Tiga Masjid Bersejarah di Tanah Papua

Beberapa pandangan berbeda menjelaskan bagaimana pertama kali Islam masuk dan menyebar di tanah Papua. Syiar Islam di negeri Mutiara Hitam mulanya tersebar di wilayah Papua Barat. Masyarakat di sana meyakini, Islam lebih dahulu tersebar dibandingkan agama lain.

Namun, silang pendapat masih terjadi terkait masalah ini antara raja-raja di Raja Ampat-Sorong, Fakfak, Kaimana, dan Teluk Bintuni-Manokwari. Bukti penyebaran Islam di tanah Papua adalah berdirinya masjid bersejarah. Terdapat tiga masjid bersejarah di sana, di antaranya, disebutkan berikut ini.

Masjid Tua Patimburak
Saksi bisu penyebaran Islam di Kokas, Fakfak, Papua Barat, adalah masjid tua di Kampung Patimburak. Tepatnya, masjid yang masih berfungsi hingga saat ini dibangun oleh seorang alim bernama Abuhari Kilian pada 1870.

Menurut catatan sejarah, masjid dengan konsep sebuah gereja ini merupakan masjid tertua di Fakfak. Selama keberadaannya, masjid ini pernah beberapa kali direnovasi. Namun, bentuk aslinya tetap dipertahankan, seperti empat pilar penyangga yang terdapat di dalam masjid dan lubang bekas peluru tentara Jepang.

Masjid Hidayatullah Saonek
Masjid ini terletak di Jl Hi Rafana, memiliki luas tanah 12.588 meter persegi. Luas bangunan mencapai 1.512 meter persegi. Masjid ini dapat menampung 200 jamaah.

Ciri khas masjid ini adalah terdapat empat tiang kuning penyangga di dalam masjid. Masjid ini memiliki satu kubah besar yang didominasi warna putih dan kubah kecil yang berada di sekitarnya berwarna hijau.

Masjid ini dibangun pada 1505. Ketika itu, Islam disebarkan oleh imam besar Habib Rafana yang kini diabadikan sebagai nama jalan menuju masjid tersebut. Makamnya terletak di atas bukit Pulau Saonek, Raja Ampat. Dia dikuburkan bersama istri-istrinya dan kucing peliharaan kesayangannya.

Masjid Abubakar Sidik
Masjid ini berdiri pada 1524. Memiliki luas tanah 900 meter persegi dan luas bangunan 400 meter persegi. Lebih dari 200 jamaah mampu ditampung di masjid ini.

Masjid yang terletak di Kampung Rumbati, Distrik Furwagi, Fakfak, ini masih memiliki model yang sederhana. Warna biru muda dan putih menghiasi bangunan tersebut.

Terdapat dua tingkat dengan beratap seng. Bangunan di tingkat kedua hanya menutupi setengah bangunan. Luasnya lebih kecil dari bangunan di bawahnya. Masjid ini terletak di pinggir pantai dengan fondasi batu yang cukup tinggi. (Pengolah: Erdy Nasrul).

Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti

 

REPUBLIKA