Doa dan Solusi Melunasi Lilitan Hutang

Banyak orang yang menginginkan cara cepat atau praktis dalam menyelesaikan suatu masalah terlebih masalah hutang, sehingga tak jarang yang melakukan amalan yang tidak dicontohkan.

Beragam cara untuk mendapatkan uang dengan cara instan dalam kondisi kepepet ataupun terdesak dan mungkin ini ciri khas manusia zaman sekarang dimana disaat kepepet aturan syari’at menjadi nomor dua meskipun harus mengorbankan iman segalanya siap untuk diterjang yang penting masalah bisa cepat hilang, dan sangat minim sekali rasa sabarnya ketika menerima ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Berbicara tentang prinsip instan untuk lepas dari masalah dengan mengorbankan aqidah yang banyak ataupun marak dilakukan masyarakat, kita bisa melihat perbedaan pelaku syirik di zaman jahiliyah dengan pelaku syirik dimasa sekarang, dimana orang musyrikin dimasa jahiliyah hanya melakukan kesyirikan ketika mereka dalam kondisi lapang, sementara dalam kondisi terjepit dan kepepet mereka tidak berbuat syirik, sebagaimana kita bisa lihat dalam ayat alqur’an surat Al-Ankabut : 65 yang artinya:

“ Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian (Ikhlas) kepada-Nya, tetapi ketika Allah ‘azza wajalla menyelamatkan mereka sampai ke daratan, malah mereka kembali mempersekutukan (Allah) “

Kebalikan dari kondisi tersebut adalah keadaan masyarakat di zaman ini, mereka tega menjual iman dalam semua keadaan, terutama ketika lagi kepepet dan butuh pemecahan masalah yang cepat, karena itu rata-rata pasien klinik perdukunan adalah orang yang lagi kepepet. Kita sepakat bahwa hutang adalah masalah dan rajin berhutang adalah penyakit, terlebih banyaknya lembaga konvensional yang membuka lebar-lebar pintu untuk berhutang, penyebaran kartu kredit yang marak telah menjadi media paling ampuh dalam penyebaran virus hutang.

Adapun solusi yang paling bagus agar tidak terlilit hutang adalah berdoa disamping tetap berusaha semaksimal mungkin,karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa memohon perlindungan agar tidak terlilit hutang. Diantara doa melunasi hutang yang shahih sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu :

Telah diceritakan dari Zuhair bin Harb, telah diceritakan dari Jarir, dari Suhail, ia berkata, “Abu Shalih telah memerintahkan kepada kami bila salah seorang di antara kami hendak tidur, hendaklah berbaring di sisi kanan kemudian mengucapkan,

اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ

Allahumma robbas-samaawaatis sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa wa munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon. A’udzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih. Allahumma antal awwalu falaysa qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba’daka syai-un, wa antazh zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka syai-un, iqdhi ‘annad-dainaa wa aghninaa minal faqri.

Artinya:

“Ya Allah, Rabb yang menguasai langit yang tujuh, Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Rabb yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Rabb yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya (semua makhluk atas kuasa Allah). Ya Allah, Engkau-lah yang awal, sebelum-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang lahir, tidak ada sesuatu di atasMu. Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang luput dari-Mu. Lunasilah utang kami dan berilah kami kekayaan (kecukupan) hingga terlepas dari kefakiran.” (HR. Muslim no. 2713)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam berdoa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ، وَالعَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالبُخْلِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegalauan dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan, kepengecutan dan kekikiran, belitan hutang dan penindasan orang.” (HR. Bukhari no. 6369)

Adapun solusi terbebas dari hutang adalah kita harus yakin, dimana semua orang menginginkan hidup bebas tanpa beban hutang, lalu bagaimana jika sudah terlibat hutang :

  1. Yakinilah bahwa semua ini adalah ujian dari Allah, anda harus bersabar, karena Allah tidak akan memberikan ujian diluar kemampuan manusia
  2. Jangan sampai terbetik dalam diri kita sikap su’udzon, berburuk sangka kepada Allah Azza wa Jalla, seperti beranggapan bahwa Allah sudah tidak sayang kepada anda, lebih-lebih muncul anggapan bahwa Allah tidak adil. Karena itu jaga hati kita
  3. Hindari semua tindakan yang justru akan memperparah keadaan anda, seperti pergi ke dukun, mencari pesugihan, mengamalkan doa-doa ataupun wirid-wirid tertentu tanpa ada dalil yang shahih dari Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan solusi-solusi instan lainnya.
  4. Hadapi ujian ini dengan berani, jangan melarikan diri, apalagi sampai bunuh diri karena hal ini akan menyusahkan keluarga anda dan ingatlah bahwa hukuman akhirat jauh lebih berat.

“Siapa saja yang meminjam harta orang lain dengan niat mengembalikannya, niscaya Allah akan melunasinya atas namanya dan barangsiapa meminjam harta orang lain dengan niat membinasakannya, maka Allah akan membinasakannya.(HR.Bukhari no.2387)

  1. Perbanyak memohon ampun kepada Allah, bisa jadi Allah menimpakan hutang kepada kita disebabkan perbuatan dosa yang banyak kita lakukan
  2. Gunakan sarana yang mubah untuk mendapatkan uang yang bisa anda lakukan, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberkahi usaha anda tersebut
  3. Meminta tempo kepada orang yang memberi hutang agar anda mempunyai waktu yang cukup untuk mengumpulkan uang, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang artinya:

“ Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) tiu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui ( QS Al-Baqarah:280 )

Demikianlah beberapa point penting tentang doa dan solusi melunasi lilitan hutang, semoga bermanfaat, wallohu a’lam.

 

HASMIDEPOKORG