Memaafkan Kesalahan Suami, Ini 4 Caranya!

Sahabat Ummi, pernahkah mendapati suami melakukan kesalahan fatal terhadap diri kita?

Kesalahan ini kemudian mencederai kepercayaan, mengikis rasa cinta, menyemai benih benci, dan membuat kita sulit memaafkannya?

Kalau pernah, mari kita renungkan bersama hal berikut ini…

Rasanya tiada suami yang sempurna selain Rasulullah shalallaahu alaihi wassalaam, oleh sebab itu selain Beliau, pria lain merupakan suami yang sangat mungkin melakukan kesalahan dan kekhilafan, bahkan yang berskala besar sekalipun.

Lalu apakah kita harus memaafkan kesalahannya padahal kekhilafan tersebut menghancurkan hidup kita? Demi Allah, ya!

Jika kita tidak ingin lebih hancur dan tidak ingin keadaan semakin memburuk, maka kita harus bisa melepaskan hati kita dari rasa dendam, yakni dengan memaafkannya!

Sudah jelas, memendam emosi negatif hanya memberi efek buruk untuk kesehatan kita (bukan kesehatan suami), dan juga membuat psikologis kita terganggu (bukan psikologis suami), jadi… Buat apa bersikeras tidak memaafkannya?

Jangan salah paham! Memaafkan adalah pekerjaan hati, jadi bukan berarti dengan memaafkan kita tidak memberikan tindakan hukum untuk kesalahan suami yang bersifat melanggar hukum. Kita bisa saja memintanya dijatuhkan sanksi hukum tapi hati kita sudah lapang dan tenang.

Jadi, yang perlu kita fokuskan adalah memaafkan untuk kelapangan hati kita sendiri!

Berikut ini Ummi sharingkan bagaimana cara memaafkan kesalahan suami, semoga bermanfaat untuk menyembuhkan luka hati Sahabat Ummi:

1. Tukar maaf kita dengan ampunan Allah!

Apakah kita tidak mempunyai kesalahan? Apakah kita tidak ingin Allah mengampuni kesalahan kita?

Jika kita mengharapkan ampunan Allah, maka tukarlah kemaafan kita untuk suami dengan ampunan Allah!

2. Tukar maaf kita dengan tiket ‘doa yang pasti terkabul’!

Orang yang didzolimi sesungguhnya memiliki tiket doa yang pasti terkabul, maka…

Daripada menyia-nyiakan tiket tersebut untuk mendoakan kesialan bagi suami (tidak ada untungnya juga buat kita), lebih baik pergunakan untuk mendoakan rezeki, kelimpahan dan keberkahan untuk kehidupan dunia dan akhirat kita.

3. Tukar maaf kita dengan kesehatan tubuh!

Orang yang mudah memaafkan sudah pasti terjauh dari penyakit berbahaya, dikarenakan hatinya lapang dan pikirannya damai.

Sebaliknya, orang yang penuh emosi dan kebencian: marah pada suami, mertua, tetangga, saudara, sudah pasti lebih gampang terkena penyakit darah tinggi, stroke, kanker, atau penyakit membahayakan lainnya.

Ini disebabkan emosi negatif berefek buruk untuk tubuh kita.

4. Tukar maaf kita dengan surga!

Bohong jika kita lebih memilih neraka daripada surga! Maka, didzolimi orang lain tapi bisa memaafkannya adalah cara tercepat meraih surga.

Allah mengetahui bahwa memaafkan bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh nafsu dan ego manusia. Sebab itu, salah seorang sahabat Rasulullah yang ibadah khususnya biasa-biasa saja, mendapat undangan ke surga dikarenakan kebiasaannya memaafkan kesalahan orang tiap sebelum tidur.

Sungguh alangkah indahnya hidup ini jika kita bisa meneladani pribadi Rasulullah yang mudah memaafkan kesalahan. Selamat menikmati hidup bahagia dengan memaafkan!

 

sumber: Ummi-Online

Takut Miskin karena Menikah, Maka Pertanyakan Keimananmu !!!

“Dan kawinkanlah orang orang yang sendirian di antara kamu, dan orang orang yang layak (berkawin) dari hamba hamba sahayamu yang lelaki dan hamba hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha Luas pemberianNya lagi Maha Mengetahui” Begitulah janji Allah dalam QS An Nuur :32) , pada anda yang mau menikah, Anda pasti kaya!

Imam Al Qurtubi, mengatakan , ayat tersebut mengandung makna, bahwa jangan biarkan kemiskinan seorang laki laki dan seorang wanita menjadi sebuah alasan untuk tidak menikah semata semata meperoleh ridha Allah dan mencari tempat perlindungan dari ketidak patuhan padaNya, Allah akan memampukannya dan Allah akan mengkayakannya. Ayat itu merupakan bukti bahwa menikah itu tidak pandang bulu. Anda diperbolehkan menikahi orang miskin. Karena itulah, tidak seharusnya anda berkata, “ Bagaimana aku akan menikah jika aku tidak punya uang?” atau berkata, “ Susah sekali jika aku menikahi orang miskin, jangan jangan aku akan menjadi semakin miskin?’ jangan pernah berkata dan berfikiran seperti itu. Mengapa? Sebab rizki telah dijanjikan oleh Allah, dan makanan pun telah dijamin oleh Allah.

Merujuk pada pemaparan pemaparan tersebut, tidak sepatutnyalah kita takut menikah hanya karena kita miskin, justru saat miskin itulah kita harus berani menikah. Bismillah !!!

Menikah karena Allah , niscaya Allah menjamin kehidupan kita. Lihatlah betapa Rasulullah menunjukan kepada kita bahwa kemiskinan bukanlah penghalang buat menikah. Buktinya ? beliau berani menikahkan seorang perempuan yang datang kepada beliau dengan seorang lelaki miskin yang tidak mempunyai apa apa selain pakaian yang melekat di tubuhnya.

Hal ini penting saya tekankan, lantaran kebanyakan faktor orang takut menikah karena mereka miskin, sehingga dengan menikah, mereka mengira akan semakin miskin dan susah hidupnya. Padahal, Allah berkata lain, justru dengan menikah  Dia akan mengayakan dan memampukan kita.

Coba pahami dan resapi perkataan sahabat Nabi di bawah ini, kalau kalian masih takut miskin karena menikah, maka pertanyakan keimananmu !!!

“ Patuhilah Allah dalam apa apa yang Dia telah perintahkan padamu untuk menikah. Dia akan memenuhi janjiNya untuk membuatmu kaya.” (Abu Bakar Ash Shiddiq)

“ Carilah kekayaan lewat pernikahan ! aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih aneh daripada seorang laki laki yang tidak mencari kekayaan lewat pernikahan. Padahal Allah telah menjanjikan “…Jika mereka miskin, maka Allah akan mengumpulkan mereka dengan karuniaNya “(Umar bin Khattab)

“Temukanlah kekayaan dengan menikah.” (Abdullah bin Mas’ud)

Jadi, wahai hamba Allah ! Apakah sekarang masih ada lagi yang menghalangi anda untuk menikah? Bukankah janji Allah ini tidak cukup bagi anda?

(Anif  sirsaeba)- berani kaya, berani takwa-Republika

Bila satu isteri belum cukup bagimu, bila memang itu kebutuhanmu, maka nikahlah dengan 2, 3, dan 4 Isteri. Adillah dalam menjalankannya, maka kalian akan lebih diberikan karuniaNya dan lebih kaya insyaAllah dari sebelumnya. Wallahu Alam.

 

sumber: Era Muslim

Foto: Tempo.co