Tanda Kiamat: Banyak Orang Menginginkan Mati

Dikeluarkan oleh Al Bukhari dalam Shahih-nya (7115)

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ ، حَدَّثَنِي مَالِكٌ ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ ، عَنِ الْأَعْرَجِ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : ” لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَمُرَّ الرَّجُلُ بِقَبْرِ الرَّجُلِ ، فَيَقُولُ : يَا لَيْتَنِي مَكَانَهُ “

Ismail menuturkan kepadaku, Malik menuturkan kepadaku, dari Abu Zinad, dari Al A’raj, dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, beliau bersabda: “tidaklah terjadi kiamat hingga ketika seseorang melewati kuburan orang lain ia akan berkata: ‘duh seandainya saya berada di tempatnya’

hadits ini juga dikeluarkan oleh Muslim (157), Ahmad (2/530), Malik (1/239), Ibnu Hibban (6707) dan yang lainnya.

Derajat hadits

Hadits ini shahih tanpa keraguan, semua perawinya tsiqah, dikeluarkan oleh Al Bukhari dan Muslim.

Faidah hadits

  1. Tidak terjadi kiamat hingga banyak orang yang menginginkan kematian. Alim-laf pada kalimat يَمُرَّ الرَّجُلُ بِقَبْرِ الرَّجُلِ adalah alif-lam istighraqiyyah yang menunjukkan keumuman. Sehingga pada waktu itu umumnya orang-orang terbesit keinginan untuk mati.
  2. Betapa dahsyatnya cobaan di akhir zaman sampai-sampai orang-orang lebih mengidamkan mati daripada hidup merasakan beratnya cobaan
  3. Keinginan untuk mati yang dimaksud dalam hadits ini adalah ingin mati karena berat dan pedihnya cobaan terkait perkara duniawi ketika itu. Bukan menginginkan mati karena khawatir agamanya rusak atau karena rindu ingin bertemu dengan Allah.Hal ini ditunjukkan oleh ziyadat (tambahan) pada riwayat lain dari hadits ini. Dalam riwayat Ahmad,لا تَقُومُ السَّاعَةُ حتى يَمُرَّ الرجلُ بِقبرِ الرجلِ ، فيقولُ : يا لَيْتَنِي مكانَهُ ، ما بهِ حُبُّ لِقَاءِ اللهِ عزَّ وجلَّ“tidaklah terjadi kiamat hingga ketika seseorang melewati kuburan orang lain ia akan berkata: ‘duh seandainya saya berada di tempatnya’. ia mengatakan demikian bukan karena rindu ingin bertemu dengan Allah ‘Azza Wa Jalla”Dalam riwayat Muslim,والَّذي نفسي بيدِهِ لا تذهَبُ الدُّنيا حتَّى يمرَّ الرَّجلُ علَى القبرِ فيتمرَّغُ عليهِ ويقولُ يا ليتَني كنتُ مَكانَ صاحبِ هذا القبرِ . وليسَ بهِ الدِّينُ إلَّا البلاءُ“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, tidaklah hancur dunia hingga hingga ketika seseorang melewati kuburan ia pun meratap dan berkata: ‘duh seandainya saya berada di tempatnya penghuni kubur ini’. ia mengatakan demikian bukan karena agama, melainkan karena beratnya cobaan”Dalam riwayat Ath Thabrani,وَيَقُولُ : يَا لَيْتَنِي مَكَانَهُ ، مَا بِهِ شَوْقٌ إِلَى اللَّهِ ، وَلا عَمِلَ صَالِحًا قَدَّمَهُ ، إِلَّا مِمَّا يَنْزِلُ بِهِ مِنَ الْبَلاءِ“…seseorang itu berkata: ‘duh seandainya saya berada di tempatnya’. ia mengatakan demikian bukan karena rindu ingin bertemu dengan Allah, bukan juga karena telah mengamalkan amalan shalih, namun karena ia merasakan pedihnya cobaan
  4. Syaikh Al Albani menjelaskan: “makna hadits ini, orang tersebut menginginkan mati bukan karena agama dan bukan karena ingin mendekatkan diri kepada Allah dan karena rindu kepada-Nya. Ia mengatakan demikian karena merasakan cobaan dan ujian yang berat dalam perkara dunia” (Silsilah Ash Shahihah, 2/121)
  5. Bolehnya menginginkan mati, jika karena perkara agama, yaitu karena khawatir agamanya rusak, atau telah mengamalkan amalan shalih lalu khawatir tidak istiqamah sehingga batal pahala amalannya tersebut, atau karena cinta dan rindu ingin bertemu dengan Allah. Syaikh Al Albani menyatakan: “dalam hadits ini juga ada isyarat bolehnya menginginkan mati karena agama. dan tidak bertentangan dengan hadits:لا يَتمنَّينَّ أحدُكمُ الموتَ مِن ضُرٍّ أصابَهُ“janganlah salah seorang dari kalian menginginkan mati karena suatu bahaya yang menimpanya…”karena hadits ini khusus tentang menginginkan mati terkait perkara duniawi sebagaimana zhahir-nya” (Silsilah Ash Shahihah, 2/121)
  6. Bolehnya menginginkan mati karena perkara agama, juga ditunjukkan oleh hadits larangan menginginkan mati itu sendiri. Karena di dalamnya terdapat doa kepada Allah agar mematikan orang yang berdoa jika itu baik bagi keselamatan agamanya. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:لا يَتمنَّينَّ أحدُكمُ الموتَ مِن ضُرٍّ أصابَهُ ، فإن كانَ لا بدَّ فاعِلًا ، فليقُلْ اللَّهُمَّ أحيِني ما كانتِ الحياةُ خَيرًا لي ، وتوفَّني إذا كانتِ الوفاةُ خَيرًا لي“janganlah kalian menginginkan mati karena suatu bahaya yang menimpanya. Jika memang ia benar-benar ingin melakukannya, maka katakanlah: ‘Ya Allah hidupkan aku jika memang hidup itu lebih baik untukku. dan matikanlah aku jika memang mati itu baik untukku’” (HR. Al Bukhari 5671).
  7. menginginkan mati karena perkara agama adalah hal yang dilakukan sejumlah ulama salaf. Ibnu Hajar Al Asqalani berkata: “pendapat bolehnya menginginkan mati jika khawatir akan rusaknya agama dikuatkan oleh sejumlah salaf. An Nawawi berkata: ‘hal tersebut sama sekali tidak dibenci, bahkan melakukannya termasuk mencontoh akhlak para salaf, diantaranya Umar bin Khathab..’” (dinukil dari Silsilah Ash Shahihah, 2/121).
  8. Tercelanya menginginkan mati karena perkara dunia atau terkait cobaan yang bersifat duniawi. Semisal karena sakit, karena kurangnya harta, kurangnya makanan, karena wanita, karena masalah keluarga, karena sulitnya mencari pekerjaan, dan semisalnya.
  9. Rindu ingin bertemu Allah adalah ciri hamba yang dicintai Allah. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,من أحب لقاء الله أحب الله لقاءه ومن كره لقاء الله كره الله لقاءه“Barangsiapa yang senang berjumpa dengan Allah, Allah pun senang berjumpa dengannya. Barangsiapa yang tidak suka bertemu dengan Allah, maka Allah pun tidak suka bertemu dengannya” (HR. Bukhari 6142)

Rujukan utama: As Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani

Penulis: Yulian Purnama

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/22475-tanda-kiamat-banyak-orang-menginginkan-mati.html

Banyak Orang Gemuk dan Obesitas adalah Salah Satu Tanda Kiamat

Dalam 30 tahun terakhir, tingkat obesitas meningkat 2 – 3 kali. Saat ini, 1 dari 10 penduduk dunia mengalami obesitas. 2,3 miliar penduduk dunia memiliki berat berlebih.

Fakta ini membuktikan kebenaran hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa di akhir zaman akan banyak orang gemuk. Dan banyaknya orang gemuk ini merupakan salah satu tanda kiamat.

خَيْرُ أُمَّتِى قَرْنِى ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
ثُمَّ إِنَّ بَعْدَكُمْ قَوْمًا يَشْهَدُونَ وَلاَ يُسْتَشْهَدُونَ ، وَيَخُونُونَ وَلاَ يُؤْتَمَنُونَ ، وَيَنْذُرُونَ وَلاَ يَفُونَ ، وَيَظْهَرُ فِيهِمُ السِّمَنُ

“Umatku yang terbaik adalah (umat) pada masaku, lalu pada masa berikutnya, lalu pada masa berikutnya. Kemudian setelah itu, akan muncul suatu kaum yang bersaksi namun tidak bisa dipercaya, berkhiatan dan tidak bisa memegang amanah, bernazar namun tidak melaksanakannya, serta terlihat gemuk.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Syaikh Dr Muhammad Al Areifi membahas “banyak orang gemuk” ini dalam tanda ke-79 dari tanda-tanda kiamat.

Dalam bukunya Nihayatul A’lam yang telah diterjemahkan menjadi Kiamat Sudah Dekat?, ia menjelaskan:

“Barangkali, banyaknya orang gemuk di akhir zaman disebabkan oleh kekayaan yang melimpah, kesejahteraan yang merata, berbagai macam makanan dan minuman tersedia, segala bentuk manisan dan kudapan dapat dinikmati, dan orang makin malas menggerakkan badan. Orang-orang mulai menggunakan berbagai macam peralatan penunjang sehingga mereka tak perlu lagi berjalan kaki dan bergerak. Akibatnya, berat badan manusia pun bertambah baik pada orangtua maupun anak-anak.”

 

Menurut penelitian Institute for Health Metrics and Evaluation dari University of Washington yang yang dilansir Kumparan pada 14 Juni 2017, terjadi dua kali kenaikan angka obesitas di 73 negara dalam kurun 1980-2015. Bahkan meningkat tiga kali lipat di China, Brazil dan Indonesia.

Tingkat obesitas tertinggi terjadi di Amerika Serikat, untuk orang dewasa di Mesir dan untuk anak-anak di China. Sedangkan di Afganistan, Bulgaria dan Kongo relatif tidak terjadi peningkatan.

Di Amerika Serikat, 17 persen anak dan 38 persen orang dewasa mengalami obesitas. Di China, yang mengalaminya mencapai 58 juta orang dewasa dan 15 juta anak-anak.

Di Indonesia, 15,4 persen orang dewasa mengalami obesitas. Angka ini menempatkan Indonesia masuk peringkat 10 di tingkat tertinggi di dunia.

 

Obesitas adalah penumpukan lemak berlebih dan bisa mengganggu kesehatan. Ia lebih banyak diderita perempuan yakni dengan angka 32,9 persen dibandingkan laki-laki yang berada di angka 19,7 persen.

Secara medis, penderita obesitas terancam resiko penyakit diabetes, jantung dan berbagai kanker. Sekitar 4 juta kasus kematian pada tahun 2014 berkaitan dengan obesitas. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]

 

BERSAMA DAKWAH

10 Tanda Terjadinya Kiamat

DI ANTARA dalil-dalil yang menunjukkan tanda-tanda besar dari kiamat adalah apa yang diriwayatkan dari Hudzaifah bin Asid al Ghifari yang berkata bahwa Nabi saw datang kepada kami ketika kami sedang saling mengkaji suatu hal.

Beliau saw berkata, “Apakah yang sedang kalian bahas?” mereka menjawab,”Kami sedang mengingat tentang hari kiamat.” Beliau bersabda,”Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian menyaksikan sebelumnya sepuluh tanda.” Maka beliau menyebutkan, yaitu,”Keluarnya asap tebal, munculnya dajjal, binatang bumi, terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, turunnya Isa bin Maryam, Yajuj dan Majuj, tiga pembenaman bumi, di timur, di barat dan di semenanjung Arabia dan terakhir adalah keluarnya api dari Yaman yang akan menggiring manusia ke Mahsyar mereka.” (HR. Muslim)

Apa yang disebutkan didalam hadits diatas tentang sepuluh urutan tanda-tanda besar dari kiamat tidaklah menunjukkan uratan berdasarkan waktu terjadinya karena didalam hadits lain yang diriwayatkan juga oleh Imam Muslim dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya tanda-tanda (besar, pen) yang pertama muncul adalah matahari terbit dari arah barat, keluarnya binatang ditengah-tengah manusia pada waktu dhuha”

Dari sepuluh tanda-tanda besar yang disebutkan di atas maka ada enam yang dapat dilihat orang-orang beriman sedangkan sisanya tidaklah bisa dilihat. Keenamnya itu adalah kemunculan dajjal, Isa bin Maryam, Yajuj dan Majuj, terbitnya matahari dari tempat terbenamnya dan keluarnya asap.

Sedangkan empat lainnya, yaitu pembenaman bumi di timur, pembenaman bumi di barat, pembenaman bumi di semenanjung Arabia serta keluarnya api dari dasar teluk Adn atau dari timur yang akan menggiring manusia ke Mahsyar (tempat pengumpulan) mereka.

Tiga pembenaman bumi tersebut tidaklah terjadi kecuali bumi sudah didiami oleh orang-orang yang paling jahat, sementara itu tak satu pun orang yang beriman ada diatasnya, sebagaimana disebutkan di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi bahwa pembenaman bumi itu terjadi apabila alat-alat musik dan minuman-minuman keras merajalela.

Juga hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Masud bahwa Rasulullah saw bersabda,”Kiamat tidak akan terjadi kecuali atas manusia-manusia yang paling jahat.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Serta hadits yang diriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah saw bersabda,”Kiamat tidak akan terjadi kecuali apabila di bumi tidak disebut-sebut lagi (nama) Allah, Allah.” (HR. Muslim, Ahmad dan Tirmidzi)

Adapun pendapat yang mengatakan bahwa kemunculan Imam Mahdi beriringan dengan kemunculan Isa bin Maryam kemungkinan disandarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari jalan Muhammad bin Kholid dari Abban bin Sholeh dari al Hasan dari Anas bahwa Rasulullah saw bersabda,”Tidaklah ada Mahdi kecuali Isa bin Maryam.”

Namun hadits ini lemah sebagaimana disebutkan Syeikh al Banni dan salah satu alasannyasebagaimana juga dikatakan al Baihaqibahwa Muhammad bin Kholid tidaklah dikenal. (as Silsisalah adh Dhaifah juz I hal 154)

Ditambah lagi dengan adanya hadits yang menyatakan bahwa kelak Imam Mahdi akan melaksanakan shalat bersama Isa bin Maryam sebagaimana yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah saw bersabda,”. Tiba-tiba Isa sudah berada diantara mereka dan dikumandangkanlah shalat, maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi imam shalat) wahai Ruh Allah.” Ia menjawab,”Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami shalat kamu.” (HR. Ahmad)

Al Hafiz Ibnu Hajar didalam bukunya “Fathul Bari” menyebutkan pendapat Abul Hasan al Abadi didalam “Manaqib asy Syafii” bahwa berbagai berita yang mutawatir menyatakan bahwa al Mahdi adalah dari umat ini sementara Isa melaksanakan shalat dibelakangnya. Dan ini adalah jawaban dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Anas,”Tidak ada Mahdi kecuali Isa”.

Imam al Qurthubi mengatakan bahwa ada kemungkinan maksud dari hadits “Tidak ada Mahdi kecuali Isa” adalah tidaklah ada Mahdi yang sempurna dan maksum kecuali Isa, dan makna ini menggabungkan berbagai hadits yang menghilangkan kontradiksi yang ada. (at Tadzkiroh hal 69)

Sebagaimana disebutkan diatas bahwa kemunculan Imam Mahdi adalah pembatas antara tanda-tanda kecil dengan tanda-tanda besar dari kiamat. Maka kemunculan Imam Mahdi tidaklah bersamaan dengan Isa bin Maryam akan tetapi kemunculannya lebih dahulu daripada diturunkannya Isa bin Maryam.

Hal ditunjukkan dengan akan adanya penaklukan Konstantinopel pada masa Imam Mahdi dan setelah itu barulah muncul dajjal lalu diikuti dengan kemunculan Isa bin Maryam, sebagaimana disebutkan didalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Apakah kalian pernah mendengar suatu kota yang terletak sebagiannya di darat dan sebagiannya di laut?”

Mereka (para sahabat) menjawab,”Pernah wahai Rasulullah.” Beliau saw bersabda,”Tidak terjadi hari kiamat, sehingga ia diserang oleh 70.000 orang dari Bani Ishaq (orang-orang kulit putih). Ketika mereka telah sampai di sana, maka mereka pun memasukinya. Mereka tidaklah berperang dengan senjata dan tidak melepaskan satu panah pun. Mereka hanya berkata Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka jatuhlah salah satu bagian dari kota itu.” Tsaur (perawi) itu mengatakan,”Saya tidak tahu kecuali hal ini hanya dikatakan oleh pasukan yang berada di laut.

Kemudian mereka berkata yang kedua kalinya Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar maka jatuh pula sebagian yang lain (darat). Kemudian mereka berkata lagi Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar maka terbukalah semua bagian kota itu. Lalu mereka pun memasukinya. Ketika mereka tengah membagi-bagikan harta rampasan perang tiba-tiba datanglah seorang diantara mereka seraya berteriak,”Sesungguhnya dajjal telah keluar.” Kemudian mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali.”

Didalam Syarhnya Imam Muslim menyebutkan bahwa sebagian mereka ada yang berkata bahwa yang telah dikenal dan terjaga adalah “Bani Ismail” (bukan Bani Ishaq, pen) hal itu ditunjukkan oleh isi dari hadits diatas karena yang dimaksudkan di situ adalah Arab, dan kota itu adalah Konstantinopel.

Sebagaimana diketahui pula bahwa diturunkannya Nabi Isa bin Maryam untuk yang kedua kalinyasetelah kemunculan dajjalpada waktu iqamat shalat shubuh dikumandangkan di al Mannarah al Baidha (menara Putih) di sebelah timur Damaskus untuk membantu Imam Mahdi dan kaum muslimin dalam membunuh dajjal. [Eramuslim ]

 

INILAH MOZAIK

Keluarnya Yajuj Majuj

YA’JUJ Majuj disebutkan di dalam Alquran Al-Karim di dalam firman Allah Subhanahu wa Taala: “Hingga apabila dibukakan (tembok) Yajuj dan Majuj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Mereka berkata, Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Yajuj dan Majuj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?.” (QS. Al-Kahfi: 94)

Yajuj Majuj merupakan kabilah dari keturunan Yafits bin Nuh. Mereka keluar di akhir zaman setelah dinding penghalang yang dibuat oleh Dzulqarnain jebol. Lantas mereka membuat kerusakan di muka bumi dengan berbagai macam tindakan keji dan kerusakan. Saking banyaknya, mereka memakan makanan dan tanaman apa saja yang dijumpainya dan meminum danau Thabariyah sampai seakan-akan tidak pernah ada airnya.

Keluarnya api yang menggiring manusia ke padang Mahsyar. Api ini keluar dari tanah Adn, yaitu api besar yang menakutkan. Tidak ada sesuatu pun yang dapat memadamkannya. Api ini menggiring manusia ke padang Mahsyar. Demikianlah di antara tanda-tanda kiamat besar. Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Taala agar menyelamatkan kita dari api dunia dan akhirat dan semoga Dia menyelamatkan kita dari kengerian kiamat berkat anugerah-Nya dan kemuliaan-Nya. Sungguh, Dia Maha Mendengar dan Mahadekat.

[Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah/KisahMuslim]

 

MOZAIK

10 Tanda Besar Datangnya Hari Kiamat

DI antara dalil-dalil yang menunjukkan tanda-tanda besar dari kiamat adalah apa yang diriwayatkan dari Hudzaifah bin Asid al Ghifari yang berkata bahwa Nabi saw datang kepada kami ketika kami sedang saling mengkaji suatu hal.

Beliau saw berkata, “Apakah yang sedang kalian bahas?” mereka menjawab, “Kami sedang mengingat tentang hari kiamat.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian menyaksikan sebelumnya sepuluh tanda.” Maka beliau menyebutkan, yaitu, “Keluarnya asap tebal, munculnya dajjal, binatang bumi, terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, turunnya Isa bin Maryam, Yajuj dan Majuj, tiga pembenaman bumi, di timur, di barat dan di semenanjung Arabia dan terakhir adalah keluarnya api dari Yaman yang akan menggiring manusia ke Mahsyar mereka.” (HR. Muslim)

Apa yang disebutkan didalam hadis di atas tentang sepuluh urutan tanda-tanda besar dari kiamat tidaklah menunjukkan uratan berdasarkan waktu terjadinya karena didalam hadis lain yang diriwayatkan juga oleh Imam Muslim dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya tanda-tanda (besar, pen) yang pertama muncul adalah matahari terbit dari arah barat, keluarnya binatang di tengah-tengah manusia pada waktu dhuha”

Dari sepuluh tanda-tanda besar yang disebutkan di atas maka ada enam yang dapat dilihat orang-orang beriman sedangkan sisanya tidaklah bisa dilihat. Keenamnya itu adalah kemunculan dajjal, Isa bin Maryam, Yajuj dan Majuj, terbitnya matahari dari tempat terbenamnya dan keluarnya asap.

Sedangkan empat lainnya, yaitu pembenaman bumi di timur, pembenaman bumi di barat, pembenaman bumi di semenanjung Arabia serta keluarnya api dari dasar teluk Adn atau dari timur yang akan menggiring manusia ke Mahsyar (tempat pengumpulan) mereka.

Tiga pembenaman bumi tersebut tidaklah terjadi kecuali bumi sudah didiami oleh orang-orang yang paling jahat, sementara itu tak satu pun orang yang beriman ada diatasnya, sebagaimana disebutkan di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi bahwa pembenaman bumi itu terjadi apabila alat-alat musik dan minuman-minuman keras merajalela.

Juga hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Masud bahwa Rasulullah saw bersabda,”Kiamat tidak akan terjadi kecuali atas manusia-manusia yang paling jahat.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Serta hadits yang diriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah saw bersabda,”Kiamat tidak akan terjadi kecuali apabila di bumi tidak disebut-sebut lagi (nama) Allah, Allah.” (HR. Muslim, Ahmad dan Tirmidzi)

Adapun pendapat yang mengatakan bahwa kemunculan Imam Mahdi beriringan dengan kemunculan Isa bin Maryam kemungkinan disandarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari jalan Muhammad bin Kholid dari Abban bin Sholeh dari al Hasan dari Anas bahwa Rasulullah saw bersabda,”Tidaklah ada Mahdi kecuali Isa bin Maryam.”

Namun hadits ini lemah sebagaimana disebutkan Syeikh al Banni dan salah satu alasannyasebagaimana juga dikatakan al Baihaqibahwa Muhammad bin Kholid tidaklah dikenal. (as Silsisalah adh Dhaifah juz I hal 154)

Ditambah lagi dengan adanya hadits yang menyatakan bahwa kelak Imam Mahdi akan melaksanakan shalat bersama Isa bin Maryam sebagaimana yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah saw bersabda,”. Tiba-tiba Isa sudah berada diantara mereka dan dikumandangkanlah shalat, maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi imam shalat) wahai Ruh Allah.” Ia menjawab,”Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami shalat kamu.” (HR. Ahmad)

Al Hafiz Ibnu Hajar didalam bukunya “Fathul Bari” menyebutkan pendapat Abul Hasan al Abadi didalam “Manaqib asy Syafii” bahwa berbagai berita yang mutawatir menyatakan bahwa al Mahdi adalah dari umat ini sementara Isa melaksanakan shalat dibelakangnya. Dan ini adalah jawaban dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Anas,”Tidak ada Mahdi kecuali Isa”.

Imam al Qurthubi mengatakan bahwa ada kemungkinan maksud dari hadits “Tidak ada Mahdi kecuali Isa” adalah tidaklah ada Mahdi yang sempurna dan maksum kecuali Isa, dan makna ini menggabungkan berbagai hadits yang menghilangkan kontradiksi yang ada. (at Tadzkiroh hal 69)

Sebagaimana disebutkan diatas bahwa kemunculan Imam Mahdi adalah pembatas antara tanda-tanda kecil dengan tanda-tanda besar dari kiamat. Maka kemunculan Imam Mahdi tidaklah bersamaan dengan Isa bin Maryam akan tetapi kemunculannya lebih dahulu daripada diturunkannya Isa bin Maryam.

Hal ditunjukkan dengan akan adanya penaklukan Konstantinopel pada masa Imam Mahdi dan setelah itu barulah muncul dajjal lalu diikuti dengan kemunculan Isa bin Maryam, sebagaimana disebutkan didalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Apakah kalian pernah mendengar suatu kota yang terletak sebagiannya di darat dan sebagiannya di laut?”

Mereka (para sahabat) menjawab,”Pernah wahai Rasulullah.” Beliau saw bersabda,”Tidak terjadi hari kiamat, sehingga ia diserang oleh 70.000 orang dari Bani Ishaq (orang-orang kulit putih). Ketika mereka telah sampai di sana, maka mereka pun memasukinya. Mereka tidaklah berperang dengan senjata dan tidak melepaskan satu panah pun. Mereka hanya berkata Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka jatuhlah salah satu bagian dari kota itu.” Tsaur (perawi) itu mengatakan,”Saya tidak tahu kecuali hal ini hanya dikatakan oleh pasukan yang berada di laut.

Kemudian mereka berkata yang kedua kalinya Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar maka jatuh pula sebagian yang lain (darat). Kemudian mereka berkata lagi Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar maka terbukalah semua bagian kota itu. Lalu mereka pun memasukinya. Ketika mereka tengah membagi-bagikan harta rampasan perang tiba-tiba datanglah seorang diantara mereka seraya berteriak,”Sesungguhnya dajjal telah keluar.” Kemudian mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali.”

Di dalam Syarhnya Imam Muslim menyebutkan bahwa sebagian mereka ada yang berkata bahwa yang telah dikenal dan terjaga adalah “Bani Ismail” (bukan Bani Ishaq, pen) hal itu ditunjukkan oleh isi dari hadits diatas karena yang dimaksudkan di situ adalah Arab, dan kota itu adalah Konstantinopel.

Sebagaimana diketahui pula bahwa diturunkannya Nabi Isa bin Maryam untuk yang kedua kalinyasetelah kemunculan dajjalpada waktu iqamat shalat shubuh dikumandangkan di al Mannarah al Baidha (menara Putih) di sebelah timur Damaskus untuk membantu Imam Mahdi dan kaum muslimin dalam membunuh dajjal.

 

MOZAIK

Tanda Kiamat, Orang tak Mau Jadi Imam Salat

KITA tahu bahwa salat merupakan kewajiban. Dan kewajiban ini, jika dilaksanakan secara bersama-sama atau berjemaah, maka pahala yang diperoleh berlipat ganda.

Sudah barang tentu, hal ini merupakan sesuatu yang sangat menguntungkan kita. Mengapa? Sebab, tabungan di akhirat kita, insya Allah akan bertambah.

Dalam melaksanakan salat berjemaah, tentu kita memerlukan seorang imam. Ialah orang yang memimpin kita dalam salat. Namun tahukah Anda, bahwa di akhir zaman kelak, tak akan ada lagi orang yang mau menjadi imam. Mengapa itu bisa terjadi?

Salah satu tanda dekatnya hari kiamat adalah menyebarnya kebodohan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga, nanti tak ada lagi seorang pun yang bisa dijadikan imam salat. Orang-orang akan saling mendorong satu sama lain untuk menjadi imam.

Namun, seluruhnya menolak karena mereka tidak mengetahui hukum-hukum syariat serta tidak menguasai bacaan Alquran.

Salamah binti Al-Hurr meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sesungguhnya, salah satu tanda hari kiamat adalah nanti orang-orang akan saling mendorong untuk menjadi imam di masjid, namun mereka tidak mendapatkan seorang pun yang bisa menjadi imam,” (HR. Abu Daud).

Abdullan bin Amr RA menuturkan, “Akan tiba satu zaman yang ketika itu orang-orang berkumpul dan melaksanakan salat di masjid, namun tak ada seorang mukmin pun di antara mereka.”

Barangkali, zaman seperti ini belum tiba. Sebab, saat ini masih banyak ulama dan majlis-majlis taklim yang tersebar di berbagat tempat. Masjid-masjid juga masih dipenuhi oleh para ulama, para penuntut ilmu dan mereka yang fasih dalam membaca Al-Quran.

[Kiamat Sudah Dekat?/Dr. Muhammad Al-Areifi]

MOZAIK

Enam Tanda Kiamat Cerita Rasulullah kepada Sahabat

AUF bin Malik al Asyja’i, atau nama kunyahnya Abu Abdurrahman, bersama teman-temannya yang berjumlah sembilan (sebagian riwayat menyebutkan delapan atau tujuh) orang baru saja melakukan ba’iat kepada Nabi SAW.

Tetapi tiba-tiba beliau bersabda, “Apakah kamu sekalian tidak akan berba’iat kepada Rasulullah SAW?”

Tentu saja mereka merasa heran karena baru beberapa menit yang lalu mereka telah ba’iat, karena itu Auf mewakili teman-temannya berkata, “Kami telah berba’iat kepada engkau, wahai Rasulullah.”

Seolah mengabaikan apa yang dikatakan Auf, sekali lagi Nabi SAW bersabda, “Apakah kamu sekalian tidak akan berba’iat kepada Rasulullah SAW.”

Karena beliau masih menekankan pertanyaan tersebut, mereka kembali mengulurkan tangan kepada beliau sambil berkata, “Kami telah berba’iat kepada engkau, wahai Rasulullah, maka dalam hal apakah kami kami harus berba’iat lagi kepada tuan?”

Nabi SAW menjabat tangan mereka bersama-sama, sambil bersabda, “Kalian harus selalu menyembah Allah, Zat Yang Maha Esa dan kalian jangan pernah mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, kerjakan salat lima waktu, dan kalian harus selalu mendengarkan dan mentaati segala perintah-Nya.”

Sesaat beliau berhenti sambil menghela napas, kemudian bersabda lagi dengan agak berbisik, “Janganlah kamu sekalian meminta-minta sesuatu apapun kepada sesama manusia.”

Sejak saat itu Auf bin Malik dan teman-temannya tersebut selalu menjaga diri untuk tidak meminta-minta kepada sesama manusia, bahkan meminta tolong untuk sesuatu hal yang sepele sekalipun.

Pernah salah satu di antara mereka cambuknya terjatuh ketika sedang mengendarai unta. Beberapa orang yang berjalan kaki ingin mengambilkannya tetapi ia melarangnya. Ia menderumkan untanya, turun dan mengambil cambuknya kemudian menaiki untanya lagi.

Dalam perang Tabuk, Auf bin Malik datang menghadap Nabi SAW di kemah beliau yang terbuat dari kulit. Beliau menyambutnya dengan hangat, kemudian bersabda kepadanya, “Wahai Auf, hitunglah enam tanda kiamat, yakni: 1. Kematianku ; 2. Ditaklukkannya Baitul Makdis ; 3. Banyak orang yang mati bagaikan kambing (ternak) yang mati diserang penyakit.; 4. Harta yang berlimpah ruah, sehingga satu orang diberi hingga 100 dinar (uang emas).; 5. Kerusakan, ketidaksukaan dan fitnah yang memasuki seluruh rumah dari Bangsa Arab.; 6. Perdamaian antara kalian dengan bangsa Ashfar (Bangsa berkulit Kuning), mereka menipu kalian, lalu mereka mendatangi kalian di bawah 80 bendera, dimana di bawah setiap bendera ada 12.000 tentara. []

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2339297/enam-tanda-kiamat-cerita-rasulullah-kepada-sahabat#sthash.s3Hnb12J.dpuf

21 Tanda-tanda Kiamat yang Sudah Terjadi

Ibn Mas’ud pernah bertanya pada Rasulullah, “Ya Rasululullah, apakah datangnya hari kiamat disertai tanda-tanda kedatangannya?” Dia bersabda “Ya, wahai Ibn Mas’ud.”

Jadi kita sebagai Muslim harus mengetahui tanda-tandanya. Ada banyak tanda-tandanya. Di antaranya adalah:

Anak-anak menjadi penuh kemarahan. Dengan kata lain, mereka berani melawan orangtua mereka. Mereka tidak segan-segan berkata kasar dan menghardik orangtua mereka.

Hujan dapat membakar. Jika kita menganalisisnya, hal ini telah terjadi. Sekarang hujan asam semakin sering terjadi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hujan asam, anda bisa mengunjungi link Wikipedia berikut ini: Hujan Asam.

 

Orang-orang jahat bertebaran di muka bumi.

Orang-orang akan mempercayai orang-orang yang berkhianat, sedangkan  orang-orang yang dapat dipercaya dianggap sebagai pengkhianat. Orang yang benar akan dianggap sebagai pendusta dan seseorang yang menceritakan kebohongan dianggap sebagai orang yang benar.

Orang-orang akan memutuskan tali silaturahmi. Hal ini telah terjadi sekarang dimana orang-orang lebih senang tinggal di rumah dan menonton televisi, dan mereka enggan mengunjungi tetangga.

Orang-orang munafik akan berkuasa.

Orang-orang yang berperangai buruk mengendalikan perdagangan.

Masjid-masjid dihias tapi hati manusia telah menjadi kotor. Jadi orang-orang yang beribadah di masjid tidak melakukan tazkiyah, meskipun masjidnya indah.

Orang-orang mukmin menjadi lebih terhina daripada kambing yang jelek.

Homoseksualitas dan lesbianisme tersebar luas.

Orang-orang muda mempunyai kekayaan besar-besaran. Misalnya Zuckerberg yang merupakan multi-bilyuner sebelum dia mencapai umur 30.

Adanya perkumpulan-perkumpulan untuk merusak wanita. Sekarang banyak organisasi wanita yang mengatakan ingin membebaskan wanita, namun mereka malah mempromosikan wanita untuk membuka auratnya. Misalnya kontes seperti Miss World dimana para wanita disuruh mempertontonkan auratnya dan memperlihatkan keindahan tubuhnya. Hal seperti ini justru menghancurkan kemuliaan wanita. Dalam Islam, wanita disuruh menutup auratnya agar kemuliaan dan kehormatannya terjaga. Namun yang dilakukan budaya zaman sekarang justru sebaliknya. Wanita malah disuruh untuk membuka auratnya. Dan auratnya tersebut menjadi tontonan orang banyak. Benar-benar dunia telah menjadi begitu sakit.

Terjadinya penghancuran peradaban dan penghancuran dunia. Jadi penghancuran dunia akan menjadi peradaban.

Instrumen musik akan tersebar luas dan Rasulullah bersabda bahwa instrumen musik akan ada di kepala manusia. Ini menakjubkan sekali. Bagaimana Rasulullah tahu tentang hal ini? Itulah yang dikatakan hadistnya, saya tidak mengarang-ngarangnya. Dikatakan bahwa “Di kepala mereka akan ada instrumen musik.” Siapa yang sangka? Tidak ada yang tahu apa itu artinya di zaman Rasulullah. Tapi sekarang kita melihatnya, semua orang dimana-mana mengenakan headphone dan earphone untuk mendengarkan musik.

Akan ada banyak penegak hukum.

Maraknya penghinaan untuk membuat orang lain tertawa. Sekarang lihatlah semua acara TV dimana para pelawak hanya mencela orang-orang untuk membuat pemirsa di rumah tertawa.

Banyak anak-anak yang lahir karena perzinaan. Bahkan di negara ini sekarang lebih dari 50% anak SMA telah melakukan perzinaan. Luar biasa.

Rasulullah bersabda bahwa cobaan akan ditunjukkan kepada hati manusia seperti sajadah. Dia mempunyai dua garis, yang horizontal dan vertikal. Ini maksudnya adalah TV. Dan beginilah caranya setan menghancurkan hati manusia, dengan menunjukkan fitnah pada manusia dan gambar-gambar jelek pada TV. Setan melakukannya terus-menerus sampai manusia menjadi terbiasa dengan kekerasan yang ada dalam tayangan TV. Kita tidak lagi merasakan apapun ketika melihat kekerasan.

Rasulullah s.a.w bersabda, “Kamu akan melihat orang-orang dengan cambuk seperti ekor sapi. Mereka akan memukul manusia dengannya.”

Wanita yang berpakaian dan telanjang pada saat bersamaan. Mereka akan berjalan berlenggak-lenggok dan membuat menarik orang lain kepada mereka. Dia berkata bahwa rambut mereka akan seperti unta Bactrian. Unta itu tidak ada di Arab, melainkan berasal dari Persia. Wanita-wanita seperti itu tidak akan masuk surga.

Dia bersabda “Sebagian umatku akan meminum khamr dan memanggilnya dengan nama lain.” Mereka mempunyai banyak nama panggilan untuk khamr. Dan ini sudah terjadi. Kita memanggil khamr dengan berbagai sebutan, misalnya vodka, tuak, martini,wine, anggur, bir, dan sebagainya.

Jadi inilah tanda-tanda dari hari kiamat yang sekarang telah terjadi. Ya Allah, Rasulullah telah berbicara benar dan nubuatnya menjadi kenyataan. Bagi saya ini adalah mukjizat kenabian yang nyata dari Rasulullah.

 

 

sumber: Lampu Islam

Ini Enam Tanda Kiamat Menurut Rasulullah SAW

Oleh: Anjar Fahmiarto
Hari kiamat pasti terjadi. Hanya saja, kapankah peristiwa itu akan berlangsung? Allah SWT sajalah yang mengetahui. Tak ada satu pun makhluk di alam semesta, termasuk malaikat, yang mampu memprediksikan waktu kiamat. Bahkan, Nabi Muhammad SAW yang menjadi kekasih-Nya pun tidak diberi informasi yang jelas.

Hal tersebut ditegaskan Allah dalam Surat al-A’raf ayat 187. “Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang kiamat, kapankah terjadinya? Katakanlah sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat hanya ada pada sisi Tuhanku. Tiada seorang pun yang mengetahui waktu kedatangannya selain Dia.”

Tidak dapat dimungkiri bahwa kita saat ini hidup di akhir zaman. Berbagai peristiwa telah mengisyaratkan bahwa bumi semakin tua. Cuaca semakin tidak menentu dan sulit diprediksi. Berbagai bencana, seperti gempa bumi, gunung meletus, badai, dan banjir kerap terjadi di berbagai penjuru dunia.

Ini ditambah dengan gejala pemanasan global (global warming) yang makin mengkhawatirkan. Dalam kehidupan sosial, berbagai kejadian memilukan juga sering terjadi akhir-akhir ini. Misalnya pembunuhan, pemerkosaan, perang saudara, korupsi, dan berbagai bentuk kebejatan moral lainnya. Hal tersebut melanda di berbagai penjuru dunia. Banyak yang mengatakan berbagai kejadian tersebut merupakan pertanda kiamat sudah dekat.

Dan memang, meskipun kiamat adalah suatu rahasia besar, tapi Allah memberikan sejumlah isyarat atau tanda kepada manusia bahwa saatnya telah dekat. Butuh kepekaan hati untuk bisa membaca tanda-tanda tersebut. Buku karya ulama besar Ibu Katsir ini mengungkap banyak hal tentang kiamat. Antara lain, tentang tanda-tanda kedatangannya.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Segeralah beramal baik sebelum terjadi enam tanda kiamat. Yaitu, matahari terbit dari arah ia terbenam, dajjal, asap tebal, satwa melata bicara (dabbah), petaka (kematian spesifik) perorangan, dan petaka umum (kiamat besar).” (HR Ahmad).

Dalam hadis lainnya Rasulullah menjelaskan,” Ada enam tanda kiamat. Yaitu kematianku, pembebasan Baitul Maqdis, kematian akibat penyakit di dada (wabah binatang), harta benda melimpah sehingga orang memberi 100 dinar masih membuat yang diberi marah, petaka menimpa semua rumah bangsa Arab dan gencatan senjata antara kalian dengan keturunan kuning (bangsa Romawi). Namun, mereka berkhianat dan menyerang kalian melalui delapan puluh panji, yang masingmasing dengan 12 ribu orang.”

Hal lain yang banyak dibicarakan orang terkait dengan kiamat adalah kemunculan Dajjal. Dalam Alquran dan hadis banyak digambarkan tentang Dajjal. Antara lain, dari Abu Hurai rah, Rasulullah bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sehingga muncul 30 kaum Dajjal sang pendusta. Semuanya mengaku sebagai utusan Allah, harta benda melimpah, timbul banyak petaka, dan ke kacauan merebak. Sahabat bertanya, ‘kekacauan seperti apa?’ Beliau menjawab, ‘pembunuhan, pembunuhan, dan pembunuhan’.”

Dr Muhammad Nu’aim Yasin mengatakan, di antara tanda-tanda kiamat besar (kubra) adalah munculnya sosok makhluk yang oleh Rasulullah dinamai Dajjal. Disebut Dajjal karena terlalu banyak menipu dan mendusta, mengaku diri sebagai Tuhan, berupaya terus melepaskan manusia dari agamanya melalui berbagai cara yang luar biasa dan hal-hal yang menakjubkan dengan izin Allah.

Akibatnya, sebagian manusia teperdaya. Namun, Allah akan menyelamatkan orangorang yang beriman sehingga mereka selamat dari tipu daya dan penyesatan Dajjal. Dengan ketentuan Allah, kemudian timbul fitnah atau petaka akibat ulah Dajjal. Lalu, Allah menurunkan Nabi Isa yang akan membunuhnya.

Pembahasan tentang turunnya Nabi Isa juga dibahas panjang lebar dalam buku ini. Juga tentang kemunculan Ya’juj dan Ma’juj, satwa melata keluar dari bumi dan menyapa manusia, matahari terbit dari arah tenggelam, asap tebal yang mengepul di akhir zaman. Selain itu, juga tentang apa yang telah dan belum terjadi terkait tibanya saat kiamat dan gambaran umat akhir zaman.

 

 

sumber: Republika Online