Mengapa Allah Memiliki Sifat Wajib?

Di antara sifat-sifat yang dimiliki oleh Allah adalah sifat-sifat yang wajib bagi-Nya. Dalam kitab-kitab tauhid, sifat-sifat yang wajib bagi Allah yang harus diketahui oleh setiap orang mukallaf berjumlah dua puluh sifat, mulai dari waujud, qudrah, iradah, dan seterusnya. Mengapa Allah memiliki sifat wajib, seperti wujud dan lainnya?

Bagi setiap muslim yang sudah mukallaf wajib mengetahui sifat-sifat yang wajib bagi Allah. Pada dasarnya, sifat-sifat yang wajib bagi Allah sangat banyak, tidak terbatas hanya dua puluh sifat saja. Para ulama mutakallimin membatasi sifat-sifat wajib hanya berjumlah dua puluh bukan untuk membatasi sifat-sifat yang wajib bagi Allah, melainkan hanya untuk membatasi sifat-sifat yang wajib diketahui oleh setiap orang mukallaf mengenai sifat-sifat yang wajib bagi Allah tersebut.

Sifat-sifat yang wajib bagi Allah sebagian ditetapkan oleh Allah sendiri dalam Al-Quran dan Rasul-Nya dalam hadis-hadisnya, dan sebagian lagi ditetapkan berdasarkan akal. Sifat-sifat wajib bagi Allah yang ditetapkan oleh Allah sendiri dalam Al-Quran sangat banyak dan sangat mudah kita jumpai. Misalnya, dalam Al-Quran Allah menetapkan bahwa diri-Nya sebagai Al-Qadir, Al-Qayyum, Al-Bashir, dan lain sebagainya.

Sementara sifat wajib bagi Allah yang ditetapkan berdasarkan akal misalnya seperti sifat wujud atau ada. Dalam Al-Quran, tidak ditemukan ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Allah memiliki sifat wujud. Namun berdasarkan akal, sifat wujud atau ada wajib dimiliki oleh Allah. Karena tanpa sifat wujud, semua sifat-sifat lain yang ditetapkan oleh Allah dalam Al-Quran tak mungkin ada. Karena keberadaan sifat-sifat tersebut mengharuskan wujud atau adanya Allah.

Semua sifat-sifat yang wajib bagi Allah, baik yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya, maupun yang ditetapkan berdasarkan akal, semuanya bertujuan untuk melekatkan kesempurnaan bagi Allah. Semua sifat kesempurnaan, mulai wujud, qidam, baqa’ dan seterusnya, adalah wajib dimiliki oleh Allah. Sebaliknya, semua sifat kekurangan adalah mustahil dimiliki oleh Allah.

Sehingga jika ada pertanyaan, mengapa Allah memiliki sifat wajib? Jawabannya adalah untuk melekatkan kesempurnaan bagi Allah, dan juga karena Allah Maha Sempurna sehingga sifat-sifat kesempurnaan wajib bagi-Nya. Di antara dalil bahwa Allah Maha Sempurna dan sifat-sifat kesempurnaan wajib bagi-Nya adalah firman-Nya dalam surah Al-A’raf ayat 180 berikut;

وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا

Hanya milik Allah nama-nama yang baik, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama yang baik itu.

Dalam ayat ini, Allah menetapkan bahwa diri-Nya memiliki nama-nama yang baik. Nama-nama yang baik tidak mungkin melekat pada Allah kecuali Dia memiliki sifat-sifat yang baik dan sempurna, dan sifat-sifat kesempurnaan tidak mungkin melekat pada Allah kecuali Dia sendiri Maha Sempurna.

BINCANG SYARIAH

Mengenal Sifat-Sifat Wajib Allah SWT Beserta Artinya

Sifat-Sifat Wajib Allah SWT Beserta Artinya| Hai teman-teman..kali ini kita akan membahas sifat-sifat wajib bagi Allah SWT yang terdiri atas pengertian/artinya dan dalil dari macam-macam sifat wajib bagi Allah SWT. Sebelum membahas tentang Macam-macam sifat wajib bagi Allah SWT, teman-teman perlu mengetahui pengertian atau arti sifat wajib bagi Allah SWT.  

Sifat wajib bagi Allah SWT adalah sifat yang wajib ada pada Allah SWT dan sifat yang pasti ada pada Allah SWT tidak mungkin tidak ada. Teman-teman khususnya muslim dan muslimah wajib mempercayai sifat-sifat wajib Allah SWT. Sifat-sifat Allah SWT disajikan dengan pengertian/artinya dan dalilnya. Sifat-sifat wajib Allah SWT sebagai berikut.

Sifat-Sifat Wajib Allah SWT 
Sifat-sifat wajib Allah SWT terdapat 20 sifat, antara lain sebagai berikut.
1. Wujud 
Allah SWT. bersifat wujud artinya ada. Seandainya Allah SWT. itu tidak ada tentu alam ini pun tidak ada, sebab Allah-lah yang menjadikan alam seisinya.
Contohnya
Rumah atau gedung, meja, kursi, dan lemari pasti ada yang membuat, yaitu tukang kayu. Demikian pula bumi, langit, matahari, bintang, dan bulan pasti ada yang menciptakannya, tidak mungkin dengan sendirinya. Penciptanya adalah Allah SWT.
Artinya :

Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tidak ada tuhan selain Allah, dan sesungguhnya Allah, Dialah yang mahaperkasa lagi mahabijaksana. (Q.S. Alim Imran. 62).

Demikian juga firman Allah SWT. berikut.

Artinya :
Dan Tuhanmu adalah tuhan yang maha esa, tidak ada tuhan melainkan Dia, yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang (Q.S. Al-Baqarah:163)
2. Kidam
Allah bersifat kidam artinya dahulu. Adanya Allah SWT. pasti tidak berpermulaan, dan tidak berkesudahan. Sebagaimana firman Allah SWT. berikut..

Artinya :
Dialah yang awal dan yang akhir dan yang zahir dan yang batin dan Dia maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Hadid: 3)
 
3. Baka
Allah SWT bersifat baka artinya kekal. Dia tidak akan mati. Allah SWT tidak akan binasa atau rusak. Jika Allah SWT binasa, tentu alam yang dijadikan-Nya tida kekal. Apa saja yang tidak kekal tentu akan binasa atau rusak.
Sebagai firman Allah SWT. berikut..
Artinya :
Semua yang ada di bumi ini akan binasa (rusak). Dan akan tetap kekal zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Q.S. Ar-Rahman: 26-27)
 
4. Mukhalafau Lilhawadisi
Allah SWT. itu bersifat mukhlafau lilhawadisi, artinya berbeda dengan makhluk. Allah SWT esa dalam zat-Nya dan perbuatannya-Nya, bahkan dalam segala-galanya.
Sebagai firman Allah SWT. berikut…
Artinya :
(Dia) pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serua dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Asy-Syura:11)
 
5. Qiyamuhu Binafsihi
Allah SWT. bersifat qiyamuhu binafsihi artinya berdiri sendiri. Allah SWT. tidak memerlukan bantuan dari kekuatan lain dalam menciptakan dan memelihara alam semesta. Apabila Allah SWT. memerlukan kekuatan atau bantuan lain berarti Allah SWT lemah. Hal yang seperti mustahil terjadi pada Allah SWT.
Sebagai firman Allah SWT. berikut..
Artinya :
Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia. Yang maha hidup kekal dan senantiasa berdiri sendiri (Q.S. Ali Imran: 2)
 
6. Wahdaniyat
Allah SWT. bersifat wahyaniyat, artinya Maha Esa. Mustahil  bagi Allah SWT bersifat ta’dud artinya terbilang, dua, tiga, atau lebih. Bayangkan dengan adanya bulan dan bintang yang gemerlapan, matahari yang bersinar terang, indahnya panaroma, aingin sepoi-sepoi, semua itu menunjukkan keagungan dan keesaan Allah SWT. Seandainya Allah SWT. itu lebih dari satu pasti timbul perebutan kekuasaan dan aturan-aturan yang berbeda. Antara Tuhan yang satu akan menyaingi Tuhan lainnya, serta akan terjadi perpecahan yang mengakibatkan kehancuran karena perebutan kekuasaan itu.

Sebagai firman Allah SWT. berikut…

Artinya :
Katakanlah : Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. (Q.S. Al-Ikhlas: 1 )
 
7. Kodrat
Allah SWT. bersifat kodrat, artinya kuasa atau mempunyai kekuasaan. Allah SWT, berkuasa mencipta, kuasa memelihara dan mengatur, serta kuasa menghancurkan tanpa pertolongan kekuatan lain.
Kekuasaan Allah SWT. tidak hanya dalam hal membuat atau menciptakan saja, tetapi juga berkuasa menghancurkan atau merusak. Dalam hal melaksanakan kekuasaan-Nya itu tidak ada yang dapat memaksa, melarang, dan menghalang-halangi. Tidak ada kekuasaan di dunia ini yang menyamai kekuasaan Allah SWT, sebab Dia Mahakuasa atas segala sesuatu yang ada di dunia ini.
Sebagaimana firman Allah SWT. berikut..
Artinya :
Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu (Q.S. Al-Baqarah: 20)
Sebagai firman Allah SWT. berikut
Artinya :
Mahasuci Allah yang ditangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al-Mulk: 1)
8. Iradat
Allah SWT. bersifat iradat, artinya berkehendak. Apabila Allah SWT. menghendaki sesuatu cukup mengatakan  “Jadilah”, terjadilah makhluk yang dikehendaki Allah SWT itu. Dengan sifat itulah, Allah SWT menentukan segala sesuatu yang dikehendaki baik waktu, tempat dan segalanya untuk diwujudkan atau ditiadakan.
Sebagaimana firman Allah SWT. berikut..
Artinya :
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah!” maka jadilah ia (Q.S. Yasin: 82)
 
9. Ilmu
Allah SWT bersifat ilmu, artinya mengetahui. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, baik yang konkret (nyata) maupun abstrak (gaib) yang tidak tampak (tersembunyi). Semua itu tidak lepas dari pengamatan Allah SWT. Karena itu tidak ada perbuatan manusia yang tidak diketahui oleh Allah SWT. baik di tempat yang ramai maupun yang tesembunyi, apa yang sudah terjadi, yang sedang terjadi, maupun yang akan terjadi.
Sebagaimana firman Allah SWT. berikut…

Artinya :
Dan Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Hujurat: 16).
 
10. Hayat
Allah SWT. bersifat hayat yang berarti hidup. Allah SWT. hidup dengan sendiri-Nya, tidak ada yang menghidupkan. Mustahil kalau ada yang menghidupkan, hidup Allah SWT berlainan dengan hidup makhluk yang diciptakannya-Nya. Kalau Allah itu tidak hidup, tentu tidak mempunyai kekuasaan kepada makhluk yang dihidupkan-Nya
Sebagaimana firman Allah SWT. berikut..
Artinya :
Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya) tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi (Q.S. Al-Baqarah: 255).
 
11. Sama’
Allah SWT bersifat sama’ artinya mendengar. Suara apa pun yang ada di alam ini, baik suara yang keras maupun yang lembut, semua didengar oleh Allah SWT. Mendengar niat manusia untuk melakukan perbuatan yang terpuji maupun perbuatan yang tercela, doa manusia yang keras maupun doa dalam hati.
Artinya :
Katakanlah, “Mengapa kamu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudarat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?.” Dan Allah-lah Yang Maha Pendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Ma’idah: 76)
 
12. Basar

Allah SWT bersifat basar artinya melihat. Allah SWT melihat apa saja, baik berada di tempat gelap maupun di tempat yang terang. Allah SWT yang mengatur dan menjalankan benda alam seperti bumi, matahari, bulan, bintang-bintang, planet-planet dan sebagainya. Allah SWT yang mengawasi dan menjalankan benda-benda tersebut sehingga dapat berjalan dengan rapi dan teratur serta tidak pernah berbenturan satu sama lain. Semua itu menjadi bukti bahwa Allah SWT. Maha mengetahui.

Sebagaimana firman Allah SWT. berikut…
Artinya :
Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka ?. Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu. (Q.S. Al-Mulk: 19).

13. Kalam 
Allah SWT. bersifat kalam artinya berfirman. Firman (kata-kata) Allah tidak sama dengan kata-kata makhluk yang diciptakan-Nya. Firman Allah SWT diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw dengan perantara Malaikat Jibril.

Sebagaimana firman Allah SWT. berikut..

Artinya :
Dan Allah telah berbicara kepada Musa secara langsung. (Q.S. An-Nisa’ : 164)

14. Kaunuhu Qadirun
Kaunuhu qadirun adalah keadaan Allah Ta’ala yang maha berkuasa mengadakan dan meniadakan

Dalilnya :
“Sesungguhnya Allah maha berkuasa atas segala sesuatu (Q.S. Al-Baqarah: 20)”

15. Kaunuhu Muridun
Kaunuhu muridun adalah Allah Ta’ala yang menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu, ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia.

Dalilnya :
“Sesungguhnya tuhanmu maha apa yang dia kehendaki (Q.S. Hud: 107)”

16. Kaunuhu Alimun
Kaunuhu alimun adalah Allah Ta’ala yang mengetahui setiap sesuatu, baik yang telah terjadi maupun belum terjadi, Allah SWT juga mengetahui isi hati dan pikiran manusia.

Dalilnya :
“Dan Allah maha mengetahui sesuatu (Q.S. An Nisa’ : 176)

17. Kaunuhu Hayyun
Kaunuhu Hayyun adalah Allah SWT tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.

Dalilnya :
“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati”

18. Kaunuhu Sami’un 
Kaunuhu sami’un adalah Sifat Allah SWT yang mendengar artinya Allah SWT selalu mendengar apa yang dibicarakan hambanya, pemintaan atau doa hambanya.

Dalilnya :
“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui (Q.S. Al-Baqarah: 256)

19. Kaunuhu Basirun
Kaunuhu basirun adalah sifat Allah SWT yang melihat setiap maujudat (benda yang ada). Allah SWT selalu melihat gerak-gerik kita. sehingga kita harus selalu berbuat baik.

Dalilnya :
” Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (Q.S.

20. Kaunuhu Mutakallimun
Kaunuhu mutakallimun adalah sifat Allah SWT berkata-kata, artinya Allah tidak bisu, ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al-Qur’an.

Semoga artikel tentang Sifat-Sifat Wajib Allah SWT Berserta Artinya  semoga bermanfaat.