Bermacam Doa dalam Surat Al-Qashas

Doa adalah sebuah ekspresi rasa lemah, hina dan miskin dihadapan Allah Swt.

Sebenarnya manusia memang tidak memiliki apa-apa. Semua urusannya berada ditangan Allah, maka karenanya Rasulullah Saw menjadikan doa sebagai inti ibadah dan senjata bagi orang mukmin.

Di dalam Surat Al-Qashas kita temukan banyak doa yang menemani Nabi Musa as sepanjang perjalanan hidupnya, sebelum beliau menjadi Nabi dan sesudahnya.

Doa-doa ini adalah pegangan bagi setiap orang dalam menjalani kehidupan. Khususnya para aktivis dan pejuang di jalan kebenaran agar memperoleh kekuatan, kesabaran dan keselamatan.

Nah berikut ini adalah doa-doa yang di abadikan di dalam Surat Al-Qashas :

(1).

قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي

Musa mendoa: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku”. (QS.al-Qashas:16)

Pengakuan dihadapan Allah bahwa diri kita serba kurang dan sering berbuat dzalim kepada diri sendiri.

(2).

قَالَ رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

dia berdoa: “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu”. (QS.al-Qashas:21)

Memohon keselamatan dari orang-orang dzalim

(3).

قَالَ عَسَىٰ رَبِّي أَنْ يَهْدِيَنِي سَوَاءَ السَّبِيلِ

ia berdoa : “Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar”. (QS.al-Qashas:22)

Memohon kekuatan dan petunjuk dalam setiap kondisi kehidupan.

(4).

فَقَالَ رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

lalu berdoa: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”. (QS.al-Qashas:24)

Adab yang begitu luar biasa, Nabi Musa as tidak membatasi apapun dalam doanya. Karena beliau merasa membutuhkan secara total dengan seluruh kebaikan yang diberikan oleh Allah Swt, apapun bentuknya.

Semoga bermanfaat.

KHAZANAH ALQURAN

Harapan dan Janji-Janji Allah dalam Surat Al-Qashas

Surat Al-Qashas dipenuhi dengan ayat-ayat yang membangun harapan dan bercerita tentang janji-janji Allah kepada orang-orang yang tertindas.

Mari kita simak ayat-ayat berikut ini :

(1). Allah Swt berfirman :

وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى ٱلَّذِينَ ٱسۡتُضۡعِفُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَنَجۡعَلَهُمۡ أَئِمَّةٗ وَنَجۡعَلَهُمُ ٱلۡوَٰرِثِينَ

“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi).” (QS.Al-Qashash:5)

(2). Allah Swt menceritakan tentang ketakutan penguasa dzalim seperti Fir’aun dan Hamaan.

وَنُمَكِّنَ لَهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَنُرِيَ فِرۡعَوۡنَ وَهَٰمَٰنَ وَجُنُودَهُمَا مِنۡهُم مَّا كَانُواْ يَحۡذَرُونَ

“Dan Kami teguhkan kedudukan mereka di bumi dan Kami perlihatkan kepada Fir‘aun dan Haman bersama bala tentaranya apa yang selalu mereka takutkan dari mereka.” (QS.Al-Qashash:6)

(3). Allah Swt berfirman kepada ibu Musa as.

وَلَا تَخَافِي وَلَا تَحۡزَنِيٓۖ إِنَّا رَآدُّوهُ إِلَيۡكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ

“Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul.” (QS.Al-Qashash:7)

(4). Allah Swt menceritakan ketika Nabi Musa as telah lolos dari kejaran pasukan Fir’aun.

فَلَمَّا جَآءَهُۥ وَقَصَّ عَلَيۡهِ ٱلۡقَصَصَ قَالَ لَا تَخَفۡۖ نَجَوۡتَ مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

Ketika (Musa) mendatangi ayahnya (Syuaib) dan dia menceritakan kepadanya kisah (mengenai dirinya), dia (Syuaib) berkata, “Janganlah engkau takut! Engkau telah selamat dari orang-orang yang zhalim itu.” (QS.Al-Qashash:25)

(5). Allah Swt berfirman untuk Nabi Musa as.

قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِأَخِيكَ وَنَجۡعَلُ لَكُمَا سُلۡطَٰنٗا فَلَا يَصِلُونَ إِلَيۡكُمَا بِـَٔايَٰتِنَآۚ أَنتُمَا وَمَنِ ٱتَّبَعَكُمَا ٱلۡغَٰلِبُونَ

Dia (Allah) berfirman, “Kami akan menguatkan engkau (membantumu) dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak akan dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamu yang akan menang.” (QS.Al-Qashash:35)

(6). Allah Swt berfirman kepada Baginda Nabi Muhammad Saw.

إِنَّ ٱلَّذِي فَرَضَ عَلَيۡكَ ٱلۡقُرۡءَانَ لَرَآدُّكَ إِلَىٰ مَعَادٖۚ قُل رَّبِّيٓ أَعۡلَمُ مَن جَآءَ بِٱلۡهُدَىٰ وَمَنۡ هُوَ فِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٖ

“Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan engkau (Muhammad) untuk (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur’an, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali.” (QS.Al-Qashash:85)

Yang dimaksud oleh ayat terakhir adalah Mekah. Allah Swt menjanjikan kepada Nabi Saw bahwa kelak pasti beliau akan kembali ke Mekah setelah harus berhijrah ke Madinah.

Dan janji yang agung itu akhirnya benar-benar terwujud. Bahkan Nabi Muhammad Saw memasuki Mekah dengan kemuliaan, kewibawaan dan kekuatan penuh sehingga orang-orang musyrikin Mekah menyerah dihadapan Nabi tanpa perlawanan.

Dan semua ayat-ayat di atas mengajarkan kepada kita bahwa masa depan itu adalah milik kebenaran dan sekuat apapun kebatilan pasti akan hancur dan berakhir.

Sungguh benar Firman Allah Swt :

وَقُلۡ جَآءَ ٱلۡحَقُّ وَزَهَقَ ٱلۡبَٰطِلُۚ إِنَّ ٱلۡبَٰطِلَ كَانَ زَهُوقٗا

Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sungguh, yang batil itu pasti lenyap. (QS.Al-Isra’:81)

Semoga bermanfaat…

KHAZANAH ALQURAN