Tiga Bukti Jejak Islam di Amerika (1)

Banyak bukti sejarah mengungkap jejak-jejak Islam yang telah lebih dahulu hadir di benua Amerika sebelum bangsa Eropa.

Namun relasi sejarah Islam di benua Amerika tersebut sengaja ditutupi untuk menghilangkan eksistensi agama Islam pernah berkontribusi besar bagi ‘Dunia Baru’ hingga dikenal sebagai benua Amerika saat ini.

Beberapa bukti sejarah tersebut ada yang masih bisa ditelusuri secara literatur, bahkan beberapa diantaranya terukir dengan jelas di bangunan bersejarah negara Amerika Serikat.

Dari jejak literasi dan fisik tersebut menjadi bukti bahwa Islam tetap mengakar kuat walaupun berbagai upaya dilakukan untuk menghilangkannya.

Jejak ini bisa dilihat mulai dari Peran penjelajah Muslim yang melakukan penyebrangan ke Dunia Baru, benua Amerika sebelum Columbus hingga Sosok Nabi Muhammad SAW dan Al Qur’an yang menjadi salah satu inspirasi hukum konstitusi di Mahkamah Agung AS.

Berikut ini tiga hal diantara bukti sejarah Islam yang terlupakan di Amerika. Pertama, Peta al-Masudi. Peta dunia al-Masudi dari 956 Masehi, menunjukkan “Tanah tidak Diketahui” melintasi Atlantik dari di Afrika.

Abu al-Hasan al-Masudi sejarawan muslim dari Andalusia mencatat pada 956 Masehi, terjadi sebuah pelayaran oleh beberapa pelaut Andalusia pada 889 Masehi. Pelayaran berbulan dari Andalusia ke arah barat, mereka akhirnya menemukan sebuah daratan besar di laut.

Penemuan daratan tersebut dilanjutkan dengan perdagangan dengan penduduk asli hingga kemudian mereka kembali ke Andalusia. Al-Masudi mencatat lengkap dengan peta bahwa tanah ini berada di seberang lautan, dan menyebutnya sebagai ‘Tanah tidak diketahui’.

Dengan demikian, jelas teori bahwa yang menemukan Dunia Baru, benua Amerika bukanlah Columbus. Cerita penemuan Columbus tersebut hanya untuk mempertahankan superioritas bangsa Eropa dalam penguasaan pelayaran ke wilayah Dunia Baru.

Bahkan setelah pelayaran yang tercatat oleh al-Masudi tersebut terdapat banyak bukti literasi sejarah, bahwa bangsa Arab, Afrika Barat dan Ottoman telah mengarungi samudra atlantik sebelum Columbus dan bangsa Eropa masuk ke benua Amerika.

 

sumber: Republika Online