Kisah Doa Mustajab Imam Baqi

Berkah doa Imam Baqi, tangan seorang anak yang dirantai algojo ini terlepas dan akhirnya terbebas dari sandera

ABDURRAHMAN bin Ahmad menuturkan dari ayahnya bahwa seorang perempuan datang menemui Baqi bin Makhlad (Imam Baqi bin Makhlad, red). Dia berkata, “Anakku kini menjadi sandera dan aku tidak tahu harus berbuat apa. Seandainya engkau menunjukkan kepadaku orang yang bersedia menebusnya, tentu aku sangat senang.”

“Baik” kata Baqi, “Pulanglah dan jangan kembali sebelum aku selidiki perkara anakmu.”

Kemudian Baqi diam sejenak sambil menggerakkan bibirnya. Selang beberapa hari kemudian, datang perempuan itu bersama anaknya. Anak itu bercerita, “Aku tengah berada di hadapan raja. Ketika aku melakukan pekerjaanku, tali rantaiku putus.”

Dia menyebutkan waktu dan hari peristiwa aneh itu terjadi. Tenyata bertepatan dengan waktu Imam Baqi berdoa.

Anak itu melanjutkan ceritanya, “Kemudian algojo berteriak ke arahku. Dia melihat apa yang terjadi dan tidak bisa menyembunyikan kebingungannya. Dia panggilkan pandai besi dan menyuruhnya merantaiku kembali. Setelah selesai dan aku kembali berjalan, ternyata tali rantai itu putus lagi. Orang-orang tercengang dan memanggil para pendeta. Aku ditanya mereka, “Apakah kamu mempunyai ibu?”

“Ya,” jawabku.

Mereka kemudian berkata, “Doa ibumu terkabul. Allah telah membebaskanmu sehingga tidak mungkin bagi kami untuk merantaimu. Mereka memberiku bekal dan menyuruhku pulang,” kutipnya.* (dalam himpunan kisah-kisah pilihan dalam kitab Siyar A’lam An-Nubala dan Tarikh Al-Islam, karya ulama besar Imam  Adz-Dzahabi disusun Dr. Sulaiman Al-Asyqar, Pustaka Al-Kautsar).

HIDAYATULLAH