Temanmu Menentukan Karakter dan Nasibmu!

Allah swt berfirman,

ٱلۡأَخِلَّآءُ يَوۡمَئِذِۭ بَعۡضُهُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ إِلَّا ٱلۡمُتَّقِينَ

“Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa.” (QS.Az-Zukhruf:67)

Ayat ini menarik untuk kita kaji berulang kali dari berbagai sisi. Karena satu ayat singkat dari Al-Qur’an bisa memberikan beragam pelajaran yang luar biasa.

Akhir dari ayat ini secara gamblang menceritakan bahwa pertemanan di dunia seringkali kandas ketika kelak mereka bertemu di akhirat. Bukan saja mereka pura-pura tidak saling kenal, tapi bahkan Al-Qur’an menceritakan bahwa mereka akan bermusuhan. “Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain..”

“…kecuali mereka yang bertakwa.” Hanya pertemanan semacam ini yang akan kekal dan langgeng. Karena teman yang bertakwa akan memberikan manfaat kepadamu di dunia dan akhirat.

Di kehidupan dunia, teman yang bertakwa selalu mengajakmu mendekat dengan Allah dan menjauhi berbagai kebusukan maksiat. Sementara kelak di akhirat, seorang mukmin yang bertakwa memiliki kemuliaan untuk memberi syafaat dan menyelamatkan orang yang ia cintai.

Poin yang perlu kita ambil kali ini adalah besarnya pengaruh teman terhadap karakter diri kita. Seseorang dengan karakter halus dan pendiam bisa berubah dalam waktu singkat bila ia berteman dengan orang yang berjiwa pemberontak. Begitupula sebaliknya, orang dengan karakter kasar bisa pula berubah ketika berteman dengan orang yang lembut.

Ingatlah bahwa temanmu sangat mempengaruhi pribadimu. Selektif dalam memilih teman juga sangat berpengaruh kepada nasibmu. Orang yang selalu bergaul dengan pemalas maka ia akan menjadi pemalas. Dan orang yang selalu berkumpul bersama lingkungan yang aktif dan produktif maka ia akan terdorong untuk turut aktif.

Pertemanan sangat berpengaruh pada jiwa seseorang khususnya pertemanan dikalangan anak muda. Jangan sampai temanmu di waktu muda merusak masa depanmu kelak dan mereka hanya bisa angkat tangan dan mengucap selamat tinggal. Sementara berkumpul dengan orang-orang sholeh akan menarik jiwamu untuk mengikuti mereka dalam kebaikan.

Karena itu kita akan menemukan banyak sekali pesan dari orang-orang bijak tentang pentingnya memilih teman yang baik. Salah satunya adalah pesan dari Imam Ja’far As-Shodiq (Guru dari Imam Madzhab Maliki dan Hanafi), beliau berpesan :

“Janganlah engkau memulai pertemanan kecuali telah jelas batas-batasnya. Apabila batas-batas ini ada, maka jalinlah persahabatan. Namun apabila tidak ada sama sekali maka janganlah memulai pertemanan.

1. Hendaknya sikap yang ia tampakkan dan apa yang ada di dalam hatinya terhadapmu itu sama (tidak bermuka dua).

2. Hendaknya ia melihat bahwa sesuatu yang indah bagimu juga indah baginya dan cela bagimu adalah cela baginya.

3. Hendaknya kedudukan dan harta tidak merubah persahabatannya denganmu.

4. Hendaknya ia tidak menghalangimu untuk mencapai sesuatu yang lebih darinya.

5. Poin ini mencakup semua poin diatas, yaitu hendaknya ia tidak menjerumuskanmu pada kesususahan.

Pesan indah ini menjadi penutup dari kajian kita hari ini. Semoga bermanfaat…

KHAZANAH ALQURAN

Dicari Sahabat yang Bisa Membawa ke Surga

KETIKA mengunjungi seorang teman yang sedang kritis sakitnya, dia menggenggam erat tanganku, lalu menarik ke mukanya, dan membisikkan sesuatu.

Dalam airmata berlinang dan ucapan yang terbata-bata dia berkata, “Bila kamu tidak melihat aku di surga, tolong tanya kepada Allah di mana aku, tolonglah aku ketika itu”

Dia langsung terisak menangis, lalu aku memeluknya dan meletakkan mukaku di bahunya. Aku pun berbisik, “InsyaAllah, insyaAllah, aku juga mohon kepadamu jika kamu juga tidak melihatku di surga”

Kami pun menangis bersama, entah berapa lama.

Ketika saya meninggalkan Rumah Sakit, saya terkenang akan pesan beliau. Sebenarnya pesan itu pernah disampaikan oleh seorang ulama besar, Ibnu Jauzi, yang berkata pada sahabatnya sambil menangis:

“Jika kamu tidak menemui aku di surga bersama kamu, maka tolonglah tanya kepada Allah tentang aku: ‘Wahai Rabb kami, si fulan sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau, maka masukkanlah dia bersama kami di surga.”

Ibnu Jauzi berpesan begitu bersandar pada sebuah hadits:

“Apabila penghuni surga telah masuk ke dalam surga lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia, maka mereka pun bertanya kepada Allah: ‘Ya Rabb! kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami…'”Maka Allah berfirman, “Pergilah ke neraka, lalu keluarkanlah sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman, walau hanya sebesar zarrah.”(Ibnu Mubarak dalam kitab Az Zuhd)

Wahai sahabat-sahabatku. Di dalam bersahabat, pilih lah mereka yang bisa membantu kita, bukan hanya ikatan di dunia, tetapi juga hingga akhirat.

Carilah sahabat-sahabat yang senantiasa berbuat amal saleh, yang salat berjemaah, berpuasa dan sentiasa berpesan agar meningkatkan keimanan, serta berjuang untuk menegakkan agama Islam.

Carilah teman yang mengajak ke majelis ilmu, mengajak berbuat kebaikan, bersama untuk kerja kebajikan, serta selalu berpesan dengan kebenaran.

Teman yang dicari karena urusan niaga, pekerjaan, atau teman nonton bola, teman memancing, teman bershopping, teman FB untuk bercerita hal politik, teman whatsapp untuk menceritakan hal dunia, akan berpisah pada garis kematian dan masing-masing hanya akan membawa diri sendiri.

Tetapi teman yang bertakwa, akan mencari kita untuk bersama ke surga. Simaklah diri, apakah ada teman yang seperti ini dalam kehidupan kita, atau mungkin yang ada lebih buruk dari kita.

Ayo berubah sekarang, kurangi waktu dengan teman yang hanya condong pada dunia, carilah teman yang membawa kita bersama ke surga, karena kita tidak bisa mengharapkan pahala ibadah kita saja untuk masuk surganya Allah.

Perbanyak lah ikhtiar, semoga satu darinya akan tersangkut, dan membawa kita ke pintu surga. Al-Hasan Al-Bashri berkata:

“Perbanyak lah sahabat-sahabat mukminmu, karena mereka memiliki syafa’at pada hari kiamat.”

Pejamkan mata, berpikirlah, siapa kiranya di antara sahabat-sahabat kita yang akan mencari dan mengajak kita bersama-sama ke surga? Jika tidak, mulai lah hari ini mencari teman ke surga sebagai suatu misi pribadi. Baarakallahu fiikum. [Ustaz Abdullah Zaen]

 

INILAH MOZAIK