Kisah Mualaf: “Surat Maryam Buat Saya Yakin Islam Agama yang Benar”

Kita tidak tahu kapan, di mana, dan kepada siapa hidayah Allah SWT datang.Namun yang kita tahu, Allah telah memberi hidayah kepada para mualaf hingga akhirnya mereka menemukan kebenaran Islam.

Seringkali, hidayah tersebut baru datang setelah pencarian yang begitu panjang. Seperti yang dialami Laticia, seorang mualaf wanita Hispanik asal Amerika Serikat.

Meski kedua orang tuanya berasal dari Meksiko, Laticia dibesarkan di sebuah desa kecil di Santa Barbara, California dan tumbuh di lingkungan keluarga yang menganut agama Kristen Katolik.

Meskipun begitu, sejak usia 13 Laticia telah meninggalkan ajaran Katolik karena menurutnya agama Katolik tidak masuk akal.

Simak perjalanan hidup Laticia hingga akhirnya menjadi mualaf dan masuk Islam di sini

HIDAYATULLAH

Viral, Seorang Mualaf Perempuan Mesir Dipaksa Kembali Kristen

Seorang perempuan Mesir yang secara terbuka memeluk agama Islam dan beberapa hari kemudian tampak bersama keluarganya berdoa di dalam Gereja telah menimbulkan kontroversi di media sosial, di tengah-tengah laporan bahwa ia dipaksa untuk kembali memeluk agama Kristen.

Situs-situs media lokal mengidentifikasi wanita muda tersebut sebagai Maryam Samir Fayez, seorang asisten peneliti di Universitas Arish.

Menurut situs-situs tersebut, keluarga perempuan muda itu kehilangan kontak dengannya pada 30 Juli setelah dia mengatakan kepada mereka bahwa dia sibuk. Kemudian, ia muncul dalam sebuah video di YouTube di mana ia mengumumkan bahwa ia telah mualaf dan menunjukkan sertifikat masuk Islam yang secara resmi ditandatangani oleh Al-Azhar, Mesir.

Dalam video tersebut, Maryam menekankan bahwa ia tidak diculik, dan keputusannya adalah atas keinginannya sendiri.

Keluarga wanita muda itu melaporkan bahwa dia telah diculik dan mengatakan bahwa pihak Keamanan Negara telah mengembalikannya ke gereja melalui seseorang bernama Naguib Gabriel.

Gabriel muncul dalam sebuah klip video, bersama dengan wanita muda itu dan keluarganya ketika mereka berdoa di dalam gereja.

Namun, para pengguna media sosial mengatakan bahwa wanita muda itu dipaksa kembali ke agama Kristen.

Selama beberapa tahun terakhir, isu perpindahan agama dari Koptik Mesir ke Islam telah memicu kontroversi yang meluas, di tengah tuduhan bahwa gereja menculik mereka yang mengambil langkah ini, dan memaksa mereka kembali ke agama Kristen.

Para pengguna media sosial juga mengkritik apa yang mereka gambarkan sebagai “kebungkaman Al-Azhar” dalam isu-isu seperti itu, dan kegagalan negara melindungi mereka yang ingin jadi Muslim.*

HIDAYATULLAH

Kisah Mualaf: ‘Alhamdulillah Saya Dibangkrutkan Allah’

Sekilas, sebagian orang yang melihat penampilan perempuan Chinese ini tak akan menyangka bahwa wanita tersebut seorang mualaf.

Bernama lengkap Marcelia Yovian Djong, perempuan yang akrab dipanggil Cici Marcy ini pertama kali membagikan kisah perjalanan hidupnya hingga masuk Islam di akun TikTok pribadinya @marceliayovian.

Meski sudah mualaf dan menjadi seorang muslim, wanita yang berprofesi sebagai tenaga medis dan terapis ini pada awalnya belum melaksanakan kewajibannya seperti salat.

Hal tersebut lantaran keyakinan dirinya terhadap Islam belum kuat. untuk memperkuat keyakinannya kepada Islam, dia mencoba membuktikan kekuasaan Allah, yang Maha Pemberi dengan meminta sesuatu yang menurutnya mustahil.

Apa permintaan Marcy? Bagaimana awal mula Marcelia Yovian Djong hingga akhirnya jadi mualaf?


Tonton selengkapnya di sini.

HIDAYATULLAH

Mualaf Inggris Meninggal 24 Jam Usai Masuk Islam, Netizen: Akhir yang Bahagia

Mualaf beruntung itu adalah Anthony, seorang karyawan di sebuah supermarket di Birmingham, Inggris yang telah bekerja di sana selama bertahun-tahun. Dia tidak memiliki satupun keluarga, namun karyawan Muslim yang bekerja di supermarket yang sama memperlakukannya seperti keluarga.

Dia didiagnosa mengidap kanker dan dirawat di rumah sakit. Mengetahui bahwa perjalanan hidupnya akan segera berakhir, Anthony berwasiat dia ingin pemakamannya digelar di masjid.

Saudara Muslimnya menyebutkan bahwa wasiat Anthony tak bisa dipenuhi jika dirinya tidak mengucapkan 2 kalimat syahadat dan masuk Islam. Anthony lantas meminta agar dia dituntun mengucapkan syahadat.

Dengan nafas yang terenggah-enggah dan dibantu alat pernafasan, Anthony pun dituntun mengucapkan syahadat. “Saya bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi tidak Muhammad SAW adalah utusan Allah,” ucapnya disambut ucapan takbir, dalam video yang diunggah Ilmfeed pada Ahad (30/07/2023).

Hanya 24 jam kemudian, di hari Jumat yang mulia, Anthony menghembuskan nafas terakhirnya di usia 60 tahun. Pemakamannya dihadiri puluhan umat Islam di Green Lane.

“Ini menunjukkan bahwa tidak ada yang tahu seperti apa akhir hidup seseorang. Semoga Allah menjaga kita teguh dalam Islam dan membiarkan kita mati dengan iman dengan syahadat di bibir kita,” tulis Ilmfeed di Twitter.

Kolom komentar unggahan tersebut dipenuhi doa dan komentar para netizen.

“Akhir hidup yang bahagia dan semoga Allah menempatkannya di surga. MashaAllah,” ujar @FHadi92.

“Masya Allah… Dia sangat beruntung…” timpal @goldenboyz87.

“Jadi pada dasarnya dia mati semurni bayi. Hanya dosa 1 hari (kalau ada) seumur hidupnya. Semoga Allah memberinya Jannah,” ujar netizen lain.

Semoga kita semua dapat mengakhiri perjalanan hidup kita dengan keimanan dan Islam. Amiin.

HIDAYATULLAH

Kisah Atlet Rugbi Australia Menemukan Hidayah

Blake Ferguson memeluk Islam sejak tahun 2013 lalu.

Perkenalan pemain liga rugbi asal Australia Blake Ferguson dengan Islam membuatnya menemukan kembali tujuan hidup. Setelah menjalani kehidupan yang penuh duri, kemunduran, dan kecemasan, atlet kelahiran 20 Maret 1990 ini merasakan kedamaian menjalani agama Allah SWT.

Ferguson ialah atlet rugbi yang bermain untuk Sydney Roosters, Cronulla-Sutherland Sharks, dan Canberra Raiders dari NRL–liga rugbi Australia. Kariernya cukup gemilang sejak 2009.

Bahkan, pada 2012 pria yang akrab disapa Fergo ini memiliki musim terbaiknya di lapangan. Ia mewakili Tim Liga Rugby New South Wales dan memperkuat skuat nasional Tim Liga Rugby Australia. Kesuksesan demi kesuksesan mewarnai kariernya hingga pensiun pada 2021 lalu.

Namun, puncak ketenaran pada masa-masa jayanya itu justru membuatnya terbuai popularitas. Bukannya mempertahankan prestasi, malahan ia melakukan beberapa pelanggaran yang memicu kemunduran kariernya.

Puncak ketenaran pada masa-masa jayanya itu justru membuatnya terbuai popularitas.

Pelanggaran disiplin muncul pada akhir 2012. Ia dipecat dari posisi pemain bintang Canbera oleh Raiders kehidupannya di luar lapangan. Pada November 2012, Fergo digiring oleh staf keamanan VIP setelah adanya laporan bahwa ia meludahi penonton dalam acara festival musik. Raiders menolak berkomentar terkait insiden tersebut. Namun, mereka menyadari insiden itu bentuk pelanggaran disiplin internal.

Pelanggaran disiplin Fergo tak berhenti sampai di situ. Pada 17 Juni 2013 ia ditangkap dan didakwa polisi atas tindakan tidak senonoh terhadap seorang perempuan di Klub Malam Sutherland Shire. Kasus ini sempat menyeret Fergo ke pengadilan.

Namun, Fergo membantah tudingan tersebut. Ia mengatakan keliru menghampiri perempuan yang ingin ia temui. Akibat banyaknya pelanggaran disipilin internal ini, Fergo dipecat oleh Canberra Raiders pada 6 September 2013. Fergo juga terungkap memiliki ketergantungan dengan alkohol dan obat-obatan dan melakukan pelanggaran dalam mengemudi kendaraan.

Diselamatkan

Pelanggaran demi pelanggaran membuat kariernya sempat terpuruk. Ia dipecat oleh timnya. Pada saat yang sama, media semakin memperburuk citranya dengan mengatakan bahwa Fergo tidak pantas menggunakan jersey dan bermain untuk skuat New South Wales (NSW). Ia merasa kehidupannya hancur.

Begitu ia dijatuhkan dari skuat NSW, sepupu sekaligus sahabat Fergo, Anthony Mundine, yang merupakan juara petinju Australia tidak membuang waktu dan bergegas membantu Fergo. Mundine segera menemui Fergo dan berjanji untuk tinggal di sisinya sampai hal-hal menjadi lebih baik.

Mudine menolak tuduhan yang menyebutkan saudaranya tersebut sebagai seorang pecandu alkohol. Ia hanya mengatakan bahwa ia akan membantu Fergo melewati masa-masa sulit dalam hidupnya.

Melalui Mudine itulah, pria kelahiran Bankstown Australia ini mengenal Islam. Mudine membimbing Fergo dengan pola kesederhanaan, kebaikan, dan kasih sayang. Mudine adalah orang yang sangat religius dan sosok yang benar-benar peduli dengan cobaan hidup dan masa-masa sulit yang dihadapi Ferguson. Ia ingin membantu Ferguson menyadari potensi besar yang kian terkubur akibat deraan hidup yang menghampirinya.

“Ia hanya melihat ke depan untuk mengubah arah hidupnya. Saat ini, ia dalam keadaan yang baik, tidak minum, dan tidak ada obat,” ujar Mundine, seperti dilansir Islam for Christans.

Akhirnya, setelah melewati sekian proses, pria berusia 25 tahun itu memutuskan menjadi Muslim pada 8 November 2013. Ia bersyahadat di Masjid Zetland, Sydney.

photo

Menjadi lebih baik

Setelah memeluk Islam, Ferguson mengaku menjalani kehidupan dengan lebih baik. Ia menyadari kesalahan masa lalu dan berusaha memperbaikinya. Fergo memilih tidak banyak berkomentar terkait keputusannya menjadi mualaf. Baginya, masalah agama merupakan kehidupan pribadinya dan tidak untuk khalayak banyak.

Beberapa sahabat terdekat mendukung keputusan Fergo memeluk Islam. Mereka bahkan memberikan semangat agar Fergo dapat kembali mencapai puncak kariernya. Sahabat terdekatnya meyakini bahwa Ferguson akan menjadi atlet rugbi terbaik dengan keyakinan baru yang ia anut saat ini.

Pada Mei 2014 Ferguson menandatangani kontrak dengan Tim Sydney Roosters. Pada 2016, Fergo menjadi pemain bek di tim ini menggantikan Roger Tuivasa-Sheck.

Berkat jasanya, Tim Sydney Roosters berhasil mengalahkan South Sydney Rabbitohs. Kini, ia merupakan salah satu mantan bintang NRL atau liga rugbi Australia yang paling dikenang.

REPUBLIKA

Kisah Tsumamah Masuk Islam Terpesona Akhlak Rasulullah

Artikel ini akan mengulik kisah Tsumamah masuk Islam karena terpesona akhlak Rasulullah. Ia adalah seorang yang terpikat akan budi pekerti dan tata cara dakwah Rasulullah yang sangat elok dan baik.

Suatu hari diceritakan dalam majelis taklim bahwa seorang murid bertanya dan mengadu kepada gurunya;

“wahai guruku, berikan aku satu kitab sehingga aku bisa berpegang padanya untuk dibaca. Bertahun-tahun saya mengaji dengan engkau, akan tetapi tidak ada kitab tertentu yang aku baca.” Sang guru pun tak kunjung menjawab, sehingga pertanyaan dan pernyataan si murid itu dibiarkan begitu saja oleh sang guru.

Merasa muridnya berada dalam kebingungan, akhirnya sang guru berkata kepada si murid, “Wahai muridku, jika benar keinginanmu untuk belajar kitab, maka belajarlah kamu untuk membaca saya. Sebagaimana para sahabat Rasulullah, mereka adalah orang-orang yang pandai membaca Nabi Muhammad Saw.” 

Kisah Tsumamah Masuk Islam 

Syahdan, dikisahkan juga ada seorang sahabat yang bernama Tsumamah bin Utsal tengah ditangkap oleh pasukan sahabat kemudian dibawa untuk menghadap Rasulullah di Madinah. Mengetahui hal itu, Rasulullah pada saat itu tersenyum dan berkata;

“wahai sahabat, apakah kalian tau dari golongan manakah dan siapakah orang yang kalian bawa ini?”. Para sahabat kemudian menjawab, “tidak ada satupun dari mereka yang mengetahuinya atau bahkan mengenalnya.”

Kemudian Rasulullah menjelaskan kepada para sahabatnya bahwa, “orang itu adalah kepala suku yang selalu memerangi kita namanya Tsumamah dari Sayyid bani Hanif.” Spontan para sahabat terkejut. “Jadi inilah buronan yang banyak mengganggu umat Islam di Madinah,” jawab para sahabat.

Pertanyaanya adalah, apakah nabi memberikan hukuman yang sangat berat setelah mengetahui yang sebenarnya? Rupanya tidak! Justru nabi memanggilnya dan bertanya, “wahai Tsumamah! Apakah kamu mau masuk Islam, atau adakah keinginan kamu untuk masuk Islam?”. Dengan tegas Tsumamah menjawab, “tidak. Saya tidak mau.” Kemudian Rasulullah berkata:

إن تقتل تقتل ذا دم، وإن تنعم تنعم على شاكر

Artinya: “Jika kamu membunuhku berarti kamu telah menumpahkan darah, namun jika kamu membebaskanku, berarti kamu telah membebaskan orang yang pandai berterima kasih.”

Akhirnya, Rasulullah kemudian dengan hikmahnya mengatakan, “kurunglah dia di dalam masjid, ikat dan jangan sampai dia bisa lolos menemukan jalan keluar.” Tentu saja, perintah nabi ini bertujuan agar Tsumamah bisa melihat kegiatan dan aktifitas Rasulullah dan para sahabatnya dari segi bersosial dengan cara mengedepankan akhlak, dakwah dengan ilmu, mendengarkan orang-orang bergerombol melantunkan ayat-ayat al-Qur’an yang langsung dipandu oleh Rasulullah.

Keesokan harinya, Tsumamah dipanggil dan ditawarkan kembali oleh Rasulullah, “wahai Tsumamah apakah kamu sudah ada niat dan keinginan untuk masuk Islam?”. Ternyata Tsumamah masih tidak ada niat untuk masuk Islam. Dengan tegasnya, ia menjawab, “tidak!”. Di hari ketiga Rasulullah mendatanginya lagi dan bertanya dengan pertanyaan yang sama, namun Tsumamah masih dengan jawaban yang sama. Akhirnya nabi kemudian membebaskannya, “baiklah hari ini kamu aku bebaskan”. 

Di hari itu Tsumamah bebas dalam keadaan belum Islam. Yang menarik, meski bebas dalam keadaan belum Islam, namun Tsumamah akhirnya mencari air untuk mandi dan membersihkan sekujur tubuhnya. Lalu ia kembali menuju ke masjid untuk menemui Rasulullah, dan mengulurkan tangannya seraya berkata: 

يارسول الله أمدد يدك فإني أشهد أن لا إله إلا الله وأنك محمد رسول الله 

Artinya: “Ya Rasulullah, ulurkan tanganmu saya sekarang masuk Islam. Dan saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan engkau Muhammad adalah utusan Allah.”

Setelah bersyahadah, Tsumamah kemudian berkata lagi, “ya Rasulullah, dulu dimuka bumi ini tidak ada wajah yang lebih saya benci dari pada wajahmu. Sekarang wajahmulah yang paling saya cintai. Dan, dulu dimuka bumi ini tidak ada kawanan yang saya benci melebihi sahabat-sahabatmu, tetapi sekarang sahabat-sahabatmu lah orang yang saya cintai.”

Pilihan untuk berserah diri ini bukanlah sebuah paksaan atau ancaman yang berakibat menghilangkan nyawa. Akan tetapi, ini benar-benar yang Islam ajarkan. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa Tsumamah tidak dari awal saja masuk Islam ketika berada dalam penjara?

Bahkan, justru sebaliknya, ia masuk Islam karena semenjak di penjara sering melihat akhlak dan cara Rasulullah berdakwah serta membumikan Islam di tanah Madinah. Inilah sebenarnya Islam, iman, dan mahabbah (cinta) yang tidak bisa terpisahkan. 

Bahkan, seringkali mahabbah akan semakin bertambah jika iman seseorang itu bertambah. Semakin sempurna jiwa seseorang, maka cintanya akan semakin bertambah. Dan semakin besar cinta yang dimilikinya, maka kebahagiaan dan kenikmatan yang dirasakannya akan semakin banyak.

Oleh karena itu, akhlak seseorang dapat diketahui dengan mengetahui para sahabat dan teman duduknya. Seorang penyair sufi mengatakan:

“Jika engkau berada dalam satu kaum, maka bergaullah dengan orang-orang yang terbaik. Janganlah bergaul dengan orang-orang yang tercela, sehingga engkau terjerumus ke dalam kehinaan. Janganlah bertanya tentang seseorang, tetapi bertanyalah tentang sahabatnya. Sebab, setiap orang akan mengikuti sahabatnya.”

Para sahabat nabi tidak akan mencapai kedudukan dan derajat yang tinggi setelah mereka berada dalam kegelapan jahiliyah, kecuali mereka harus bergaul kumpul dengan Rasulullah. Begitu juga, para tabi’in tidak akan meraih kemuliaan yang agung, kecuali setelah mereka bergaul dan berinteraksi dengan para sahabat nabi yang mulia.

Para ulama pewaris nabi itulah sebenarnya yang mentransformasikan agama kepada umat manusia. Ajaran agama terwujud dalam tingkah laku, kondisi, dan gerak-gerik mereka. Dan merekalah yang ditegaskan nabi dalam sabdanya: 

لا تزال طائفة من أمتي ظاهرين على الحق لا يضرهم من خذلهم حتي يأتي أمر الله وهم كذلك

Artinya: “Akan tetap ada segolongan dari umatku yang menegakkan kebenaran mereka tidak pernah terpengaruh oleh orang yang menghinakan mereka, sampai datang hari Kiamat dan mereka tetap berlaku seperti itu.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah). 

Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsir Mafatih al-Ghaib, ketika menafsirkan surat al-fatihah ia menyatakan, “bab ketiga, tentang rahasia-rahasia akal yang disimpulkan dari surat al-Fatihah.

Di dalamnya terdapat tiga pokok permasalahan, permasalahan ke tiga adalah sebagian ulama mengatakan bahwa ayat, “Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Fatihah [1]: 6-7).

Ini menunjukkan bahwa seorang murid tidak memiliki jalan untuk bisa sampai ke maqam hidayah dan mukasyafah, kecuali jika dia mengikuti mursyid-nya yang menunjukkan ke jalan lurus, serta menghindarkan dari titik-titik kesalahan dan jalan yang sesat. Sebab, kekurangan terdapat pada mayoritas manusia. Dan akal mereka tidak cukup untuk mengetahui yang benar dan membedakan yang salah.

Oleh karena itu, dibutuhkan seorang yang sempurna yang dapat diikuti oleh orang yang kurang sempurna, sehingga akal orang yang kurang sempurna dapat menjadi kuat dengan cahaya akal orang yang sempurna itu. Ketika itu, dia akan sampai ke tangga-tangga kebahagiaan dan kesempurnaan. 

Demikian kisah Tsumamah masuk Islam karena terpesona akhlak mulia Rasulullah. Wallahu a’lam bishawab.

BINCANG SYARIAH

Jeritan Ibu Muslim yang Semua Anaknya Katholik

Inilah sisi negatif nikah beda agama. Sulasih tinggal di Surabaya. Ia dikaruniai dua anak. Semuanya beragama Katholik. Padahal Sulasih Muslim. Semua anaknya mengikuti agama suaminya.

Sulasih menikah dalam usia muda. “Umur saya waktu itu 20 tahun,” katanya ditemui di rumahnya (29/11 2022). Ia bertemu suaminya di Surabaya. “Orangnya sabar. Jadi saya seperti menemukan sosok ayah,” katanya. Selisih umur mereka 17 tahun. Sejak kecil, Sulasih sudah tidak didampingi ayah karena meninggal.

Belasan tahun mengarungi bahtera rumah tanggal, Sulasih merasa baik-baik saja, meski beda agama. Masing-masing bebas menjalankan agamanya. Tidak ada usaha untuk saling menarik. “Saya tak pernah mengajak suami masuk Islam. Dia juga tidak pernah mengajak saya masuk agamanya,” kata Sulasih yang lahir di Tuban ini.

Namun belakangan Sulasih dilanda kegelisahan yang luar biasa. Ini menyangkut nasibnya kelak setelah meninggal. Suaminya sudah duluan meninggal 5 tahun lalu. Ia merasa sendiri. Ia sudah merengek-rengek kepada anak-anaknya. Tapi tak digubris?

Apa yang membuat Sulasih gelisah dan mengapa anaknya tak bisa menolongnya? Jawabannya ada di video di sini

HIDAYATULLAH

Mualaf Maxi Deeng, Eks Misionaris di Papua yang Bergelimang Harta dan Kini Memilih Islam

Mualaf Maxi Deeng merupakan mantan misionaris di Papua yang tergugah ajarah Islam

Perjalanan Maxi Christian Ludewig Deen Deeng menemukan hidayah tidaklah sebentar. 

Pria asal Manado ini memfokuskan untuk belajar ilmu agamanya di pendidikan tinggi memiliki banyak pertanyaan yang membuatnya ragu.

Pertanyaan ini adalah tentang Ketuhanan. Namun jawaban yang dia dapatkan tidak bisa menghilangkan keraguan dengan keyakinannya.

Hingga akhirnya Maxi menempuh pendidikan pascasarjana untuk memperdalam teologinya di Manila. Dia pun kembali mempertanyakan tentang Ketuhanan kepada profesornya di Filipina.

Maxi pun mendapat jawaban yang memuaskan karena selama ini ajaran yang didapatkan di Indonesia ada kekeliruan. Seperti Isa merupakan Nabi atau utusan Allah, dibenarkan oleh profesornya di Filipina.

“Profesor saya mengatakan bahwa ucapan itu benar. Jadi ucapan saya yang memberikan penjelasan bahwa Isa itu memang bukan sama dengan Allah, dia hanyalah sebagai yang diutus oleh Allah,” jelas pria yang memiliki nama mualaf Abu Bakar ini dalam youtube Mualaf Center Aya Sofya, dikutip Republika.co.id, Sabtu (22/20/2022).     

Sebagaimana sejarah mencatat bahwa bani Israil atau yang kita kenal saat ini adalah bangsa Israil memang sudah sangat jelas dikenal sebagai bangsa yang suka memberontak dan gampang melupakan suatu ajaran sehingga karena itulah mereka melupakan Tuhan yang mereka sembah dalam hal ini adalah Allah SWT. 

Saat mendapatkan studi lanjut di Manila ternyata Abu Bakar tersadar selama ini ada kekeliruan.

“Tapi pada waktu itu saya masih berfikir ya sudah saya jalani dulu. Saya bekerja dulu sebagai pendakwah, saya waktu itu tamat S1 mendapatkan cumlaude, dan nilai IPK saya adalah tiga koma sekian,” ujar pria kelahiran Ngawi, 19 Juni 1969 ini.  

Setelah menyelesaikan gelar S2 di Filipina Abu Bakar mulai direkrut oleh organisasi agamanya dan menyebarluaskan ajaran.

Bak artis, kedatangannya selalu disambut dengan riuh dan tangis. Pernah suatu ketika beliau berkhutbah di Jayapura yang penduduknya dikenal sebagai orang keras, dalam artian karena statusnya para pejabat yang biasa membawa banyak uang dan banyak ibu-ibunya saling memamerkan perhiasan atau segala macam.

Tetapi waktu beliau berkhutbah di tengah-tengah mereka, membuat mereka menangis dan menanggalkan semua kekayaannya.

“Saya bikin itu tidak ada artinya perhiasan itu yang ada di tangan kalian. Jadi saya menjadi salah satu misionaris yang memang bisa dikatakan laris, selalu dipanggil kemana-mana. Dan memang saya sendiri merasa bahwa ada kharisma. Jadi misonaris itu jika punya kharisma akan lebih mudah dicintai umatnya,” ujar dia.

Puncaknya setelah banyak pengalaman. Allah SWT kembali datang dengan hidayah memberikan banyak petunjuk dan jalan keluar, tetapi saat itu kondisinya dia masih lebih condong ke dunia.

“Dan saya berpikir, saya sudah cukup tahu ilmu itu tetapi untuk mengambil suatu keputusan masih harus menunggu dulu. Saat itu saya masih berfikir, nanti dulu, saya bekerja dulu, dan itu membuat saya semakin terlena dalam pekerjaan itu,” jelas dia.

Singkatnya waktu itu, organisasi memutuskan untuk ditugaskan di Papua. Selama di Papua beliau menjalankan tugas di Kabupaten Biak Numfor dan Jayapura.

“Waktu itu saya ditugaskan dengan misionari penerbangan aviation yang ada di Jayapura menjadi co-pilot. Membawa pesawat kecil untuk memasuki pedalaman dan mengantarkan berbagai macam obatan, makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya,” kata dia.

Kelebihan dari misi organisasinya adalah memiliki aviation yang sebenarnya juga harus diimbangin oleh umat Islam karena untuk dakwah di daerah-daerah terpencil sangat sulit jika hanya mengandalkan kendaraan darat. Terlebih lagi jika menjangkau lokasi yang berada diatas gunung.

Abu Bakar sudah cukup lama ditugaskan di Biak Numfor, Jayapura, Manokwari, dan bahkan sampai ke Timika. Dia merupakan misionaris yang sangat dikenal hingga seluruh Papua sudah pasti kenal dengan nama pendeta Maxi Deeng.

Hidayah semakin kuat

Allah SWT akan memilih hamba-Nya yang mendapat hidayah. Hidayah pun datang dari jalan yang berbeda, salah satunya melalui mimpi.

“Salah satu yang pasti Allah sayang kepada saya adalah ketika diberikan mimpi,” ujar dia.

Dalam mimpi itu, Maxi masuk dalam lubang yang sangat dalam dan gelap, mendengar suara-suara mengerikan dan menakutkan. Dia berusaha mencari jalan keluar dan melihat ada titik kecil seperti cahaya jadi saya mengikutinya.

Semakin dekat membuat cahaya itu semakin besar, dia mengejarnya dan terus mengajar. Dan semakin dia mengejar cahaya itu, suara yang diluar semakin dahsyat dan menakutkan. Cahaya itu semakin besar dan dia kejar terus, hingga akhirnya dia masuk kelubang cahaya dan melihat begitu terang, sejuk, dan indah pemandangan.  

“Saya hanya mendengar waktu itu nama saya disebutkan, Maxi, La ilaha illallah sebanyak tiga kali. Setelah saya mendengar suara itu, membuat saya terbangun dan seperti habis mandi karena badan saya begitu basah semuanya,” ujar dia.

Jadi setelah kejadian itu dia berkesimpulan bahwa tidak ada lagi alasan apapun yang membuatnya untuk tidak segera berhijrah dan memeluk agama Islam. Kemudian dia meminta bantuan sahabatnya yang merupakan seorang pejabat imigrasi untuk membantunya mengurus proses pensyahadatannya.

“Saya telepon dia, datang ke kantornya, dan saya mengatakan kalau ingin masuk Islam. Dia akhirnya menolong saya untuk mencarikan tempat yang netral agar tidak terjadi keributan. Jadi dia memberi petunjuk di Balikpapan tepatnya d Masjid Istiqomah,” ujar dia.

Pada 2014, Maxi belajar dan mengucapkan kalimat syahadat. Kemudian melalui departemen agama, sehingga mendapatkan sertifikat yang secara resmi masuk Islam.

Menurut dia sejatinya agama yang benar adalah yang berpedoman pada kitab-kitab Allah SWT yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan yang terakhir ditutup Alquran. Kita ketahui bahwa kitab suci Alquran itu diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan hingga kini menjadi kitab suci umat Islam. Jadi itulah, orang yang tidak masuk Islam pasti tidak akan selamat.

Tidak ada lagi petunjuk yang diberikan karena semuanya sudah lewat. Sebagaimana Taurat, Zabur, dan Injil itu sudah lewat. Allah sudah mengutus nabi dan rasulnya sesuai dengan zaman-zamannya.

Saat ini kita berada di zaman penghujung yang tidak akan ada nabi lainnya dan tidak ada wahyu lain yang yang diberikan selain wahyu yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

“Jadi kalau dikatakan sekarang ini siapa yang benar? maka yang benar adalah yang membawa kitab suci Alquran dan saat ini umatnya disebut umat Islam,” kata dia. 

Sesuai dengan bahasa artinya Islam itu adalah orang yang patuh dan juga taat yang memegang kitab suci Alquran dan ajaran yang diberikan nabi dan rasul Allah SWT yang terakhir dan tidak ada lagi nabi dan rasul Allah SWT selain dia yaitu Nabi Muhammad SAW.

Karena keislamannya, dia kehilangan pekerjan dan tak mampu lagi memberikan nafkah kemudian dia berpisah dengan istri dan anak-anaknya.

Kini dia telah menikah dan memiliki satu anak dari pernikahannya dengan wanita muslim. Karena ijazah S1 dan S2 tidak dapat digunakan untuk mendapatkan pekerjaan, dia mencari pekerjaan sesuai keahliannya.

Kini dia bekerja sebagai sopir di sebuah kantor di Jakarta. Dan telah menempati rumah yang nyaman meski sederhana. Abu Bakar pun diberikan tanggung jawab untuk membangun mushalla bagi warga di lingkungan rumahnya dan berdakwah mengenai kristologi dan Islam.     

KHAZANAH REPUBLIKA

Kisah Mualaf Gadis Tunanetra Cerdas, Pernah Dianggap Anak Terkutuk

Galuh dilahirkan dari keluarga Hindu. Ayahnya seorang pedande di Bali, seperti kiai dalam Islam. Sayangnya, ayahnya sempat tidak mengakui keberadaan putrinya itu. Bahkan ayahnya sempat bilang Galuh kena kutukan dewa.

Itu karena keadaan Galuh. Matanya mengalami low vision, akibatnya pandangannya jadi kabur. Itu terjadi sejak anak-anak. “Waktu lulus SMP dan hendak masuk SMA sudah total,” katanya. Maksudnya tidak bisa melihat lagi.

Galuh tak menyerah. Apalagi ia dikarunia otak yang cerdas, hingga ia bisa masuk dan menyelesaikan pendidikan di sekolah yang baik. Ia berhasil masuk SMA Negeri favorit di Sidoarjo Jawa Timur.

Sekarang kuliah di Universitas Negeri Malang jurusan Bimbingan Kenseling dengan IP 3,9. Sebuah prestasi yang tak semua orang mampu meraihnya, termasuk anak ‘normal’ sekalipun, apalagi tunanetra. Butuh perjuangan, tekad, keteguhan dan kesabaran. Persisnya seperti apa?

Di sisi lain, dalam perjalanannya, Galuh pernah protes kepada Tuhan atas keadaan dirinya. “Tuhan tidak ada. Kalau ada mengapa nasib saya begini,” begitu katanya menggugat.

Karena tak percaya Tuhan, Galuh kemudian berbuat seenaknya. “Semua pernah saya lakukan kecuali nge-drug dan seks bebas,” katanya.

Hingga pada satu titik ia mendapat pencerahan.

Tonton kisah perjuangan hijrah Galuh di Kisah Mualaf Gadis Tunanetra Cerdas, Pernah Dianggap Anak Terkutuk.

link video: https://www.youtube.com/watch?v=TUUU18ugPD0

HIDAYATULLAH

Kacaunya Bibel Sebabkan Anak Putri Aktivis LSM Kristen Ini Masuk Islam

Natalia Iriani lahir dan besar dalam keluarga Nasrani yang taat. Ayahnya adalah sarjana teologi yang kemudian aktif di LSM Kristen. Ibadah di gereja dan doa pagi sore sudah menjadi rutinitas. Setiap hari juga dibiasakan membaca Bibel, kita suci agama Kristen. Tidak itu saja, keluarga Natalia juga aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial yang digelar gereja.

Tentu saja semua itu berpengaruh pada tumbuh dan kembangkan Natalia. Ia juga menjadi umat Kristiani yang taat. Tertanam kuat di dalam dirinya bahwa Yesus adalah Tuhan. Demikianlah yang didoktrinkan gereja dan juga di dalam keluarganya.

Meski Kristen taat, Natalia tidak eksklusif. Ia tetap bergaul dengan teman-teman lain yang beda agama. Termasuk dengan teman-temannya yang Muslim. Nah, di antara teman Muslim itu ada yang ‘jahil’. Tiba-tiba saja dia bilang, “Natali, kitab sucimu bermasalah lo. Coba cari ayat yang mengatakan Yesus itu Tuhan. Jika ada saya siap masuk Kristen.”

Natali mengaku kaget juga dengan pernyataan temannya itu. Selama ini ia tak pernah mempermasalahkan Bibel. Dia anggap apa yang terkandung di dalam Bibel benar semua. Tak mungkin kitab suci ada kesalahan.

Namun anehnya diam-diam dia penasaran. Masak sih Bibel bermasalah. Dia kemudian mencoba menilisik pasal demi pasal di dalam Bibel. Betapa terkejutnya dia saat berjumpa dengan salah satu ayat yang mengatakan bahwa Tuhan Allah itu esa. Benarkah tuhannya itu Allah? Bukankah doktrin yang diterimanya mengatakan bahwa Tuhan itu Yesus? “Kalau Tuhan itu Allah, berarti sama dong dengan Tuhannya orang Islam,” katanya.

Atas kebingungannya itu, dia mencoba bertanya kepada guru agamanya. Gurunya menjawab, “Tuhan kamu ya Yesus.” Natali tak puas. “Tapi di Bibel dikatakan Tuhan kita Allah,” katanya. “Kalau tidak percaya Yesus itu Tuhan, kamu dosa,” tukasnya gurunya. Natili diam meski di dalam hatinya masih menyimpan penasaran: mana yang benar.

Dalam kegalaunnya itu, ayahnya datang membawa ayat yang secara jelas mengatakan bahwa Yesus itu Tuhan. Natali pun lega. Dia akan menagih janji temannya. Bagaimana nasib temannya, akankah dia masuk Kristen?

Jawabannya ada dalam video di sini

HIDAYATULLAH