Tak Ada Perbedaan Kayakinan dalam Berbagi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Irfan Genc, manajer Muslim sebuah restoran menawarkan makanan gratis kepada lansia pada hari Natal. Ia mengungkapkan bagaimana dirinya tidak memikirkan perbedaan keyakinan dalam berbagi. Poin tersebut menginspirasi sikapnya tersebut.

Genc mengungkapkan kepada The Independent bagaimana ide tersebut lahir dari pertemuan tak terduga dengan seorang wanita tua yang datang ke Shish Restaurant di Sidcup, London. Wanita itu meminta staf restaurant menutup jendela di rumahnya. Ia tak mampu menggapai lantaran ketinggian.

Staff melakukan perjalanan selama dua menit menuju rumah wanita tersebut. Usai masalah terselesaikan, ia mengucapkan terimakasih dan memeluk staf restaurant lantaran berhasil menutup jendela sehingga ia terhindar dari hawa dingin. Pada hari berikutnya, wanita itu kembali untuk memakan di restoran tersebut. Menurut Genc petugas restoran merasa iba, karena wanita itu mengaku kesepian.

“Dia (wanita tua) mengaku pasrah dan tidak ingin melakukan apa-apa selain menunggu kematian. Itu karena ia kehilangan suaminya yang meninggal setahun lalu sehingga tak ada yang merawatnya. Dia mengatakan ia akan sendirian pada hari Natal,” tutur Genc.

Sang manajer Muslim Restoran itu merasa iba setelah mendengar kisah wanita tua tersebut. “Tidak peduli apapun agama dan bahasa, kita di sini saling membantu dan mendukung di Hari Raya (Natal). Kami tidak ingin ada yang terlewatkan,” ujar Genc menjelaskan.

Genc dan para manajer lain memberi lampu hijau untuk berbagi. Mereka menggratiskan tiga jenis hidangan pada pukul 12.00 siang hingga pukul 06.00 malam. Tiga hidangan tersebut antara lain Sup dan Cacik sebagai pembuka, pilihan casserole ayam, casserole sayuran atau shish ayam sebagai hidangan utama dan puding beras untuk pencuci mulut.