Mencintai Rasulullah

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Baik, menggolongkan kita sebagai orang-orang ahli syukur, yang istiqomah di jalan-Nya. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw, kekasih Allah, suri teladan bagi seluruh manusia.

Dalam Shohih Bukhori disebutkan sebuah kisah. Ketika itu hari Senin, seorang hamba sahaya bernama Tsuwaibah datang kepada tuannya yaitu Abu Lahab. Tsuwaibah datang untuk mengabarkan perihal kelahiran seorang bayi laki-laki bernama Muhammad yang tidak lain adalah keponakan Abu Lahab. Mendengar berita itu betapa riang gembiranya Abu Lahab sampai-sampai di hadapan orang banyak ia menyatakan kemerdekaan Tsuwaibah.

Seiring bergulirnya waktu, Muhammad kecil tumbuh menjadi seorang nabi dan rasul. Dan, Abu Lahab menjadi penentangnya yang sangat keras. Sepeninggal Abu Lahab, salah satu sahabat nabi Saw yaitu Abas bin Abdil Mutholib bermimpi berjumpa dengan Abu Lahab yang sudah wafat. Dalam mimpinya itu Abu Lahab menjelaskan bahwa dirinya disiksa terus-menerus di dalam kubur, namun setiap hari Senin siksanya diringankan karena dahulu ketika ia masih hidup di dunia ia pernah memerdekakan seorang hamba sahaya disebabkan rasa gembira atas kelahiran Nabi Muhammad. Maasyaa Allah!

Jika Abu Lahab saja yang sudah jelas-jelas dimurkai oleh Allah Swt saja sampai mendapatkan keringanan karena rasa gembiranya atas kelahiran nabi Muhammad, maka apalagi kita yang insyaaAllah bertauhiid dengan bersih dan lurus.

Sudah sepatutnya kita pun bergembira, berbahagia atas kehadiran nabi Muhammad Saw, sosok yang telah menjadi jalan hidayah untuk kita sehingga kita bertemu dengan nikmatnya iman dan Islam. Sudah seharusnya kita mencintai Nabi Muhammad minimalnya dengan menjadikan hari kelahirannya sebagai momentum untuk membaca kembali sejarah hidup beliau Saw.

Dan, yang utama adalah kita mencintai Rasulullah Saw dengan bersungguh-sungguh mengimaninya, mengikuti petunjuknya, menjalankan sunnah-sunnahnya, bersholawat kepadanya, meneladani kemuliaan akhlaknya. Semoga di akhirat kelak kita termasuk orang-orang yang mendapatkan syafaat beliau dan bisa berkumpul bersamanya. Aamiin yaa Robbal aalamiin. [smstauhiid]

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

INILAH MOZAIK