Awas! Ini Hukuman Bagi yang Tak Salat Jumat

MENINGGALKAN jumatan tanpa udzur termasuk kesalahan besar. Karena itu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam banyak memberikan ancaman. Diantaranya disebutkan dalam hadis dari Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu anhum, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Hendaknya orang yang suka meninggalkan jumatan itu menghentikan kebiasaan buruknya, atau Allah akan mengunci mati hatinya, kemudian dia menjadi orang ghafilin (orang lalai).” (HR. Muslim 865)

Kemudian, disebutkan dalam hadis dari Abul Jad ad-Dhamri radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang meninggalkan 3 kali jumatan karena meremehkan, maka Allah akan mengunci hatinya.” (HR. Ahmad 15498, Nasai 1369, Abu Daud 1052, dan dinilai hasan Syuaib al-Arnauth)

Dan salah satu diantara ciri dosa besar adalah adanya ancaman bagi pelakunya, seperti dalam hadis di atas. Apakah ada kaffarahnya? Terdapat hadis dari Samurah bin Jundub radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang meninggalkan jumatan tanpa udzur, hendaknya dia bersedekah uang satu dinar. Jika dia tidak punya, bisa bersedekah setengah dinar.”

Takkhrij Hadis: Hadis ini diriwayatkan Abu Daud dari Jalur Qudamah bin Wabrah, dari Samurah bin Jundub secara marfu. Para ahli hadis menjelaskan, Qudamah bin Wabrah perawi yang majhul dan tidak mendengar dari Samurah bin Jundub. Al-Baihaqi mengatakan, “Sesungguhnya Qudamah bin Wabrah tidak diketahui telah mendengar dari Samurah.” (Dhaif Abu Daud, 1/403). Karena itu, hadis ini dinilai dhaif para ulama, diantaranya Imam al-Albani dan Syuaib al-Arnauth.

Kemudian disebutkan pula dalam riwayat lain, dari Aisyah radhiyallahu anha, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang tidak jumatan, dia harus bersedekah 1/2 dinar.” Keterangan Hadis: “Hadis ini diriwayatkan Abu Nuaim dalam al-Hilyah (7/269) dan Ibnul Jauzi dalam al-Ilal al-Mutanahiyah (1/470). Dan hadis ini dinilai para ulama dengan Dhaif Jiddan (lemah sekali). Hadis ini berisi hukum, yaitu perintah sedekah untuk orang yang tidak jumatan tanpa udzur. Namun mengingat hadisnya dhaif, maka tidak bisa jadi dalil tentang masalah hukum.

Tidak ada kaffarah bukan berarti masalahnya lebih ringan. Tidak ada kaffarah bisa jadi itu lebih berat. Karena syariat tidak memberikan jalan untuk tebusan. Sehingga, yang lebih penting untuk dilakukan adalah bagaimana agar serius bertaubat, memohon ampun kepada Allah atas kesalahan ini, dan bertekad untuk tidak mengulanginya. Allahu alam. [Ustadz Ammi Nur Baits]

 

MOZAIK

10 Koreksi Bagi Jemaah Salat Jumat

MENINGGALKAN salat Jumat tidak termasuk dalam bahasan ini. Sebab meninggalkan salat Jumat adalah dosa besar.

Tulisan ini hanya merekam fenomena di masyarakat terkait kesalahan atau kekurangan sebagian masyarakat kita dalam salat Jumat yang perlu diperbaiki.

1. Terlambat ke masjid

Sebagian masyarakat kita mengerjakan salat Jumat, namun terlambat datang ke masjid. Tidak sedikit yang tiba di masjid setelah khatib naik mimbar. Padahal Allah memerintahkan agar umat Islam bersegera ke masjid pada hari Jumat sebagaimana firman-Nya dalam surat Al Jumuah ayat 9.

Rasulullah menjelaskan dalam hadisnya bahwa ketika khatib Jumat telah naik mimbar, malaikat yang mencatat jemaah salat Jumat dan menuliskan keutamaan bagi mereka, menutup kitabnya saat khatib telah naik mimbar demi mendengarkan khutbah Jumat.

2. Tidak mandi Jumat

Mandi Jumat adalah salah satu sunah sebelum salat Jumat. Fenomena yang terjadi, banyak yang meninggalkan sunah ini. Sebagian karena alasan bekerja sehingga tidak sempat mandi. Padahal, bisa disiasati setidaknya dengan mandi sebelum berangkat kerja. Tentu bukan mandi biasa melainkan mandi besar dengan niat sunah hari Jumat.

3. Tidak memakai minyak wangi

Ini juga fenomena umum. Meskipun tidak berdosa, tetapi kurang utama. Sebab ini kesunahannya; memakai minyak wangi. Yang lebih parah, sudah tidak mandi, tidak pakai minyak wangi, bau keringat dan tidak sedap pula. Mengganggu jemaah lainnya, kan.

4. Tidak mengambil shaf terdepan

Entah mengapa, banyak orang menghindari posisi depan. Ada pertemuan atau taklim, pilih di belakang. Salat Jumat juga demikian. Meskipun shaf terdepan masih ada yang kosong, sebagian orang memilih di shaf belakang. Bahkan ada juga yang begitu datang langsung memilih posisi di teras.

5. Tidak membaca doa masuk masjid

Tidak sedikit orang yang asal masuk masjid. Tanpa berdoa. Apalagi yang memang datangnya terlambat, ia buru-buru sehingga banyak adab masuk masjid yang terabaikan.

6. Tidak salat sunah tahiyat masjid

Salah satu sunah masuk masjid adalah salat tahiyatul masjid dua rakaat sebelum duduk. Meskipun sunah, Rasulullah memerintahkan seseorang yang datang terlambat salat Jumat untuk salat terlebih dahulu. Meskipun mendengarkan khutbah hukumnya wajib, ternyata salat sunah ini diprioritaskan Rasulullah sebelum orang itu duduk.

7. Tidur saat khutbah

Fenomena ini banyak terjadi. Hampir merata di masjid-masjid. Bukannya khusyu mendengarkan khutbah, sebagian jemaah justru tidur atau tertidur saat khatib berkhutbah. Alhasil, ia kehilangan esensi salat Jumat.

8. Tidak berdoa antara dua khutbah

Ketika khatib duduk di antara dua khutbah, waktu itu adalah waktu mustajab untuk berdoa. Sayangnya, banyak orang melewatkannya begitu saja. Fenomena ini juga terkait dengan fenomena sebelumnya, karena tidur, tak mungkinlah ia berdoa.

9. Khutbah terlalu lama

Jika delapan fenomena sebelumnya banyak dialami jemaah, fenomena kesembilan ini perlu menjadi perhatian para khatib. Sebagian khatib khutbahnya terlalu lama. Karena terlalu lama, jemaah yang mengantuk mendapatkan kesempatan banyak untuk tidur. Rasulullah mencontohkan, khutbah beliau singkat dan salatnya agak lama. Khutbah beliau juga lantang seperti komandan perang memberikan instruksi pada pasukan.

10. Salam langsung pulang

Sudah datangnya terlambat, pulangnya paling cepat. Fenomena itu masih ada, meskipun tidak banyak. Begitu salam langsung pulang. Tanpa berdoa, tanpa salat sunnah. Di rumah pun, juga tidak salat sunah.

Semoga 10 fenomena tersebut bisa kita perbaiki bersama. Jika pada Jumat ini masih kita alami, semoga di Jumat-Jumat berikutnya bisa kita hindari. Wallahu alam bish shawab. 

 

MOZAIK

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Salat Jumat

ALLAH Taala berfirman (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian diseru untuk salat pada hari jumat, maka bersegeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, hal itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS. AlJumuah: 9).
Jumat adalah satu hari dimana Allah mengistimewakannya dengan beberapa hal sebagaimana dalam hadis, “Hari terbaik dimana matahari terbit di hari itu adalah hari jumat. Di hari itu Adam diciptakan, di hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga dan juga dikeluarkan dari surga. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari jumat” (HR. Muslim)
Hari jumat juga termasuk hari ied (hari raya) umat Islam sebagaimana ucapan sahabatAbdullah bin Zubair ketika pernah di masa beliau Iedul Fitri jatuh pada hari jumat, “Dua hari raya dalam satu waktu” (HR. Abu Dawud, dinilai shahih Al Albani)
Sunah-sunah secara umum
 
[1] Memperbanyak salawat Nabi
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah salawat kepadaku di dalamnya, karena salawat kalian akan disampaikan kepadaku”. Para sahabat berkata, “Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?” Nabi bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An Nasa-i)
[2] Membaca surah AlKahfi
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat AlKahfi pada hari Jumat, maka Allah akan meneranginya di antara dua Jumat.” (HR. Hakim dalam Mustadrok, dan beliau menilainya sahih)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyebut hari Jumat kemudian berkata, “Di hari Jumat itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan salat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Taala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari dan Muslim). Yang dimaksud dengan detik terakhir dari hari Jumat adalah saat menjelang maghrib, yaitu ketika matahari hendak terbenam.
[4] Perbanyak zikir mengingat Allah
Allah Taala berfirman (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian diseru untuk salat pada hari jumat, maka bersegeralah mengingat Allah” (QS. AlJumuah: 9)
[5] Imam Membaca Surah AsSajdah di Rakaat ke-1 dan Surah AlInsan di Rakaat ke-2 pada Salat Subuh
Dari Abu Harairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa membaca pada salat Subuh di hari Jumat “Alif Lam Mim Tanzil ” (surat As Sajdah) pada rakaat pertama dan
“Hal ataa alal insaani iinum minad dahri lam yakun syai-am madzkuuraa” (surat Al Insan) pada rakaat kedua.” (HR. Muslim)
Tapi seorang imam hendaknya tidak memaksakan diri untuk membaca kedua surah tersebut ketika kondisi makmumnya tidak mampu berdiri terlalu lama.
[1] Mandi Jumat
Di antara hadis yang menyebutkan dianjurkannya mandi pada hari jumat adalah hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mandi pada hari jumat, maka ia mandi seperti mandi janabah” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebagian ulama ada yang mewajibkan mandi jumat dalam rangka kehati-hatian berdasarkan hadis dari Abu Said Al Khudri, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang telah baligh.” (HR. Bukhari dan Muslim)
[2] Membersihkan diri dan menggunakan minyak wangi
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu salat sesuai dengan kemampuan dirinya, dan ketika imam memulai khutbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
[3] Memakai pakaian terbaik
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Wajib bagi kalian membeli dua buah pakaian untuk salat jumat, kecuali pakaian untuk bekerja” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Al Albani)
Di dalam hadis ini Nabi mendorong umatnya agar membeli pakaian khusus untuk digunakan salat jumat.
[4] Bersegera berangkat ke masjid
Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju salat Jumat dan tidur siang setelah salat Jumat” (HR. Bukhari).
Ibnu Hajar Al Asqalani berkata dalam Fathul Bari, “Makna hadis ini yaitu para sahabat memulai salat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada salat zuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian salat ketika matahari telah berkurang panasnya”
[5] Perbanyak salat sunah sebelum Khatib naik mimbar
Abu Hurairah radhiyallahu anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mandi kemudian datang untuk salat Jumat, lalu ia salat semampunya dan dia diam mendengarkan khutbah hingga selesai, kemudian salat bersama imam, maka akan diampuni dosanya mulai jumat tersebut sampai jumat berikutnya ditambah tiga hari.” (HR. Muslim)
Hadis di atas juga menunjukkan terlarangnya berbicara saat khatib sedang berkhutbah, dan wajib bagi setiap jemaah untuk mendengarkannya
[6] Tidak duduk dengan memeluk lutut ketika khatib berkhutbah
Sahl bin Muadz bin Anas mengatakan bahwa Rasulullah melarang Al Habwah (duduk sambil memegang lutut) ketika sedang mendengarkan khatib berkhutbah” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, derajat : hasan)
[7] Salat sunah setelah salat Jumat
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian telah selesai mengerjakan salat Jumat, maka salatlah 4 rakaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka salatlah dua rakaat di masjid dan dua rakaat apabila engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi). [ ]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2375279/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-saat-salat-jumat#sthash.8GcPBixW.dpuf

Terlambat Ikut Salat Jumat, Bagaimana Seharusnya?

PARA ulama telah bersepakat bahwa siapa yang tertinggal ikut jemaah salat jumat, maka harus salat empat rakaat yaitu salat zuhur. Sedangkan batas apakah seseorang itu bisa dikatakan masih ikut salat jumat atau tidak adalah bila minimal masih mendapat satu rakaat bersama imam dalam salat jumat.

Misal, pada salat jumat ada seorang yang terlambat. Lalu dia ikut salat bersama imam, sedangkan saat itu imam sudah berada pada rakaat kedua tapi belum lagi bangun dari ruku’. Maka bila makmum itu masih sempat ruku’ bersama imam, berarti dia telah mendapat satu rakaat bersama imam. Dalam hal ini, dia mendapatkan salat jumat karena minimal ikut satu rakaat. Jadi bila imam mengucapkan salam, maka dia berdiri lagi untuk menyelesaikan satu rakaat lagi.

Tapi bila dia tidak sempat bersama imam pada saat ruku’ di rakaat kedua, maka dia tidak mendapat minimal satu rakaat bersama imam. Yang harus dilakukannya adalah tetap ikut dalam jamaah itu, tapi berniat untuk salat zuhur.

Bila seseorang masuk masjid untuk salat jumat, tetapi imam sudah i’tidal (bangun dari ruku’) pada rakaat kedua, maka saat itu dia harus takbiratul ihram dan langsung ikut salat berjemaah bersama imam tapi niatnya adalah salat zuhur. Bila imam mengucapkan salam, maka dia berdiri lagi untuk salat zuhur sebanyak 4 rakaat. Ketentuan ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

Dari Abi Hurairah, “Siapa yang mendapatkan satu rakaat bersama imam, maka dia terhitung (mendapat) salat itu”. (Hadits Muttafaq Alaihi: Bukhari no. 580, Muslim 607).

Dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa yang mendapatkan satu rakaat pada salat Jumat atau salat lainnya, maka dia terhitung (mendapat) salat itu”.

Selain kedua dalil ini adalah beberapa hadis lain yang senada yang diriwayatkan oleh An-Nasai, Ad-Daruquhtuni dan lainnya. Wallahu a’lam bishshawab. [Ahmad Sarwat, Lc]

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2339569/terlambat-ikut-salat-jumat-bagaimana-seharusnya#sthash.IVL0at6X.dpuf