Pahala Tiada Putus: Anak yang Saleh

SUDAH saatnya kita bersemangat menanam investasi pahala selama masih di dunia. Karena masa hidup di dunia adalah kesempatan yang Allah jadikan tempat beramal. Untuk masa yang lebih abadi di setelah wafat. Kita akan melihat lebih dekat 7 amal yang dijanjikan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Ketujuh, anak soleh.

Anak soleh, harta yang paling tidak ternilai. Ketika orang tua mendidik anaknya, maka dia akan mendapatkan pahala dari amal soleh yang dilakukan anaknya. Karena setiap orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain, dia akan mendapatkan pahala selama orang itu mengamalkan ilmunya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang mengajak ke jalan petunjuk, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya siapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia mendapat dosa seperti dosa orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” (HR. Muslim 2674).

Sehingga tidak semua orang tua mendapatkan pahala dari amal anaknya. Kecuali jika orang tua yang mengajarkan kebaikan atau mengarahkan anak itu untuk belajar kebaikan. Syaikhul Islam mengatakan, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidaklah menjadikan pahala untuk bapak sama dengan pahala amal anaknya. Kami tidak mengetahui adanya dalil tentang itu. Namun beliau jadikan ajakan kebaikan kepada anaknya, bagian dari amal orang tuanya, yang tidak akan terputus.” (Jamiul Masail Ibnu Taimiyah, 4/266).

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2376985/pahala-tiada-putus-anak-yang-saleh#sthash.Y5QgZNPj.dpuf

 

Baca juga:

Apakah Hanya Doa Anak yang Sampai?

Rasulullah: “Didiklah Anakmu kepada 3 Perkara”

Pahala Tiada Putus: Menghadiahkan Alquran

SUDAH saatnya kita bersemangat menanam investasi pahala selama masih di dunia. Karena masa hidup di dunia adalah kesempatan yang Allah jadikan tempat beramal. Untuk masa yang lebih abadi di setelah wafat. Kita akan melihat lebih dekat 7 amal yang dijanjikan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Keenam, menghadiahkan mushaf al-Quran.

Menghadiahkan al-Quran berarti memberi fasilitas orang lain untuk bisa mendapatkan pahala sebanyak huruf yang dibaca dalam al-Quran. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang membaca satu huruf dalam al-Quran maka dia mendapatkan satu pahala. Dan satu pahala dilipatkan 10 kali.” (HR. Turmudzi 3158).

Terutama ketika hadiah al-Quran itu tepat sasaran. Benar-benar diberikan kepada mereka yang rajin membaca al-Quran atau mereka yang menghafalkan al-Quran. Sangat disayangkan, jika al-Quran yang kita berikan itu salah sasaran. Diterima oleh mereka yang jarang membaca al-Quran, kecuali di bulan ramadhan.

(Baca juga artikel selanjutnya,… )

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2376983/pahala-tiada-putus-menghadiahkan-alquran#sthash.JXd3vmtQ.dpuf

Pahala Tiada Putus: Membangun Masjid

SUDAH saatnya kita bersemangat menanam investasi pahala selama masih di dunia. Karena masa hidup di dunia adalah kesempatan yang Allah jadikan tempat beramal. Untuk masa yang lebih abadi di setelah wafat. Kita akan melihat lebih dekat 7 amal yang dijanjikan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Kelima, membangun masjid.

Masjid adalah tempat yang paling dicintai Allah. Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.” (HR. Muslim 1560)

Karena di masjid, nama Allah diagungkan dan ditinggikan. Tempat ditegakkan shalat, ayat-ayat al-Quran dibacakan, ilmu agama disebarkan, umat Islam berkumpul, untuk maslahat agung lainnya. Allah memuji masjid dalam al-Quran, “Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang.” (QS. an-Nur: 36).

Karena itu, orang yang membangun masjid, dia akan memperoleh pahala dari setiap aktivitas kebaikan yang dilakukan di masjid tersebut. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membangun sebuah masjid karena mengharap wajah Allah, maka Allah akan bangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga.” (Muttafaqun alaihi)

 

(Baca juga artikel selanjutnya,… )

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2376982/pahala-tiada-putus-membangun-masjid#sthash.RAnJowVv.dpuf

 

Baca juga:

Pahala Tiada Putus: Menanam Pohon Kurma

SUDAH saatnya kita bersemangat menanam investasi pahala selama masih di dunia. Karena masa hidup di dunia adalah kesempatan yang Allah jadikan tempat beramal. Untuk masa yang lebih abadi di setelah wafat. Kita akan melihat lebih dekat 7 amal yang dijanjikan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Keempat, menanam pohon kurma.

Mengapa kurma? Kurma adalah pohon yang paling utama dan paling bermanfaat untuk manusia, barangsiapa yang menanam kurma lalu membagikan buahnya kepada kaum muslimin, maka pahalanya akan ia dapatkan dari setiap butir kurma yang dimakan. Dan setiap orang ataupun hewan bisa memperoleh manfaat dari buah kurma.

Sama halnya dengan orang yang menanam pohon yang bermanfaat lainnya, baik bermanfaat karena buahnya atau bermanfaat karena teduhnya atau karena lainnya. Dia juga akan memperoleh pahala. Dalam hadis ini disebutkan kurma, karenakan keutamaan dan keistimewaan kurma yang tidak dimiliki pohon lainnya.

(Baca juga artikel selanjutnya,… )

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2376981/pahala-tiada-putus-menanam-pohon-kurma#sthash.xTt38O19.dpuf

Pahala Tiada Putus: Menggali Sumur

SUDAH saatnya kita bersemangat menanam investasi pahala selama masih di dunia. Karena masa hidup di dunia adalah kesempatan yang Allah jadikan tempat beramal. Untuk masa yang lebih abadi di setelah wafat. Kita akan melihat lebih dekat 7 amal yang dijanjikan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Ketiga, menggali sumur.

Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Suatu ketika ada seorang lelaki yang merasakan sangat kehausan, lalu ia menjumpai sebuah sumur. Diapun turun, lalu meminum airnya. Setelah itu ia naik lagi. Sesampainya di atas, dia melihat seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya memakan tanah yang lembab saking hausnya. Lelaki itu mengatakan, Anjing ini pasti merasa sangat kehausan sebagaimana hausku tadi.

Lalu ia kembali turun ke dalam sumur dan memenuhi sepatunya dengan air. Setelah itu ia beri minum anjing tersebut. (Oleh karena perbuatannya) Allah pun bersyukur kepadanya dan mengampuninya.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah perbuatan baik kita terhadap hewan mendapat ganjaran pahala?” Rasulullah menjawab, “Pada setiap nyawa itu ada ganjaran pahala.” (Muttafaqun alaihi)

Jika hanya dengan memberi minum seekor anjing bisa menyebabkan semua dosanya terampuni, bagaimana pula dengan orang yang membuat sebuah sumur, yang bisa dimanfaatkan banyak orang? Tentu pahalanya sangat besar.

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2376980/pahala-tiada-putus-menggali-sumur#sthash.SXpvBeMo.dpuf

Pahala Tiada Putus: Mengalirkan Sungai yang Mati

SUDAH saatnya kita bersemangat menanam investasi pahala selama masih di dunia. Karena masa hidup di dunia adalah kesempatan yang Allah jadikan tempat beramal. Untuk masa yang lebih abadi di setelah wafat. Kita akan melihat lebih dekat 7 amal yang dijanjikan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Kedua, Mengalirkan sungai yang mati.

Maksudnya adalah membuat aliran pada sungai yang tertahan airnya, agar air tersebut bisa mengalir ke tempat-tempat pemukiman masyarakat, sehingga orang lain bisa memanfaatkannya. Betapa besar kebaikan dari amalan yang mulia ini, memudahkan manusia memperoleh air yang merupakan kebutuhan yang paling utama dalam kehidupan manusia.

Kata Syaikh Dr. Abdurrazaq, serupa dengan amalan ini adalah membangun penampungan air di tempat-tempat yang dibutuhkan manusia.

(Baca juga artikel selanjutnya,… )

MOZAIK

Pahala Tiada Putus: Mengajarkan Ilmu Pengetahuan

SUDAH saatnya kita bersemangat menanam investasi pahala selama masih di dunia. Karena masa hidup di dunia adalah kesempatan yang Allah jadikan tempat beramal. Untuk masa yang lebih abadi di setelah wafat. Kita akan melihat lebih dekat 7 amal yang dijanjikan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Pertama, mengajarkan ilmu pengetahuan.

Yang dimaksud dengan ilmu di sini adalah ilmu yang bermanfaat, yang mengantarkan seseorang mengenal agama dan Rabbnya. Ilmu yang menjadi petunjuk seseorang ke jalan yang lurus. Ilmu yang mengenalkan jalan hidayah dan jalan kesesatan. Ilmu yang mengajarkan mana yang haq dan mana yang batil. Mana yang halal dan mana yang haram. Ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan seorang ulama yang memberi nasihat kepada umat. Para dai yang ikhlas memberika pencerahan bagi umat. Hingga Imam Ahmad pernah memuji ulama seperti orang yang menghidupkan masyarakat yang telah mati hatinya. Dalam pengantar bukunya ar-Rad ala Jahmiyah,

Segala puji bagi Allah yang menjadikan generasi ulama sebagai pejuang di masa fatrah dari para rasul. Mereka mengajak orang yang sesat menuju jalan petunjuk, bersabar terhadap setiap gangguan dari masyarakat. Mereka menghidupkan manusia yang mati hatinya dengan kitabullah.. dan membuat bisa melihat orang yang orang buta agama dengan cahaya Allah. Betapa banyak korban Iblis yang dia hidupkan, dan betapa banyak orang sesat dalam kebodohan yang mereka tunjukkan jalan hidayah. Sungguh indah kiprah mereka di tengah masyarakat, namun sungguh buruk sikap masyarakat yang tidak memahami hak mereka kepada ulama. (ar-Rad ala al-Jahmiyah, hlm. 6)

Ketika orang yang berilmu wafat, maka ilmu mereka pun tetap kekal di tengah-tengah masyarakat. Di saat jasad mereka tertanam di tanah kuburan, pahala mereka tetap bermunculan. Para ulama mengatakan, Saat ulama pergi, buku-buku mereka tetap kekal abadi.

Apakah ini juga berlaku untuk ilmu dunia? Pertanyaan ini pernah disampaikan kepada Imam Ibnu Utsaimin. Jawaban beliau, “Secara teks hadis, ilmu disini sifatnya umum, semua ilmu yang bermanfaat, bisa mendatangkan pahala. Hanya saja, yang paling bermanfaat adalah ilmu syariah. Andai ada orang yang wafat, dan dulu dia pernah mengajarkan tentang ketrampilan yang mubah, dan itu bermanfaat bagi orang yang diajari, maka dia mendapatkan pahala dan juga diberi pahala untuk memberikan ilmu semacam ini.” (Liqaat Bab al-Maftuh, 117/16).

(Baca juga artikel selanjutnya,… )

MOZAIK

7 Amal yang Tak Terputus Pahalanya

PARA penghuni kubur tergadai di kuburan mereka, terputus dari amalan saleh, dan menunggu hari hisab yang tidak diketahui hasilnya. Mereka berada dalam kesepian, hanya ditemani amalnya ketika di dunia. Dalam suasana demikian, ada beberapa orang yang kebaikannya terus mengalir.

Jasad mereka bersemayam dengan tenang di alam kubur, namun balasan pahala mereka tidak berhenti. Pahala mereka terus berdatangan, padahal mereka terdiam dalam kuburnya, menunggu datangnya kiamat. Sungguh masa pensiun yang sangat indah, yang tidak bisa terbeli dengan dunia seisinya. Dalam hadis dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

 

Ada tujuh amalan yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah dia meninggal, padahal dia berada di dalam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan ilmu agama, (2) orang yang mengalirkan sungai (yang mati) (3) orang yang membuat sumur, (4) orang yang menanam kurma, (5) orang yang membangun masjid, (6) orang yang memberi mushaf al-Quran, dan (7) orang yang meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia wafat. (HR. al-Bazzar dalam Musnadnya 7289, al-Baihaqi dalam Syuabul Iman 3449, dan yang lainnya. Al-Albani menilai hadis ini hasan).

 

Sudah saatnya kita bersemangat menanam investasi pahala selama masih di dunia. Karena masa hidup di dunia adalah kesempatan yang Allah jadikan tempat beramal. Untuk masa yang lebih abadi di setelah wafat. Kita akan melihat lebih dekat 7 amal yang dijanjikan Nabi shallallahu alaihi wa sallam pahalanya tetap mengalir pada tulisan selanjutnya.

(Baca juga artikel selanjutnya,… )

MOZAIK