Ketika Pasukan Kerajaan Inggris Pertama Kali Berhaji

Ditengah merebaknya isu Islamophobia di Inggris, negara Ratu Elizabeth memberangkatkan 18.500 calon jamaah haji ke Arab Saudi pada musim haji tahun ini.

Namun, yang menarik, dari ribuan calon jamaah haji Inggris tersebut, terdapat beberapa tentara Kerajaan Inggris yang tahun ini pertama kali melakukan rukun Islam kelima tersebut.

Dilansir dari media Saudi, Asharq Al Aswat, Sabtu (10/9), Kantor Luar Negeri Inggris menerbitkan foto ketika beberapa tentara Inggris di Madinah melakukan ritual haji.

Lamin Camara, salah seorang delegasi haji dari pasukan Kerajaan Inggris, Royal Horse Artillery mengatakan, ia merasakan kerendahan hati dan tingkah lakunya selama prosesi haji.

“Ini merupakan perjalanan haji saya yang pertama, dan mengunjungi Masjid Nabawi dan Makam Rasulullah. Bagi saya seperti mimpi,” kata dia.

“Saya berutang budi kepada rantai komando saya atas dukungan mereka dalam hal ini. Pengalaman ini pasti akan membuat saya menjadi manusia yang lebih baik, dan karena itu seorang prajurit yang baik,” sambungnya.

Delegasi haji dari angkatan bersenjata Inggris mengunjungi dua kota suci, Madinah dan Makkah pada musim haji tahun ini berkat kerja sama dengan angkatan bersenjata Arab Saudi. Konsul Inggris di Jeddah Barry Beach mengatakan, pihaknya senang membantu 18.500 jamaah haji asal Inggris berhaji tahun ini.

Penasehat Islam untuk kepala staf pertahanan Inggris, Imam Asim Hafiz–yang juga memimpin delegasi haji Inggris– mengatakan ini menjadi bukti kemampuan tentara Inggris menjaankan perintah agama. Muslim di angkatan bersenjata Inggris yang beribadah haji telah menunjukkan bahwa tugas kemiliteran mereka harmonis dengan kewajiban Islam.

“Banyak nilai-nilai moral yang dimiliki oleh Angkatan Bersenjata sepenuhnya selaras dengan agama Islam,” ujar dia. Dalam pandangannya, kesempatan sebagai tentara untuk memenuhi rukun Islam kelima tidak diragukan lagi memperkuat nilai-nilai tersebut.

Usai ritual haji, kata Hafidz, para prajurit Muslim ini nilai rohaninya akan kembali direvitalisasi. Ini akan membuat mereka lebih baik pada pekerjaan yang mereka lakukan, dan membuat mereka lebih sadar memenuhi tanggung jawab mereka. Yakni, melakukan yang terbaik bagi negara dan agamanya.

 

sumber: Republika Online