Lima Golongan Orang yang Dapat Petunjuk Allah

Allah SWT menjelaskan golongan yang mendapat petunjuk dalam Alquran. Mereka yang mendapat petunjuk sebagai nikmat Allah yang besar, akan selamat, bahagia, dan mendapat ridha-Nya di dunia dan akhirat.

Pertama, para nabi dan rasul Allah. Dengan petunjuk Allah, mereka mampu menepis dan menolak godaan setan yang mengajak pada perbuatan yang dilarang Allah.

Allah SWT berfirman, ”Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak pula seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (QS 22: 52).

Kedua, orang-orang yang tiada ragu beriman kepada Allah dan rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar. (QS 49: 15).

 

Ketiga, mereka yang mati syahid karena menegakkan agama Allah. Mereka mendapat gelar syuhada. Mereka mendapat kedudukan tinggi dan ganjaran yang baik dari Allah.

Ini dikuak lewat firman-Nya, ”Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Alah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki, mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.” (QS 3: 169-171).

 

Keempat, orang yang melakukan amal saleh karena didorong iman yang mereka miliki. Allah berfirman, ”Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh benar-benar akan Kami masukkan ke dalam (golongan) orang-orang yang saleh.” (QS 29: 9).

Mereka pun menyuruh pada kebaikan dan mencegah kemungkaran, seperti firman Allah, ”Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebaikan. Mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.” (QS 3: 114).

Kelima, orang-orang yang menaati petunjuk dan perintah Allah dengan ikhlas serta hati yang takut kepada siksa-Nya. Mereka digelari Allah dengan mukhlisin. Firman Allah SWT, ”Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka, dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apa pun), dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.” (QS 23: 57-61).

 

Oleh Firdaus

Sumber : Pusat Data Republika

Terpukau dengan Islam, 600 Warga Cina Jadi Mualaf

Lebih dari 600 pekerja asal Cina memeluk Islam di Makkah setelah diperkenalkan dakwah Islam oleh para ulama setempat. Ini merupakan rombongan mualaf terbesar tahun ini, setelah sebelumnya pada Januari 500 Muslim Cina juga masuk Islam.

Diberitakan koran Saudi, Sabq, Sabtu (11/4), Mereka masuk Islam secara massal. Sebelumnya, tiap malam para ulama setempat mengadakan kursus intensif Islam. Program ini dihadiri oleh para pekerja Cina dan insinyur yang bekerja ataupun menimba ilmu di snaa.

Merupakan ulama-ulama dari kantor dakwah Taneem yang menggelar kursus dan kemudian membimbing mereka meniti jalan hidayah. Tiap malam, mereka mengumandangkan ajaran-ajaran Islam yang penuh dengan kedamaian.

Sebelumnya, juga dilaporkan 500 Muslim Cina beralih ke Islam pada Januari silam. Mualaf massal terjadi setelah mereka tersentuh oleh “kesederhanaan” dari pemakaman almarhum Raja Abdullah bin Abdul Aziz bulan Januari lalu.

 

sumber: Republika Online