Agar Kita Meraih Malam Lailatul Qadar

Setiap Ramadhan, Allah SWT menurunkan malam yang paling istimewa di antara malam-malam lainnya. Malam itu adalah malam Lailatul Qadar, malam yang lebih utama dibandingkan dengan malam seribu bulan.

Karena itu malam yang istimewa, umat Islam berbondong- bondong untuk menjemput malam tersebut. Meski demikian, umat Islam sejatinya perlu secara ikhlas dan istiqamah dalam beribadah. Bagaimana sebenarnya kemuliaan Lailatul Qadar? Seperti apa ciri-ciri datangnya Lailatul Qadar?

Wartawati Republika Imas Damayanti mewawancarai pakar ilmu Alquran KH Ahsin Sakhomelalui sambungan telepon, Selasa (12/4). Berikut kutipannya.

Apa keutamaan malam Lailatul Qadar?

Lailatul Qadar adalah malam yang istimewa bagi umat Islam. Allah SWT sudah sebut dalam Alquran surah al-Qadar ayat 1-5. Allah berfirman, Inna anzalnahu fi lailatil-qadr. Wa maa adraaka maa lai latul-qadr. Lailatul-qadri khairun min alfi syahr. Tanazzalul-malaa- ikatu warruhu fiha bi-idzni Rabbihim min kulli amr. Salaamun hiya hatta mathla’il-fajr.

Artinya, Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Alquran) pada malam Qadar. Dan tahukah kamu apa Lailatul Qadar itu? (Yaitu) malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar. Tentunya keutamaan itu menjadi sangat istimewa bagi umat Islam. Pada malam ini, Allah menurunkan Alquran, Allah menurunkan kemuliaan.

Apa saja tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar?

Tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar sesungguhnya dapat dilihat dengan tanda-tanda alam semesta. Pertama, itu tidak ada hujan, terang. Pada waktu Subuhnya, tidak terlalu terang. Mengapa ketika Subuhnya itu tidak terlalu terang? Karena menurut riwayat, banyak malaikat yang turun pada malam itu sehingga mereka pergi di waktu Subuh dan sayap-sayap mereka menutupi cahaya matahari. Sayap-sayap malaikat itu kanbesar sekali sehingga ketika sayap mereka menutupi matahari, otomatis cahaya matahari juga meredup ke bumi.

Malam Lailatul Qadar juga biasanya diturunkan Allah pada tanggal-tanggal ganjil pada bulan Ramadhan. Seperti tanggal 21, 25, dan 29 Ramadhan karena Allah suka dengan sesuatu yang ganjil. Namun, bukan berarti, karena kita ingin dapat Lailatul Qadar, kita hanya beribadah dengan intens pada tanggal- tanggal tersebut. Tidak seperti itu juga.

Apa yang perlu dilakukan umat Islam agar dapat merengkuh Lailatul Qadar?

Pertama-tama, kita harus ikhlas dan istiqamah dalam beribadah.Tujuan kita jika beribadah itu hanya kepada Allah, tujuannya ke Allah.Lailatul Qadar yang Allah ciptakan, jangan sampai membuat kita lupa dengan tujuan utama kita, yaitu kepada Allah SWT.

Maka kalau orang sudah ikhlas dalam beribadah, biasanya intensitas ibadahnya tidak hanya pada malam- malam yang dipercaya dekat dengan malam Lailatul Qadar. Orang yang ikhlas akan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT kapanpun di manapun.

Tentunya, pada malam-malam terakhir Ramadhan, kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah. Baca Alquran, berdoa, berzikir, iktikaf, shalat malam, sedekah, semua itu adalah ibadah-ibadah yang baik yang perlu kita lakukan.

Dan terutama, kita harus selalu ingat bahwa keikhlasan itu menjadi yang paling penting. Orang yang ikhlas dalam beribadah, raut wajahnya akan berbeda. Sel-sel di wajahnya itu memancarkan binaran- binaran yang apabila orang memandangnya akan merasa teduh dan tenang. Kita tiru Rasulullah SAW. Beliau adalah pribadi yang mulia, yang istiqamah dalam ibadah dan amalan- amalan baik. 

IHRAM

Agar Khatam Alquran dalam Sebulan, Ini Caranya

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. M.Cholil Nafis menjelaskan ada dua model orang dalam membaca Alquran. Ada orang yang memilih model kuantitatif yakni berupaya untuk mengkhatamkan Alquran dengan target waktu tertentu, misalnya khatam satu kali atau dua kali dalam bulan Ramadhan. Ada juga orang yang membaca Alquran dengan model kualitatif, yakni membaca setiap ayat Alquran dan mentadaburinya hingga mengerti maksud kandungan ayat yang dibacanya.

Kiai Cholil mencontohkan sahabat Qatadah memiliki kebiasaan mengkhatamkan Alquran seminggu sekali pada bulan-bulan selain Ramadhan. Sedang pada saat Ramadhan, ia mampu mengkhatamkan Alquran setiap tiga hari. Bahkan bila memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan, Qatadah dapat mengkhatamkan Alquran setiap hari. Namun menurut kiai Cholil ada juga sahabat yang enggan pindah dari satu ayat ke ayat lainnya sampai ia memahami ayat tersebut.

Kiai Cholil membagikan kiat-kiat bagi orang yang memilih untuk mengejar target mengkhatamkan Alquran minimal satu kali dalam bulan Ramadhan. Salah satunya yakni dengan membaca sekitar 50 ayat Alquran setiap selesai melaksanakan shalat maktubah. Sehingga seseorang dapat membaca sekitar 250 ayat dalam sehari semalam. Jumlah ini sudah melampaui satu juz. Atau menyelesaikan dalam semalam satu juz sehingga dapat mengkhatamkan Alquran di penghujung Ramadhan.

“Kita bertadarus itu biasa satu malam satu juz, akhir ramadhan tiga puluh juz. Langsung selamatan, khataman, syukuran,” kata kiai Cholil dalam program kultum Ramadhan yang disiarkan TV NU pada Rabu (20/4/2022).

Selain itu, kiai Cholil mengatakan seseorang yang hendak mengkhatamkan Alquran lebih dari satu juz selama Ramadhan dapat memanfaatkan semaksimal mungkin waktu luang atau saat istirahat. Seperti pada malam hari dan sebelum dan sesudah shalat dzuhur. Di mana dalam satu waktu dapat mencapai target satu juz.  

Bertadarus Alquran adalah salah satu ibadah yang utama pada bulan suci Ramadhan. Kiai Cholil mengatakan setiap Ramadhan Rasulullah SAW bertadarus bersama malaikat Jibril. Sahabat Zaid bin Tsabit menyaksikan bagaimana Rasulullah bertadarus Alquran yakni memulainya dari surat Al Fatihah hingga An Nas. Susunan surat yang dibaca Rasulullah saat bertadarus bersama Jibril itulah yang kemudian menjadi pedoman saat kodifikasi Alquran. 

IHRAM

6 Rekomendasi Masjid Iktikaf yang Nyaman Bareng Keluarga

Memasuk 10 hari terakhir Ramadhan. Ada beberapa rekomendasi masjid yang nyaman untuk melakukan iktikaf bareng keluarga. Di mana saja itu?

Iktikaf dilakukan seseorang dengan berdiam diri di dalam masjid dalam rangka mencari rida Allah. Iktikaf dilakukan memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Lalu di masjid mana dapat melakukan iktikaf dengan nyaman? Berikut rekomendasi masjid yang bisa kamu pilih:

1. Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal dapat menampung banyak jemaah sehingga membuat nyaman dan leluasa. Masjid ini berada di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat. Selain karena masjid ini luas yang membuat nyaman, di sana tersedia kudapan untuk berbuka puasa dan sahur secara gratis. Kamu bisa menghabiskan waktu dengan lebih fokus beribadah.

2. Masjid Sunda Kelapa

Masjid Sunda Kelapa tidak seluas Masjid Istiqlal, namun di sana kamu juga akan merasakan kenyamanan saat beriktikaf di masjid ini. Udaranya yang sejuk dan jumlah toiletnya yang banyak menjadi nilai plus masjid ini. Agenda beriktikaf di masjid ini dimulai dari salat Tarawih dan ceramah, kemudian dilanjutkan dengan tadarus Alquran, qiyamullail, muhasabah, dan ditutup dengan sahur bersama.

3. Masjid Jogokariyan

Masjid Jogokariyan merupakan masjid yang berada di Yogyakarta. Masjid ini membuka pendaftaran untuk yang ingin melakukan iktikaf di sana. Panitia menyiapkan aula tempat menginap, makan buka dan sahur, materi kajian, buah, camilan kecil, dan masih banyak yang lainnya. Pendaftaran dapat dilakukan secara online dengan memberikan fotokopi KTP dan uang pendaftaran. Masjid ini membatasi kuota yang bisa mengikuti kegiatan iktikaf. Peserta pria dibatasi 100 orang dan wanita 50 orang.

4. Masjid An-Nahl

Masjid An-Nahl berada di kompleks The Icon BSD City, Tangerang. Masjid ini biasanya membuka kegiatan iktikaf selama satu bulan penuh selama Ramadhan. Terdapat beberapa kegiatan, di antaranya tarawih berjemaah, tahajud, bimbingan belajar Alquran, serta kajian tafsir ayat-ayat Alquran. Masjid An-Nahl juga menyediakan fasilitas ruangan ber-AC, lingkungan yang bersih, makanan sahur, berbuka puasa gratis, akses Wi-Fi 24 jam, dan laundry gratis. Bagi yang ingin menjalani iktikaf di kawasan Tangerang ini bisa melakukan pendaftaran terlebih dahulu.

5. Masjid Al-Akbar

Masjid Al-Akbar di Surabaya biasanya selalu dipenuhi jemaah yang beriktikaf. Masjid ini dapat menampung lebih dari 40 orang yang ingin beriktikaf. Pihak Masjid Al-Akbar mempersiapkan saf tambahan di lantai 2, yang biasanya digunakan sebagai ruangan serbaguna. Di sana disiapkan jalur khusus untuk disabilitas dan kursi untuk lansia agar dapat menjalankan ibadah.

6. Masjid Raya Bandung

Masjid Raya Bandung terletak di pusat kota sehingga sangat strategis untuk didatangi jemaah untuk melakukan iktikaf. Panitia masjid juga menyiapkan makanan sahur untuk jemaah. Masjid ini sudah rutin menyiapkan kegiatan iktikaf pada bulan Ramadhan. Ribuan orang biasanya selalu memadati masjid ini untuk beribadah pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Ada banyak masjid yang menyiapkan iktikaf yang dapat kamu pilih. Kamu dapat memilih masjid yang nyaman di atas untuk melakukan itikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Masjid mana yang menjadi pilihanmu?

 

Detikcom