Tafsir Mawaddah dan Rahmah

Di antara tujuan pernikahan disebutkan dalam Surat Ar Rum ayat 21, agar suami istri mendapatkan mawaddah dan rahmah.

وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar Rum: 21)

Apa itu mawaddah dan rahmah? Dalam Tafsir Al Qurthubi, dikutip penjelasan Ibnu Abbas bahwa mawaddah adalah cintanya seorang suami kepada istrinya, sedangkan rahmah adalah kasih sayang suami kepada istrinya untuk tidak menimpakan sesuatu yang tak disukainya.

Lebih jauh, Muhammad Al Ghazali menerangkan tentang rahmah. “Rahmah itu,” terangnya dalam Qadhaya al Mar’ah bainat Taqalid ar Rakidah wal Wafidah, “tidak muncul dari kasih sayang ketika melihat pipinya yang indah, akan tetapi ia muncul dari dalam hati yang bersih, akhlak yang baik dan latar belakang yang mulia.”

Jadi, mawaddah adalah cinta yang timbul karena pertimbangan fisik atau materi. Karena istrinya adalah seorang wanita yang memiliki sesuatu yang menarik kemudian suami mencintainya, itulah mawaddah. Seseorang yang melihat istrinya kemudian timbul hasrat dan dengannya mereka saling bercinta, itulah mawaddah.

Sedangkan rahmah adalah cinta yang tidak mempertimbangkan fisik melainkan karena faktor non fisik; ruhiyah, akhlak dan sejenisnya. Rahmah inilah yang membuat pasangan suami istri tetap bersama meskipunsudah tua. Rahmah inilah yang membuat suami istri tetap setia meskipun tak bisa lagi saling bercinta. Rahmah inilah yang membuat suami istri tetap saling menyayangi meskipun tidurnya saling berpunggungan. Rahmah inilah yang menjelaskan mengapa kakek-kakek dan nenek-nenek tetap bersama dan saling menjaga.

Maka jika ingin keluarga kita abadi hingga maut memisahkan, dua sayap cinta mawaddah dan rahmah ini harus kita punya. Hubungan yang hanya didasari oleh mawaddah, ia hanya bisa bertahan beberapa tahun. Sesudah kulit keriput, rambut memutih dan mata rabun, rahmah-lah yang bekerja. Maka, temukan alasan non fisik yang membuat kita mencintai pasangan kita.

[Muchlisin BK/Bersamadakwah]