Janji Allah Melalui Salat Tahajud Bagi Hamba-Nya

Jangan malas untuk mengerjakan salat tahajud, karena janji Allah itu benar. Allah akan mengangkat kedudukan kita ke maqam dan derajat terpuji tatkala kita bergegas melaksanakan salah satu ibadah utama, yakni salat tahajud. Allah Ta’ala berfirman,

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra’: 79)

Wahai jiwa-jiwa perindu ampunan Allah Azza Wajalla, Zat Sang Maha Pengampun

Ketahuilah bahwa pada tiap malam, Tuhan kita Tabaraka wa Ta’ala turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang terakhir. Allah ‘Azza Wajalla berfirman, “Barangsiapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaannya. Dan barangsiapa meminta ampunan kepada-Ku, aku ampuni dia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Wahai jiwa-jiwa yang tidur, bangunlah …

Jangan sia-siakan malammu hanya dengan tidur! Bangunlah sesaat dan mulai melawan diri untuk bangun dari kenyamanan tempat tidur! Bangunlah sesaat dan kerjakan sedikitnya 2 rakaat salat malam! Karena ada banyak manfaat dan keberkahan yang terkandung di dalam proses dan nilainya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

اِنَّ نَاشِئَةَ الَّيْلِ هِيَ اَشَدُّ وَطْـًٔا وَّاَقْوَمُ قِيْلًاۗ

“Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (QS. Al-Muzzammil: 6)

Wahai jiwa-jiwa yang malas, bangkitlah …

Tetaplah bangun, walaupun susah payah untuk menjalankannya. Bangun dengan susah payah dan meniatkan untuk melaksanakan salat tahajud menjadi satu kemuliaan yang amat besar. Karena ini mampu menghidupkan hati yang mati, membangkitkan semangat diri dalam mengawali aktivitas pagi, mendekatkan diri pada Ilahi, menghapus dosa yang telah terjadi, serta menjadi wasilah mustajabnya doa-doa. “Doa yang dipanjatkan di waktu tahajud adalah ibarat anak panah yang tepat mengenai sasaran.” (Imam Asy-Syafi’i)

Wahai jiwa-jiwa yang gelisah, bersegeralah …

Setiap kali di awal hari, Allah menanti dan menunggumu, percayalah. Setumpuk kesedihan hidup, setumpuk pedihmu, segudang keinginan dan harapan, dan segala keluh kesah akan terjawab di heningnya malam dengan suara alam penuh syahdu, waktu sepertiga malam. Hampiri malam-malammu dengan keheningan dalam hati, dengan iman dalam diri, iman yang tulus dari lubuk hati mengharap rida pada sang pencipta. Lakukanlah salat, seolah-olah ini adalah malam terakhir kali bagi diri. Apalagi salat tahajud, yakni salat sunah tebaik setelah salat fardu. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ : شَهْرُ اللهِ المُحَرَّمُ ، وَأفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ : صَلاَةُ اللَّيْلِ

Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah bulan Allah Muharram. Dan salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam.”  (HR. Muslim, no. 1163)

Salat malam merupakan sarana dan wasilah bagi hamba dalam mengatasi masalah diri dan hati, terutama menghapus dosa yang sudah teramat banyak dalam diri. Bukan hanya cukup sampai di sini, ketenangan dalam salat malam yang syahdu juga menjadi wasilah dalam menenangkan hati, membersihkan jiwa yang gundah gulana, dan taqarrub yang paling efektif.

Salat malam juga menjadi pengobatan diri paling mujarab. Obat bagi segala macam penyakit hati, berbagai macam kegundahan diri, kegelisahan, kesedihan, kemarahan, keterasingan, keputusasaan, dan masalah berat kerohanian lainya. Ia adalah ruang wasilah bahkan tiket untuk meraih jalan keberkahan yang menghantarkan kebahagiaan akhirat dan kebahagiaan dunia; serta yang paling utama adalah tiket dalam memudahkan kita meraih surga-Nya dan keridaan serta kemuliaan di sisi-Nya. Selain mendapatkan kedudukan dan derajat yang mulia di akhirat kelak, orang-orang yang berkenan dengan ikhlas menjalankan salat tahajud, maka akan Allah limpahkan keridaan dan keberkahan kedudukan yang mulia di atas bumi.

وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْـمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ

“Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada pada salat malamnya.” (HR. Hakim, hasan)

Sahabatku yang dirahmati Allah ‘Azza wa Jalla …

Bila kita memahami dan mengetahui keutamaaan dari melaksanakan dan menjalankan salat sunah lail atau tahajud, pasti dengan kesadaran dan mengandalkan logika sederhana, kita tidak akan rela jika harus meninggalkan salat malam. Tidak ada satu pun jamuan dan hidangan terindah yang diadakan, kecuali di sepertiga malam terakhir. Sebagai umpama, bilamana kita dijamu dan disambut oleh pejabat, penguasa negeri, atau bahkan orang penting dan nomor satu di negeri kita, sudah pasti kita senang dan bahagia. Nah, ini apalagi yang langsung menjamu adalah bukan hanya penguasa negeri melainkan Penguasa langit dan bumi langsung yang menjamu. MasyaAllah.

Maka, sudah sepatutnya diri ini mengkhususkan untuk menyediakan sebagian dari malam kita untuk Sang Pemilik hidup kita. Karena salat malam adalah lapangan, bandara bagi setiap insan yang memiliki mimpi-mimpi dan cita-cita yang tinggi. Dan di waktu sepertiga malam adalah waktu istimewa dan terbaik, dambaan bagi ahli ibadah dalam mencari bekal yang terbaik guna mengarungi setiap hambatan dan ujian lautan hidup. Nabi shallallahu ’alaihi wassallam berpesan bahwasanya salat malam merupakan salat para nabi dan rasul, juga menjadi bagian terindah bagi kebiasaan setiap orang yang saleh. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﻘِﻴَﺎﻡِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﺩَﺃْﺏُ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴْﻦَ ﻗَﺒْﻠَﻜُﻢْ، ﻭَﻫُﻮَ ﻗُﺮْﺑَﺔٌ ﺇِﻟَﻰ ﺭَﺑِّﻜُﻢْ، ﻭَﻣُﻜَﻔِّﺮَﺓٌ ﻟِﻠﺴَّﻴِّﺌَﺎﺕِ، ﻣَﻨْﻬَﺎﺓٌ ﻋَﻦِ ﺍْﻹِﺛْﻢِ

Lakukanlah salat malam oleh kalian, karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Ia pun dapat mendekatkan kalian kepada Rabb kalian, menghapus segala kesalahan, dan mencegah dari perbuatan dosa. (HR. Tirmidzi, hadis hasan)

Banyak orang yang membicarakan tentang Allah, tetapi sedikit sekali yang mau berbicara kepada Allah. Bawa serta tahajud dan doamu ke dalam hidupmu dan berbicaralah kepada-Nya. Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,

ﺇِﻥَّ ﻓِﻲ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻟَﺴَﺎﻋَـﺔً، ﻻَ ﻳُﻮَﺍﻓِﻘُﻬَﺎ ﺭَﺟُـﻞٌ ﻣُﺴْﻠِﻢٌ ﻳَﺴْﺄَﻝُ ﺍﻟﻠﻪَ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺍْﻵﺧِﺮَﺓِ ﺇِﻻَّ ﺃَﻋْﻄَﺎﻩُ ﺇِﻳَّﺎﻩُ، ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﻛُﻞَّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ .

Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam. (HR. Muslim)

Semoga Allah ‘Azza Wajalla menjaga hidayah dan keistikamahan kita, mengaruniakan keberkahan dan keikhlasan dalam setiap amal yang kita perbuat. Dan jangan lupa untuk senantiasa berdoa dan meminta perlindungan pada Allah agar kita terhindar dari fitnah dan syubhat akhir zaman yang marak hadir di sekitar lingkungan kita, terutama maksiat yang diumbar dan dosa-dosa yang ditampakkan. Semoga Allah senantiasa menjaga agar kita semakin bertakwa dan mengimani setiap syariat dan sunah Nabi serta menjadi manusia yang bertanggung jawab atas apa yang kita perbuat dan dimudahkan serta dimampukan dalam menjaga niat diri, ikhlas dalam diri.

***

Penulis: Kiki Dwi Setiabudi, S.Sos.

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/89723-janji-allah-melalui-salat-tahajud-bagi-hamba-nya.html

Luar Biasa Inilah, 10 Keutamaan Shalat Tahajud

SEBAGAI seorang Muslim, shalat tahajud adalah utama setelah shalat fardhu. Ada banyak keutamaan shalat tahajud.

Muslim mana yang tidak ingin mendapat predikat muslim sejati di mata Allah? Pastinya semua muslim ingin terlihat beramal salah dan bertakwa di hadapan pencipta-Nya kelak. Hal ini pula mungkin yang selalu dipikirkan oleh kaum muslimin dan muslimat di seluruh dunia.

Sehingga tak jarang mereka selalu melakukan kewajiban serta sunnah secara sempurna. Begitu banyak sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad guna menuntun kehidupan kaum muslim di muka dunia.

Salah satunya adalah sholat tahajud yang banyak dilakukan oleh kaum muslim di seluruh dunia. Sholat tahajud sendiri adalah shalat sunnah yang dikerjakan di malam hari setelah seseorang bangun dari tidur. Ibadah ini termasuk sunnah mu’akad, yaitu sunnah yang dikuatkan dengan syara’.

Tak jarang banyak orang yang mengerjakannya di kala terbangun di tengah malam. Anda pun bisa mengerjakannya paling sedikit 2 rakaat dan sebanyak-banyaknya, tak ada batasan.

Waktu paling mustajab untuk melaukan shalat tahajud sendiri adalah 1/3 malam. Dimana para malaikat turun ke bumi dan Allah mengabulkan setiap doa hamba-Nya. Anda tak hanya mendapat imbalan pahala dari Allah, namun juga serentetan manfaat bagi kesehatan tubuh dan jiwa.

Banyak orang mengatakan bahwa sholat tahajud diyakini memberi ketenangan dan kedamaian jiwa. Seseorang yang terbiasa bangun untuk sholat di tengah malam pastinya mampu mengontrol emosi.

Setidaknya, ada beberapa manfaat sholat tahajud yang disampaikan dalam penelitian, yaitu.

Keutamaan Shalat Tahajud: Penghapus dosa dan mencegah berbuat dosa

Seperti yang disampaikan di atas, sholat tahajud adalah ibadah yang selalu dilakukan oleh orang-orang shaleh. Ibadah ini mendekatkan diri seorang manusia kepada pencipta-Nya, Allah SWT. Bisa dibilang sholat tahajud mampu menjadi media penghapus dosa seseorang. Mereka pun pastinya memperkuat iman dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa besar maupun kecil. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa sholat malam adalah ibadah yang sering dilakukan oleh orang-orang shaleh. Ibadah ini dapat mendekatkan seseorang kepada Sang Pencipta, jalan menghapuskan dosa serta mencegah muslimin untuk berbuat dosa.

Keutamaan Shalat Tahajud: Tanda takwanya terlihat di muka

Orang yang selalu melaksanakan sholat tahajud akan terlihat bersinar wajahnya. Inilah yang menjadi tanda bahwa seseorang tersebut bertakwa kepada Allah SWT. Tanda-tanda ketakwaan tersebut selalu terlihat oleh orang-orang di sekitar mereka. Hal tersebut bisa jadi pelecut semangat bagi kaum muslimin yang lain untuk selalu melaksanakan shalat tahajud. Shalat tahajud tetap menjaga keimanan seseorang teguh kepada sang Maha Penyayang.

Keutamaan Shalat Tahajud: Melancarkan aliran darah di tubuh

Sholat tahajud biasanya dilakukan pada pukul 03.00 pagi. Setiap muslim umumnya terbangun pada jam tersebut untuk mengerjakan sholat tahajud dan beribadah pada Allah. Ibadah ini nyatanya tak hanya sekedar berbagi keluh kesah, namun memberikan udara segara bagi seluruh organ tubuh.

Ketika itu, udara di atmosfer masih sangat segar dan dihirup oleh paru-paru. Tubuh kita pun menggerak-gerakkan seluruh otot yang membuat badan segar seketika dan seluruh aliran darah terasa lancar. Oksigen segar akan menghilang ketika matahari terbit dan kembali pada pagi berikutnya. Hanya orang-orang yang terbangun untuk melaksanakan sholat tahajudlah yang bisa merasakannya.

Keutamaan Shalat Tahajud: Membesarkan rongga paru-paru

Manfaat gerakan shalat nyatanya memberikan efek positif bagi kesehatan manusia. Gerakan takbiratul ihram yang diikuti dengan bersedekap sebenarnya membuka rongga paru-paru lebih lebar.

Hal tersebut diketahui mampu memperlancar aliran udara menuju paru-paru. Kerap kali kita merasakan paru-paru jauh lebih lapang daripada sebelumnya. Hal ini tidak bisa dipungkiri sebagai salah satu olah napas yang sangat baik selain berolahraga.

Keutamaan Shalat Tahajud: Jaminan masuk surga

Rasulullah pernah mengatakan bahwa siapapun yang melaksanakan shalat tahajud, maka jaminan surga baginya. Hal ini sempat pula diriwayatkan dalam salah satu hadits, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Wahai manusia, sebarkanlah salam, beri makanlah, sambung tali kasih, salat malamlah saat orang pada terlelap, maka masuklah surga dengan selamat, “ (HR. Al-Hakim, Ibnu Majah, At-Tirmizy).

Keutamaan Shalat Tahajud: Pikiran jauh lebih segar

Bangun tidur pastinya Anda memiliki pemikiran yang jauh lebih jernih. Bayangkan saja, dalam 1 hari jantung manusia bekerja 100.000 kali dan bernapas sebanyak 20.000 kali. Setiap organ tersebut memerlukan waktu istirahat yang cukup. Nyatanya tidur adalah istirahat yang sangat baik bagi tubuh.

Dengan begini, seluruh organ tubuh akan beristirahat dari setiap tugas beratnya. Tidur membantu tubuh memulihkan sel yang sempat terganggu, menambah kekuatan dan otak pun kembali bekerja dengan baik. Alasan tersebutlah yang menjadikan shalat tahajud dilaksanakan setelah bangun dari tidur. Pikiran yang jauh lebih fresh dan segar membuat gerakan shalat kita juga khusyu’ memaknai ayat-ayat Al-Qur’an.

Keutamaan Shalat Tahajud: Mendapat keringanan ketika dinasab di akhirat

Keutamaan lainnya dari shalat tahajud adalah keringanan di hari akhir nanti. Setiap orang pastinya mempunyai catatan dosa dan pahala yang akan diterima di akhirat.

Apabila catatan amalnya lebih banyak, niscaya surga tempatnya. Namun bila sebaliknya, sudah barang tentu neraka adalah tempat yang tepat. Bagi kaum muslim yang taat, shalat tahajud bisa menjadi media untuk mendapatkan keringanan ketika dinasab di akhirat.

Allah akan memberikan keutamaan ini kepada mereka yang memohon ampun dan berdoa di sepertiga malam.

Keutamaan Shalat Tahajud: Memperoleh cinta Allah

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, bahwa orang yang selalu melaksanakan shalat tahajud akan memperoleh cinta dari Allah SWT. Sebagaimana Beliau bersabda pada Abu Darda’ r.a. tentang keutamaan shalat tahajud ini.

Mereka yang memilih bangun di tengah malam dan meninggalkan kenyamanan tidur, niscaya akan mendapat cinta dari Allah SWT. Kaum mukmin tersebut memutuskan meninggalkan syahwat mereka dan bersujud di hadapan sajadah.

Segala pengampunan doa diberikan Allah kepada orang-orang tersebut. Tentu saja cinta Allah kepada orang-orang shaleh tak berputus hingga hari akhir dan perhitungan nanti.

Keutamaan Shalat Tahajud: Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Secara bio-teknologi, penemuan baru menyebutkan bahwa shalat tahajud mampu meningkatkan daya tahan tubuh seseorang. Di samping itu, bagi para penderita kanker akan merasakan manfaat lainnya, yaitu menghilangkan rasa nyeri yang kerap melanda.

BACA JUGA: Bacaan Doa Setelah Shalat Tahajud dan Artinya, Bacalah di Sepertiga Malam

Pada bidang ini pula dikatakan bahwa shalat tahajud meningkatkan respon positif yang sangat efektif dalam anastesi pra bedah. Alasan inilah yang menjadikan mengapa shalat tahajud sangat baik dilaksanakan oleh penderita penyakit berat sekalipun. Anda akan merasakan begitu banyak manfaat dalam gerakan shalat malam tersebut.

Keutamaan Shalat Tahajud: Shalat yang paling afdhal setelah 5 waktu

Kewajiban setiap muslim dan muslimin di seluruh dunia adalah mengerjakan shalat 5 waktu. Allah SWT menyukai umat-Nya yang selalu mengingat-Nya baik dalam keadaan senang maupun sedih. Tak ada tempat berbagi ataupun mengadu yang lebih baik selain kepada Allah SWT.

Shalat tahajud menjadi salah satu ibadah yang paling afdol setelah shalat 5 waktu. Shalat tengah malam memberi kesempatan kepada Anda untuk beribadah lebih khusyu’. Waktu tersebut juga sangat tepat untuk berkeluh kesah dan memohon ampunan dari Sang Pencipta. []

SUMBER: MANFAAT.CO

Allah SWT Turun di Sepertiga Malam Akhir, Ini Alasan dan Penjelasannya

Allah SWT membuka pintu rahmat-Nya untuk hamba di sepertiga malam akhir

Waktu sepertiga malam terakhir adalah sangat istimewa. Salah satunya, Allah ﷻ akan turun ke langit dunia. Allah ﷻ yang bersemayam di atas ‘Arsy, dan turun ke langit dunia di waktu yang telah ditetapkan. 

Dikutip dari buku Jangan Takut Hadapi Hidup karya Dr Aidh Abdullah Al-Qarny, Allah Ta’ala berfirman, … وَٱلْمُسْتَغْفِرِينَ بِٱلْأَسْحَارِ “…dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS Ali Imran ayat 17). 

Ada alasan mengapa Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya menyebut waktu sahur, yaitu bahwa waktu tersebut adalah waktu ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala turun ke bumi. Waktu Allah Subhanahu wa Ta’ala turun dengan cara yang sesuai dengan keagungan-Nya, menuju langit dunia dan menyeru dengan suara ilahi.

هل من داعي فأستجيبَ له هل من تائبٍ فأتوبَ عليه هل من مستغفِرٍ فأغفرَ له

“Adakah orang yang mau meminta? Maka aku akan memberinya. Adakah orang yang mau berdoa? Maka aku akan mengabulkannya. Adakah orang yang meminta ampunan? Maka aku akan mengampuninya.” (HR Bukhari dan Muslim) 

Turunnya Allah Subhanahu wa Ta’ala ke langit dunia yang dimaksud dalam riwayat tersebut adalah turun yang layak dan sesuai dengan keagungan-Nya. Manusia tidak tahu bagaimana prosesnya, dan tidak bisa menyerupakan atau mengira-ngira sesuai dengan akal. Karena Allah Ta’ala berfirman,  

…لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ  

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Mahamelihat.” (QS Asy Syura ayat 11)  

Mereka selalu meminta ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala pada waktu Sahur, waktu di pengujung malam. Mereka senantiasa meminta ampunan, karena hanya seorang Muslim yang meminta ampunan kepada-Nya di pengujung malam. 

Momentum istimewa tersebut tentu sangat sayang jika dilewatkan. Padahal, pada waktu itu ampunan dan segala permohonan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengar langsung dan Allah akan kabulkan.

Dengan demikian, betapa bijaksananya jika setiap Muslim menata hidupnya sedemikian rupa sehingga pada akhir malam dapat meraih kemuliaan yang dapat menyolusikan segala macam problematik hidup yang dihadapinya. 

Keistimewaan yang sedemikian ini menjadikan Rasulullah ﷺ tak pernah mau meninggalkan akhir malam melainkan dengan sholat, sekalipun diirnya dalam keadaan kurang sehat. 

KHAZANAH REPUBLIKA

Nasihat Tahajud

Nasihat tahajud kepada setiap muslim. Ada 5 pelajaran yang terkandung dalam hadits berikut ini yaitu tentang indahnya saling menasihati dalam kebaikan.

عن جرير بن عبد الله رضي الله عنه قَالَ: بَايَعْتُ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم عَلَى إقَامِ الصَّلاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، والنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.

Dari Jarir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku pernah berbaiat (berjanji setia) pada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam supaya menegakkan shalat, menunaikan zakat dan memberi nasehat kepada setiap muslim.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 57 dan Muslim no. 56).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist yaitu sebagai berikut.

1- Ini menunjukkan bahwa saling menasihati itu didasarkan karena kita muslim adalah bersaudara sehingga kita ingin agar saudara kita pun menjadi baik.

2- Dan juga menunjukkan bahwa bentuk kasih dan sayang terhadap sesama muslim adalah dengan saling menasihati.

3- Arti nasihat -menurut para ulama- adalah menginginkan kebaikan pada orang lain. Sebagaimana kata Al Khottobi rahimahullah,

النصيحةُ كلمةٌ يُعبر بها عن جملة هي إرادةُ الخيرِ للمنصوح له

“Nasihat adalah kalimat ungkapan yang bermakna memberikan kebaikan kepada yang dinasihati” (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 219).

4- Nasihat adalah engkau suka jika saudaramu memiliki apa yang kau miliki. Engkau bahagia sebagaimana engkau ingin yang lain pun bahagia.

Engkau juga merasa sakit ketika mereka disakiti. Engkau bermuamalah (bersikap baik) dengan mereka sebagaimana engkau pun suka diperlakukan seperti itu.” (Syarh Riyadhis Sholihin, 2: 400).

Al Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan,

المؤمن يَسْتُرُ ويَنْصَحُ ، والفاجرُ يهتك ويُعيِّرُ

“Seorang mukmin itu biasa menutupi aib saudaranya dan menasihatinya. Sedangkan orang fajir (pelaku dosa) biasa membuka aib dan menjelek-jelekkan saudaranya.” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 225).

5- Semoga Allah memberikan kita sifat saling mencintai sesama dengan saling menasihati dalam kebaikan dan takwa.

Nasihat Tahajud

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Qur’an:

1- Maksud nasihat adalah supaya orang lain menjadi baik. Ingatlah maksud nasihat adalah ingin orang lain menjadi baik. Jadi dasarilah niat seperti itu.

أُبَلِّغُكُمْ رِسَالاتِ رَبِّي وَأَنَا لَكُمْ نَاصِحٌ أَمِينٌ

Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepada kalian, dan aku hanyalah pemberi nasihat yang dapat dipercaya bagi kalian. (Al-A’raf: 68)

2- Allah Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan menyebutkan bahwa manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, yakni rugi dan binasa.

Maka dikecualikan dari jenis manusia yang terhindar dari kerugian, yaitu orang-orang yang beriman hatinya dan anggota tubuhnya mengerjakan amal-amal yang saleh, dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran.

Yakni menunaikan dan meninggalkan semua yang diharamkan dan nasihat-menasihati supaya menetapi dalam kesabaran.

Yaitu tabah menghadapi musibah dan malapetaka serta gangguan yang menyakitkan dari orang-orang yang ia perintah melakukan kebajikan dan ia larang melakukan kemungkaran.

وَالْعَصْرِ ،إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ، إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.

[Al-‘Asr, ayat 1-3]

Mari bangun sholat tahajud dan berdoa semoga kita bisa saling menasihati dalam kebaikan dan Allah Subhanahu wa taala lembutkan hati kita untuk menerima kebenarannya. Aamiin yaa Robbal a’lamin.[ind]

CHANEL MUSLIM

Ganjaran Bagi Mereka yang Sholat Tahajud

Allah memberikan balasan bagi siapa pun yang melakukan sholat malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Allah memberikan balasan bagi siapa pun yang melakukan sholat malam. Syekh Ahmad bin Syekh Hijazi al-Fasyani dalam kitab al-Majalisus Saniyah fil Kalam alal’Arba’in Nawawiyah menceritakan pengalaman menarik yang dialami sahabat Rasulullah, Tsabit r.a.

Ayah Tsabit dahulu termasuk orang yang kuat mengamalkan tahajud di tengah keheningan malam. Suatu ketika, Tsabit bermimpi melihat wanita cantik yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Kemudian, Tsabit bertanya siapa kepada wanita, “Kamu siapa?” Wanita tersebut lalu menjawab, “Aku bidadari hamba Allah.”

Tsabit minta dinikahkan dengan wanita itu, tapi wanita itu menjawab, “Lamar aku lewat sisi Tuhanmu, tebuslah maharku.” Tsabit menjawab, “Apa maharmu?” Bidadari itu menjawab, “Lamakan tahajudmu.”

Terlepas dari itu, ada ganjaran lain yang Allah siapkan bagi hamba-Nya yang melaksanakan sholat malam. Sholat malam memiliki tempat istimewa di sisi Allah.

Bahkan, Rasulullah SAW sering melakukan sholat malam sampai telapak kakinya pecah-pecah. Dia mendorong umatnya agar menjalankan sholat malam.

Rasulullah bersabda, “Tuhan kita, Allah tabraka wa ta’ala, ‘turun’ setiap malam ke langit dunia di saat sepertiga malam akhir. Kemudian, Allah berfirman, barangsiapa berdoaa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Barangsiapa meminta kepadaKu, akan Aku beri. Barangsiapa meminta ampun kepada-Ku, akan Aku beri ampunan. (Muttafaq ‘alaih).

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=Wmottjf7B3c&t=135s

MOZAIK REPUBLIKA

Tahajudnya Rasulullah SAW

Rasulullah SAW adalah orang yang paling takwa dan bersyukur.

Nabi SAW adalah orang yang paling takwa dan bersyukur. Ketika Aisyah RA bertanya, “Mengapa engkau berbuat seperti ini, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?” Nabi menjawab, “Bukankah sudah semestinya aku senang menjadi hamba yang bersyukur?” (HR Bukhari dan Muslim).

Terkait Tahajud Nabi SAW, dari Aisyah, ia berkata, “Di suatu malam aku merasa kehilangan Nabi dari tempat tidurnya, kemudian aku cari beliau dengan meraba-raba, ternyata tanganku menyentuh telapak kaki beliau dan beliau sedang sujud dan kedua telapak kaki beliau sedang ditegakkan. Ketika itu beliau sedang membaca doa: “Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari murka-Mu, dan kepada pengamunan-Mu dari siksa-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari azab- Mu, aku tidak dapat menghitung betapa banyak sanjungan yang disampaikan kepada-Mu, sebagaimana yang telah Engkau sanjung diri-Mu sendiri.” (HR Muslim).

Dari Aisyah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW biasa mengerjakan shalat malam setelah shalat Isya sampai fajar Subuh menyingsing.” (HR Ahmad).

Nabi SAW biasa memperpanjang waktu berdiri ketika shalat. Tatkala beliau ditanya tentang shalat yang bagaimanakah yang paling utama, beliau menjawab, “Yang paling lama berdirinya.” (HR Darimi).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW melakukan shalat malam hingga kedua telapak kakinya pecah-pecah.” (HR Nasai). Nabi menunaikan shalatnya tanpa istirahat hingga delapan rakaat (empat salam), baru kemudian beliau duduk berzikir (HR Abu Dawud). Setelah berzikir beliau shalat dua rakaat sambil duduk (HR Abu Dawud). Setelah itu Nabi shalat Witir satu rakaat (HR Abu Dawud), dilanjutkan sujud selama kira-kira bacaan 50 ayat (HR Bukhari).

Nabi menunaikan Tahajud dengan bacaan pelan, tetapi masih dapat didengar dari kamar Aisyah (HR Abu Dawud). Tidak selamanya Nabi membaca pelan, terkadang membaca dengan jahr (keras) (HR Ibnu Majah). Untuk bacaan yang hukum nya panjang Nabi membacanya dengan mad yang jelas dan benar-benar panjang (HR Ibnu Majah).

Pada masa-masa akhir hidupnya terkadang Nabi SAW membaca surah di dalam Tahajud sambil duduk, setelah bacaan di dalam surah tersebut kurang dari 30 ayat atau 40 ayat Nabi berdiri menyempurnakannya (HR Ibnu Hiban).

Riwayat lain, Nabi jika membaca surah dalam shalat sambil duduk, rukuk dan sujudnya juga dikerjakan sambil duduk (HR Muslim). Jika di dalam bacaannya terdapat ayat yang menyebutkan rahmat Allah, Nabi berdoa memohon kepada-Nya, jika membaca ayat yang berisikan tentang azab, Nabi meminta perlindungan, dan jika Nabi membaca ayat yang menyebutkan tentang kesucian Allah, Nabi bertasbih (HR Ibnu Majah).

Semoga Allah membimbing kita kaum Muslimin agar dapat meneladani shalat Tahajud Nabi SAW dan merasakan manisnya iman. Amin.

Oleh: Imam Nur Suharno

KHAZANAH REPUBLIKA


Qiyamul Lail dan Tahajud, Apakah Pengertian Keduanya Sama?

Qiyamul lail bermakna menghidupkan malam dengan ibadah.

Penggunaan qiyamul lail belakangan kerap dipakai untuk pelaksanaan shalat tahajud bersama. Lantas apakah sebenarnya qiyamul lail dan samakah pengertian qiyamul lail dengan shalat tahajud itu sendiri?

Sedangkan, qiyamul lail adalah menggunakan waktu malam atau sebagiannya meskipun sebentar untuk shalat, membaca Alquran atau berzikir kepada Allah SWT, dan tidak disyaratkan untuk menggunakan seluruh waktu malam. 

Dalam Ensiklopedi fikih Kuwait disebutkan bahwa maksud dari ‘qiyam’ adalah menyibukkan diri pada sebagian besar malam dengan ketaatan, tilawah Alquran, mendengar hadis, bertasbih atau bershalawat. 

Jadi, qiyamul lail berlaku umum untuk shalat atau ibadah lainnya yang dilakukan pada malam hari, baik sebelum tidur atau setelah tidur, termasuk shalat Tahajud. Sedangkan, Tahajud adalah khusus untuk shalat malam. Sebagian ulama mengatakan, Tahajud itu berlaku umum untuk seluruh shalat malam. Sedangkan menurut sebagian ulama lain, Tahajud adalah shalat malam yang dilakukan setelah tidur terlebih dahulu. 

Dalam tafisrnya, Imam al-Qurthubi mengatakan, Tahajud adalah bangun setelah tidur (haajid), kemudian menjadi nama shalat karena seseorang bangun untuk mengerjakan shalat, maka Tahajud adalah mendirikan shalat usai tidur. Hal yang sama dikatakan oleh al-Aswad, al-Qamah, dan Abdurrahman bin al-Aswad.

KHAZANAH REPUBLIKA


Shalat Tahajud, Dilakukan Sebelum atau Setelah Tidur?

Shalat tahajud memiliki sejumlah keutamaan yang besar

Selain shalat wajib, Allah memberikan pahala melalui amalan shalat sunnah lainnya. Salah satu shalat sunnah yang paling utama karena keutamaannya yang luar biasa adalah shalat tahajud. 

Shalat tahajud memiliki sejumlah keutamaan yang besar lantaran dilaksanakan pada saat manusia tengah menikmati tidur lelapnya. Di tengah udara dingin malam, orang yang bertahajud juga harus berperang melawan nafsu dan bisikan syetan untuk meneruskan tidurnya.

Namun, Allah memberikan ganjaran pahala yang besar bagi hamba-Nya yang melaksanakan shalat tahajud. Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Ma’arif di Natar, Lampung, al-Habib Ahmad Ghazali Assegaf, mengatakan bahwa shalat tahajud memiliki banyak keutamaan. Rasulullah saw menegaskan tentang fadhilah shalat tahajud dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah, yang berbunyi, “Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.”

Shalat tahajud merupakan jalan meraih ridha Allah swt, dikabulkannya do’a, dan mencegah dari berbuat dosa. Sebab, shalat tahajud ini adalah kebiasaan orang-orang yang shalih. Sebagaimana sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Abu Umamah Al-Bahli ra, yang berbunyi: “Hendaklah kalian mengerjakan qiyaamullail (shalat malam), sesungguhnya ia adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, dan ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, mencegah perbuatan dosa, menghapus kejahatan atau dosa dan menangkal penyakit dari badab.” (Diriwayatkan At-Turmudzi, Al-Hakim).

“Jadi shalat malam ini tidak hanya berfaidah dari sisi Allah swt dan wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga berfaidah untuk jasad dia secara fisik,” kata Habib Ahmad, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id. 

Rasulullah saw tidak pernah meninggalkan shalat tahajud. Bahkan, dalam suatu hadits, beliau menyatakan bahwa orang yang melaksanakan tahajud diberi jaminan syurga baginya. 

“Wahai manusia, sebarkanlah salam, beri makanlah, sambung tali kasih, salat malamlah saat orang pada terlelap, maka masuklah surga dengan selamat,” (HR. Al-Hakim, Ibnu Majah, At-Tirmizy).

Habib Ahmad mengatakan, shalat malam adalah shalat yang dilaksanakan setelah melakukan shalat Isya’ dan berakhir waktunya dengan masuknya waktu Subuh. Menurutnya, untuk melakukan shalat malam tidak disyaratkan untuk tidur terlebih dahulu. Karenanya, shalat malam boleh dilakukan sebelum tidur. 

Akan tetapi, ia menjelaskan, bahwa shalat malam akan lebih utama jika dilaksanakan setelah tidur terlebih dahulu dan itulah yang dimaksud dengan shalat tahajud. Dengan demikian, shalat tahajud adalah shalat yang dilakukan setelah tidur atau yang dilakukan di sepertiga malam setelah terjaga dari tidur. 

Oleh karena itulah, shalat tahajud termasuk bagian dari shalat malam. Namun, kata Habib Ahmad, tidak semua shalat malam adalah tahajud. Karena shalat malam bisa saja dilakukan sebelum orang tersebut tidur. 

Dalam hal ini, ia mengatakan ada kebiasaan dari sebagian orang-orang shalih yang melaksanakan shalat malam sebelum tidur. Meski demikian, ia menekankan akan lebih utama jika shalat malam tersebut dilaksanakan setelah tidur atau yang disebut shalat tahajud. 

Ada beberapa amalan yang dianjurkan saat hendak melaksanakan shalat tahajud dan setelahnya. Habib Ahmad menuturkan, saat hendak bangun malam untuk bertahajud, sebelum tidur Rasulullah saw memiliki kebiasaan melaksanakan shalat dua atau empat rakaat. Selanjutnya, Nabi saw tidur dalam keadaan suci karena memiliki wudhu setelah shalat. Rasulullah saw kemudian berniat untuk bangun di malam hari untuk bertahajud.

Ketika bangun di malam hari atau sepertiga malam, dianjurkan mengusap wajah terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa kantuk. Kemudian, membaca beberapa ayat terakhir (kurang lebih 10 ayat terakhir) dari surat Ali-Imran. Selanjutnya, mengambil wudhu dan melaksanakan shalat tahajud.

Habib Ahmad mengatakan, Rasulullah saw melaksanakan shalat tahajud dalam angka yang tidak tentu selama hidupnya. Umumnya, Nabi saw melaksanakan shalat dengan bilangan dua rakaat semampunya, kemudian ditutup dengan shalat witir.

“Terkadang beliau melaksanakan shalat langsung tanpa dijeda dengan salam setiap dua rakaat. Misalnya, shalat tahajud 10 rakaat dengan satu salam dan ditutup dengan satu kali witir,” lanjutnya.  

Setelah melaksanakan shalat tahajud, dianjurkan untuk membaca do’a tahajud dan do’a lain yang ingin dipanjatkannya sesuai hajatnya masing-masing. Selanjutnya, jika hendak melanjutkan tidur, Habib Ahmad mengatakan dianjurkan untuk terus berdzikir hingga matanya terlelap dalam dzikirnya.

Adapun jika ia ingin menanti waktu Subuh, dianjurkan untuk terus berdzikir hingga tiba waktunya Subuh. Menurut Habib Ahmad, Rasulullah saw jika setelah melaksanakan shalat tahajud di malam hari, beliau akan berbaring dengan sisi sebelah kanan sembari menunggu adzan Subuh. 

“Setelah Subuh, Nabi saw akan bangkit dan melaksanakan shalat 2 rakaat shalat sunat fajar, yaitu shalat sunnah qabliyah Subuh,” tambahnya.

KHAZANAH REPUBLIKA


Apakah Sholat Tahajud Harus Tidur Dulu?

Pertanyaan:

Ass. Apakah bisa sholat tahajud tanpa harus tidur terlebih dahulu. Karna saya insomnia.

Dari: Ricky Gery

Jawaban:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Pertama, ada dua istilah umum untuk menyebut kegiatan ibadah di malam hari,

  • Qiyam Lail
  • Tahajud

Para ulama menegaskan, qiyam lail lebih umum dari pada tahajud. Karena qiyam lail mencakup semua kegiatan ibadah di malam hari, baik berupa shalat, membaca Al-Quran, belajar mengkaji ilmu agama, atau dzikir. Selama ketaatan itu dilakukan di malam hari, sehingga menyita waktu istirahatnya, bisa disebut qiyam lail. Baik dilakukan sebelum tidur maupun sesudah tidur.

Dalam Maraqi Al-Falah dinyatakan,

معنى القيام أن يكون مشتغلا معظم الليل بطاعة , وقيل : ساعة منه , يقرأ القرآن أو يسمع الحديث أو يسبح أو يصلي على النبي صلى الله عليه وسلم

Makna Qiyam lail adalah seseorang sibuk melakukan ketaatan pada sebagian besar waktu malam. Ada yang mengatakan, boleh beberapa saat di waktu malam. Baik membaca Al-Quran, mendengar hadis, bertasbih, atau membaca shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, 34/117).

Sementara tahajud hanya khusus untuk ibadah berupa sholat. Sementara ibadah lainnya, selain shalat, tidak disebut tahajud.

Kedua, apakah harus tidur dulu?

Ulama berbeda pendapat tentang syarat bisa disebut sholat tahajud, apakah harus tidur dulu ataukah tidak.

1. Tahajud harus tidur dulu

Ini merupakan pendapat Ar-Rafi’i – ulama madzhab Syafii –. Dalam bukunya As-Syarhul Kabir, beliau menegaskan,

التَّهَجُّدُ يَقَعُ عَلَى الصَّلَاةِ بَعْدَ النَّوْمِ ، وَأَمَّا الصَّلَاةُ قَبْلَ النَّوْمِ ، فَلَا تُسَمَّى تَهَجُّدًا

“Tahajud istilah untuk shalat yang dikerjakan setelah tidur. Sedangkan shalat yang dikerjakan sebelum tidur, tidak dinamakan tahajud.”

Setelah menyatakan keterangan di atas, Ar-Rafi’i membawakan riwayat dari katsir bin Abbas dari sahabat Al-Hajjaj bin Amr radhiyallahu ‘anhu,
<

يَحْسَبُ أَحَدُكُمْ إذَا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ يُصَلِّي حَتَّى يُصْبِحَ أَنَّهُ قَدْ تَهَجَّدَ ، إنَّمَا التَّهَجُّدُ أَنْ يُصَلِّيَ الصَّلَاةَ بَعْدَ رَقْدِهِ ، ثُمَّ الصَّلَاةَ بَعْدَ رَقْدِهِ ، وَتِلْكَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Diantara kalian menyangka ketika melakukan shalat di malam hari sampai subuh dia merasa telah tahajud. Tahajud adalah shalat yang dikerjakan setelah tidur, kemudian shalat setelah tidur. Itulah shalatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ibnu Hajar dalam Talkhis Al-Habir mengatakan,

Sanadnya hasan, dalam sanadnya ada perawi yang bernama Abu Shaleh, juru tulis Imam Al-Laits, dan Abu Shaleh ada kelemahan. Hadis ini juga diriwayatkan At-Thabrani, dengan sanad dari Ibnu Lahai’ah. Dan riwayat kedua ini dikuatkan dengan riwayat jalur sebelumnya.

2. Tahajud TIDAK harus tidur dulu

Sholat tahajud adalah semua shalat sunah yang dikerjakan setelah isya, baik sebelum tidur maupun sesudah tidur. (Hasyiyah Ad-Dasuqi, 7/313).

Karena tahajud memiliki arti mujanabatul hajud (menjauhi tempat tidur). Dan semua shalat malam bisa disebut tahajud jika dilakukan setelah bangun tidur atau di waktu banyak orang tidur.

Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

أفشوا السلام، وأطعموا الطعام، وصلوا الأرحام، وصلوا بالليل والناس نيام تدخلوا الجنة بسلام

Sebarkanlah salam, berilah makanan, sambung silaturahmi, dan kerjakan shalat malam ketika manusia sedang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat. (HR. Ahmad, Ibn Majah, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth)

Abu Bakr Ibnul ‘Arabi mengatakan,

في معنى التهجد ثلاثة أقوال (الأول) أنه النوم ثم الصلاة ثم النوم ثم الصلاة، (الثاني) أنه الصلاة بعد النوم، (والثالث) أنه بعد صلاة العشاء. ثم قال عن الأول: إنه من فهم التابعين الذين عولوا على أن النبي صلى الله عليه وسلم كان ينام ويصلي، وينام ويصلي . والأرجح عند المالكية الرأي الثاني

Tentang makna tahajud ada 3 pendapat: pertama, tidur kemudian shalat lalu tidur lagi, kemudian shalat. Kedua, shalat setelah tidur. Ketiga, tahajud adalah shalat setelah isya. Beliau berkomentar tentang yang pertama, bahwa itu adalah pemahaman ulama tabi’in, yang menyandarkan pada ketarangan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur kemudian shalat, kemudian tidur, lalu shalat. Sedangkan pendapat paling kuat menurut Malikiyah adalah pendapat kedua. (Dinukil dari Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, 14/86)

Catatan:

Bagi anda yang dikhawatirkan tidak mampu bangun sebelum subuh untuk tahajud, dianjurkan untuk shalat sebelum tidur. Sekalipun tidak disebut tahajud oleh sebagian ulama, namun dia tetap terhitung melakukan qiyam lail, yang pahalanya besar.

Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk bisa istiqamah dalam melakukan ketaatan.

Amiin.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Read more https://konsultasisyariah.com/18087-sholat-tahajud-tanpa-tidur-dulu.html

Dua Rakaat Tahajud Berbuah Rezeki

SUASANA sore ini di rumah sakit begitu berbeda dirasakan Anggun, seorang perawat baru yang baru memulai tugas di salah satu rumah sakit kecil di kotanya, Solo. Mendung ditemani kesedihan menyelimuti perasaan perawat Anggun. Ia bingung akan masalah yang sedang dihadapi, ibunya yang telah lama mengalami sakit ayan, sudah dua bulan ini lumpuh. Sudah dua bulan ini ibunya tidak bisa beraktivitas seperti biasa.

Anggun sudah membawa ibunya rontgen untuk mengetahui keadaan kaki sang ibu. Ternyata lumpuh yang dialami sang ibu, akibat adanya tulang kaki yang patah akibat kejang-kejang yang dialami ibu beberapa bulan yang lalu. Hanya operasi satu-satunya cara yang dapat membantu sang ibu untuk bisa berjalan lagi.

Pikiran Anggun bergelayut memikirkan biaya operasi sang ibu. Darimana dan bagaimana caranya Anggun mendapat biaya operasi sang ibu. Anggun hanya seorang perawat yang baru saja lulus dari akademis, dan juga baru saja diterima bekerja di rumah sakit. Ia tak punya cukup biaya untuk menolong sang ibu.

Setiap hari Anggun mengadu dalam setiap salatnya pada sang Illahi, tak jarang bulir-bulir air mata membasahi mukena bermotif bunga berwarna merah mudanya.

Malam itu, seperti biasa setelah Anggun memastikan sang ibu telah tertidur, ia bergegas mengerjakan pekerjaan rumah. Hidup berdua dengan sang ibu membuatnya harus pintar membagi waktu antara tugasnya sebagai perawat, dan juga tugasnya sebagai pengganti ibu, ia harus mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri.

Tepat jam 03.30 pagi, Anggun bangun untuk melaksanakan salat tahajud. Ia ingin bercerita panjang lebar menyampaikan keluh kesahnya kepada pemilik kehidupan. Ini waktu untuk bermesraan dengan-Nya, pikir anggun. “Ya Allah, bantulah hamba, berilah hamba jalan keluar dari permasalahan ini. Izinkan dan berikanlah hamba kesempatan membantu ibu ya Rabb, begitu banyak kasih sayang dan perjuangan ibu untuk kehidupan hamba. Hamba mohon ya Allah, permudahkan jalan hamba mencari biaya untuk ibu, dan sehatkan lah ibu hamba.”

Pagi menjelang, Anggun melanjutkan dua rakaat subuh setelah cukup lama bercerita dengan Khalik dalam tahajudnya. Pukul 07.00 pagi, Anggun telah berada di rumah sakit. Hari ini ia mendapat tugas pagi. Saat sedang mengisi daftar obat pasien, dokter Lydia yang merupakan dokter spesialis orthopedi (specialist tulang) mendatangi Anggun.

“Anggun, bagaimana kondisi ibumu,” kata dr.Lydia bertanya. “Alhamdulillah baik dok,” jawab Anggun. “Anggun sebelumnya saya minta maaf, saya tidak bermaksud menyinggung perasaan kamu, tapi saya ingin membantu kamu,” jelas dr. Lydia begitu berhati-hati. “Izinkan saya membantu kamu, bawalah ibu kamu ke Rumah Sakit Kasih Bunda untuk operasi.”

Mendengar itu, Anggun merasa bahagia bercampur sedih. “Bagaimana mungkin ibu bisa operasi di rumah sakit sebesar Rumah Sakit Kasih Bunda dok, tabungan saya belum cukup untuk itu,” kata anggun penuh kesedihan.

“Tidak usah khawatir, saya dan tim saya yang akan operasi ibu kamu. Dan masalah biaya, insyaa Allah saya yang akan tanggung Anggun. Bawalah ibu kamu besok ke rumah sakit.” pinta dr.Lydia begitu lembut. “Anggun, saya juga bertugas di Rumah Sakit Kasih Bunda, rumah sakit kita ini belum bisa melakukan operasi besar seperti kasus ibu mu. Saya sudah bicarakan dengan pihak Rumah Sakit Kasih Bunda jadi bawalah ibumu segera besok hari.”

Alhamdulillah, rasa syukur tiada henti diucapkan Anggun sepanjang bertugas di rumah sakit sampai ia kembali ke rumah mengabari kabar baik ini pada sang ibu. Allah menjawab doa dan permohonannya yang tulus saat tahajud malam sebelumnya. Anggun percaya selain salat fardhu yang selalu ia kerjakan, dua rakaat tengah malam tadi telah membuka dan memberi jalan keluar untuknya. “Terima kasih ya Rabb, Engkau menjawab permohonan hamba begitu cepat. Bahkan engkau memberikan hamba lebih dari apa yang hamba minta.” [Chairunnisa Dhiee]

INILAH MOZAIK