Vince Focarelli Kepala Geng Motor Australia yang Bersyahadat

Pria kelahiran Italia ini awalnya menolak menceritakan kisah pribadinya, terutama terkait perubahan mendasar dalam kehidupan spiritualnya. Akan tetapi, pendiriannya tersebut akhirnya berubah juga setelah Adelaide, media Australia memublikasikan perjalanannya tersentuh hidayah Islam.

Masa lalu Focarelli tergolong kelam. Dia pernah bergabung dengan geng motor paling terkenal di Australia Selatan, yakni Comanchero. Pria yang kini usianya menginjak 43 tahun itu pernah menduduki sebagai pemimpin tertinggi Comanchero. Kehidupannya berubah 100 persen selama dia mendekam di penjara.

Focarelli menuturkan perjalanan kelam hidupnya selama menjadi ketua geng motor. Banyak masalah yang meng hampi rinya. Beberapa kali dia harus menghadapi per cobaan pembunuhan. Dan dia tetap bertahan meski telah ditembak enam kali. Insiden tersebut terjadi pada 2012, ketika itu ramai diberitakan media Australia. Dalam insiden penembakan anggota geng motor, dia selamat, tapi anak tirinya Giovanni harus meregang nyawa dalam insiden yang sama.

Tak hanya harus menghadapi jurang ke matian berkali-kali, dia juga meng hadapi berbagai masalah. Dia pernah menghabiskan 14 bulan di penjara karena kepemilikan senjata api tak berizin dan kepemi likan narkoba. Focarelli dibebaskan dari penjara secara bersyarat Apri 2013 lalu. Januari 2017, Focarelli mengisahkan, dia harus dideportasi dan berakhir di lembaga pemasyarakatan karena tindakan kriminal di masa lalunya. Khawatir dia akan dideportasi dari Australia, dia memilih meninggalkan Australia.

Dia meninggalkan Australia dan kembali ke Italia Maret 2017, namun tak lama. Dia kembali ke Italia, terakhir kali dia berada di negara itu ketika berusia 12 tahun. Setelah itu dia pindah ke Malaysia dan memutuskan memulai hidup baru. Kini dia menetap di Malaysia.

Di Kuala Lumpur, Focarelli men jalani kehidupan yang baru. Dia sangat ingin menjadikan tempat ini rumah keduanya setelah meninggalkan kehidupannya yang suram di masa lalu.

“Jika saya bertahan dan me nunggu mereka, ada kemungkinan saya bisa dibawa ke pusat pena han an. Setelah aku tenang, istri dan anak perempuanku akan ikut, katanya Tak lama setelah tiba di Malaysia, dia pun memboyong ibunya pindah bersamanya. Ibunya ketika itu sedang menderita kanker stadium akhir. Agustus 2017 ibunya datang, tetapi istri dan anak perempuan tirinya masih berada di Australia.

Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan melihatnya lagi, tetapi Allah memberi saya berkat ini. Sekarang giliranku merawatnya.  Focarelli juga berbagi tentang kehidupannya di Malaysia, dan bagaimana dia menikmati kebebasan yang dia miliki serta pengalaman yang dia terima. Saya tidak pernah mengalami budaya yang seindah ini. Saya merasa bebas dan saya tidur nyenyak di malam hari.

Ibunya membangunkan Focarelli beberapa kali setiap malam. Namun, dia merasa bebas karena dapat menemaninya. Sedangkan ayah Focarelli meninggal hanya beberapa hari sebelum dia dibebaskan bersyarat pada 2013.

“Adelaide adalah rumah saya dan hati saya masih di sana. Saya merindukannya. Saya kehilangan dua orang. Saya kehi langan istri dan anak tiri saya. Ketika mereka di sini, saya akan lengkap,” kata Focarelli, seperti dilansir the Advertiser. Setelah tinggal di Malaysia dia ingin membuka kem bali restoran lamanya yang pernah dikelolanya di Australia yaitu La’Fig Cucin.

Pendakwah

Hidup baru bagi Focarelli tak hanya tinggal di lingkungan yang berbeda. Pemilik nama Islam Imran Abdul Salam ini be nar-benar meninggalkan kehidupan lamanya. Kini lelaki sangar tersebut berubah menjadi seorang pendakwah. Dia berbagi kisah religinya kekhalayak tentang nikmatnya menjadi Muslim. Dia berkeliling dari satu pertemuan ke pertemuan lain dari satu masjid ke masjid lain.

Dia berharap dari kisah hidupnya, jamaah yang mendengarnya dapat meme tik pelajaran darinya. Dia bercerita kisah hidupnya yang menjadi gengster kemudian benar-benar memeluk Islam. Sejak menjadi mualaf, banyak undangan yang dia terima. Dia pun bertemu dengan seorang mufti. Mufti di Malaysia menyambutnya dengan tangan terbuka.

Kisah perjalanan Focarelli mengenal Islam banyak diminati anak-anak dan remaja. Salah satu warganet, Zulkifli misalnya, dia menulis komentarnya di media sosial tentang Focarelli sebagai berikut: “Mendengar bagaimana dia (Focarelli) me nerima bimbingan untuk memeluk Islam sudah cukup mengingatkan kita akan ke hebatan Allah. Memang benar bahwa bim bingan itu milik Allah SWT sendiri,” ujar dia.

Kendati Focarelli benar-benar telah meninggalkan kehidupan lamanya, sepak terjangnya masih cukup ditakuti dan dibenci, terutama bagi warga Adelaide. Padahal, kini dia merupakan orang yang berbeda.

Sebagai bentuk pengabdiannya kepada masyarakat, Focarelli aktif di bidang sosial. Dia memberikan ceramah motivasi dan inspiratif tentang perjalanannya menemukan Islam. Selain itu, juga terlibat di lembaga kemanusiaan. Dia banyak bekerja untuk mendistribusikan makanan bagi pengungsi Yaman.

Sebelumnya dia memiliki usaha restoran Italia halal La Fig Cucina di Adelaide. Dia berharap restoran ini tetap ada dan berkembang hingga seluruh dunia. Tak hanya mengembangkan bisnis restoran ini, dia juga memberikan sebagian keuntungannya untuk kaum dhuafa. Setiap pekan, dia bersedekah untuk gelandangan dan komunitas Muslim lokal di Adelaide. Perbuatan baiknya ini, menjadi alasan banyak orang memeluk Islam dan teman-temannya yang Muslim bertambah lebih taat.

Selain berkeliling untuk berdakwah kini dia didaulat sebagai brand ambassador dan direktur dari mata uang kripto yang sesuai syariah, Bayan Token. Menurut dia, keberadaan mata uang kripto ini memiliki manfaat positif. Bagi Abdul Salam, upayanya tersebut bagian dari perbuatan baik. “Saya percaya ketika anda berbuat baik, maka kebaikan akan kembali kepada Anda,” ujar dia.

Allah telah memutuskan bahwa perbuatan baik harus dilakukan dengan niat baik. Menurut Abdul Salam, mata uang kripto ini dibuat sesuai dengan syariah Islam. Tujuannya pun untuk mendanai proyek yang bermanfaat bagi jutaan orang sesuai dengan ajaran Islam. Dia berharap manfaat uang kripto ini dapat dirasakan terlebih dahulu oleh masyarakat Asia Tenggara.

Berdasarkan situs Bayan Token, hasil penjualannya dipastikan untuk mendanai beberapa proyek sehingga nilai token ini akan sangat menguntungkan. Bayan Token bukan hanya token utilitas tetapi juga mendukung proyek nyata yang menguntungkan dan mendukung kehidupan sekitar. Proyek sosial ini di antaranya adalah mendukung pengembangan 100 hingga seribu gerai halal di Malaysia, Singapura, Brunei, dan Indonesia.

Dengan mata uang ini Abdul Salam yakin biaya hidup jutaan Muslim yang tinggal di seluruh Asia Tenggara akan menurun. Proyek lainnya adalah, mengembangkan produksi ekstrak daun Basella alba alami. Bahan alami ini diklaim menurunkan tingkat kolesterol pada manusia dan kebanyakan hewan tanpa kerusakan otot, hati, rhabdomyolysis, dan gagal ginjal akut disebabkan perawatan sintetis.

 

REPUBLIKA