Pernahkah Kita Mendoakan Kebaikan untuk Indonesia?

Saudaraku sebangsa dan setanah air, tidak diragukan lagi doa adalah harapan dari lubuk hati terdalam seorang muslim. Doa juga bisa mewujudkan suatu permintaan dan permohonan. Bahkan permohonan yang kita anggap mustahil sekalipun, bisa Allah Ta’ala kabulkan. Hal ini karena Allah Ta’ala maha mampu mengabulkan doa.

Satu pertanyaan untuk kita sebagai rakyat Indonesia, pernahkah kita mendoakan kebaikan, ketentraman, kemakmuran, serta keberkahan untuk negara kita tercinta Indonesia? Pernahkah ada kata-kata “Indonesia” dalam doa dan munajat kita?

Kalau belum pernah selama ini, maka inilah yang harus kita perbaiki bersama. Bagaimana mungkin Allah Ta’ala mengabulkan kalau kita tidak pernah berdoa, meminta, dan memohon? Padahal sangat banyak ayat dan dalil yang menunjukkan bahwa doa itu tidak pernah membawa penyesalan dan kekecewaan.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا

“Dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Rabbku” (QS. Maryam: 4).

Apabila kita tidak pernah berdoa dan mendoakan Indonesia, kita khawatir bahwa hal ini termasuk kesombongan dan seolah-olah kita tidak butuh Allah Ta’ala untuk kebaikan negeri Indonesia.

Allah Ta’ala berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Rabbmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku, akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina” (QS. Al Mukmin: 60).

Para ulama menjelaskan dan memotivasi kita agar terus melakukan kebaikan untuk tanah air kita. Terlebih lagi, tanah air kita adalah negara yang tampak syiar-syiar Islam dan mudah melakukan berbagai macam aktivitas ibadah.

Syekh Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah menjelaskan,

أما الوطن فيحب إن كان إسلاميًا، وعلى الإنسان أن يشجع على الخير في وطنه وعلى بقائه إسلاميًا، وأن يسعى لاستقرار أوضاعه وأهله وهذا هو الواجب على كل المسلمين

“Adapun tanah air, apabila merupakan negara Islam (tampak syiar-syiar Islam), maka wajib bagi rakyatnya untuk bersemangat melakukan kebaikan untuk tanah airnya dan untuk tetap menjadi negara Islam. Berusaha untuk menjaga kestabilan keadaan dan pendudukan. Hal ini wajib bagi setiap muslim” (Majmu’ Fatawa wa Maqalaat, 9: 317).

Memang benar, Indonesia ada kekurangannya, bahkan bisa jadi sangat banyak. Akan tetapi, hendaknya jangan pernah merendahkan negara sendiri, karena kita adalah bagian dari negara tersebut. Lalu, apabila kita terus mengeluh dan tidak pernah mempunyai harapan dan doa, maka siapa lagi yang akan mengubah Indonesia kalau bukan kita? Bukankah Allah Ta’ala tidak akan mengubah nasib suatu kaum, melainkan dengan usaha kaum tersebut yang mau berubah?

Allah Ta’ala berfirman

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا  بِاَنْفُسِهِمْ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri” (QS. Ar-Ra’d: 11).

Oleh karena itu, mari kita mulai dari doa dan harapan untuk Indonesia. Kita perbaiki bersama dan berusaha memberikan sumbangsih untuk bangsa dan negara. Semisal doa dalam Al-Quran, Allah Ta’ala berfirman,

رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, ‘Wahai, Rabbku, jadikanlah negeri ini, negeri aman sentausa dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian” (QS. Al-Baqarah: 126).

Tidak lupa kita memperbaiki ketakwaan diri kita dan mengajak seluruh kaum muslimin agar bertakwa, beramal saleh, dan membantu sesama. Karena ini adalah salah satu penyebab negeri itu makmur dan berkah.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَ‌ىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَ‌كَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْ‌ضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Seandainya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mengingkari, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS. Al-A’raf: 96).

Sebagai penutup, kami bawakan beberapa hadis yang memotivasi kita agar senantiasa berdoa dan menaruh harapan yang akan kita wujudkan dengan izin dari Allah Ta’ala. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إن ربكم تبارك وتعالى حيي كريم يستحي من عبده إذا رفع يديه إليه أن يردهما صفرا

“Sesunguhnya Rabb kalian tabaraka wa Ta’ala Maha Pemalu lagi Maha Mulia. Dia malu terhadap hamba-Nya, jika hamba tersebut menengadahkan tangan kepada-Nya, lalu kedua tangan tersebut kembali dalam keadaan hampa.” (HR. Abu Daud, Syekh Al Albani mengatakan hadis ini sahih).

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,

لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللهِ مِنَ الدُّعَاءِ.

“Tidak ada sesuatu pun di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang lebih mulia daripada doa” (HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad).

Semoga Allah Ta’ala menjadikan Indonesia negeri yang makmur dan berkah. Aamiin yaa rabbal ‘alamin.

Penulis: Raehanul Bahraen

Sumber: https://muslim.or.id/68236-pernahkah-kita-mendoakan-kebaikan-untuk-indonesia.html