4 Karakter Calon Penghuni Neraka dalam Surat Yunus

Terdapat 4 karakter calon penghuni neraka menurut surat Yunus.

Bagi orang beriman, kehidupan dunia hanyalah satu episode dari perjalanan hidup yang panjang, bukan akhir dari kehidupan dan segalanya. Namun, di balik itu, masih terdapat alam kubur dan akhirat.

Di sana, manusia berjumpa dengan Tuhannya. Karena itu, ia selalu berkomunikasi dengan Allah, melalui ibadah dan doa setiap hari dan waktu agar perjumpaan itu terlaksana secara sukses dan menyenangkan.

Adapun bagi orang yang tidak beriman, dunia seolah menjadi titik henti terakhir. Karena itu, seluruh hidupnya dipertaruhkan dan dicurahkan hanya untuk mencari kepuasan atau popularitas diri. Inilah yang Allah gambarkan dalam Alquran, 

إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُونَ 

“Orang-orang yang tidak mengharapkan adanya perjumpaan dengan Kami, lalu merasa puas dengan kehidupan dunia, merasa tenteram dengannya, serta orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, tempat mereka adalah neraka sesuai dengan apa yang mereka lakukan.” (QS Yunus {10}: 7).

Menurut Wahbah Zuhayli dalam Tafsir al-Munir, ayat di atas memberikan gambaran tentang empat karakter calon penghuni neraka. Pertama, tidak meyakini adanya pertemuan dengan Allah. Mereka tidak takut kepada hukuman-Nya, peringatan-Nya, ancaman-Nya, serta sama sekali tidak mengharapkan pahala dari-Nya. 

Kedua, puas dengan kehidupan dunia. Ini adalah akibat logis dari sikap pertama. Ketika seseorang tidak percaya akan berjumpa dengan Allah, dia tidak akan menyiapkan apa pun untuk pertemuannya nanti dengan Allah. Seluruh capaiannya hanya berorientasi kepada dunia yang pendek.

Ukuran kelapangan, kesenangan, dan kegembiraan bertumpu pada dunia dan keduniaan semata. Berbagai upaya untuk mencapainya dilakukan meski dengan menghalalkan segala cara, mempertaruhkan reputasi, menanggalkan harga diri, menyerang kawan sendiri, bahkan harus mengorbankan agama sekali pun.

Ketiga, merasa tenteram dan nyaman dengan dunia. Ini dirasakan ketika kesenangan dan kenikmatan dunia entah berupa harta, wanita, kedudukan, dan jabatan berhasil dicapai.

Keempat, lalai terhadap ayat-ayat-Nya. Yakni, merasa aman dari siksa dan ancaman Allah di dunia ataupun akhirat. Dengan kata lain, sama sekali tidak merasa penting mengambil pelajaran dan tidak merenungkannya.

Manakala empat karakter tersebut terdapat dalam diri manusia, ia akan jauh dari jalan kesempurnaan, dan tidak akan pernah mencapai kebahagiaan. Sebab, kesempurnaan dan kebahagiaan terletak pada kemampuan manusia menata hidup secara benar dengan menjadikan akhirat sebagai tujuan.

KHAZANAH REPUBLIKA


Orang Bernasib Baik di Dunia Tertahan Masuk Surga

Rasulullah menyebut orang bernasib baik di dunia tertahan masuk surga.

Dalam sebuah hadits pada kitab Shahih Muslim diceritakan Rasulullah Nabi Muhammad SAW melihat orang miskin banyak yang memasuki surga. Nabi Muhammad SAW juga melihat orang-orang yang bernasib baik di dunia tertahan di luar.

“Rasulullah SAW bersabda: Aku berdiri di pintu surga, maka kulihat orang-orang yang masuk ke dalamnya kebanyakan dari orang-orang miskin. Sedangkan orang-orang yang bernasib baik di dunia, mereka tertahan di luar. Kecuali penduduk neraka mereka langsung diperintahkan masuk ke neraka.”

“Dan aku (Rasulullah SAW) berdiri pula di pintu neraka, kulihat orang yang masuk (neraka) kebanyakannya ialah kaum wanita.” (HR Muslim)

Dalam kitab Sahih Muslim juga tertulis sebuah hadis yang menyampaikan bahwa sedikit sekali kaum wanita yang menjadi penghuni surga. Hadis ini memiliki kesamaan redaksi dengan hadis sebelumnya yang mengatakan bahwa banyak kaum wanita yang masuk neraka.
 
“Rasulullah SAW bersabda: Bahwa kaum wanita adalah penghuni surga yang paling sedikit.” (HR Muslim)

“Rasulullah SAW bersabda: Sepeninggalku, tidak ada (sumber) bencana yang lebih besar bagi laki-laki selain dari pada wanita.” (HR Muslim)

Fuji E Permana

KHAZANAH REPUBLIKA

Rasul: Kebanyakan Penghuni Neraka dari Kaum Wanita

UKHTI Karimah yang kucintai karena Allah. Sesungguhnya Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallaam telah bersabda:

“Aku melihat surga, maka kulihat kebanyakan penduduknya adalah para faqir dan aku melihat neraka, maka aku lihat kebanyakan penghuninya dari kaum wanita”. (HR. Imam Bukhari)

Dan beliau juga bersabda:

“Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat: kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya mereka memukuli manusia dan wanita-wanita yang berpakaian, hakikatnya telanjang (karena ketat atau tipisnya pakaian tersebut, pent), mereka berlenggak-lenggok dan menampakkan kecondongan kepada orang lain, rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini.” (HR Imam Muslim)

Catatan: Berita dari Nabi kita bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kaum wanita. Sebuah berita yang harus diterima. Yang demikian karena jauhnya mereka dari agama Allah, suka kufur kepada suami, mengumbar aurat, suka menggosip dsb.

2. Besarnya dosa seorang wanita yang berpakaian namun membentukkan auratnya. Wanita yang demikian hakikatnya adalah telanjang.

3. Tidak diperbolehkan bagi kaum wanita melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan fitnah/godaan bagi kaum lelaki, baik dengan penampilan, gerak-geriknya dsb.

4. Bagi seorang wanita yang takut dari api neraka, agar mengikuti jalan Allah yang lurus walaupun yang menjalankannya sedikit dan jangan sekali-kali dia mengikuti jalan kebanyakan wanita. Karena mayoritas penghuni neraka adalah dari kaum wanita.

Saudariku Muslimah ingatlah bahwa satu hari dalam api neraka bagaikan 50 ribu tahun di dunia, dan sebagian harinya yang lain seperti seribu tahun di dunia.

Sedang penghuni neraka yang ringan siksaannya adalah seorang hamba yang diletakkan dua bara-api di bawah kakinya, lantas mendidih otaknya.

Bukankah waktu kematian kita telah divonis semenjak 50 ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi? Saudariku, ingatlah bahwa kematian merupakan sesuatu yang pasti, selalu menghantui, namun tidak dapat diprediksi. [Farhan Bin Ramli Bin Ahmad]

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2371933/rasul-kebanyakan-penghuni-neraka-dari-kaum-wanita#sthash.UhDjh2fG.dpuf

1 Alasan Kenapa Penghuni Neraka Kebanyakan Wanita

MEMANG benar bahwa penghuni neraka kebanyakan wanita, karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda kepada kaum wanita ketika memberikan khutbah di tengah-tengah mereka,

“Wahai sekalian kaum wanita, bersedekahlah, karena aku telah melihat kalian menjadi mayoritas penghuni neraka!”

Maka, timbullah kejanggalan yang dirasakan oleh mereka, sehingga mereka bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, “Apa penyebabnya, wahai Rasulullah?”

Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Kalian banyak melaknat dan mendurhakai suami.”

Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan penyebab mereka menjadi mayoritas penghuni neraka karena mereka banyak mencaci, mencela, dan melaknat serta durhaka terhadap suami. Karena itulah, mereka manjadi mayoritas penghuni naar (neraka).

[Sumber: Soal-Jawab Masalah Iman dan Tauhid, Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Pustaka at-Tibyan]

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2327262/1-alasan-kenapa-penghuni-neraka-kebanyakan-wanita#sthash.N2x5WPDK.dpuf