Menjadi Manusia Terbaik, Manusia Pilihan

BERBAHAGIANYA hidup kita jika kita bisa tergolong sebagai manusia terbaik dan manusia pilihan. Derajat seperti inilah yang didamba setiap insan yang waras pemikirannya. Derajat terbaik dan pilihan sesungguhnya bisa dimiliki siapa saja, terbuka untuk semuanya, sepanjang dia mau dan mampu melaksanakan syarat-syaratnya. Sulitkah syarat-syaratnya?

Ada ulama yang memberikan langkah efektif sebagai syarat ringan penggapai tujuan di atas, yaitu dengan cara rutin setiap hari berniat melakukan kebaikan dengan apa yang dimilikinya pada hari itu. Saat matahari terbit pagi hari, berniatlah untuk memberikan manfaat untuk segenap makhluk. Jangan pernah memiliki niat membuat rugi dan sedih orang lain.

Saat kita dititipi Allah dengan berbagai karunia yang dibutuhkan banyak orang, maka berbahagialah dan bersyukurlah. Termasuk sempurnanya syukur untuk karunia atau nikmat seperti itu adalah mengembalikan penggunaannya untuk kemaslahatan hamba-hamba Allah lainnya. Bantulah orang lain untuk menyelesaikan kebutuhannya, terutama kebutuhan mereka yang berkaitan dengan kebutuhan primer kehidupannya. Bisa menjalankan nasehat ini sungguh akan menaikkan derajat kita pada derajat manusia mulia yang dicintai Allah.

Memang berat sekali melawan bisikan syetan dan kehendak nafsu yang seringkali menyarankan kita untuk bakhil agar bisa kaya sendirian dan hebat sendirian. Padahal kaya dan hebat sendirian itu adalah keadaan yang menyiksa diri, hidup dalam lubang kecurigaan dan ancaman orang lain. Berbagilah bahagia dengan banyak orang, maka semakin banyak orang yang berdoa kebaikan untuk kita. Salam, AIM. [*]

INILAH MOZAIK

Manusia Terbaik Jika Dilihat Bikin Ingat Allah

DALAM sebuah hadis disebutkan. Dari Asma bintu Yazid ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Maukah aku kabarkan kepada kalian orang yang terbaik?” Mereka berkata, “Mau wahai Rasulullah.”

Beliau bersabda, “Yaitu orang-orang yang apabila dilihat, membuat ingat kepada Allah.”

Beliau bersabda, “Maukah aku beritahu siapa orang terburuk?” Mereka berkata, “Mau wahai Rasulullah.”

Beliau bersabda, “Yaitu orang yang berjalan mengadu domba. Menceraikan orang-orang yang saling mencintai dan menyusahkan orang yang tak berdosa.” (HR Ahmad, dihasankan oleh Syaikh Al Albani)

Itulah sebaik-baiknya manusia. Melihatnya membuat ingat Allah karena ketakwaan dan istiqomahnya. Karena ibadah dan ketaatannya dan selalu tunduk kepada perintah-Nya.

Sifat mereka tawadu dan rendah hati. Baju mereka dihiasi sunah. Lisan mereka memancarkan hikmah. Bahagialah, orang yang diberikan teman seperti itu.

[Ustaz Abu Yahya Badrusalam, Lc]

 

INILAH MOZAIK