Ingatkan Travel Ilegal, Kemenag: Biaya Umrah Rp 20 Juta

Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau masyarakat khususnya umat Islam, termasuk di Sulawesi Tengah (Sulteng) yang ingin berangkat menunaikan ibadah umrah untuk mewaspadai perusahaan travel ilegal.

“Calon jamaah sebelum mendaftar dan menunaikan ibadah umrah, pastikan terlebih dahulu perusahaan travel yang digunakan. Apakah berizin dan terdaftar di Kementerian Agama ataukah tidak,” ucap Kasubdit Pemantauan, Pengawasan Umrah dan Haji Khusus Kemenag, Nur Alya Fitra, di Palu, Selasa (18/12).

Kemenag mencatat terdapat 1.006 perusahaan travel berizin yang tersebar di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Di Sulawesi Tengah, terdapat empat perusahaan travel yang berizin.

Berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 8 Tahun 2018 disebutkan bahwa Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU)/travel yang berizin, dilarang memfasilitasi pemberangkatan jamaah umrah dari travel yang tidak berizin.

“Kemenag saat ini terus melakukan pemantauan dan pengawasan untuk travel-travel yang memberangkatkan jamaah umrah tanpa izin,” kata Nur Alya.

Dia menekankan, 1.006 perusahaan travel yang berizin tidak boleh mengambil atau memberangkatkan jamaah umrah dari perusahaan travel yang tidak berizin.

Nur Alya mengemukakan, Kemenag terus membantu masyarakat untuk kemudahan melaksanakan ibadah haji di tanah suci.

Salah satu bentuk layanan kemudahan itu yakni, sebut dia, Kemenag menyiapkan aplikasi umrah cerdas. Lewat Aplikasi Umrah Cerdas, calon jamaah umrah dapat mengetahui travel atau jasa penyelenggara umrah yang mendapat izin dari pemerintah lewat Kementerian Agama.

“Di android kita masing-masing ada aplikasi namanya umrah cerdas. Nah aplikasi ini dapat diunduh lewat play store. Dengan begitu, ketika ada travel yang menawari keberangkatan umrah, maka masyarakat dapat mengecek travel tersebut di aplikasi itu apakah berizin atau tidak,” sebut  Nur Alya.

Lewat aplikasi itu, urai dia, dapat diketahui travel disertai nomor izin, komisaris, direktur serta alamat lengkap perusahaan travel penyelenggara umrah. Karena itu lewat aplikasi itu dapat diketahui travel legal dan tidak legal.

“Pastikan dulu travelnya sebelum menggunakan perusahaan itu untuk berangkat umrah,” imbuh Nur Alya.

Selain mengecek izin travel, ia menyebut, calon jamaah umrah juga mengecek harga/biaya umrah. Kemenag telah menerbitkan regulasi bahwa harga referensi untuk ibadah umrah senilai Rp20 juta per orang per sekali keberangkatan.

Dia menjelaskan, bila ada perusahaan travel yang menawarkan perjalanan ibadah umrah dengan biaya di bawah dari Rp20 Juta, maka patut untuk diwaspadai.

“Jadi biaya Rp20 Juta itu include semua, paket layanan. Di situ ada akomodasi, transportasi, konsumsi, tempat nginap dan seterusnya. Itu satu paket, termasuk pengurusan visa dan perlengkapan umrah,” kata dia.

 

REPUBLIKA

Beginilah Komitmen Dua Masjid Suci untuk Kaum Disabilitas

Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci menyediakan fasilitas baru berupa bahasa isyarat, Alquran braile, dan kursi roda listrik di masjid suci Makkah dan Madinah.

Fitur baru itu bertujuan membantu jamaah berkebutuhan khusus yang mengunjungi dua masjid suci.

Dilansir di Arab News pada Ahad (16/12) Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci menggambarkan jamaah berkebutuhan khusus memiliki motivasi tinggi dalam beribadah.

Karena itu, mereka menyiapkan layanan untuk membantu jamaah tersebut. Layanan itu ditujukan untuk memberi kemudahan dan kenyamanaan, serta menghindari kendala saat musim sibuk.

Salah satu staf di kepresidenan, Ahmed Al-Burqati menjelaskan ada pintu masuk yang ditunjuk untuk memudahkan akses ke tempat-tempat shalat.

Ada juga pena yang berfungsi sebagai pembaca Alquran dan memegangkan Alquran untuk jamaah yang tak bisa membawanya.

Salinan Alquran dan buku lainnya dalam huruf braile juga tersedia. Ada juga spesialis yang membantu dan membimbing jamaah berkebutuhan khusus.

Seorang jamaah umrah asal Mesir, Ahmed Badawi tidak pernah berharap ada layanan seperti itu di Kompleks Masjid al-Haram.

Ada sejumlah layanan khusus lain di masjid-masjid suci, meliputi kursi roda yang diangkut dalam mobil golf ke area shalat, penentuan pintu masuk, menyediakan penerjemah bahasa bagi yang memiliki gangguan pendengaran atau bicara, tongkat untuk tuna netra, kursi roda listrik untuk tawaf.

REPUBLIKA

Indonesia Terbanyak Kedua Kirim Jamaah Umrah ke Saudi

Dilansir dari Saudi Gazette pada Ahad (9/12), data Kementerian Haji dan Umrah Saudi melansir jumlah visa umrah yang dikeluarkan Kerajaan Saudi per 6 Desember lalu. Data itu menyebutkan, sejumlah negara Asia mempertahankan posisi teratasnya dalam hal jumlah jamaah umrah.

Pakistan tetap berada di daftar teratas dengan total 426.969 jamaah yang tiba sejak musim dimulai atau tiga bulan lalu. Indonesia menempati posisi kedua dengan 256.677 jamaah. Kemudian, posisi ketiga ditempati India dengan 210.841 jamaah.

Kerajaan Saudi telah mengeluarkan total 1.723.749 visa umrah ke berbagai negara. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.348.161 jamaah sudah tiba di Saudi. Sebanyak, 1.029.951 sudah kembali ke tanah air masing-masing.

Saat ini, sebanyak 318.210 jamaah masih berada di Kerajaan. Perinciannya, sebanyak 224.095 jamaah berada di Makkah dan 94.115 jamaah di Madinah.

Ibadah haji dan umrah memainkan peran penting dalam industri pariwisata Arab Saudi. Pemerintah bertujuan menarik 15 juta pengunjung haji dan umrah setiap tahun pada 2020, dan 30 juta jamaah pada 2030.

Data mingguan itu juga merilis jumlah orang Saudi yang bekerja dengan perusahaan umrah dan institusi. Sebanyak 8.899 karyawan Saudi, termasuk 7.432 pria dan 1.467 wanita bekerja di sektor ibadah umrah.

Para pekerja itu disiapkan untuk menjangkau jamaah asal Asia, termasuk pedagang, petugas paspor dan petugas kesehatan di kota-kota suci dan Jeddah. Para petugas berbicara dalam bahasa Urdu, Indonesia, dan bahasa-bahasa Asia lainnya.

Kementerian Haji dan Umrah Saudi menyebut, beberapa waktu belakangan, ada minat luar biasa untuk belajar Bahasa Indonesia. Sebab, bahasa tersebut menjadi alat komunikasi utama yang digunakan jamaah asal Indonesia.

Kementerian juga merilis data jamaah umrah dari sejumlah negara, seperti 78.575 warga Malaysia, 70.303 warga Yaman, 39.985 warga Aljazair, 34.455 warga Turki, 29.852 warga Emirat, 27.169 warga Bangladesh, dan 20.136 warga Yordania.

Indikator mingguan diluncurkan untuk memungkinkan pihak berwenang melacak jumlah jamaah yang datang ke Kerajaan. Selain itu, data juga menjadi ajang menyiapkan layanan berkualitas tinggi.

Indikator itu berfokus pada empat aspek utama, yaitu jumlah visa yang dikeluarkan, jumlah total jamaah yang tiba di Kerajaan melalui udara, darat, dan laut. Kemudian, jumlah jamaah yang berada di Makkah dan Madinah, serta jumlah jamaah yang meninggalkan Kerajaan setelah menyelesaikan ritual umrah.

Sebanyak 1.234.350 jamaah tiba di Kerajaan melalui jalur udara, 113.776 masuk melalui jalur darat, dan 35 jamaah tiba melalui jalur laut.

REPUBLIKA

Pernahkah Anda Lihat Talang Air Ka’bah? Begini Bentuknya

Bagi Anda yang pernah melaksanakan umrah atau haji, pernahkah Anda memperhatikan bagian terkecil dari Ka’bah, yaitu talang air? Talang yang disebut dalam isitilah arab mizab ini terletak di bagian atas sisi Ka’bah sebelah pas Hijr Ismail. Talang tersebut berfungsi sebagai saluran air ketika hujan atau sewaktu pencucian Ka’bah.

Talang ini dibuat Suku Qurais 1.500 tahun lalu ketika renovasi Ka’bah. Bahkan Muhammad SAW ikut serta dalam proses renovasi pada masa itu, saat usia beliau 35 tahun, sebelum diangkat sebagai nabi dan rasul.

Talang ini terbuat dari tembaga yang dilapisi emas. Arah air dari talang ini akan mengucur tepat di atas Hijr Ismail. Renovasi sepanjang masa tak melewatkan talang air ini.

Renovasi terakhir terlaksana pada 1418 Hijriyah di masa pemerintahan Raja Fahd dengan memberikan beberapa tambahan, di antaranya deretan paku di atas talang untuk mencegah burung jatuh di atasnya.

Sedangkan yang membuat proyek pelapisan talang dengan emas adalah Walid bin Abdul Malik.

Para sejarawan Muslim sepanjang masa, memberikan catatan fantastis terkait talang dan air yang mengucur darinya.

Sebagian bahkan mengisahkan kepercayaan umat Islam pada masa-masa awal, keberkahan air yang mengalir dari talang ini.

Sejarawan al-Azraqi misalnya, mencatat bentuk talang tersebut dengan ukuran sederhana sebagaimana jamak berlaku pada masa itu yaitu talang ini panjangnya empat hasta, lebar delapan jari, dan tingginya delapan jari.

KHAZANAH REPUBLIKA

Budaya Berumrah Menziarahi Nabi Pada Peringatan Maulid

Perayaan Maulid Nabi, yakni memperingati kelahiran Nabi Muuhammad SAWA suci pada 12 Rabiul Awwal memang menjadi penyebab banyaknya Muslim di Asa —termasuk India— berberkeinginan untuk melakukan umrah di bulan tersebut.
Dan memang Nabi Muhammad SAW tidak pernah mendorong perayaan kelahirannya. Sikap yang sama juga dilakukan para sahabatnya. Namun, peringatan perayaan Maulid kini telah meluas dan menjadi tradisi di berbagai negara. Bahkan Maulid telah menjadi sebuah adalah festival Muslim paling populer di sebagian besar dunia setelah Idul Fitri dan Idul Adha.

Penerbangan dari sebagian besar kota di Asia Selatan ke Jeddah padat sementara ribuan orang telah menunggu kursi pemesanan tiket umrah untuk Mild-u-Nabi, keberbagai biro perjalanan.

Menariknya lagi, bila orang-orang tersebut yang tidak bisa sampai ke Madinah sebelum tanggal 12 Rabiul Awal, mereka akan merasa puas dengan menghabiskan beberapa hari yang tersisa di kota nabi tersebut. Rabiul Awal adalah bulan yang paling disukai bagi peziarah umrah, terutama orang Asia Selatan, setelah bulan suci Ramadhan.

Banyak orang dari negara itu telah tiba di Makkah dan Madinah jauh-jauh hari sebelum hari perayaaan Maulid tiba.“Secara berkelompok mereka merayakan hari Mualid di kota-kota suci tersebut,’’ kata seorang biro tiur asal negara di belahan Asia Selatan.

Karena tingginya permintaan, semua maskapai besar di India menaikkan harga tiketnya penerbangannya ke Jeddah. Tahun sebelumnya, paket Umrah yang biasanya hanya 32.000 rupee India dari negara-negara selatan, sekarang naik secara drastis menjadi  di atas 55.000 rupee.

“Ada peziarah yang bersedia menanggung dua kali lipat biaya untuk paket Umrah di depan Rabiul Awwal 12,” kata Mohammed Masrat  dari Al-Quba Travel di Hyderabad, India.

“Kami biasanya menagih 65.000 rupee Pakistan untuk paket Umrah dari Lahore, namun karena harga terburu-buru saat ini melonjak menjadi 85.000 rupee,” kata Irfan Malik dari Bukhari Travels, agen perjalanan terkemuka di Lahore, kepada Saudi Gazette melalui telepon.

Oleh: Muhammad Subarkah

IHRAM

Jamaah Umrah Diminta Waspadai Banjir dan Hujan

Bagi jamaah umrah yang sedang atau pada pekan ini akan berada di tanahh suci waspadalah akan bahaya banjir akibat hujan lebat di sana. Hujan lebat  diperkirakan akan mengguyur wilayah Saudi Arabia hingga Ahad depan.

Sepertis dilansir media Arab Saudi, pihak Otoritas Meteorologi Umum dan Perlindungan Lingkungan Saudi Arabia mengatakan dalam laporan terbarunya pada hari Rabu lalu bahwa cuaca buruk akan terus berlanjut dari Kamis hingga Ahad mendatang. Adanya informasi ini kiranya para jamaah mulai melakukan antipasi.

Hujan deras sampai sedang disertai dengan petir, badai pasir dan hujan salju akan dialami dari Kamis hingga Sabtu di beberapa daerah, termasuk Madinah, Khaibar, Yanbu, Makkah dan Taif. Hujan sedang akan berlanjut di wilayah pesisir Jeddah, Rabigh, Allaith dan Qunfuda.

Pihak berwenang tersebut memperkirakan hujan deras hingga sedang di daerah-daerah seperti Tabuk, Taima, Al-Wajh, Al-Baha, Baljurashi dan Al-Jouf hingga Sabtu. Hujan lebat sampai sedang diperkirakan terjadi di Qasim, Riyadh, Provinsi Timur, Perbatasan Utara, Asir, Salam, dan Jazan dari Kamis hingga Minggu.

Ancaman banjir akibat hujan turun dengan lebat memang menjadi masalah serius. DI Makkah misalnya genangan air hujan kerapkali mengakibatkan banjir hingga area mataf. Tapi genangan ini berlangsung tak lama karena air cepat surut. Masjidil Haram yang letaknya di lembah yang dikelilingi perbukitan memang dari zaman nabi menjadi tempat yang sering banjir. Ini beda dengan Madinah yang meski hujan lebat tapi banjir tak pernah terlampau parah.

Di Jeddah akibat hujan malah beberapa tahun silam menyebabkan banjir besar. Jalanan menjadi saluran air. Lalu lintas menjadi macet total. Mobil-mobil terbawa air, Beberapa orang meninggal menjadi korban banjir karena terhanyut.

Para petugas haji dan petugas umrah, seperti di katakan mantan staf konjen haji di Jeddah, Arsyad Hidayat, harus memberi tahu bahaya yang akan terjadi bila terjadi hujan lebat. Para jamaah harus diminta segera berlindung di tempat aman dari banjir. Bagi yang kebetulan ada di jalan harus waspada dan segera menyingkir dari jalan karena bisa saja jalanan berubah menjadi sungai yang membawa air bah dari akibat derasnya hujan.

‘’Ingat di Arab Saudi masih terbatas sarana saluran air di pinggir jalan. Maka segera menyingkir bila hujan turun. Biasanya hujan turun juga disertai petir yang keras, Maka para jamaah dan petugas umrah harus waspda ketika hujan turun di sana,’’ katanya.

Tingkatkan Layanan, Saudi Digitalisasi Sistem Haji-Umrah

Arab Saudi menandatangani dua kesepakatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan layanan digital berkaitan dengan haji dan umrah.

Langkah itu dilakukan agar pengalaman jamaah saat menunaikan ibadah lebih mudah dan menyenangkan.

Dilansir di Arab News, Kamis (25/10), kesepakatan itu ditandatangani di sela-sela acara pertemuan Inisiatif Investasi Masa Depan di Riyadh, Arab Saudi.

Kesepakatan yang pertama ialah dengan teknologi multinasional Eropa berbasis di Jerman, SAP, untuk mengembangkan teknologi media inovatif untuk mengubah operasi yang diperlukan guna menampung jutaan jamaah setiap tahunnya.

Kesepakatan bersama (MoU) itu ditandatangani Menteri Haji dan Umrah Saudi Dr Mohammad Saleh bin Taher Benten dan Presiden EMEA South SAP Steve Tzikakis.

Di acara terpisah, Benten juga menandatangani MoU dengan direktur pelaksana Cisco Arab Saudi Salan Faqeeh. Kesepakatan dilakukan untuk membantu meningkatkan infrastruktur dan layanan digital di kementerian.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Kementerian Haji dan Umrah Saudi akan mengeksplorasi penggunaan platform digital berbasis cloud (awan) untuk menyatukan semua data jamaah.

Dengan menggunakan teknologi yang bekerja sama dengan ratusan agen perjalanan di seluruh dunia itu, Kementerian akan dapat memperoleh pembaruan dan wawasan real-time (waktu nyata) ke dalam pengalaman perjalanan haji.

Dengan demikian, teknologi itu akan memungkinkan meningkatkan layanan manajemen jamaah, transportasi dan logistik, serta menjamin kesehatan dan keselamatan jamaah.

“Transformasi digital Departemen Haji dan Umrah sejalan dengan visi kami untuk membuat perjalanan seorang jamaah mudah dan dapat terprediksi, dalam lingkungan yang damai dan tenang,” kata Benten.

Karena jumlah jamaah haji dan umrah semakin bertambah, Benten mengatakan Saudi dapat dengan mudah meningkatkan penggunaan media internet (cloud) guna meningkatkan operasinya.

Menurut dia, hal ini membantu meningkatkan efektivitas staf dan infrastruktur Saudi untuk mengoptimalkan pengalaman perjalanan bagi semua pihak.

Direktur Pelaksana SAP Arab Saudi Khaled Alsaleh mengatakan, pemindahan operasi manual ke operasi digital ini, menghemar antara 25 dan 50 persen biaya.

Hal itu berkat pengurangan biaya perangkat keras dan eksploitasi sinergi dengan layanan berbasis cloud yang ada. Dengan menggunakan analisa real-time dan solusi internet dalam teknologi awan (cloud), ia mengatakan Kementerian Haji dan Umrah dapat meningkatkan proses perjalanan, mengoptimalkan rute transportasi, dan membantu pembayaran digital untuk lebih dari 2 juta jamaah dari 168 negara yang tiba di Makkah setiap tahun.

“Kami senang memainkan peran penting dalam mendukung Kementerian Haji dan Umrah dalam menyediakan perjalanan yang damai, lebih menyenangkan dan aman,” kata Alsaleh.

Pengumuman ini menyusul komitmen SAP tahun ini untuk menginvestasikan 285 juta riyal (76 juta dolar AS) selama empat tahun ke depan. Hal itu bertujuan untuk menciptakan transformasi digital di Kementerian.

Investasi tersebut berada di bawah bendera inisiatif “Investasi Saudi” yang baru. Inisiatif tersebut merupakan rencana pemerintah Saudi untuk menarik dan mempromosikan investasi yang semakin cepat.

Inisiatif, yang merupakan bagian dari Rencana Transformasi Nasional, itu bertujuan untuk mengkonsolidasikan upaya untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan memasarkan peluang luas di banyak sektor yang dapat Arab Saudi tawarkan di level investor multinasional, regional, dan lokal.

Nama-Nama Pintu Masjid Al-Haram

Masjid Al-Haram merupakan salah satu dari tiga masjid suci. Di masjid al-haram terdapat kabah, yang merupakan kitab suci umat Islam.

Masjidil Haram memiliki banyak pintu. Sedikitnya ada empat pintu utama dan 45 pintu biasa. Masing-masing pintu memiliki nama. Karena banyaknya jumlah pintu tersebut, tak heran jika banyak jamaah yang tersesat ketika keluar dari Masjidil Haram.

Adapun nama-nama pintu (bab) Masjidil Haram itu adalah:

  • Bab Shafa
  • Bab Darul Arqam
  • Bab Ali
  • Bab Abbas
  • Bab Nabi
  • Bab Babussalam
  • Bab Bani Syaibah
  • Bab Huju
  • Bab Mudda’a
  • Bab Ma’ala
  • Bab Marwat
  • Bab Quraisy
  • Bab Afqodisiyah
  • Bab Aziz Thuwa
  • Bab Umar Abdul Aziz
  • Bab Murod
  • Bab Hudaibiyah
  • Bab Babussalam Jahid
  • Bab Ghararah
  • Bab Al-Fatah
  • Bab Faruq Umar
  • Bab Nadwah
  • Bab Syamsiyah
  • Bab Al-Qudus
  • Bab Umrah
  • Bab Madinah Munawarah
  • Bab Abu Bakar Shiddiq
  • Bab Hijrah
  • Bab Umi Hani
  • Bab Ibrahim
  • Bab Wada
  • Bab Malik Abdul Aziz
  • Bab Alyad
  • Bab Bilal
  • Bab Ismail

REPUBLIKA

Menag: Penerapan Biometrik Kewenangan Pemerintah Saudi

Bandung (Kemenag) — Menanggapi pro kontra penerapan biometrik dalam penyelenggaraan umrah, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa kebijakan itu merupakan kewenangan pemerintah Saudi Arabia.

“Ini adalah domain pemerintah Saudi Arabia, semua aturan yang terkait dengan visa untuk urusan apapun. Ketika ada seorang warga negara asing yang akan masuk ke wilayah kita, maka mereka harus turut pada ketentuan dan regulasi yang dibuat pemerintah setempat; demikian juga di Arab Saudi,” ujar Menag, Kamis (11/10).

“Kita menghormati, menghargai apapun kebijakan pemerintah Saudi Arabia. Kita tidak dalam posisi menentang mereka. Kita ini tamu, mau berkunjung ke sana. Jadi tamu yang baik, ya ikut aturan tuan rumah,” tegas Menag usai saksikan Penandatanganan Naskah Kerjasama Kanwil Kemenag Jabar dan Polda Jabar di Bandung.

Menurut Menag, persoalan biometrik juga terkait hubungan antar negara. Kemenag tengah membangun komunikasi dengan pemerintah Arab Saudi melalui Duta Besar agar kebijakan penerapan biometrik itu tidak menyulitkan masyarakat yang ingin berumrah.

“Kita bisa menyampaikan, mohon tuan rumah, kami mau berkunjung untuk beribadah. Jadi mohon untuk tidak dipersulit. Ini yang sedang kami lakukan,” ujar Menag.

“Kita berikhtiar semaksimal mungkin. Yakinlah kami juga sangat serius untuk menangani persoalan ini. Kami ingin umrah ini tetap dikelola oleh masyarakat,” ujar Menag didampingi Dirjen PHU Nizar Ali dan Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim.

Kakanwil Kemenag Provinsi Jabar A. Buchori dan Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto melakukan Penandatanganan Naskah Kerjasama mengenai pengawasan dan penegakan hukum terhadap penyelenggaraan ibadah haji khusus dan umrah di lingkungan Jawa Barat.

Turut menyaksikan penandatanganan ini, Wakil Gubernur Jabar UU Ruzhanul Ulum, Rektor UIN Sunan Gunung Jati Bandung Mahmud, para Kepala Kemenag Kab/ Kota, Kepala KUA, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se-Jabar dan anggota Forum Kerjasama dan Silaturahim (FKS) PATUH Jabar.

Sebelumnya, telah dilaksanakan Sosialisasi Regulasi tentang PPIU kepada para pegiat travel umrah yang tergabung dalam FKS PATUH Jabar. Selain itu, dilakukan juga Pengukuhan Pengurus Forum Kerjasama dan Silaturahim (FKS) PATUH Jabar periode 2018-2023.

Menag Ingin Umrah Tetap Dikelola Masyarakat

Bandung (Kemenag) — Menag Lukman Hakim Saifuddin mengaku menerima tuntutan dari masyarakat agar pemerintah juga menjadi penyelenggara ibadah umrah. Meski demikian,  Menag menegaskan bahwa hingga saat ini, pemerintah tidak dalam posisi sebagai penyelenggara ibadah umrah,

“Kami ingin umrah ini tetap dikelola oleh masyarakat,” ujar Menag usai saksikan pengukuhan pengurus Forum Komunikasi dan Silaturahim (FKS) PATUH Jabar, Kamis (11/10).

Di hadapan para penggiat usaha travel umrah, Menag mengatakan, “Kita berbagi tugas. Biarlah negara betul-betul mengawal yang wajib, (yaitu) Haji.”

Menurut Menag, urusan penyelenggaraan haji dan umrah akan menuntut perhatian yang besar seiring semakin tingginya animo masyarakat. Apalagi, Indonesia merupakan negara dengan jumlah umat muslim terbesar.

“Ini adalah fenomena di seluruh dunia. Animo umat muslim di dunia untuk bisa berhaji dan umrah semakin meningkat. Ini sebuah fenomena yang faktanya kita rasakan,” ujar Menag.

Oleh karenanya,  penyelenggara haji dan umrah dituntut untuk memberikan pelayanan yang ukurannya akan terus meningkat dari waktu ke waktu dengan tanpa batasan, utamanya berkaitan dengan kenyamanan para jemaah.

“Umrah meskipun ibadah sunnah, tapi sangat diminati oleh masyarakat,” tutur Menag.

Menag mengatakan bahwa sejauh ini kebijakan pemerintah memberikan keleluasaan penuh kepada masyarakat untuk menjadi pengelola/ penyelenggara ibadah umrah.

Sedangkan pemerintah melalui Kemenag bertugas mengawasi penyelenggaraan umrah, di antaranya dengan menerbitkan regulasi yakni PMA No. 8 Tahun 2018 mengenai Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah. Regulasi ini diperlukan agar dapat memberikan jaminan keamanan bagi calon jemaah umrah saat menjalankan ibadah, tanpa kendala berarti. Juga meluncurkan aplikasi SIPATUH agar dapat mengontrol PPIU dan PIHK terkait penyelenggaraan ibadah haji khusus dan umrah.

Pada saat yang sama, Kakanwil Kemenag Provinsi Jabar A. Buchori, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto melakukan Penandatanganan Naskah Kerjasama mengenai pengawasan dan penegakan hukum terhadap penyelenggaraan ibadah haji khusus dan umrah di lingkungan Jawa Barat.

Turut menyaksikan penandatanganan ini, Wakil Gubernur Jabar UU Ruzhanul Ulum, Rektor UIN Sunan Gunung Jati Bandung Mahmud, para Kepala Kemenag Kab/ Kota, Kepala KUA, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se-Jabar dan anggota Forum Kerjasama dan Silaturahim (FKS) PATUH Jabar.

Sebelumnya, telah dilaksanakan Sosialisasi Regulasi tentang PPIU kepada para penggiat travel umrah yang tergabung dalam FKS PATUH Jabar, dan Pengukuhan Pengurus Forum Kerjasama dan Silaturahim (FKS) PATUH Jabar periode 2018-2023.