Sama dengan 2017, Kuota Haji Tahun 2018 Disepakati 221 Ribu

Pemerintah diwakili Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Komisi VIII DPR RI menyepakati kuota calon jemaah haji untuk tahun 2018 dalam rapat kerja sore hari ini. Keputusannya, tak akan ada penambahan kuota haji dari tahun lalu.

“Kuota haji Indonesia tahun 2018 dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi sebesar 221.000 jemaah,” ujar Lukman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/1/2018).

Lukman merinci pembagian kuota haji tahun ini. Ada dua tipe calon jemaah haji Indonesia yang akan dibagi dari total 221.000.

“221.000 total kuota, (terdiri dari) 204.000 jemaah haji reguler dan 17.000 jemaah haji khusus,” katanya.

Jumlah ini tak mengalami penambahan dari tahun 2017 lalu. Tahun lalu, kuota haji jemaah Indonesia juga 221.000.

“Ya, seperti semula. Nggak ada (penambahan),” ujar anggota Komisi VIII Deding Ishak terpisah kepada wartawan.

Sebelumnya diberitakan, kuota haji Indonesia pada 2017 bertambah menjadi 221 ribu. Menag Lukman menyebutkan tambahan khusus 10 ribu jemaah haji tahun 2017 hanya diberikan kepada Indonesia.

“Khusus 10 ribu hanya untuk Indonesia karena keistimewaan Indonesia di mata pemerintah Arab Saudi,” jelas Lukman saat rapat dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/1/2017).

Penambahan kuota menjadi 221 ribu ini dapat memangkas waktu tunggu jemaah haji hingga 3 tahun.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengumumkan adanya penambahan kuota haji untuk tahun 2017. Jokowi menyebut kuota haji 2017 untuk Indonesia menjadi 221 ribu jemaah dari sebelumnya 168.800.

“Pemerintah Arab Saudi telah memutuskan untuk mengembalikan kuota normal haji bagi Indonesia dari 168.800 menjadi 211 ribu untuk tahun 2017. Selain itu, pemerintah Arab Saudi menyetujui permintaan penambahan kuota sebesar 10 ribu. Dengan demikian, kuota haji untuk Indonesia di tahun 2017 menjadi 221 ribu,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (11/1).

 

DETIK

 

⁣Inilah aplikasi utk mengetahui jadwal haji dan keberangkatan umroh Anda,..
⁣https://play.google.com/store/apps/details?id=com.toyo.porsi

Kuota Haji Bisa Naik Jadi 300 Ribu, Mau dan Siapkah Indonesia?

Menyelenggarakan haji bukan hal gampang. Ada ratusan ribu orang yang dipindahkan dari Tanah Air ke Arab Saudi. Pemondokan, katering, alur gerak jemaah mengikuti tahapan beribadah, hingga kepulangan jemaah ke Tanah Air, harus lancar. Jika kuota haji bertambah, mau dan siapkah Indonesia?

Kemungkinan penambahan kuota haji disampaikan Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel. Agus yang juga Wakil Tetap RI untuk Organisasi Kerjasama Islam (OKI), mengatakan kuota haji RI bisa bertambah dengan cara mengambil jatah dari anggota OKI yang tak terpakai.

“Ada 2 cara (untuk penambahan kuota haji). Pertama minta langsung ke Kerajaan (Saudi). Skema kedua, kita nego anggota OKI, terutama negara Afrika,” jelas Agus saat melepas jemaah kelompok terbang (kloter) 01 Embarkasi Solo (SOC 01) di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Rabu (6/9/2017).

Sekadar diketahui kuota haji Indonesia tahun ini 211 ribu. Ada tambahan 10 ribu atas lobi Presiden Joko Widodo, sehingga total 221 ribu. Jumlah ini menjadi Indonesia sebagai negara pengirim jemaah haji terbanyak di dunia. Tahun lalu hanya 168 ribu.

Dengan kuota 200 ribuan, daftar tunggu haji di Indonesia cukup lama. Di sejumlah daerah, daftar tunggu lebih dari 10 tahun. Bahkan sampai 20 tahun.

Agus mengatakan menambah kuota sangat mungkin. Dalam hitungannya, kuota bisa ditingkatkan hingga 300 ribu. Yang perlu dipikirkan adalah kesiapan pemerintah. Juga kondisi Mina.

“Harus rasional dengan kondisi Mina,” jelasnya.

Mina termasuk titik krusial penyelenggaraan haji. Di tempat tersebut, jemaah menginap sebelum melempar jumrah. Tahun ini, karena banyaknya jemaah, tenda overload. Jemaah berdesakan. Sampai-sampai Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memprotes penyelenggara haji Saudi, Muassasah dan Maktab.

Soal kesiapan pemerintah, Agus dalam sebuah kesempatan sebelumnya menyebutkan menangani 300 ribu jemaah bukan hal perkara mudah. Banyak hal yang harus dipersiapkan, mulai dari petugas, penerbangan, hingga penanganan di Tanah Suci.

“Kalau mau, pembicaraannya (negosiasi penambahan kuota) high level. Presiden ke Raja (Salman) atau Kerajaan. Kalau saya, hanya membantu. Tapi mau dan siapkah kita?” kata pria kelahiran Semarang ini.

Agus mengaku hubungan Saudi dan RI kian baik. Salah satu buktinya, Raja Salman berkunjung ke Indonesia. Hubungan ini bisa diharapkan saling memberi manfaat, termasuk di antaranya soal penyelenggaraan haji. Tapi kembali lagi, maukah RI menambah kuota? Dan, siapkah? (try/dkp)

Detik.com