Pesan Rasulullah dalam Khutbah Haji Wada; Muliakan Perempuan

Pada tahun ke-10 Hijrah merupakan tahun yang terbilang istimewa. Pada tahun itu, bertepatan pada 9 Dzulhijjah, Rasulullah melakukan haji yang terakhir, sehingga populer dengan haji Wada (perpisahan). Khutbah Rasulullah pada Haji Wada berlangsung di Padang Arafah.

Namun ada satu yang menarik dari khutbah Rasulullah di haji wada, seperti didokumentasikan oleh Ibnu Hisyam dalam kitab Sirah Nabawi, bahwa Rasulullah menyuruh manusia untuk memuliakan perempuan. Nabi juga melarang laki-laki untuk menyakiti perempuan, termasuk istrinya.

أيها الناس، إن لنسائكم عليكم حقًّا، ولكم عليهن حقٌّ؛ ألا يُوطِئنَ فُرُشَكم غيرَكم، ولا يُدخِلنَ أحدًا تكرهونه بيوتكم إلا بإذنكم، ولا يأتِينَ بفاحشةٍ، فإذا فعلنَ ذلك، فإنَّ الله أذِنَ لكم أن تَهجروهُنَّ في المضاجع، وتَضربوهُنَّ ضربًا غير مُبَرِّحٍ، فإن انتهينَ وأطعنكم، فعليكم رزقهُنَّ وكِسوتهُنَّ بالمعروف، وإنما النساء عوانٍ عندكم – يَعني أسيرات – ولا يَملكنَ لأنفسهِنَّ شيئًا، أخذتموهُنَّ بأمانة الله، واستحللتم فروجَهنَّ بكلمة الله، فاتقوا الله في النساء واستوصوا بهنَّ خيرًا، ألا هل بلغت، اللهم فاشهد.

Artinya; Wahai manusia, sebagaimana kamu mempunyai hak atas istrimu, mereka juga mempunyai hak atasmu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka atasmu, maka mereka juga mempunyai hak atas nafkahmu secara lahir maupun batin.

Berlaku lemah lembut terhadap mereka, karena sesungguhnya mereka adalah teman dan sahabatmu yang setia, serta halal hubungan suami-istri atas kalian. Dan kamu berhak melarang mereka memasukkan orang yang tidak kamu sukai ke dalam rumahmu

Jika istri-istri kalian mengerjakan hal-hal tersebut, Allah mengizinkan kalian untuk mendiamkan mereka di tempat tidur dan memukul mereka namun jangan sampai melukai mereka.

Jika mereka telah sadar dan bertaubat, mereka berhak mendapatkan nafkah dan pakaian dengan cara yang baik. Berbuat baiklah kepada para istri kalian, karena mereka seperti tawanan yang tidak memiliki sesuatu apa pun.

Sudah seyogianya, kita menghayati pesan Rasulullah dalam haji wada. Pasalnya, dalam peristiwa Wada merupakan fondasi keislaman dan keimanan umat. Hal ini sebagaimana tergambar dalam sebuah Riwayat yang bersumber dari Ahmad.

 قال رسول الله صلى الله عليه وسلم في حجة الوداع: ألا أخبركم بالمؤمن؟ من أمنه الناس على أموالهم وأنفسهم، والمسلم من سلم الناس من لسانه ويده، والمجاهد من جاهد نفسه في طاعة الله، والمهاجر من هجر الخطايا والذنوب

Artinya, “Nabi SAW bersabda saat haji wada; Maukah kalian kuberitahu pengertian mukmin? (Mukmin) Yaitu orang yang memastikan dirinya memberi rasa aman untuk jiwa dan harta orang lain.

Sementara muslim ialah orang yang memastikan ucapan dan tindakannya tidak menyakiti orang lain. Sedangkan mujahid adalah orang yang bersungguh-sungguh dalam ketaatan kepada Allah SWT. Sedangkan orang yang berhijrah ialah orang yang meninggalkan kesalahan dan dosa.”

Demikin pesan Rasulullah dalam Khutbah Haji Wada, yakni Muliakan Perempuan. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH