapur penting, tapi bukan yang terpenting, jangan sampai waktu terlalu banyak tersita untuk dapur sementara kehabisan waktu untuk ngaji al-Quran.

8. Semangat beribadah tatkala Ramadhan tapi hati-hati jangan sampai terjerumus dalam riya dan ujub karena menulis ibadah di status BBM, FB, atau WA. Contoh (alhamdulillah sudah khatam Quran 5 kali), atau (Sedang itikaf mohon jangan mengganggu), atau (alhamdulillah sempat menyantuni anak yatim di bulan mulia ini), dll. Meskipun menyiarkan ibadah tidaklah haram, tetapi menutup pintu-puntu riya dan ujub lebih baik, kecuali untuk memotivasi.

9. Itikaf adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan ajang untuk ngobrol ngalur ngidul. Jangan sampai warung kopi pindah ke dalam mesjid dengan dalih itikaf

10. Menjelang lebaran, di 10 malam terakhir jangan lupa mengejar lailatul qodar, jangan sampai waktu mencarinya kebanyakannya di mall atau di jalanan.

Semoga Allah memudahkan kita semua mendapatkan ampunanNya di bulan yang mulia ini. Aamiin yaa Robbal aalamiin. [*]

 

Oleh: KH Abdullah Gymnastiar

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2301748/waspada-selama-puasa-ramadhan#sthash.Xxysv7IA.dpuf

Untung Rugi Tergantung Bagaimana Menyikapi Waktu

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

 

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Dialah yang telah menciptakan alam semesta dan segala isinya, dan hanya kepada-Nya semua akan kembali. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Allah Swt. berfirman, “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”(QS. Al Ashr [103] : 1-3)

Saudaraku, jadi Allah Swt telah menciptakan tolak ukur yang jelas untuk mengukur siapa yang beruntung dan siapa yang rugi. Kalau Allah sudah menyebut “untung”, maka itu untung yang sesungguhnya, untung di dunia dan untung di akhirat. Begitu juga jika Allah sudah menyebut rugi, maka itu rugi yang sesungguhnya, rugi di dunia dan rugi di akhirat.

Dalam surat Al Ashr ini Allah Swt menjelaskan bahwa untung ruginya seseorang itu bergantung pada penyikapannya terhadap waktu. Waktu itu terbagi menjadi tiga; waktu yang sudah berlalu dan tak mungkin kembali, waktu yang akan datang dan belum tentu bisa kita alami, dan waktu yang sedang kita jalani saat ini.

Waktu yang kita miliki jatahnya sama 24 jam. Ada orang yang dengan jatah waktu tersebut mampu mengurus negara, namun ada juga yang dengan jatah waktu tersebut mengurus diri sendiri saja tidak mampu. Ada orang yang dengan jatah waktu tersebut mampu memenuhi target pekerjaan dan menghapal ayat-ayat Al Quran, namun ada juga yang dengan jatah waktu tersebut boro-boro sempat menghapal ayat Al Quran, tugas pekerjaannya pun tak ada yang terselesaikan.

Jadi, semua itu bukan karena masalah waktu, tapi karena masalah keterampilan memanfaatkan waktu. Disinilah untung dan rugi itu terjadi. Beruntunglah orang yang bisa memanfaatkan waktu dan merugilah orang yang tidak bisa memanfaatkannya.

Jatah waktu yang Rasulullah Saw miliki pun 24 jam. Tapi dengan jatah yang terbatas itu, Rasulullah Saw mampu mendakwahkan Islam yang akhirnya tidak hanya menjadi milik orang-orang Arab saja, namun semakin tersebar ke seluruh penjuru bumi.Maasyaa Allah.

Maka saudaraku, ada orang yang umur jasadnya pendek, tapi umur amal sholehnya panjang. Umur amalnya terus hidup meski jasadnya telah terkubur di dalam tanah. Betapa beruntung orang yang seperti ini, orang yang mampu memanfaatkan waktunya untuk amal sholeh. Beruntung di dunia dan di akhirat. Semoga kita termasuk orang-orang yang demikian.Aamiin yaa Robbal aalamiin.

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2248752/untung-rugi-tergantung-bagaimana-menyikapi-waktu#sthash.wz7Npqfk.dpuf