Jangan Jadi Pengamuk dan Suka Teriak-Teriak

Seorang Muslim hendaknya menampilkan akhlak yang baik di manapun berada. Menghadirkan perangai yang santun, lembut, dan menghadirkan rasa aman, nyaman, dan kedamaian di tengah-tengah saudaranya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menghendaki hamba yang keras, pengamuk, atau sering marah-marah. Apalagi ditambah ucapan yang keluar dari mulutnya dengan teriak-teriak berisi kebencian, kata-kata kotor, menghina dan mencaci orang lain, menghasut dan lainnya. Lebih-lebih orang itu sombong dengan apa yang dimilikinya baik ilmu, pangkat, jabatan, harta kekayaan dan lainnya. Hal-hal demikian sama sekali tidak mencerminkan akhlak baik seorang Muslim.

Dalam kitab at Targib wat Tarhib menuliskan sebuah hadits yang diriwayatkan ibnu Hibban:

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :  إِنَّ اللَّهَ يُبْغِضُ كُلَّ جَعْظَرِىٍّ جَوَّاظٍ صَخَّابٍ فِى الءاَسْوَاقِ جِيْفَةٍ بِاللَّيْلِ حِمَارٍبِاالنَّهَارِعَالِمٍ بِاَمْرِالدُّنْيَاجَاهِلٍ بِأَمْرِالْاَخِرَةِ.

Rasulullah Saw bersabda: Sungguh Allah membenci setiap orang yang pengamuk, sombong dan suka teriak-teriak di pasar, menjadi seperti bangkai di waktu malam (tidur terus) dan seperti himar di waktu siang (malas), sangat alim terhadap urusan dunia dan bodoh sekali tentang urusan akhirat.

Keterangan hadits tersebut juga menjelaskan bahwa sebagai Muslim untuk mengupayakan diri qiyamullail atau melaksanakan sholat malam sehingga tidak tergolong orang yang menghabiskan setiap malam seperti bangkai. Serta bersungguh-sungguh bekerja, belajar pada siang hari dan jangan bermalas-malasan.

IHRAM