Rasulullah Memperlama Sujud karena Dinaiki Cucu

MASIH dalam bab salat dengan cucu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah memperlama sujudnya, karena ada cucunya yang naik ke atas punggungnya.

Dari Syaddan Al-Laitsi radhiyallahuanhu berkata,

“Rasulullah keluar untuk salat di siang hari entah zuhur atau ashar, sambil menggendong salah satu cucu beliau, entah Hasan atau Husain. Ketika sujud, beliau melakukannya panjang sekali. Lalu aku mengangkat kepalaku, ternyata ada anak kecil berada di atas punggung beliau. Maka aku kembali sujud. Ketika Rasulullah telah selesai salat, orang-orang bertanya,

“Ya Rasulullah, Anda sujud lama sekali hingga kami mengira sesuatu telah terjadi atau turun wahyu”. Beliau menjawab, “Semua itu tidak terjadi, tetapi anakku (cucuku) ini menunggangi aku, dan aku tidak ingin terburu-buru agar dia puas bermain. (HR. Ahmad, An-Nasai dan Al-Hakim)

Hadis ini menjelaskan bahwa Rasulullah itu tetap masih punya kontak dengan dunia luar, sehingga cucunya yang asyik main kuda-kudaan di atas punggungnya pun diberi kesempatan memuaskan hasratnya, sambil beliau tetap menunggu dengan posisi bersujud.

Kalau orang menyangka bahwa khusyu’ itu harus melakukan perenungan dan kontemplasi, tidak mungkin memperlama sujud karena memberi kesempatan anak naik ke atas punggungnya.

INILAH MOZAIK

Rasulullah Bersalaman & Mengusap Wajah Usai Salat?

Setiap hari kita menyaksikan setiap selesai salam dalam salat berjemaah, banyak umat Islam yang mengusap wajah dan bersalaman satu sama lain. Hal ini menjadi polemik di kalangan umat Islam, adakah dalilnya?

Ada yang berpandangan bersalaman setelah salat berjemaah, adalah sesuatu yang dianjurkan dalam Islam karena bisa menambah eratnya persaudaraan sesama kaum muslimin. Aktivitas ini sama sekali tidak merusak salat seseorang karena dilakukan setelah prosesi salat selesai dengan sempurna.

Ada yang menyebutkan hal itu Sunnah, tetapi ada juga yang mengatakan Bid’ah. Jadi tergantung dari golongan apa yang membid’ahkannya dan mensunahkannya.

Hadist-hadist yang membolehkan salaman usai salat;

1. Diriwayatkan dari al-Barra dari Azib r.a., Rasulallah s.a.w. bersabda, “Tidaklah ada dua orang Muslim yang saling bertemu kemudian saling bersalaman kecuali dosa-dosa keduanya diampuni oleh Allah sebelum berpisah.” (H.R. Abu Dawud)

2. Diriwayatkan dari sahabat Yazid bin Aswad bahwa ia salat subuh bersama Rasulallah Salallahu alaihi wasalam. Setelah salat, para jemaah berebut untuk menyalami Nabi, lalu mereka mengusapkan ke wajahnya masing-masing, dan begitu juga saya menyalami tangan Nabi lalu saya usapkan ke wajah saya. (H.R. Bukhari, hadits ke 3360).

Sedangkan mengusap wajah usai salat, jawabannya sama dengan di atas. Yakni selama tidak mengganggu salat anda ya tidak masalah. Sebab dalam salat terkandung doa-doa kepada Allah SWT. Sehingga orang yang mengerjakan salat berarti juga sedang berdoa. Maka wajar jika setelah salat ia juga disunnahkan untuk mengusap muka.

Dalam riwayat Imam Nawawi disebutkan, dan kami juga meriwayatkan hadits dalam kitab Ibnus Sunni dari Sahabat Anas bahwa Rasulullah SAW apabila selesai melaksanakan salat, beliau mengusap wajahnya dengan tangan kanannya. Lalu berdoa: “Saya bersaksi tiada Tuhan kecuali Dia Dzat Yang maha Pengasih dan penyayang. Ya Allah Hilangkan dariku kebingungan dan kesusahan.” (Ianatut Thalibin, juz I, hal 184-185)

Hal itu menjadi bukti bahwa mengusap muka usai salat dianjurkan dalam Islam. Sebab Rasulullah SAW juga mengusap wajah beliau usai melaksanakan salat. Wallahu’alam.[]

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2281070/rasulullah-bersalaman-mengusap-wajah-usai-salat#sthash.FwpnoAXH.dpuf