UE Mulai Ingkar Janji, Ribuan Pengungsi Suriah Terjebak

Uni Eropa sempat membuat janji bahwa negara kaya di Uni Eropa akan menerima puluhan ribu warga Suriah dan Irak yang mengungsi akibat peperangan. Namun satu per satu negara Uni Eropa mengingkari janji tersebut sebelum mereka akhirnya menutup perbatasan negaranya dari pengungsi perang pada musim semi lalu.

 

Kini ribuan pengungsi terdampar dan terjebak di Yunani. Mereka banyak yang tinggal di lokasi bekas pabrik pembuatan kertas toilet. Mereka juga harus menghadapi suhu malam hari yang mencapai di bawah 10 derajat selsius.

Nyamuk-nyamuk mengintai tenda-tenda kanvas putih yang dipakai pengungsi sejak satu bulan terakhir. Sejumlah pengungsi menjadi korban aksi kriminalitas seperti pemerkosaan, penusukan, dan pencurian. “Saya tidak ingin pergi keluar sendirian lagi,” ujar Rama Wahed (16 tahun), gadis asal Suriah, dikutip dari The Independent.

Ada juga pengungsi yang coba melalukan bunuh diri. Laporan Amnesty International menunjukkan para pengungsi di Yunani mendapatkan beragam ancaman. Selain sistem keamanan yang buruk, mereka juga terancam dengan cuaca ekstrim di musim dingin.

Yunani mengatakan akan mengambil langkah untuk membantu memperbaiki kondisi 50 ribu pengungsi yang ada di negaranya. Namun, UNHCR hanya menyediakan dana sedikit yakni sebesar 1,11 miliar dolar AS atau Rp 14,43 triliun.

Janji Eropa
Pada Juni 2015, sejumlah pemimpin Uni Eropa bertemu di Brussel, seiring dengan terus bertambahnya jumlah pencari suaka ke Uni Eropa. Dua negara dinyatakan mengalami krisis pengungsi terbesar, yaitu Yunani dan Italia, sebagai negara yang dekat dengan perairan Mediterania.

Sebagai aksi solidaritas, negara-negara Uni Eropa lainnya sepakat untuk berbagi beban pengungsi. Uni Eropa akan membagi 40 ribu pengungsi yang sebagian besar dari Suriah, untuk negara anggotanya yang terbentang dari Portugal ke Finlandia.

Mereka berjanji akan memberikan tempat tinggal, bantuan dan kesempatan membangun kehidupan yang layak. Karena jumlah pencari suaka melonjak, Uni Eropa mempersilakan pembagian negara bagi 160 ribu pengungsi.

Namun, 16 bulan setelah keputusan awal, Uni Eropa sampai saat ini hanya merealisasikan 3,3 persen dari janji mereka. Uni Eropa hanya menerima 5.290 pengungsi, yaitu 4.134 dari Yunani dan 1.156 dari Italia.

 

sumber:Republika Online