Tahap-Tahap dalam Mempelajari Ilmu Tauhid (Bag.1)

Sebagian orang, ketika hendak memulai belajar tauhid, dia pun bingung, dari mana dia belajar dan bagaimanakah tahapan-tahapannya. Lalu dia pun asal-asalan dalam belajar, menghabiskan waktu untuk belajar ke sana ke mari, dan setelah bertahun-tahun lamanya, ilmu itu tidak menancap ke dalam hati. 

Berbeda dengan orang yang mengetahui bagaimanakah belajar tauhid dari dasarnya. Dia mempelajari tauhid setahap demi setahap, dari kitab yang paling mudah untuk membangun pondasi keilmuannya. Setelah itu, dia pun mempelajari kitab berikutnya dan begitulah seterusnya.

Dalam tulisan serial ini, akan kami sebutkan bagaimanakah tahapan kitab-kitab yang perlu dipelajari dalam mendalami ilmu tauhid. Tahap-tahap dalam mempelajari tauhid ini penulis susun dari penjelasan para ulama, di antaranya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin dalam Kitaabul ‘Ilmi atau penjelasan yang terdapat dalam kitab Kaifa Tatahammasu li Thalabil ‘Ilmi Syar’i karya Syaikh Muhammad bin Shalih bin Ishaq Ash-Shai’iry

Kemudian penulis memodifikasi urut-urutan kitab tersebut berdasarkan pengalaman penulis selama ini ketika mempelajari kitab-kitab tersebut. Dan bisa jadi urut-urutan yang penulis sampaikan di sini dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi serta ustadz yang mengajar.

Tahap-Tahap dalam Mempelajari Tauhid Asma’ wa Shifat 

Dalam mempelajari tauhid asma’ wa shifat, maka di antara kitab yang dapat kita pelajari dimulai dari yang paling dasar dan mudah adalah sebagai berikut.

Pertama, kitab Lum’atul I’tiqod Al-Haadi ila Sabili Ar-Rosyad karya Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullah. 

Kitab ini bisa digunakan sebagai panduan awal untuk pemula dalam mempelajari tauhid asma’ wa shifat. Syarah (penjelasan) kitab ini antara lain Syarh Lum’atul I’tiqod karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin*, Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, atau karya Syaikh Shalih bin Abdul Aziz bin Ibrahim Alu Syaikh. Ada pula kitab Al Is’aad fii Syarhi Lum’atil I’tiqod karya Syaikh Abi Musa Abdul Rozaq bin Musa Al-Jazairi.

Di dalam kitab ini terdapat kaidah-kaidah dasar aqidah ahlus sunnah dalam memahami dalil-dalil tentang nama dan sifat Allah Ta’ala beserta contoh-contoh penerapannya. Selain itu juga terdapat pembahasan tentang masalah aqidah secara umum seperti sikap terhadap para sahabat, surga dan neraka, golongan yang menyimpang, dan lain-lain.

Ke dua, kitab Al-Qowa’idul Mutsla fii Shifaatillaahi wa Asmaa- ihi Al-Husna karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin*. 

Syarahnya ditulis oleh Syaikh ‘Utsaimin sendiri atau kita juga dapat memakai kitab Al-Mujalla karya Kamilah Al-Kiwari. Juga terdapat penjelasan Syaikh ‘Ubaid Al-Jabiri yang berjudul Fathul ‘Aliyyil A’la.

Sesuai dengan nama kitabnya, di dalam kitab  ini penulis membawakan beberapa kaidah penting dalam memahami nama dan sifat Allah Ta’ala. Penulis juga menyampaikan tentang kelompok-kelompok yang menyimpang dalam masalah ini dan bantahannya secara gamblang. Dengan menyelesaikan kitab ini, kita diharapkan memiliki manhaj (metode) yang benar dalam memahami dalil-dalil yang berkaitan dengan nama dan sifat Allah Ta’ala sehingga lebih mudah dalam memahami kitab lainnya seperti Al-‘Aqiidah Al-Waasithiyyah.

Ke tiga, kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Syarahnya antara lain Syarh Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, Syaikh Dr. Muhammad Khalil Haras, atau karya Syaikh Shalih bin Abdul Aziz bin Ibrahim Alu Syaikh. Namun, dengan mempelajari syarah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, insyaa Allah sudah lebih dari cukup.

Dengan mempelajari ketiga kitab ini saja, sebetulnya sudah lebih dari cukup bagi kita dalam mempelajari tauhid asma’ wa shifat. Apalagi bagi kita yang masih memiliki banyak kesibukan dan tidak mengkhususkan diri belajar ilmu agama.  

Namun, bagi yang ingin melanjutkan mempelajari kitab-kitab di atasnya lagi, dapat melanjutkannya dengan mempelajari kitab Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyyah karya Abu Ja’far Ath-Thahawi rahimahullah dengan syarahnya yang ditulis oleh Ibnu Abil ‘Izzi Al-Hanafi rahimahullah. Atau yang ingin lebih ringkas, dapat membaca penjelasan singkat Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan dalam kitabnya yang berjudul At-Ta’liqaat Al-Mukhtasharah ‘ala Matni Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyyah. 

Selanjutnya, kita dapat mempelajari kitab-kitab di atasnya lagi seperti kitab Fataawa Al-Hamawiyyah dan Al-‘Aqidah At-Tadmuriyyah, keduanya ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Kedua kitab ini membahas secara lebih mendalam tentang aqidah ahlus sunnah dalam masalah asma’ wa shifat.

Dalam hal ini, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah telah membantu kita dengan meringkas kedua kitab tersebut dalam karya beliau yang berjudul Fathu Robbil Bariyyah bi Talkhiishi Al-Hamawiyyah dan Taqriib At-Tadmuriyyah*. Ringkasan yang beliau susun ini dapat membantu kita untuk memahami kedua kitab Syaikhul Islam secara ringkas, sebelum membaca kedua kitab beliau secara langsung.

[Bersambung]

***

Penulis: M. Saifudin Hakim

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/51252-tahapan-mempelajari-ilmu-tauhid-1.html