Neraka dan Penghuninya

Bicara mengenai neraka mungkin akan sedikit mengerikan di telinga kita khususnya umat Islam. Allah SWT pun telah memberikan gambaran surga dan neraka, dan itu tertulis jelas di dalam Al Quran.

Allah SWT berfirman,

مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى ۖ وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ ۖ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ

Artinya, “(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring, dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?”(Muhammad: 15)

“Ayat tersebut menunjukkan kepada kita orang yang beriman, bahwa surga adalah tempat bagi orang-orang yang ikhlas dalam beribadah, orang yang beriman, dan orang yang bertakwa kepada Allah SWT. Juga bahwa surga adalah merupakan suatu tempat di akhirat yang berisi penuh dengan kesenangan dan kegembiraan bagi hamba Allah SWT,” terang Ustad Muhamad Ghozali, MA, kepada Aktual.com, Senin (29/2)

“Kegembiraan dan kesenangan di dalam surga tidak dapat dibandingkan dengan kesenangan dan kegembiraan yang terdapat di dunia yang fana ini. Suatu hal yang belum pernah terlintas dalam perasaan dan hati serta mimpi-mimpi kita. Harus diketahui jika sebenarnya semua keindahan yang berada di dunia hanya bersifat sementara, maka keindahan dan kesenangan di dalam akhirat bersifat kekal.”tuturnya

“Sedangkan sebaliknya Allah SWT memberikan gambaran neraka dalam ayat tersebut adalah suatu tempat di akhirat yang sangat tidak menyenangkan dan tidak menggembirakan. Tempat ini diperuntukkan bagi orang-orang kafir, orang-orang yang melanggar perintah Allah SWT. Di neraka orang-orang yang berbuat dosa melebihi amal baiknya akan mendapatkan siksa dan adzab dari Allah SWT,” jelasnya

Coba mungkin beberapa dari kita pernah merasakan panasnya api di dunia akan tetapi itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan panasnya api yang ada di dalam neraka dan tidak dapat dibandingkan dengan panasnya api yang ada di dunia ini walaupun denga matahari sekalipun. Dari keterangan ayat Al Quran di atas, kita dapat membayangkan suatu gambaran betapa menderitanya orang yang hidup tersiksa di dalam neraka Jahannam.

Allah SWT brfirman,
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا

Artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(An Nisa’ : 56)

“Ayat-ayat Al Quran tersebut memberikan bukti kepada kita bahwa Surga dan Neraka itu adalah benar adanya dan kita tidak bisa memungkirinya kecuali orang-orang yang kafir kepada Allah SWT,” ucap Ustad Ghozali.

Perhatikanlah firman Allah SWT dalam Surat At Tahrim ayat 6-8 berikut ini,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَعْتَذِرُوا الْيَوْمَ ۖ إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Hai orang-orang kafir, janganlah kamu mengemukakan uzur pada hari ini. Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan menurut apa yang kamu kerjakan.

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”(At Tahrim : 6-8)

Adapun beberapa nama neraka dan penghuninya yang tertulis di dalam Al Quran adalah,

1. Neraka Hawiyah, diperuntukkan atas orang-orang yang ringan timbangan amal baiknya, yaitu mereka yang selama hidup di dunia mengerjakan kebaikan bercampur dengan keburukan. Baik itu muslim laki-laki maupun perempuan yang perbuatan sehari- harinya tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka Hawiyah sebagai tempat tinggalnya. Allah SWT berfirman,

وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ
فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ
وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ
نَارٌ حَامِيَةٌ

“Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu ? (Yaitu) api yang sangat panas.”(Al Qari’ah : 8-11)

2. Neraka Jahim, adalah tempat penyiksaan atas orang-orang musyrik atau orang-orang yang menyekutukan Allah SWT, maka sesembahan mereka akan datang untuk menyiksa mereka. Orang yang di dunia menyembah sapi (bangsa Hindu) maka sapi yang akan menyiksa orang itu. Orang yang menyembah patung berbentuk hewan, maka patung itu yang akan menyiksanya. Dan demikian selanjutnya. Syirik disebut sebagai dosa yang paling besar bagi Allah SWT, karena syrik berarti mensekutukan Allah SWT atau menganggap ada mahluk yang lebih hebat dan berkuasa sehebat Allah SWT.

3. Neraka Saqar, adalah tempat untuk orang-orang munafik yaitu orang-orang yang mendustakan (tidak mentaati) perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW. Mereka mengetahui bahwa Allah SWT sudah menentukan hukum Islam melalui lisan Nabi Muhammad SAW, tetapi mereka meremehkan syariat (hukum) Islam.

4. Neraka Lazza, Allah SWT berfirman,

كَلَّا ۖ إِنَّهَا لَظَىٰ

نَزَّاعَةً لِلشَّوَىٰ

تَدْعُو مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّىٰ

وَجَمَعَ فَأَوْعَىٰ

Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak, yang mengelupas kulit kepala, yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama), serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya. (Al Ma´arij : 15-18)

5. Neraka Huthamah, itu disediakan untuk orang yang suka mengumpulkan harta, serakah dan menghina orang-orang miskin. Mereka berpaling dari agama, tidak mau bersedekah dan tidak mau pula membayar zakat. Mereka juga memasang wajah masam apabila ada orang miskin yang meminta bantuan. Maka Allah SWT membalas dengan menyiksa mereka dengan cara menguliti dan mengelupaskan kulit muka mereka. Serta membakar mereka semau yang Allah SWT mau. Neraka Huthamah disediakan pula untuk orang yang  gemar mengumpulkan harta berupa emas, perak atau platina, mereka serakah tidak mengeluarkan zakat hartanya dan mencela menghina orang-orang miskin. Maka di Huthamah harta mereka dibawa dan dibakar untuk diminumkan sebagai siksa kepada manusia pengumpat pengumpul harta.

6. Neraka Sair, diisi oleh orang-orang kafir. Dan orang yang memakan harta anak yatim, Kafir berasal dari kata kufur yang berarti ingkar atau menolak. Sehingga kafir dapat diartikan menolak adanya Allah SWT atau dengan membantah perintah Allah SWT dan Rasul-NYA. Jadi manusia kafir itu terdiri dari, Orang yang tidak beragama Islam atau orang yang tidak mau membaca syahadat. Orang Islam yang tidak mau shalat. Orang Islam yang tidak mau puasa. Orang Islam yang tidak mau berzakat.

7. Neraka Wail, disediakan untuk para pengusaha dan pedagang yang culas, mengurangi timbangan, mencalo barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat. Maka dagangan mereka dibakar dan dimasukkan ke dalam perut mereka sebagai azab atas dosa-dosa mereka.

8. Neraka Jahanam, Neraka tempat penyiksaan yang kemudian banyak disebut orang dengan nama jahanam. Neraka yang paling dalam dan berat siksaannya. Allah SWT berfirman,

وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ

لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِكُلِّ بَابٍ مِنْهُمْ جُزْءٌ مَقْسُومٌ

Artinya, “Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.”(Al Hijr : 43-44)

“Mengenai hal ini saya jadi ingat sebuah hadis yang sering diceritakan sewaktu saya masih belajar di pondok pesantren di daerah Jawa Timur oleh Ustad saya, jujur sebenarnya saya dimasukkan ke pondok pesantren karena saya bandel. Minggu pertama saya tinggal di pondok saya masih terbilang bandel dan waktu itu ada seorang ustad yang bercerita kesaya mengenai apa itu neraka.”tuturnya sambil mengenang masa lalu

Yazid Ar-Raqqsyi meriwayatkan dari Anas bin Malik Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah SAW pada waktu yang tidak biasa dengan raut muka yang berbeda dari biasanya. Rasulullah SAW pun bertanya, Wahai Jibril, kenapa Aku melihat raut mukamu berbeda ?

Jibril menjawab, “Wahai Muhammad, aku datang kepadamu pada saat Allah SWT memerintahkan supaya api neraka dinyalakan. Tidak pantas jika orang yang mengetahui bahwa neraka, siksa kubur dan siksa Allah itu sangat dasyat untuk bersenang sebelum dirinya merasa aman dari ancaman itu.”

Rasulullah SAW menjawab, “Wahai Jibril, lukiskanlah keadaan neraka itu kepadaku.”

Jibril berkata, “Baik, …Ketika Allah SWT menciptakan neraka, apinya dinyalakan seribu tahun hingga berwarna hitam pekat, nyala dan baranya tidak pernah padam.”

“Demi Dzat yang mengutus engkau kebenaran sebagai Nabi, seandainya neraka itu berlubang sebesar lubang jarum, niscaya segenap penghuni dunia akan terbakar karena panasnya.”

“Demi Dzat yg mengutus Engkau dengan kebenaran sebagai Nabi, seandainya ada baju penghuni neraka itu digantung diantara langit dan bumi, niscaya semua penghuni dunia akan mati karena bau busuk dan panasnya.”

“Demi Dzat yg mengutus Engkau kebenaran sebagai Nabi, seandainya sehasta dari mata rantai sebagaimana yang disebutkan didalam Al Quran diletakkan di puncak gunung, niscaya bumi sampai kedalamnya akan meleleh.”

“Demi Dzat yang mengutus Engkau kebenaran sebagai Nabi, seandainya ada seorang berada di ujung barat dunia ini disiksa, niscaya orang yang berada di ujung timur akan terbakar karena panasnya.”

Neraka itu mempunyai 7 pintu dan masing-masing pintu dibagi-bagi untuk laki-laki dan perempuan.

Rasulullah SAW bertanya, Apakah pintu-pintu itu seperti pintu kami ?

Jibril menjawab, Tidak.Pintu itu selalu terbuka dan pintu yang satu berada dibawah pintu yang lain. Jarak pintu yang satu dengan pintu yang lain sejauh perjalan 70 tahun. Pintu yang dibawahnya lebih panas 70 x lipat dari pintu yang diatasnya.”

“Musuh-musuh Allah SWT diseret kesana dan jika mereka sampai di pintu itu, malaikat Zabaniyah menyambut mereka dengan membawa rantai dan belenggu. Rantai itu dimasukkan ke dalam mulutnya dan keluar dari duburnya, sedangkan tangan kirinya dibelenggu dengan lehernya, dan tangan kanannya dimasukkan ke dalam dada hingga tembus ke bahu. Setiap orang yang durhaka itu dirantai bersama setan dalam belenggu yang sama, lantas diseret wajahnya tersungkur dan dipukul oleh malaikat dengan palu. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalam neraka.”

Rasulullah SAW bertanya, “Siapakah penghuni masing-masing pintu itu?”

Jibril menjawab, “Pintu yang paling bawah namanya Hawiyah. Pintu neraka Hawiyyah ini adalah pintu neraka yang paling bawah (dasar), yang merupakan neraka yang paling mengerikan. Pintu neraka ini ditempati oleh orang-orang munafik, orang kafir termasuk juga keluarga Fir’aun, dalam neraka Hawiyyah.

Hal ini sebagaimana arti dari firman Allah SWT,”Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyyah.” (Al Qari’ah : 9)

Pintu kedua namanya Jahim. Yakni pintu neraka tingkatan ke 6. Tingkatan neraka ini di atasnya neraka Hawiyyah. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah SWT. Hal ini sebagaimana arti firman Allah, “Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat.” (Asy Syu’ara : 91)

Pintu ketiga namanya Saqar, tempat arang-orang shabi’in. Merupakan pintu neraka pada tingkatan ke 5. Di dalam pintu itu ditempati oleh orang-orang yang menyembah berhala atau menyembah patung-patung yang dibuat bangsanya sendiri. Tingkatan pintu neraka ini, terletak di atasnya pintu neraka Jahim. Tentang neraka ini, Allah SWT telah berfirman yang artinya, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka).” (Al Mudatstsir :  42)

Pintu keempat namanya Ladza, berisi iblis dan orang-orang yang mengikutinya, serta orang Majusi. Ladza merupakan pintu neraka pada tingkatan nomor 4. Di dalamnya ditempati Iblis laknatullah beserta orang-orang yang mengikutinya dan orang-orang yang terbujuk rayuannya. Kemudian orang-orang Majusi pun ikut serta menempati neraka Ladza ini. Mereka kekal bersama Iblis di dalamnya. Tingkatan pintu neraka Ladza ini diatasnya pintu neraka Saqar.

Dalam hal ini Allah telah berfirman, “Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak.”(Al Ma’arij : 15). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Iblis dan para pengikutnya akan dimasukkan ke dalam neraka Ladza. Seperti apa yang dikatakan oleh Malaikat Maut (malaikat Izrail) ketika Iblis hendak dicabut nyawanya, maka malaikat maut itu berkata, bahwa Iblis akan diberi minum dari neraka Ladza.

Pintu kelima namanya Huthamah, tempat orang-orang Yahudi. Merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 3. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Yahudi dan para pengikutnya. Pintu neraka Huthamah ini, tingkatannya di atas pintu neraka Ladza yang dihuni para Iblis. Tentang neraka Huthamah ini, Allah SWT telah berfirman dalam Al Quran, “Dan tahukah kamu, apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan.”(Al Humazah : 5-6)

Pintu keenam namanya Sa’ir, merupakan pintu neraka pada neraka tingkatan ke 2. Di dalamnya ditempati oleh orang-orang Nashrani dan para pengikutnya. Pintu neraka ini berada di atas tingkatan pintu neraka Huthamah. Mengenai neraka ini, Allah SWT telah berfirman, “Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”(Al Inshiqaq : 12)

Selanjutnya Jibril terdiam karena merasa segan kepada Rasulullah SAW. kemudian Rasulullah SAWbertanya, “Kenapa engkau tidak memberitahukan penghuni pintu yang ketujuh?”

Jibril menjawab, “Pintu ke tujuh namanya pintu neraka Jahanam. Merupakan pintu neraka yang paling atas (pertama). Di dalamnya berisi umatmu yang melakukan dosa-dosa besar dan tidak tobat sampai mereka meninggal dunia.”

Mendengar cerita dari malaikat Jibril maka Rasulullah SAW pun pingsan mendengar penjelasan Jibril tersebut. Jibril meletakan kepala Rasulullah SAW di pangkuannya sampai Beliau sadar kembali.

Lalu selang tak lama Salman Al-Farisi datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata, Assalaamu’alaikum, yaa ahla baiti rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan junjunganku Rasulullah SAW ?” Namun tidak ada yang menjawab, sehingga meraka pun menangis dan terjatuh.

Rasulullah SAW bersabda, “Betapa besar cobaan yang menimpaku dan aku merasa sangat sedih. Jadi, ada di antara umatku yang akan masuk neraka?”

Jibril menjawab, “benar, yaitu umatmu yang mengerjakan dosa-dosa besar.

Kemudian Rasulullah SAW. menangis, dan Jibril pun juga ikut menangis. Rasulullah SAW lantas masuk ke rumahnya dan menyendiri. Beliau hanya keluar rumah jika hendak mengerjakan salat dan tidak berbicara dengan siapa pun. Dalam salat beliau menangis dan sangat merendahkan diri kepada Allah SWT.

Pada hari yang ketiga, Abu Bakar r.a. datang ke rumah beliau dan mengucapkan, Assalaamualaikum, yaa ahla baiti rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan Rasulullah SAW ? Namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya, sehingga Abu Bakar menangis tersedu-sedu.

Umar r.a. datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata, Assalaamu’ alaikum, yaa ahlal baiti rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan Rasulullah SAW ?” Namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya, sehingga Umar lantas menangis tersedu-sedu.

Kemudian Salman bangkit dan mendatangi rumah Fathimah. Sambil berdiri di depan pintu ia berkata, ” Assalaamu’ alaikum, wahai putri Rasulullah SAW sementara Ali r.a. sedang tidak ada di rumah.

Salman lantas berkata, “Wahai putri Rasulullah SAW, dalam beberapa hari ini Rasulullah SAW. suka menyendiri. Beliau tidak keluar rumah kecuali untuk salat dan tidak pemah berkata-kata serta tidak mengizinkan seseorang untuk masuk ke rumah beliau.”

Fathimah lantas pergi ke rumah beliau (Rasulullah). Di depan pintu rumah Rasulullah SAW Fathimah mengucapkan salam dan berkata, “Wahai Rasulullah, saya adalah Fathimah.”

Waktu itu Rasulullah SAW sedang sujud sambil menangis, lantas mengangkat kepala dan bertanya, Ada apa wahai Fathimah, Aku sedang menyendiri. Bukakan pintu untuknya.” Maka dibukakanlah pintu untuk Fathimah.

Fathimah menangis sejadi-jadinya, karena melihat keadaan Rasulullah yang pucat pasi, tubuhnya tampak sangat lemah, mukanya sembab karena banyak menangis.

Fathimah bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang sedang menimpa dirimu wahai ayahku?” Beliau bersabda, “Wahai Fathimah, Jibril datang kepadaku dan melukiskan keadaan neraka. Dia memberitahu kepadaku bahwa pada pintu yang teratas diperuntukkan bagi umatku yang mengerjakan dosa besar. Itulah yang menyebabkan aku menangis dan sangat sedih.”

Fatimah bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana mereka masuk ke neraka itu?” Beliau bersabda, “Mereka digiring ke neraka oleh malaikat. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka tidak biru, mulut mereka tidak disumbat, dan mereka tidak dibelenggu ataupun dirantai.”

Fatimah bertanya,” Wahai Rasulullah, bagaimana sewaktu mereka digiring ke neraka oleh malaikat?” Beliau bersabda, “Laki-laki ditarik jenggotnya, sedangkan perempuan dengan ditarik rambut ubun-ubunnya. Banyak di antara umatku yang masih muda, ketika ditarik jenggotnya untuk digiring ke neraka berkata, Betapa sayang kemudaan dan ketampananku.

Banyak di antara umatku yang perempuan ketika ditarik ke neraka berkata, Sungguh aku sangat malu. Ketika malaikat yang menarik umatku itu sampai ke neraka dan bertemu dengan Malik, Malik bertanya kepada malaikat yang menarik umatku itu, Siapakah mereka itu? Aku tidak pernah melihat orang-orang yang tersiksa seperti mereka. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka tidak biru, mulut mereka tidak disumbat, mereka tidak dibarengkan dengan golongan setan, dan mereka tidak dibelenggu atau diikat lehernya?

Malaikat itu menjawab, “Kami diperintahkan untuk membawa mereka kepadamu dalam keadaan seperti itu. Malik berkata kepada mereka, Wahai orang-orang yang celaka, siapakah sebenarnya kalian ini? (Dalam hadis yang lain disebutkan, bahwa ketika mereka ditarik oleh malaikat, mereka selalu menyebut-nyebut nama Muhammad. Ketika mereka melihat Malik, mereka lupa untuk menyebut nama Muhammad SAW. karena seramnya Malaikat Malik).

Mereka menjawab, Kami adalah umat yang diturunkan Al Quran kepada kami dan termasuk orang yang mengerjakan puasa pada bulan Ramadhan. Malik berkata, “Al Quran hanya diturunkan untuk umat Muhammad SAW.

Ketika mendengar nama Muhammad, mereka berteriak seraya berkata, ‘Kami termasuk umat Muhammad SAW Malik berkata kepada mereka, Bukankah di dalam Al Quran ada larangan untuk mengerjakan maksiat-maksiat kepada Allah SWT ?

Ketika mereka berada di tepi neraka dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah, mereka berkata Wahal Malik, izinkanlah kami untuk menangisi nasib kami.

Malik mengizinkannya, dan mereka lantas menangis dengan mengeluarkan darah.

Malik lantas berkata, Alangkah baiknya, seandainya tangis ini kamu lakukan sewaktu berada di dunia. Seandainya sewaktu di dunia kamu menangis seperti ini karena takut kepada siksaan Allah, niscaya sekarang ini kamu tidak akan masuk neraka.

Malik lalu berkata kepada Zabaniyah, Lemparkan, lemparkan mereka ke dalam neraka. Ketika mereka dilempar ke dalam neraka, mereka berseru secara serempak mengucapkan kalimat, Laa ilaaha illallah…., sehingga api neraka langsung menjadi padam.

Kemudian Malik berkata, Wahai api, sambarlah mereka! Api itu menjawab, Bagaimana aku menyambar mereka sementara mereka mengucapkan kalimat, Laa ilaaha illallaah. Malik berkata lagi kepada api neraka, Sambarlah mereka.

Api itu menjawab, Bagaimana aku menyambar mereka, sementara mereka mengucapkan kalimat, Laa ilaaha illallah. Malik berkata, Benar, namun begitulah perintah Allah Arasy. Kemudian api itu pun menyambar mereka. Di antara mereka ada yang disambar sampai dua telapak kakinya, ada yang disambar sampai dua lututnya, dan ada yang disambar sampai lehernya.

Ketika api itu akan menyambar muka, Malik berkata, Jangan membakar muka mereka, karena dalam waktu yang cukup lama mereka bersujud Kepada Dzat Yang Maha Kuasa.

Dalam Al Quran, Allah SWT telah mensifati neraka Jahannam sebagai berikut, “Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi gunung.”(Al Mursilat : 32) “Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya.(AlHijr : 43)

Dari Hadits Qudsi, Bagaimana kamu masih bisa melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari-Ku. Tahukah kamu bahwa neraka jahanam-Ku itu mempunyai 7 tingkat. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat.

“Betapa pedih dan mengerikannya neraka yang diceritakan oleh Malaikat Jibril, bahkan Rasulullah SAW pun menjadi sedih dan menangis tanpa henti-henti akan kabar yang disampaikan Malaikat Jibril kepad Rasulullah SAW.”ucap Ustad Ghozali dengan meneteskan air mata

“Keyakinan tentang kegaiban alam surga dan neraka, akan mampu menjadi mesin penggerak untuk selalu dan selalu belajar dan bekerja serta beribadah secara baik dan benar, yakni secara islami. Semoga ini menjadi gambaran untuk kita agar kita selalu ingat kepada Allah SWT agar kita dijauhkan dari siksa neraka yang pedih,” ucapnya dengan nada sendu.

(Ismed Eka Kusuma)

AKTUAL