Cegah LGBT Anak, Orang Tua Harus Lakukan Pendampingan Penuh

TERSEBARNYA fenomena Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di kalangan anak-anak semakin memprihatinkan dan menyedihkan. Pada masa itu, anak-anak sebenarnya tengah mencari jati diri dan perlu mendapatkan arahan dari orang tua.

Demikian dikatakan Widianingsih, M.Pd Pengasuh Rubrik Me and The Children Islampos pada hari Selasa (26/01/2015).

“Persoalan LGBT pada anak ini memang kompleks, tapi salah satu faktor yang sangat mempengaruhinya adalah orang tua kurang memperhatikan mereka,” ujar penggagas Komunitas Sekolah Orang Tua Smart ini kepada Islampos.

Widia menilai, baik orang tua yang bekerja maupun tidak bekerja, harus memperhatikan bagaimana tahap perkembangan anaknya.

“Kita mengenal yang namanya fitrah seksualitas di mana anak-anak itu sudah mengenal gender yang seharusnya sudah dikenalkan sedini mungkin,” tuturnya.

Lebih lanjut Widia menyatakan, penyimpangan itu muncul biasanya pada saat anak sudah mengenal kasih sayang. Sebenarnya, lanjut Widia, dari usia SD, anak sudah mulai terlihat tentang penyimpangan ini.

Widia menilai apabila orang tua dekat dengan anak dan paham tentang perkembangan anak, akan lebih mudah terdeteksi sedini mungkin.

“Orang tua harus serta merta melakukan pendampingan penuh dengan memberikan arahan dan bimbingan kepada anaknya,” tambahnya.

Dalam Al Quran, Allah berfirman, anak sesungguhnya terlahir dalam keadaan fitrah tergantung orang tuanya yang menjadikan anak tersebut yahudi atau nasrani.

“Berarti dalam hal ini, tergantung bagaimana orang tua mendidik anaknya. Harusnya sejak usia dini, anak sudah dibangun mengenai pendidikan akidah dan bagaimana menerapkan nilai-nilai dalam kehidupan,” tegasnya.

Lebih lanjut Widia menjelaskan, jika anak-anak mengalami masa labil, mereka tidak diterima di rumah maka mereka akan mencari pelarian.

“Pelarian yang mereka lakukan bisa dengan teman sebaya, mendapatkan sesuatu dari internet, sinetron ataupun bacaan yang masih dapat menerima mereka,” lanjutnya.

 

Widia menambahkan, mengatasi hal ini diperlukan kerja keras, kerja cerdas, dan perlu kerja sama dari semua pihak.

“Semua komponen yang berhubungan dengan anak-anak seperti guru, orang tua dan lingkungan harus benar-benar membangun kecerdasan spiritual,” terangnya.

Semua komponen ini bisa saling menguatkan pondasi akidah, menanamkan nilai-nilai islami sejak dini kepada anak. [ry/islampos]

 

sumber: Islam Pos