Mengikuti Petunjuk Allah yang Mana Jodohku…

KITA tetap di wajibkan Ikhtiar “MEMILIH”. Apakah sudah maksimal di lakukan ikhtiarnya? Manusia itu diwajibkan 3 perkara: Doa, Ikhtiar, Tawakal. Kalau kita sudah maksimal melaksanakan 3 hal tersebut, Allah berkehendak lain, itu hanya karena kasih sayang Allah sama hambaNya. Karena apa yang Allah berikan ke hambaNya pastilah yang terbaik. Karena Rasulullah menyuruh kita memilih kalau kita mau bahagia dan beruntung.

Masalah dia berjodoh atau tidak dengan kita biarkan takdir yang memainkan peranannya. Tugas kita hanya berdoa memohon yang terbaik dan berusaha melakukan yang baik sesuai pesan Rasulullah. Rasulullah telah memberi petunjuk dan nasihat memilih pasangan hidup kepada kita. Jika setelah tahu kita tetap memilih yang berlawanan karena mengedepankan nafsu dan ego saja. Itu berarti kita telah memilih sendiri jalan hidup kita yang berlawanan dengan apa yang sudah Rasulullah anjurkan. Jadi jangan salahkan takdir, jangan salahkan Allah jika kamu terjebak ke dalam jalan kerugian. Karena kamu sendiri yang memilih.

Bukankah Allah sudah memperingatkan. Rasulullah pun sudah berpesan. Kita sendiri yang menentukan pilihan, walaupun hasil akhirnya tetap ada di tangan Tuhan, apakah mempersatukan dengan orang pilihan kita meskipun kita salah jalan, atau justru menggagalkan. Jika Allah menyatukan jangan berbangga dan merasa benar dulu, belum tentu Allah meridai pilihan kita tadi bukan? Karena Allah hanya akan meridai yang baik-baik saja. Tapi karena kasih-Nya, Dia mengabulkan apa yang kita usahakan, Dia mengizinkan semua itu terjadi, namun yakinlah di balik kehendak-Nya tadi.

“Inikah maumu? Inikah yang membuatmu bahagia? Inikah yang kau pilih? Maka Aku izinkan semua maumu ini terjadi. Namun kau juga harus mempertanggung jawabkan semua ini di akhirat nanti.” Di dunia Allah masih menyayangi semua hamba-Nya, baik itu yang bertakwa maupun yang durhaka. Semua mempunyai hak yang sama. Tapi di akhirat? Jangan harap. Allah hanya akan mencintai hamba-Nya yang bertakwa di dunia bukan yang selalu mendurhakai-Nya.

Jangan selalu menyalahkan takdir, apalagi menyalahkan Allah. Karena pada dasarnya kita punya bagian besar dalam menentukan jalan hidup kita. Bukankah kita sendiri yang memilih menjadi orang baik atau menjadi orang jahat? Menjadi orang jujur atau pendusta? Menjadi oarng bertakwa atau durhaka? Jadi sekarang mau pilih mana? Pilihan Rasulullah? Atau pilihan nafsu kita? Beruntung atau merugi? Menyerah pada nasib atau berusaha memperbaiki nasib? Menyerah pada cinta atau menyerahkan cinta ada-Nya?

Jangan selalu menjadi manusia yang pandai menyalahkan orang lain atas hal buruk yang terjadi dalam hidup kita, apalagi sampai menyalahkan Allah. Kita semua di anugerahi akal untuk berpikir, untuk menimbang apa saja kemaslahatan dan kemudaratan yang akan kita tanggung ketika kita hendak memilih atau melangkah. Awali dengan cara Islam, jalani dengan aturan Islam. Semoga kita mendapat akhir yang tentram.

Jodoh RAHASIA ALLAH. Kita sebagai hamba hanya bisa mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya agar bisa mencapai puncak keberuntungan. Ikhtiar dan doa janganlah lupa dan tetap menjadikan pesan Rasulullah sebagai kriteria utama memilih dan menerima calon pendamping kita. Karena kehidupan tidak akan berakhir hanya di dunia. Ada kehidupan setelah ini yang lebih abadi, dan apa yang kita kerjakan di dunia inilah yang menjdi penentu kebahagiaan kita di akhirat kelak.

Masalah di akhirat dia dapat jodoh wallahu a’lam itu tergantung amalan nya ketika di dunia. Apakah amalan di dunia nya di terima Allah. Wallahu a’lam. [Ustadz Yusrizal, ST]

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2360300/mengikuti-petunjuk-allah-yang-mana-jodohku#sthash.Mt4pMQDL.dpuf