Terlupa Satu Rakaat Setelah Salam

Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan tentang sholat adalah bagaimana jika seseorang yang sholat terlupa satu rakaat setelah salam? Apakah sholatnya harus diulang? Ataukah cuma cukup sujud syahwi? Simak penjelasan dan jawabannya berikut ini!

Terlupa Satu Rakaat Setelah Salam

Tanya Jawab Grup WA Admin Ikhwan Bimbingan Islam

Pertanyaan:

Bismillah

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Ustadz, saya izin bertanya.

Tentang sholat wajib. Ana barusan masbuk dan sudah tertinggal satu raka’at, ketika selesai sholat  imam mengucapkan salam. Saya melakukan salam menoleh ke kanan. Ketika menoleh ke kiri tiba-tiba teringat satu raka’at lagi.

Yang mau saya tanyakan apakah sholat saya tidak sah, jika iya bolehkah saya mengulang sholat saya dari awal?

Langkah apa yang harus saya lakukan untuk kedepannya?

Lalu bagaimana sikap para salaf menyikapi hal tersebut?

Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

(Ditanyakan oleh Admin BiAS)

Jawaban:

Wa’alaikumus salam wa rahmatullahi wa barakatuh

Bismillah

Alhamdulillah wash shalaatu was salaamu ‘ala Rasulillah wa ‘ala alihi wa ash-haabihi waman tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumuddiin. Ammad ba’du,

Ya Allah berikan taufiq bagi setiap jawaban kami, dan semoga jawaban-jawaban kami menjadi catatan baik, dan tidak menjadi beban di hari akhir nanti.

Jika waktunya telah lama, maka sholatnya diulangi dari awal hingga akhir.

Namun jika antara waktu sholat tersebut dan waktu ingat hanya terpaut sebentar, cukup dengan menambah satu rakaat lengkap dengan rukun-rukunnya kemudian salam, dilanjutkan dengan dua sujud syahwi, dengan melakukan takbir disetiap perpindahan gerakan setelah itu salam lagi.

Dan hukum ini tetap berlaku, walaupun ia telah berbincang-bincang dengan orang lain. Jika telah ingat, ia balik menambah rakaat yang tertinggal sebagaimana telah dijelaskan.

Wallahu A’lam

Wabillahit taufiq.

Dijawab dengan ringkas oleh:

Ustadz Ratno, Lc
(Kontributor Web BimbinganIslam.Com)

Referensi: https://bimbinganislam.com/terlupa-satu-rakaat-setelah-salam/

Benarkah Rasulullah Pernah Lupa Rakaat Shalat?

Benarkah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah lupa jumlah rakaat shalat? Pertanyaan itu tergolong menggelitik bagi sebagian orang yang tidak mendalami hadits dan fiqih.

Sebagian orang beranggapan tidak mungkin Rasulullah lupa jumlah rakaat shalat karena menurut mereka, lupa jumlah rakaat merupakan tanda tidak khusyu dalam shalat. Namun, ternyata Rasulullah benar-benar pernah lupa jumlah rakaat shalat.

Ibnu Masud radhiyallahu anhu mengatakan:

. . Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengerjakan shalat dzuhur lima rakaat. Beliau kemudian ditanya, “Apakah jumlah rakaat ini memang ditambah?” Nabi shallallahu alaihi wasallam menjawab, “Mengapa demikian?” Sahabat yang tadinya menjadi makmum mengatakan, “Anda telah melaksanakan shalat Dzuhur lima rakaat.” Lantas beliau pun sujud sebanyak dua kali setelah selesai salam itu. (HR. Bukhari)

Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Hadits serupa juga diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits-hadits tersebut banyak dicantumkan dalam kitab fiqih bab shalat ketika membahas sujud sahwi.

Jadi, Rasulullah memang pernah lupa jumlah rakaat shalat. Setelah diingatkan oleh para sahabat, beliau kemudian melakukan sujud sahwi.

Lalu, apa hikmah Rasulullah lupa jumlah rakaat shalat ini?Pertama, hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam adalah manusia biasa seperti halnya umatnya. Bedanya, beliau dipilih oleh Allah dan diberi wahyu.

Sebagai manusia biasa, Rasulullah pernah salah dan juga pernah lupa. Namun, Allah tidak membiarkan jika Rasulullah salah kecuali akan diingatkanNya. Misalnya saat beliau bermuka masam ketika Abdullah bin Ummi Maktum datang sementara Rasulullah sedang berusaha mendekati pembesar Quraisy agar menerima dakwah. Rasulullah kemudian diingatkan Allah agar tidak bermuka masam dengan diturunkannya surat Abasa.

Selain langsung diingatkan Allah, jika Rasulullah lupa, beliau juga meminta diingatkan para sahabatnya, sekaligus menegaskan bahwa beliau adalah manusia biasa bukan malaikat.

“Saya adalah manusia biasa. Saya juga bisa lupa sebagaimana kalian bisa lupa. Oleh karena itu, jika saya lupa, ingatkanlah” (HR. Muslim)

Sifat manusia biasa yang dimiliki Rasulullah ini sesungguhnya adalah keunggulan. Agar tidak ada alasan bagi manusia menyatakan tidak sanggup mengikuti beliau. Berbeda jika misalnya Rasulullah adalah malaikat, bukan manusia biasa, pasti orang-orang memiliki alasan tidak sanggup mengikuti beliau.

Kedua, dengan adanya peristiwa ini (Rasulullah lupa jumlah rakaat), maka kaum muslimin mendapatkan petunjuk tentang sujud sahwi. Dan memang bisa jadi, Allah Subhanahu wa Taala menjadikan Rasulullah saat itu lupa jumlah rakaat shalat agar umatnya mendapatkan contoh apa yang harus dilakukan ketika lupa jumlah rakaat shalat. Yakni, sujud sahwi.Wallahu alam bish shawab.[ ]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2272143/benarkah-rasulullah-pernah-lupa-rakaat-shalat#sthash.BTndgdZs.dpuf