Semua Rasul Menyebarkan Islam

Banyak orang yang tidak mengenal Islam secara mendalah terkadang melihatnya sebagai agama yang meniru agama-agama sebelumnya, seperti Nasrani maupun Yahudi. Mereka menganggap Islam adalah agama yang lahir belakangan setelah kedua agama tersebut. Secara kronologis sejarah  anggapan itu bisa dibenarkan. Namun, sejatinya, semua agama samawi yang dibawa oleh ribuan Nabi sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW adalah agama Islam.

Islam bukanlah agama yang baru berdiri pada masa Nabi Muhammad, seperti disalahpahami sebagian orang. Para Nabi itu memang berbeda secara syariat tapi ajaran pokok (agama) mereka tunggal, yang bersumber dari Allah SAW yang berbicara tentang Islam (kepasrahan).

Beberapa kalangan memiliki anggapan bahwa nabi pertama yang membawa Islam adalah nabi Muhammad. Dan nabi terdahulu membawa agama yang berbeda-beda. Mereka beranggapan bahwa Nabi Ibrahim beragama tauhid dan Allah menurunkan kepada Nabi Musa dan Isa agama Yahudi dan Nashrani, bukan agama Islam.

Dalam banyak ayat al-Quran dan hadist dijelaskan bahwa Islam adalah agama semua Nabi dan Rasul. Sebutan agama Yahudi sejatinya bukan sebuah nama agama, tetapi merujuk pada tradisi dan peradaban bangsa Yahudi. Yahudi berasal dari diambil menurut salah satu marga dari dua belas leluhur Suku Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yehuda. Yehuda ini adalah salah satu dari 12 putera Yakub, seseorang yang hidup sekitar abad 18 SM dan bergelar Israel. Nasrani pun tidak merujuk pada nama agama. Nasrani adalah sebutan untuk para pengikuti Nabi Isa yang diambil dari kata Nazareth nama sebuah kota.

Sementara Islam adalah sebuah ajaran yang berarti sebuah kepasrahan total kepada Allah. Islam disebutkan sebagai sebuah ajaran tentang sikap keberagamaan, tetapi juga ditegaskan sebagai sebuah agama. Allah menegaskan dalam al-Quran bahwa, “Sesungguhnya satu-satunya agama yang diridlai oleh Allah hanyalah Islam” (QS Ali ‘Imran: 19). Dalam ayat lain, Allah berfirman, “Dan barang siapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan pernah diterima darinya dan di akhirat nanti dia akan termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali ‘Imran: 85).

Islam bukan Agama Baru

Agama yang diturunkan oleh Allah sejak awal adalah tentang Islam atau tentang kepasrahan sejati yang menjunjung tinggi nilai tauhid. Jika manusia mau berfikir, sungguh tidak logis, apabila Allah ta’ala menurunkan banyak agama yang berbeda-beda kepada para nabi dan rasulnya, lantas kemudian yang diterima hanya agama Islam. Allah menegaskan Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku (Qs : Al-Anbiya : 25).

Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad yang sekaligus menutup agama-agama sebelumnya. Artinya Islam adalah agama penyempurna dari agama-agama sebelumnya yang telah banyak disimpangkan. Dalam pandangan Islam banyak kalangan Yahudi dan Nasrani melakukan perubahan isi kitab suci dan melakukan penyimpangan atas agama dan kitab suci mereka. Mereka banyak mentahrif, menyembunyikan, serta merubah ayat-ayat yang diturunkan Allah.

Lalu, Allah mengutus Nabi Muhammad bukan untuk membawa ajaran baru. Islam bukan ajaran dan agama baru, tetapi untuk meluruskan kembali cara beragama sesuai dengan agama Allah yang dianggap telah menyimpang. Maka, ditegaskan Muhammad tidak ada perbedaan dengan agama sebelumnya karena bukan agama baru, tetapi meluruskan kembali dan menyempurnakan agama seperti sedia kala.

Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud (An-Nisa’: 163).

Mungkinkah Tuhan merevisi ajaran dan agamanya? Allah tidak mengutus untuk merubah ajaran sebelumnya, tetapi meluruskan dan menyempurnakan. Meluruskan karena ada penyimpangan dan perubahan dari ketetapan dan pedoman Tuhan. Menyempurnakan karena sudah tidak ada lagi ajaran setelah diutusnya Rasulullah Muhammad. Dalam al-Quran Allah berfirman, “Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3).

Allah Menjamin Kemurnian Islam

Islam sebagai agama yang telah sempurna dengan merangkum semua bentuk kemaslahatan yang diajarkan oleh agama-agama sebelumnya. Agama Islam mencakup akidah atau keyakinan, hukum dan akhlak. Kesempurnaan agama Islam dapat ditinjau dari sisi aqidah maupun syariat-syariat yang diajarkannya serta etika dan norma sosial kemasyarakatan.

Bagaimana menjamin kesempurnaan Islam? Allah telah memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian al-Quran selama-lamanya hingga akhir zaman dari pemalsuan. Karena itu, banyak umat Islam yang menjadi penghafal al-Quran. Artinya, dengan adanya umat yang mampu hafal al-Quran maka keaslian al-Quran akan senantiasa terjaga hingga akhir zaman.

Al-Quran pertama kali dicetak pada 1530 Masehi atau sekitar abad ke-10 H di Bundukiyah (Vinece). Kemudian, Hankelman mencetak al-Quran di Kota Hamburg (Jerman) pada 1694 M atau sekitar abad ke-12 H. (Tafsir Ilmu Tafsir, 1991: 49). Dan kini al-Quran telah banyak dicetak diberbagai Negara di dunia.

Pemeliharaan dalam keaslian al-Quran tak berhenti disitu. Banyak Negara yang mendirikan lembaga pendidikan yang mengkhususkan untuk mempelajari isi dan makna kandungan al-Quran, serta salah satu materinya adalah menghafal al-Quran.

Bisa disimpulkan bahwa, Islam merupakan agama pertama karena manusia pertama yang lahir dibumi ini ialah Nabi Adam yang menyembah Allah sebegai Tuhannya, dan agama terakhir sebagai penyempurna dari agama-agama sebelumnya yang telah banyak disimpangkan oleh umat nabi yang ingkar. Selain itu Allah berjanji untuk memelihara kitab suci al-Quran sampai akhir zaman.

ISLAM KAFFAH