Kapan Mayit Ditanya?

Kematian adalah sebuah kepastian. Kematian tidak memandang muda ataupun tua, sehat ataupun sakit. Kematian tidak memandang apakah ia muslim maupun kafir. Ketika sudah datang timingnya, manusia tidak bisa menghindar, berlari atau nego ke malakul maut.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan” (Al-‘Ankabut/29:57)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Maksud ayat ini adalah setiap orang akan menemui ajalnya. Ini tak bisa dipungkiri, baik bagi yang pergi berperang maupun yang tidak, dan tidak ada sesuatupun yang bisa menyelamatkan manusia dari kematian, karena sesungguhnya ajal sudah ditentukan”

Nyawa seorang yang beriman kepada Allah SWT alias mukmin keluar dengan mudah, sedang nyawa seorang yang mengingkari Allah alias kafir susah keluar sebagai siksaan baginya.

Nyawa seorang mukmin keluar disertai keringat di dahi, sedang nyawa seorang kafir disertai keringat dari dagu sebagaimana tekhnis nyawa keledai keluar. (Thabrani dalam Al-Kabir, isnadnya hasan. Silakan lihat Ash-Shahihah 2151)

Nyawa hamba yang mukmin lebih wangi daripada wewangian manapun, sedang nyawa seorang kafir baunya seperti bangkai yang paling busuk.

Seorang mukmin keluar rohnya seraya memuji Allah. Dari Ibnu Abbas Ra., Rasulullah SAW. bersabda:

“Seorang mukmin keadaannya sangat baik dalam keadaan bagaimana pun dan nyawanya keluar di antara kedua dahinya seraya memuji Allah Azza Wa Jalla.” (Ahmad dan lainnya dalam Ash-Shahihah no.1632).

Jenazah muslim akan dimandikan, dikafani, disholatkan dan kemudian dikebumikan. Lalu, kapan si mayit akan ditanya oleh malaikat di alam kubur?

Mayit orang yang sholih, ketika diusung dia akan “minta” dipercepat. Sehingga barangkali dari sinilah ada kebiasaan untuk mengusung jenazah dengan cepat. Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim disebutkan:

Dari Abi Said Al-Khudhri ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Bila jenazah diangkat dan orang-orang mengusungnya di atas pundak, maka bila jenazah itu baik, dia berkata, “Percepatlah perjalananku.” Sebaliknya, bila jenazah itu tidak baik, dia akan berkata,”Celaka!, mau dibawa ke mana aku?” Semua makhluk mendengar suaranya kecuali manusia. Bila manusia mendengarnya, pasti pingsan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pertanyaan dimulai setelah acara pemakaman selesai. Kebiasaan Nabi Muhammad SAW. jika beliau selesai memakamkan mayit, beliau berdiri di atasnya dan berujar:

Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian dan mintalah kepada Allah agar ia diteguhkan, sebab sekarang ia ditanya. (Ahmad, Ibn Hibban dan Thabrani dihasankan dalam As-Shahih at-Targhib wat Tarhib 3553).

Wallahua’lam.

 

BERSAMA DAKWAH