Kewajiban Muslimah Terhadap Suaminya

Ikatan pernikahan sangat dimuliakan dalam Islam, menjaga dengan pagar yang kokoh serta menjadikannya salah satu tanda kebesaranNya.

”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dun dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang…” (Ar-Rum: 21)

Suatu kalimat sederhana, yang dengannya Allah menghalalkan berbagai perkara yang sebelumnya haram bagi mereka berdua. Kemudian tumbuh rasa saling memahami antara suami dan istri dalam menjalani roda kehidupan. Inilah yang menguatkan ikatan pernikahan yang dengan ikatan ini akan lestari keturunan anak manusia dan akan terjadi proses pergantian generasi.

Rasulullah SAW bersabda, ”Pilihlah (wanita) untuk (tempat) nuthfahmu, nikahkanlah (mereka) yang kufu, dan nikahkanlah (para wanita) dengan mereka.” (HR. Ibnu Majah)

Hadits ini umum, mencakup pilihan pria atas wanita dan pilihan wanita atas pria. Karenanya, syariat mewajibkan persetujuan bagi wanita berakal dan telah balig. Jika dia tidak memberi persetujuan dan tidak ridha dinikahi, dia boleh memilih. Sebagaimana disebutkan dalam kisah Al-Khansa binti Khidam.Masalahnya bahkan lebih dari itu.

Kisah Barirah ketika dia telah dimerdekakan dan suaminya masih berstatus sebagai budak. Barirah memilih untuk berpisah dengan suaminya karena tidak suka kepada suaminya, Rasulullah pun tidak memaksanya, meski suaminya sangat mencintainya. (HR Bukhari).

Wanita bebas memilih, tetapi siapakah yang layak dia pilih?

Seorang muslimah hendaknya mengutamakan orang yang beragama dan berakhlak mulia daripada yang lainnya. Begitu pula dirinya yang juga dipilih-oleh calon suami-karena kekayaannya, kecantikannya, keturunannya, dan agamanya. Ujung-ujungnya, yang beruntung ialah yang memilih wanita karena agamanya. Demikian juga bagi wanita, dia akan beruntung jika memilih pria yang beragama.

Nabi bersabda:

“Jika seorang laki-laki yang kau ridhai agama dan akhlaknya melamar (anak perempuan)mu maka nikahkanlah dia. Jika tidak, akan timbul fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR Ibnu Majah).

Seorang muslimah senantiasa menaati suaminya selama suaminya itu tidak bermaksiat kepada Allah. Nabi menjelaskan dalam sabdanya.

“Sekiranya aku (boleh) menyuruh seseorang bersujud kepada orang lain, niscaya kusuruh para istri untuk bersujud kepada suami-suami mereka.” (HR Ibnu Majah).

Di dalam ajaran Nabi Muhammad SAW, sujud hanya boleh dilakukan kepada Allah. Hadits ini menerangkan kedudukan dan derajat seorang suami, sampai-sampai Rasulullah menjadikannya sebagai jalan surga dan neraka bagi seorang istri.

Beliau juga menjelaskan bahwa melayani suami dengan baik, setara dengan nilai jihad fii sabilillah.

Sungguh bentuk ketaatan paling utama dari seorang istri salihah kepada suaminya dan merupakan bentuk baktinya kepada suaminya ialah hendaknya dia memenuhi berbagai keinginan suami, seperti yang telah disyariatkan. Yaitu hak untuk menikmati kehidupan bersuami-istri dengan utuh dan sempurna serta bergaul dengannya secara baik karena memang inilah tujuan pokok pernikahan.

Seorang istri salihah hendaknya memerhatikan kegemaran suami dalam hal makanan, pakaian, ziarah, obrolan, dan semua yang terlihat dalam kesehariannya. Apabila setiap istri memenuhi keinginan suami maka kehidupan mereka akan semakin bahagia, tenteram, dan penuh kedamaian. Namun, jika sang istri durhaka kepada suaminya dan tidak memenuhi haknya maka sang istri berada dalam laknat Allah dan Malaikat sehingga suaminya meridhainya.

Puasa sunnah bahkan tidak boleh dilakukan seorang istri jika dia sedang bersama suaminya, kecuali dengan izin suami.

Seorang istri salihah juga diperintah untuk tidak berlebih-lebihan dalam membelanjakan harta (jika suaminya bakhil) dari batasan yang sewajarnya. Nabi bersabda, “Ambillah secukupnya untukmu dan anakmu dengan cara yang baik.” (HR Bukhari).

Istri shalihah juga bertanggung jawab mendidik dan mengatur perabot rumah agar menjadi tempat tinggal yang nyaman dan tenteram.

Nabi bersabda, “Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab atas kepemimpinannya.” (HR Bukhari).

Tabiat yang dituntut dari seorang istri agar hidup bersama dengan kehidupan yang mulia, tercermin dalam sifat menerima apa adanya (qanaah), mau mendengar (sam’u) dan taat (tha’ah), menjaga kebersihan lahir batin, mengatur waktu makan, menjaga ketenangan saat istirahat, menjaga harta, menjaga rahasia dan menaati perintah suami.

Apabila seorang istri memenuhi kriteria di atas pasti Allah SWT dan ridha suaminya akan diperolehnya. Adapun salah satu cara mengambil hati suami adalah dengan memuliakan dan menghormati orangtua dan saudaranya.

Wallahua’lam.

[@paramuda/BersamaDakwah]

Pasutri Jemaah Haji di Imbau Tidak Bercampur Dalam Satu kamar

Makkah (PHU)—Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi meminta pasangan suami istri jemaah haji untuk tidak bergabung satu kamar hotel. Pasutri itu harus menempati kamar-kamar yang sudah ditentukan PPIH Arab Saudi.

Imbauan itu disampaikan Kepala Seksi Akomodasi PPIH Daerah Kerja Makkah Ihsan Faisal saat ditemui di Daker Syisyah pada Kamis (09/08).

“Jamaah haji dilarang bercampur dengan lain jenis di kamar pemondokan. Mereka harus menempati kamar-kamar yang sudah ditentukan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi,” tegas Ihsan.

Kebijakan ini, kata ihsan bukan dibuat oleh pemerintah Indonesia saja, tapi juga termasuk dalam Ta’limatul Haj (peraturan) dari Pemerintah Arab Saudi. Ihsan juga meminta kepada seluruh jemaah haji mengindahkan peraturan tersebut.

“Kebijakan itu bukan hanya dari pemerintah Indonesia, tapi juga Pemerintah Saudi. Ta’limatul Hajj mengatakan demikian,” katanya.

Pihaknya sampai saat ini belum mendapatkan laporan jemaah lelaki dan perempuan yang bercampur dalam satu kamar. Jika jemaah melanggarnya, maka petugas haji akan memberikan teguran dan mengarahkan mereka ke kamar masing-masing. Hal sama juga dilakukan pengawas haji dari Pemerintah Arab Saudi dan Muassasah ketika meninjau hotel jemaah.

Larangan bercampur ini dimaksudkan untuk menjaga muruah (harga diri) jemaah haji selama berada di Tanah Suci. Lagi pula, kata Ihsan, satu kamar terdiri dari empat sampai enam orang. PPIH tidak mungkin menempatkan enam orang berbeda jenis kelamin dalam satu kamar.

Keterbatasan tempat juga menjadi alasan lainnya. Banyak jamaah haji dari berbagai negara berdatangan ke Tanah Suci. Mereka tinggal di berbagai hotel dengan menaati taklimatul hajj yang dikeluarkan Pemerintah Saudi.

“Taklimatul hajj menjadi rujukan penyelenggara haji dari berbagai negara. Pemerintah Saudi membuatnya untuk kemaslahatan dan kelancaran pelaksanaan haji di Tanah Suci,” imbuhnya.

Meski dilarang bercampur, jemaah tak kehilangan akal. Ada sepasang jamaah haji yang izin kepada petugas sektor untuk menginap di sejumlah hotel mewah dekat Masjid al-Haram. Di sana mereka beristirahat beberapa malam. Setelah itu kembali ke hotel yang sudah ditentukan PPIH untuk bersiap menghadapi puncak haji.

Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan 165 hotel dengan 54 ribu kamar bagi jamaah Indonesia selama di Makkah pada musim haji 1439H/2018M. Semuanya tersebar di tujuh wilayah: Jarwal, Misfalah, Raudhah, Mahbas Jin, Syisyah, Aziziah, Rei Bakhsy. Jarak terjauh mencapai 4.390 meter dan yang terdekat 900 meter.

Sebanyak 16 hotel di antaranya disewa secara tahun jamak (multiyears) selama tiga tahun. Tidak banyak pemilik yang menawarkan hotel untuk disewa multi years. Sebab, mereka ingin mendapat keuntungan lebih.(mch/ha)

Diaper untuk Sang Suami dan Rahasia Berkah

Ustaz Amru biasa dipanggil namanya. Ia mengalami sebuah kejadian yang tak disangka. Kecelakaan. Kecelakaan tunggal karena menghindari lubang jalan raya. Ia dalam perjalanan khidmat untuk dakwah.

Motorik saraf bagian belakang putus.

Kencing sudah tidak lagi terasa. Harus menggunakan kateter. Kateter Atau Catheter adalah sebuah tabung yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk mengeluarkan atau memasukkan cairan ke dalam rongga tubuh. Paling umum, kateter dimasukkan melalui uretra ke kandung kemih untuk mengalirkan urin.

Ia harus menggunakan diaper. Hidupnya banyak di tempat tidur atau di atas kursi roda.

Usianya masih terbilang muda dan sedang berada di usia produktif.

Ketika teman-teman atau kerabat berkunjung, tak ada sama sekali guratan kesedihan atau keluhan padanya. Ia tetap bercerita tentang kecelakaan secara detail tapi dia tidak pernah menangis atau sekadar berkaca-kaca sekalipun.

Justru ia malah mengatakan, “Bahkan jika Allah mencabut kakiku, setidaknya saya masih punya hati untuk beribadah kepada Allah.”

Istrinya tak kalah hebat. Ia rajin mengganti diapers dan kateter setiap waktunya. Mereka tetap hidup dalam cinta meski belum dikaruniai seorang anak. Sang suami sudah tidak bisa memberikan nafkah batin.

Lihatlah, betapa barokahnya hidup mereka berdua. Tetap mensyukuri keadaan dan menikmati episode yang diberikan oleh Allah.

Ubay bin Ka’ab RA, merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW. Ia mendengar hadits soal sakit demam. “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api neraka”. (HR. Al-Bazzar, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Silsilah al Hadiits ash Shohihah no. 1821).

Ia pun pulang dan mengangkat tangan. “Ya Allah, berikanlah aku penyakit demam Ya Allah. Jika penyakit demam itu bisa menggugurkan dosaku.”

Permohonan Ubay bin Ka’ab dikabulkan oleh Allah SWT. secara kontan. Ia pun sakit demam. Dari sore hingga pagi.

Bukan berarti kita harus meminta sakit kepada Allah SWT. Akan tetapi bagaimana ketika sakit kita makin dekat sama Allah.

Sakit bukan penghalang untuk mendekat kepada Allah. Justru di situlah keberkahan terletak. Sakit itu berkah jika membuat kita makin dekat dengan Allah. Sehat yang tidak membuat taat, bukanlah nikmat yang barokah.

Kita kerap mengartikan barokah dengan apa yang disenangi jiwa kita. Kesenangan pribadi. Padahal tidak demikian. Kondisi yang makin bertambah kebaikan atau berkurangnya “nikmat” tapi makin bikin hati tenang dan dekat dengan Allah SWT. Semoga kita senantiasa dinaungi keberkahan.

BERSAMA DAKWAH

Kenapa Laki-Laki Pemimpin bagi Wanita?

ALLAH Taala berfirman,

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita. Oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. An-Nisaa : 34)

Laki-Laki adalah Pemimpin bagi Wanita

Yang dimaksud adalah laki-laki sebagai pemimpin bisa memaksakan orang dalam rumah untuk menjalankan kewajiban kepada Allah, dan melarang mereka dari larangan Allah. Juga dinyatakan sebagai pemimpin karena laki-laki bertanggungjawab memberikan nafkah kepada istri berupa pakaian dan tempat tinggal.

Apa sebab sampai laki-laki dikatakan sebagai pemimpin? Sebab pertama, karena laki-laki telah dilebihkan dari perempuan. Dilebihkan di sini dalam beberapa hal:
– Dalam masalah kepemimpinan hanya laki-laki yang berhak.
– Kenabian dan kerasulan hanya diberikan kepada laki-laki.
– Ibadah-ibadah dipimpin oleh laki-laki seperti ibadah jihad, shalat ied, dan shalat Jumat.
– Dalam hal berpikir dan kesabaran, laki-laki lebih unggul daripada perempuan.

Sebab kedua, karena laki-laki yang bertanggungjawab memberikan nafkah kepada para istri.

 

INILAH MOZAIK

Cara Hubungan Intim yang Memuaskan dan Berpahala

SEMUA hal yang mengikuti syariah Islam akan membawa kebaikan, termasuk ketika akan melakukan hubungan suami-istri dengan pasangan. Tidak hanya mendapatkan kepuasan biologis, tetapi juga pahala dari kegiatan tesebut.

Menurut ajaran Islam, sangat dianjurkan untuk pasangan suami-istri sebelum melakukan hubungan suami-istri adalah melakukan foreplay (pemanasan). Rasulullah SAW bersabda bahwa jangan terburu-buru melakukan hubungan suami-istri sebagaimana hewan, melainkan perlahan-lahan sampai kedua pasangan siap.

Pemanasan yang dimaksud adalah melakukan sentuhan-sentuhan di bagian sensitif, membicarakan sesuatu, dsb.

Hubungan suami-istri tanpa disertai pemanasan sama halnya dengan kekejaman. Ada tiga golongan orang yang kejam, salah satunya adalah orang yang bercinta dengan istri tanpa melakukan foreplay.

Untuk itu, mintalah pada suami untuk melakukan foreplay sebelum bercinta jika dia meminta langsung pada menu utama.

Tujuan utama melakukan foreplay sebelum berhubungan suami-istri adalah kenikmatan dan kepuasan kedua pasangan. Terlebih jika pasangan tersebut melakukannya saat malam pertama.

Seorang istri atau suami pasti akan merasa malu-malu. Untuk itu sangat dianjurkan untuk foreplay. Foreplay akan membantu kamu dan pasangan kamu merasa rileks dan menghilangkan tegang saat sebelum menyantap menu utama.

 

INILAH MOZAIK

Zina Hati bagi Pasangan Suami Istri

DARI Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah menetapkan jatah zina untuk setiap manusia. Dia akan mendapatkannya dan tidak bisa dihindari: Zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluan membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis di atas menjelaskan kepada kita hakikat zina hati yang dilakukan manusia. Membayangkan melakukan sesuatu yang haram, yang membangkitkan syahwat, baik dengan lawan jenis maupun dengan sejenis, itulah zina hati. Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam riwayat yang lain bersabda: “Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata dengan melihat (yang diharamkan), zina hati dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu.” (HR. Ahmad)

Bagaimana jika yang dibayangkan adalah suami atau istrinya? Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah dinyatakan, “Jika seseorang membayangkan melakukan hubungan dengan suaminya atau istrinya maka tidak masalah. Karena pada asalnya dia dibolehkan untuk bersentuhan, melihat tubuhnya. Sementara membayangkan jelas lebih ringan dibanding itu semua, namun jika yang dibayangkan adalah selain suami atau istri, hukumnya terlarang.” (Fatawa Syabakah Islamiyah, di bawah bimbingan Dr. Abdullah al-Faqih, no. 72166)

Allahu alam. [Ustadz Ammi Nur Baits]

 

INILAH MOZAIK

Tiga Resep Agar Suami tidak Selingkuh

DI ANTARA resep menggapai sakinah, mawaddah wa rahmah dan agar suami tidak berselingkuh hendaklah para istri memperhatikan tiga hal dari para suami mereka, yaitu mata, perut dan kemaluan.

1. Mata
Istri harus pandai berdandan dan selalu berusaha tampil menyenangkan suami, jangan sampai mata suami melihat yang tidak menyenangkan dari isteri.

2. Perut
Istri berupaya membuatkan makanan kesukaan atau permintaan suami dan jangan sampai di rumah tidak ada makanan.

3. Kemaluan
Istri berusaha tampil seksi dalam berpakaian, mesra, romantis dan memuaskan syahwat suami.

Jika para istri telah melakukan tiga resep di atas insya Allah suami tidak akan pernah berselingkuh walau digoda oleh wanita tercantik dan terseksi di dunia.

Selamat mencoba dan semoga sukses, sehidup sesurga, aamiin. [kajianislam]

 

INILAH MOZAIK

 

————————————-
Artikel keislaman di atas bisa Anda nikmati setiap hari melalui smartphone Android Anda. Download aplikasinya, di sini!

Share Aplikasi Andoid ini ke Sahabat dan keluarga Anda lainnya
agar mereka juga mendapatkan manfaat!

Suami Rida Istri Meninggal Dunia Pasti Masuk Surga

PELAYANAN yang baik dan ketaatan seorang istri terhadap suaminya, merupakan sesuatu yang sangat bernilai. Namun, kebanyakan wanita melalaikannya.

Suatu saat, para sahabat hadir di majelis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka bertanya, “Kami melihat orang-orang non Arab bersujud kepada raja dan para pemimpinnya. Padahal engkau lebih berhak dihormati seperti itu oleh kami.”

Namun, Rasulullah melarang berbuat demikian kepadanya. Beliau bersabda, “Seandainya aku memerintahkan seseorang sujud kepada selain Allah Ta’ala, niscaya akan kuperintahkan para istri bersujud kepada suaminya.”

Beliau juga bersabda, “Demi Allah yang nyawaku di dalam kekuasaan-Nya, seorang istri tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Allah sebelum ia memenuhi kewajibannya kepada suaminya.”

Sebuah riwayat lain menyebutkan, “Suatu ketika seekor unta datang kepada Rasulullah. Para sahabat berkata, ‘Jika hewan ini saja bersujud kepada Tuan, tentu kami lebih berhak bersujud kepadamu, ya Rasulullah’.

Lalu beliau menjawab, ‘Seandainya aku memerintahkan seseorang bersujud kepada selain Allah, maka akan kuperintahkan seorang istri bersujud kepada suaminya’.”

Dalam hadis lain disebutkan bahwa beliau bersabda, “Jika seorang istri meninggal dunia dan suaminya rida kepadanya, pasti ia masuk surga.” Sebuah hadis lain menyebutkan, “Seorang istri yang memarahi suaminya dan berpisah tidur malam harinya, maka para malaikat melaknatnya.”

Beliau juga bersabda, “Ada dua jenis manusia yang salatnya tidak akan diterima, sehingga tidak akan naik ke atas melebihi kepala mereka. Pertama, seorang hamba sahaya yang lari dari tuannya. Kedua, seorang istri yang tidak menaati suaminya.”

 

INILAH MOZAIK

Suami Dayyuts Pendorong Istri Berselingkuh

DALAM berumah tangga, seringkali ditemukan perselisihan dengan pasangan. Rumah tangga bukanlah seperti panggung drama yang bisa diatur para pemainnya untuk berakting.

Biasanya ketika berumah tangga, kita akan menemukan hal-hal yang membuat kita bertanya “Ihh, kok dia begitu ya?” atau “Ya ampun, saya baru tahu kalau dia begini dan begitu”. Sayangnya, kalimat itu hanya muncul dalam pikiran kita dan realitanya kita pun harus menerima baik buruknya pasangan kita. Karena ketika berumah tangga, kita jadi mengetahui siapa sesungguhnya pasangan hidup yang menemani selama ini.

Berapa banyak wanita yang tidak bisa menerima kondisi pasangannya. Harapan serta angannya terlalu tinggi dalam menginginkan pasangan yang sesuai dengan kriterianya. Namun sayangnya, ketika sudah mendapatkan pasangan, ia menyesal. Ternyata cinta saja tidak cukup Wanita butuh sesuatu yang lain dari pasangannya.

Seperti kata peribahasa, “tidak ada asap, kalau tidak ada api”. Salah satu hal yang dapat membuat wanita berpaling dari pasangan adalah seorang suami yang dayyuts atau tidak memiliki rasa cemburu. Suami seperti ini mengizinkan istrinya bekerja di tempat kerja yang terdapat kemunkaran berupa ikhtilat atau bercampur baur di dalamnya dan berinteraksi tanpa batasan. Rasulullah Shalallahu alaihi Wassallam bersabda, “Tiga golongan yang tidak akan masuk surga dan Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat, (yaitu) orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan DAYYUTS.” (HR. Nasai 5 :80-81; Hakim 1: 72, 4 : 146, Baihaqi 10 : 226 dan Ahmad 2 : 134)

Berkaca pada kecemburuan yang dilakukan oleh Saad bin Ubadah Radhiyallahu anhu “Seandainya aku melihat seorang laki-laki bersama istriku niscaya aku akan memukulnya dengan pedang sebagai sanksinya. Nabi Shalallahualaihi Wassallam bersabda, “Apakah kalian takjub dengan cemburunya Saad, sesungguhnya aku lebih cemburu darinya dan Allah lebih cemburu dari padaku”. (HR. Bukhari)

Rasa cemburu yang tidak ada pada diri suami memungkinkan sang istri tergelincir dalam sebuah kesalahan yakni perselingkuhan. Dan tidak adanya rasa cemburu ini yang membuat istri mencari perhatian dari lelaki lain yang bisa lebih memperdulikannya. Wanita lebih peka terhadap perasaannya sedangkan laki-laki peka terhadap logikanya. Maka, suami yang bekerja siang malam dan sibuk dengan segala aktivitasnya yang lain, dirasa oleh sang istri sebagai bentuk ketidakpeduliannya dengan sang istri. Sehingga ketika ada lelaki lain yang bisa mengisi kekosongan hatinya, bisa jadi sang istri berselingkuh dengan laki-laki lain tanpa ia sadari.

Alasan lain yang membuat wanita selingkuh adalah tidak ada keterlibatan sang istri dalam setiap keputusan yang diambil oleh suami. Misalnya ketika suami ada agenda liburan akhir tahun dari kantornya dan sang istri baru diberitahu H-7 sebelum keberangkatannya ke luar kota bersama rekan kerjanya. Dari sinilah bentuk kekecewaan sang istri bermula, ia merasa tidak dianggap sebagai seorang istri yang harusnya terlibat dalam setiap keputusan dalam rumah tangganya. Hatinya pun kecewa, dan ia pun membandingkan suaminya dengan suami-suami lain di luar sana sehingga pintu perselingkuhan pun terbuka.

Hal sepele pun bisa membuat perselingkuhan terjadi pada seorang wanita. Terlebih ketika seorang istri bekerja menjadi Ibu Rumah Tangga, maka sudah tentu waktunya lebih banyak habis di rumah. Dari sinilah kejenuhan bisa muncul, ia mencari hiburan dengan berselancar di dunia maya, menanggapi pesan singkat dari seorang lelaki yang tidak dikenalnya atau bahkan sapaan dari seorang lelaki yang dulu pernah mengisi hatinya.

Duhai para istri Pintu perselingkuhan seringkali menggiurkan di depan mata. Mungkin sering tanpa kita sadari kita sudah mengetuk pintu perselingkuhan tersebut dengan mengawalinya dari ber-whatsappan dengan lawan jenis, menanggapinya dengan emoticon-emoticon yang tak semestinya padahal ketika kita berhadapan langsung, kita seolah menundukkan pandangan, kita seolah wanita yang menjaga pandangan dan tutur kata ketika berhadapan dengan lawan jenis. Namun tanpa sadar dunia maya ternyata bisa membuat kita seperti bunglon yang bisa berubah-ubah. Kita alim ketika bertemu dan berhadapan langsung namun kita liar ketika membalas pesan singkat ketika berchatting, ber-BBM ria dan lain sebagainya.

Sudah banyak fakta membuktikan, istri yang berselingkuh diawali dari dunia maya. Mereka mencari kenikmatan yang semu, nyatanya justru mereka sedang berupaya mengikis satu persatu dinding bangunan rumah tangga yang kokoh terbina selama ini.

Lalu bagaimana mengatasi semua ini?Kembalilah pada pasangan masing-masing, lihatlah segala bentuk kebaikan dari dalam diri pasangan dan upayakan untuk tetap bersyukur terhadap pasangan yang telah Allah gariskan menjadi teman hidup kita.

Apapun kekurangan pasangan, mungkin kita tidak mendapatkan yang terbaik namun kita masih bisa berupaya untuk mengubah diri dan pasangan untuk sama-sama menjalani biduk rumah tangga yang baik dan dilimpahi kebaikan dari-Nya, insya Allah. [Deasy Lyna Tsuraya/dakwatuna]

 

INILAH MOZAIK

Senda Gurau Suami Istri Bikin Awet Muda

TIDAK selamanya amal ibadah itu berat, menguras tenaga apalagi mengorbankan nyawa, karena ternyata ada amalan yang membuat pelakunya awet muda dan tentunya berlimpah pahala.

Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallaam pernah bersabda, “Setiap orang yang melakukan sesuatu yang tidak ada dzikir kepada Allah di dalamnya dinilai sebagai orang yang bermain-main dan melakukan kesia-siaan, kecuali empat orang, yaitu suami istri yang bersenda gurau, seseorang yang merawat kudanya, seseorang yang berjalan di antara dua tujuan, dan seseorang yang mengajari berenang.” (HR An Nasa’i)

Hadits ini menunjukkan kedudukan senda gurau antara suami istri disetarakan dengan ketiga hal lainnya yang merupakan kegiatan mempersiapkan perang atau berjihad di jalan Allah. Bahkan senda gurau ini bernilai ibadah dan tidak termasuk suatu perbuatan yang sia-sia.

Selain itu, senda gurau juga baik untuk kesehatan, seperti mengurangi stress, meningkatkan kekebalan tubuh, melancarkan aliran darah, meningkatkan kepercayaan diri, memperbaiki mood, membakar kalori, dan yang paling menarik yakni menjaga kita dan suami tetap awet muda.

Jadi, masihkah enggan mencandai pasangan kita? Awet muda lagi berpahala.

 

INILAH MOZAIK

 

————————————-
Artikel keislaman di atas bisa Anda nikmati setiap hari melalui smartphone Android Anda. Download aplikasinya, di sini!

Share Artikel ini ke Sahabat dan keluarga Anda lainnya
agar mereka juga mendapatkan manfaat!