8 Rahasia dan Keutamaan Shalat Subuh

SHALAT subuh memiliki banyak rahasia dan keutamaan. Apa rahasia dan keutamaan Shalat Subuh ini?

Jika Muslim memahami pentingnya sholat subuh, pasti banyak orang yang akan terus menjalankannya. Rasulullah ﷺ bersabda:

إنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ علَى المُنَافِقِينَ صَلَاةُ العِشَاءِ، وَصَلَاةُ الفَجْرِ، ولو يَعْلَمُونَ ما فِيهِما لأَتَوْهُما ولو حَبْوًا

“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi seorang munafik adalah shalat isya’ dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Shalat Subuh memiliki beberapa rahasia yang jika kita konsisten menjalankannya maka akan mendapat keberkahannya.

Berikut delapan rahasia dan keutamaan shalat subuh yang diungkap Alquran dan hadis:

1- Rahasia dan Keutamaan Shalat Subuh: Keutamaan Shalat Subuh: Shalat Subuh disaksikan malaikat

Dalam alquran Al-Isra ayat 78 dijelaskan:

أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

“Laksanakanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula shalat) Subuh. Sungguh, shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”

Mengomentari ayat tersebut, Abu Bakar Ibn al-Araby mengatakan bahwa, Allah SWT mengistimewakan shalat Subuh dari keseluruhan shalat. Inilah mengapa dalam ayat tersebut Allah bersumpah atas waktu Subuh.

2- Rahasia dan Keutamaan Shalat Subuh: Shalat Subuh setara dengan shalat sepanjang malam

3- Rahasia dan Keutamaan Shalat Subuh:  Selalu dalam lindungan Allah SWT dan Allah telah menjaminnya

4- Rahasia dan Keutamaan Shalat Subuh:  Orang yang melaksanakan shalat Subuh termasuk dalam kelompok yang wajahnya bercahaya saat di Hari Kiamat

Shalat Subuh merupakan sumber dari segala sumber cahaya di hari kiamat. Di hari itu, semua sumber cahaya di dunia akan padam. Matahari akan “digulung”. Ibadahlah yang akan menerangi pelakunya.

BACA JUGA: 6 Cara Mudah Bangun Shubuh

5- Rahasia dan Keutamaan Shalat Subuh: Orang yang shalat dijamin dapat masuk surga

Dalam hadits Rasulullah ﷺ riwayat Abu Musa Al-Asy’ari disebutkan:

مَن صَلَّى البَرْدَيْنِ دَخَلَ الجَنَّةَ

“Barangsiapa yang shalat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga.” (HR Al Bukhari).

Dua waktu yang dingin itu adalah shalat Subuh dan shalat Ashar.

6- Rahasia dan Keutamaan Shalat Subuh: Disebutkan secara terhormat oleh para malaikat

Orang yang shalat Subuh disebutkan secara terhormat oleh malaikat dengan meninggikan nama-nama orang yang sholat Subuh kepada Allah SWT

7- Rahasia dan Keutamaan Shalat Subuh:  Allah SWT kelak akan memberikan pahala yang melebihi keindahan dunia dan isinya

Ini sebagaimana telah disebutkan dalam satu riwayat Imam at-Turmudzi, ”Dari Aisyah ra telah bersabda Rasulullah ﷺ:

رَكْعَتَا الفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَما فِيهَا

“Dua rakat shalat Fajar pahalanya lebih indah dari pada dunia dan isinya.”

8- Rahasia dan Keutamaan Shalat Subuh: Mendapat keberkahan

Shalat subuh adalah bentuk dari bangun di waktu pagi. Sementara waktu pagi adalah waktu penuh keberkahan.

اللهم بارِكْ لأمتي في بكورها، وكان إذا بعث سَرِيَّةً أو جيشًا بعثهم أولَ النهارِ، قال : وكان صخرٌ تاجرًا فكان يبعثُ في تجارتِه أولَ النهارِ فأثْرَى وكثُرَ مالُه

Dari Sokhr Bin Wida’ah Al-Ghamidy, bahwa Rasulullah bersabda, “Ya Allah Berkahi Umatku di waktu paginya.” Oleh karenanya kebiasaan Nabi jika mengutus pasukan perang, beliau utus di pagi hari.” Dan sahabat Sokhr Alghamidy adalah seorang pedagang, maka beliau mengirim atau membuka dagangannya di pagi hari. Akhirnya beliau menjadi kaya dan banyak harta. []

SUMBER: MAWDOO3

Setelah Salat Tahiyatul Masjid Apakah Perlu Shalat Qabliyah Subuh?

Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah

Pertanyaan:

Apakah yang perlu dilakukan oleh orang yang ketika waktu subuh memasuki masjid, apakah dia salat sunnah tahiyatul masjid dulu kemudian salat sunnah qobliyah subuh? Ataukah cukup baginya salat sunnah qobliyah subuh?

Jawaban:

Yang lebih utama adalah cukup salat sunnah qobliyah subuh saja, kerena 2 rakaat salat sunnah qobliyah subuh telah mewakili salat tahiyatul masjid. Sebagaimana salat fardhu telah mewakili salat tahiyatul masjid. Contohnya: jika Engkau datang ke masjid, sedangkan salat fardhu sedang dilaksanakan, maka Engkau langsung ikut melaksanakan salat fardhu bersama jama’ah. Sehingga hal tersebut juga telah mewakili salat tahiyatul masjid.

Yang diperintahkan oleh syariat adalah tidak boleh duduk di masjid kecuali telah melaksanakan salat 2 rakaat. Dengan demikian, maka salat sunnah qobliyah subuh telah mencukupi hal tersebut. Jika Engkau datang ke masjid, sedangkan orang-orang sedang melaksanakan salat fardhu berjamaah, lalu Engkau ikut melaksanakan salat fardhu, maka salat fardhu tersebut telah mencukupi perintah tersebut sehingga tidak perlu lagi salat tahiyatul masjid.

Namun, apabila Engkau tetap mau melaksanakan salat tahiyatul masjid dulu, kemudian dilanjutkan dengan salat sunnah qobliyah subuh, maka ini hukumnya boleh-boleh saja. Akan tetapi, ini meninggalkan cara yang lebih utama. Yang lebih utama adalah cukup dengan 2 rakaaat salat sunnah qobliyah subuh saja, karena itu telah mewakili salat tahiyatul masjid. Dan juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dulu ketika subuh hanya melaksanakan 2 rakaat salat sunnah qobliyah subuh saja (kemudian salat fardhu subuh). Oleh karenanya, setiap salat sunnah 2 rakaat yang dikerjakan ketika masuk waktu subuh maka itu adalah salat sunnah qobliyah subuh.

Maka sekali lagi yang lebih utama adalah tidak menambah dari 2 rakaat. Apabila kita salat 2 rakaat dengan niat salat sunnah qobliyah subuh, maka juga mencukupi sehingga tidak perlu salat tahiyatul masjid lagi.

Akan tetapi, jika Engkau salat rawatib di rumah, semisal salat sunnah qobliyah subuh di rumah, kemudian Engkau datang ke masjid sebelum iqamah dikumandangkan, maka pada saat itu Engkau salat tahiyatul masjid sebelum Engkau duduk. Karena pada saat itu Engkau tidak lagi memiliki kesempatan untuk salat sunnah qobliyah subuh dikarenakan telah melaksanakannya di rumah. Maka cukup engkau salat tahiyatul masjid, kemudian duduk.

Sumberhttps://binbaz.org.sa/fatwas/17857/

Penerjemah: Muhammad Bimo Prasetyo

Sumber: https://muslim.or.id/66797-setelah-shalat-tahiyatul-masjid-apakah-perlu-shalat-qabliyah-subuh.html

Inilah Bacaan Istighfar Sebelum Shalat Shubuh di Hari Jumat

Hari Jumat merupakan hari terbaik di antara hari-hari yang lain. Pada hari tersebut kita dianjurkan untuk beribadah kepada Allah dengan memperbanyak membaca al-Quran, shalawat kepada Nabi Saw, zikir, shalat Shubuh berjemaah dan membaca istighfar.

Khusus di hari Jumat, kita dianjurkan untuk membaca lafadz istighfar tertentu sebelum melaksanakan shalat Shubuh. Lafadz istighfar ini disunahkan untuk dibaca sebanyak tiga kali sebelum shalat Shubuh dilaksanakan. Adapun lafadznya adalah sebagai berikut;

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullahal ‘adzim allazi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaihi.

“Aku memohon ampun kepada Allah, Zat yang tiada tuhan selain Dia yang maha hidup, lagi maha tegak. Aku bertobat kepada-Nya.”

Ini berdasarkan hadis Imam Ibnu Sunni dari Anas bin Malik dari Nabi Saw, beliau bersabda;

من قال صبيحة يوم الجمعة قبل صلاة الغداة : أستغفر الله الذي لا إله إلا هو الحي القيوم وأتوب إليه ثلاث مرات غفر الله ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر

“Siapa saja yang berdoa di pagi hari Jumat sebelum shalat pagi dengan, ‘Astaghfirullahal ‘adzim allazi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaihi,’ sebanyak tiga kali, maka Allah mengampuni dosanya meski sebanyak buih di lautan.’”

BINCANG SYARIAH

Nasihat Fajar

Subuh itu terasa nikmat. Selepas shalat berjamaah, dilanjutkan dengan zikir maktubah, penulis melihat kedua anak penulis, Alvin dan Amer, sedang terlibat diskusi kecil dengan mushaf di tangannya, persis di salah satu tiang masjid yang menghadap keluar.

Udara segar dan cuaca yang sangat sejuk pagi itu membersitkan keharuan bercampur bahagia. Kedua anak penulis yang kini sudah menginjak remaja itu terlihat begitu akrab membincangkan sesuatu yang ada dalam kitab pegangan hidupnya, Alquran.

Rupanya, pagi itu jamaah lain dan para generasi rabbani juga sedang membuat halakah-halakah kecil untuk saling menyimak Alquran dan ilmu-ilmu lain dalam al-Uluum ad-Diiniyyah. Dengan mata berkaca-kaca, penulis nasihatkan ini untuk kita semua, semoga di setiap Subuh atau dalam mengawali hari, yang selalu membuncah adalah rasa bahagia dan nikmat; karena buah dari ketaatan kita yang istiqamah di jalan Allah SWT.

Ikhwah, inilah keutamaan berhalakah dan bersimpuh dalam majelis ilmu, apalagi setelah shalat Subuh berjamaah di masjid sampai matahari terbit. Pertama, meraih pahala haji dan umrah sempurna. “Barang siapa menegakkan shalat Subuh berjamaah di masjid, lalu ia duduk berzikir (tadarusan) sampai matahari terbit, lalu menegakkan shalat dua rakaat, maka ia akan meraih pahala haji dan umrah, “Sempurna, sempurna, sempurna!” (HR At-Tirmidzi).

Kedua, seakan duduk di taman surga Allah. “Jika kalian melewati taman surga maka singgahlah dengan hati senang.” Para sahabat bertanya, “Apakah taman surga itu?” Beliau SAW menjawab, “Halakah-halakah zikir (atau halakah ilmu).” (HR at-Tirmidzi).

Ketiga, masuk menjadi generasi termulia, yaitu generasi rabbani. “Jadilah kalian generasi rabbani, yang selalu mengajarkan Alquran (dan sunah) dan terus mempelajarinya. (QS Ali Imron [3]: 79).

Keempat, termasuk dalam sebutan mujahid di jalan Allah. “Siapa yang keluar rumah untuk menuntut ilmu syar’i, maka ia berjihad di jalan Allah hingga ia kembali.” (HR at-Tirmidzi). Kelima, didoakan para malaikat, meraih rahmat Allah, hati dibuat senang, tenang, dan bahagia. Serta, dibanggakan oleh Allah di hadapan para malaikat-Nya. (HR Muslim).

Keenam, jauh dari murka Allah. “Dunia ini terkutuk dengan segala isinya kecuali zikrullah (taat kepada Allah) dan yang serupa itu, berilmu dan penuntut ilmu.” (HR At-Tirmidzi). Ketujuh, menjadi kelompok umat terbaik. Sabda Kanjeng Rasul, “Yang terbaik di antara kalian adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari).

Satu di antara tujuh golongan di akhirat kelak yang mendapat “perlindungan Allah”, yaitu “Ijtama’a ‘alaihi wa tafarroqo alaihi”, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah. (HR Bukhari Muslim). Ia menjadi jalan mudah menuju surga Allah. “Siapa yang melalui satu jalan untuk menuntut ilmu Allah, Allah mudahkan menuju jalan surga-Nya.” (HR Abu Daud dan At Tirmidzi).

Bahkan, kelak kembali berkumpul bersama di akhirat. “Seseorang kelak di akhirat dikumpulkan bersama siapa yang dicintai di dunia.” (HR Muslim). Nah, apalagi alasan kita untuk tidak menghadirinya. Jangan sia-siakan hidup yang sebentar ini. Ayo raih semua kemuliaan itu dengan duduk di taman surga. Wallahu A’lam.

 

Oleh: Muhammad Arifin Ilham

REPUBLIKA

‘Subuh, Shalat yang Paling Susah Dikerjakan’

Sholat Subuh kerap dinilai menjadi kewajiban Muslim yang rentan ditinggalkan karena interval waktunya yang terbatas hingga fajar terbit.

“Shalat Subuh, shalat yang  paling susah dikerjakan. Dari 10 orang yang disurvei, mungkin hanya tiga sampai empat orang yang shalat Subuh tepat waktu,” kata Koordinator Perempuan Gerakan Pejuang Subuh Vita Ismail, Jumat (20/2).

Ia  mengatakan, Gerakan Pejuang subuh berangkat dari keprihatinan para pendiri gerakan ini sebab banyak orang yang susah melakukan shalat Subuh.

Alasan terlambat shalat Subuh antara lain, kecapekan kerja, kebablasan tidur atau bekerja shift malam. Namun, Vita menilai, seharusnya alasan seperti ini bisa diminimalisir sebab semua umat Islam tahu kalau shalat Subuh itu wajib dikerjakan.

Diharapkan dengan gerakan ini, ujar Vita, jumlah laki-laki yang mau shalat Subuh berjamaah semakin meningkat sehingga jumlah jamaahnya seperti shalat Jumat.

 

sumber: Republika Online